Melihat sikap pria yang tidak serius itu, Winnie mengerutkan bibirnya sambil mengepalkan tangannya erat-erat."Aku nggak enak badan," kata Winnie untuk berbohong. "Aku lagi datang bulan."Julian mengangkat alisnya, lalu memicingkan matanya sambil menatap Winnie, seperti sedang memikirkan kebenaran ucapan ini."Aku akan pergi menyiapkan sarapan untukmu."Seusai berbicara, Winnie berbalik dan hendak meninggalkan kamar ini.Dari belakang, pria itu bertanya, "Nggak bisa nggak sarapan, ya?"Winnie tidak ingin membiarkan pria itu menyentuh dirinya. Dia melirik sekilas ke samping, bulu matanya yang panjang pun bergetar dengan pelan. "Memangnya semalam nggak cukup, ya?"Mendengar ucapan Winnie, Julian menebak bahwa Winnie membaca rumor-rumor itu, jadi dia berkata, "Rumor itu ...."Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya, Winnie langsung menyela, "Julian, kamu kotor sekali!"Dia menegakkan tubuhnya dan berjalan ke luar. Hanya saja, sebelum dia bisa berjalan jauh, pria itu meraih lengann
Winnie mengerutkan bibirnya dan menjawab, "Sonya, aku benar-benar nggak bisa merelakan wajah itu.""Intinya, Julian bukan Jacob. Kalau kamu tetap menikah dengannya, kamu hanya akan diselingkuhi terus olehnya. Ck, ternyata aku hebat sekali ya, ucapanku bersajak!" kata Sonya.Pada saat ini, Winnie menerima sebuah pesan masuk. Dia pun membuka WhatsApp dan melihat kiriman foto dari Chelsea.Di foto itu, Julian sedang berdiri dengan Chelsea di depan meja di toko perhiasan dan Chelsea sedang mengulurkan tangannya sambil menanyakan sesuatu pada pria itu.Winnie memperbesar foto ini dan melihat sebuah cincin di jari tengahnya Chelsea.Tanpa disadari, dia mencengkeram ponselnya.Sonya pun berseru, "Winnie, cepat cerai dengannya! Kamu punya banyak sekali foto yang dikirimkan Chelsea di ponselmu. Begitu kamu mengekspos foto-foto itu, Chelsea akan terbukti menjadi selingkuhan! Bagaimana pasangan bajingan itu bisa mendapatkan kembali citra baik mereka?"Winnie mengernyit sambil berkata, "Biarkan ak
Tidak ada yang berbicara, semuanya sudah mengerti.Di sisi lainnya, saat Julian mengejar Winnie hingga ke pintu bangunan, dia kebetulan melihat Winnie pergi dengan mobilnya.Dia mengurut keningnya sambil menghubungi Charles dan bertanya, "Sudah sampai mana?""Masih ada sekitar 15 menit," jawab Charles."Datang ke kelab, antarkan Chelsea pulang," kata Julian.Julian mengakhiri panggilan ini dan melambaikan tangannya pada sopir di satu sisi.Pada saat ini, sebuah sepeda motor melaju cepat dan kebetulan menabrak tangannya, sehingga ponselnya terjatuh dan dilindas oleh roda belakang sepeda motor itu.Saat pengendara sepeda motor itu menyadari kegawatan masalah ini, dia langsung melaju cepat.Julian menatap ke arah sepeda motor itu melaju dengan tatapan dingin, ekspresinya sangat gelap.Sepulangnya ke Luna Bay, Winnie pergi ke kamar mandi. Air hangat pun menyembur keluar dari pancuran air.Dia menyibakkan rambutnya yang basah ke belakang dengan kedua tangannya.Saat dia mengingat kembali ha
Sebuah mobil Bentley berwarna hitam sedang melaju menuju Kompleks Rivera.Asap yang mengepul menghalangi perasaan pria yang duduk di belakang mobil. Saat asap ini menghilang, ekspresi pria yang dingin itu baru terlihat.Kening Charles pun bercucuran keringat.Charles berkata, "Maaf, Pak Julian, saat saya tiba di sana, Nona Chelsea sudah dibawa pergi oleh pria itu. Saya langsung menghubungi Anda, tapi panggilan itu nggak terhubung. Karena hujan petir, telepon rumah juga nggak bisa dipakai.""Saya sudah mencarikan seorang dokter wanita untuk memeriksa keadaan Nona Chelsea. Suasana hatinya juga sudah menjadi stabil. Tenang saja.""Pria itu hanya melakukan pelecehan sekali saja pada Nona Chelsea. Foto dan video di ponselnya juga nggak disebar ke luar dan sudah dihapus semuanya."Dengan suara yang sangat dingin, Julian berseru, "Hanya sekali? Memangnya kamu berharap berapa kali?!"Charles menyadari bahwa dia sudah salah bicara, dia pun langsung membungkam.Mobil ini tiba di depan Kompleks R
Pertanyaan Winnie membuyarkan lamunan Charles. Charles pun menjawab, "Jam satu siang.""Aku akan tiba tepat waktu," kata Winnie sebelum pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang.Winnie tetap memasak dua porsi makanan. Setelah makan siang, dia melihat piring yang masih penuh akan nasi di depannya, dia pun mengerutkan bibirnya.Dia berpikir, 'Winnie, Jacob sudah nggak ada di sini. Dia nggak bisa memakan masakanmu lagi.'Siti yang berada di satu sisi membuang napas dan berkata, "Nyonya, coba Nyonya bujuk Tuan lagi. Mungkin saja Tuan nggak akan bercerai dengan Anda."Winnie mengernyit sambil menatap Siti dan berkata, "Ke depannya, panggil aku Nona Winnie saja."Siti sudah memanggil Winnie dengan panggilan "Nyonya Winnie" selama hampir tiga tahun, jadi dia tidak bisa tiba-tiba mengubah panggilannya. Dia pun hanya membuang napas berat.Pada jam satu siang, sebuah mobil Maybach hitam berhenti di depan pengadilan.Julian yang mengenakan setelan jas yang rapi duduk di jok belakang mobil. Dia
"Setelah mengundurkan diri dari Perusahaan Lowie, aku akan kembali ke Kota Gachena untuk menjadi 'Mrs. R' di rumah sakit," jawab Winnie."Itu baru kamu yang sesungguhnya!" seru Sonya sambil mengacungkan jempolnya. Kemudian, dengan ekspresi sedih, dia berkata, "Tapi, kalau kamu pergi, bagaimana dengan aku? Kita lagi-lagi harus terpisah jauh! Nanti, biar aku beri tahu ayahku kalau aku akan pergi denganmu!"Winnie langsung menggeleng dan berkata, "Pusat Perusahaan Evans berada di Kota Juvana. Meskipun ayahmu membiarkanmu memulai dari dasar untuk mengujimu, cepat atau lambat, usaha Keluarga Evans akan menjadi milikmu. Jangan membuat keputusan dengan gegabah. Jarak antara Kota Juvana dan Kota Gachena hanya 1.000 km, kita bisa naik pesawat."Mendengar ucapan Winnie, Sonya memonyongkan bibirnya dan berkata, "Dulu, kamu sebenarnya nggak usah menerima keluargamu. Anggota Keluarga Roberts sangat nggak masuk akal. Kalau kamu nggak berbuat seperti itu, kamu juga nggak akan datang ke Kota Juvana, n
Winnie meletakkan kedua tangannya di dada pria itu dan bergegas memalingkan wajahnya.Justin terkekeh, lalu berkata, "Kak, jangan takut. Kita bisa pura-pura. Dua menit kemudian, kita baru keluar."Dalam kesan Winnie, pria penghibur selalu suka pakai parfum, ucapan mereka juga sangat menggelikan, tetapi Justin berbeda. Winnie bisa mencium wangi detergen yang samar-samar dari pria ini, membuatnya terkesan bersih."Kenapa kamu mau melakukan pekerjaan ini?" tanya Winnie.Baru saja Justin hendak menjawab, sebuah sosok yang tinggi menerjang ke arah mereka.Sosok ini langsung meninju wajah Justin dengan kuat, membuat Justin terhuyung-huyung ke satu sisi.Meskipun tempat ini gelap, Winnie bisa mengenali sosok penuh amarah ini sebagai Julian."Kenapa kamu pukul orang?!" seru Winnie untuk menegur pria ini. Kemudian, dia bergegas pergi memeriksa kondisi Justin. "Kamu baik-baik saja, 'kan?"Mendengar pertanyaan wanita yang penuh perhatian ini, Julian tertawa dengan sinis dan berkata, "Kamu sudah p
Dalam perjalanan pulang, Sonya terus-menerus mengkritik Julian pada Winnie.Dia terus mengatai Julian sebagai kapitalis yang tidak tahu malu, pria jahat, buaya darat dan lain-lain.Mendengar kritikan Sonya, amarah Winnie juga mereda. Dia bahkan berpikir, apakah Julian bersin-bersin karena dia dimarahi seperti ini?Setibanya di rumah, Sonya pergi mandi terlebih dahulu. Winnie membuka kopernya. Selain beberapa peralatan mandi dan piamanya, kopernya penuh akan lukisan pria itu.Winnie terbengong melihat sebuah lukisan, hingga dia tidak menyadari Sonya yang berdiri di depan pintu."Julian si bajingan itu benar-benar mirip dengan Jacob," kata Sonya.Mendengar suara ini, Winnie menoleh, lalu kembali menatap lukisan itu. Dia menyentuh tahi lalat itu dengan ujung jarinya dan berkata, "Hanya penampilan mereka yang mirip, tapi dia nggak akan bisa menggantikan Jacob selamanya."Dia menyimpan kembali lukisan itu, lalu berdiri dan berkata, "Sonya, setelah mandi, aku baru urus kamu lagi!"Sonya tert