Share

Bab 44

Winnie menatap dua garis yang muncul di alat tes kehamilan itu dengan tatapan tidak percaya. Kepalanya pun berdengung.

Dia selalu minum obat dengan teratur, mengapa dia bisa mengandung?

Dia membuka alat tes kehamilan lainnya dan melakukan tes itu lagi.

Dia hanya menunggu sekitar dua menit, tetapi dia merasa seakan-akan dia harus menunggu selama seabad.

Melihat dua garis yang sama muncul lagi, jantung Winnie berdebar kencang. Tangannya yang memegang alat tes kehamilan itu pun mulai bergetar.

Dia terus memikirkan ucapan Julian. "Menurutmu, apa yang akan terjadi pada seorang anak yang nggak diizinkan untuk dilahirkan?"

Pada saat ini seseorang mengetuk pintu kamar mandi. Winnie menatap ke arah pintu dan mengepalkan tangannya erat-erat.

Dia merapikan dirinya, menurunkan air jamban dan berjalan ke arah pintu.

Dia membuka pintu dan melihat Julian yang berdiri di depan pintu. Melihat Winnie yang mengerutkan bibirnya dengan wajahnya yang pucat, sebuah jawaban pun muncul dalam hatinya. Dia mengu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status