Share

Bab 49

"Semua orang bisa tersadar pada waktunya, antara cepat atau lambat saja. Bukankah begitu?" tanya Winnie.

Julian menatap mata Winnie, dia ingin melihat apakah Winnie sedang serius atau tidak. Namun, tatapan Winnie memberitahunya bahwa Winnie tidak berbohong.

Entah mengapa, Julian merasa frustrasi. Dia pun berbalik dan meninggalkan kamar mandi, lalu menutup pintu kamar mandi.

Winnie langsung berjongkok secara perlahan, seakan-akan dia kehilangan tenaganya, membiarkan air dari pancuran air menyiram kepalanya.

Dia membenamkan kepalanya di lulutnya, bahunya sedikit terangkat.

Julian yang tidak tahu bahwa Winnie bersiap-siap untuk pergi pun membuka pintu dan melihat Chelsea yang berdiri di depan pintu sambil menangis.

"Kak Julian, begitu aku memejamkan mataku, aku melihat banyak darah. Aku benar-benar ketakutan! Bisakah kamu menemaniku?" tanya Chelsea.

Melihat Chelsea yang lagi-lagi menangis, Julian merasa agak kesal. Sebaliknya, air mata Winnie-lah yang membuatnya merasa sedih.

Selain di at
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status