Share

Perceraian yang Disesali
Perceraian yang Disesali
Penulis: Cecilia Aiden

Bab 1

Winnie Roberts tidak mengetahui bahwa wanita simpanan zaman sekarang begitu liar, hingga dia berani mengirimkan fotonya bermesraan dengan suami wanita lain langsung kepada wanita itu sendiri.

Seperti sekarang, seorang wanita mengirimkan foto sepasang tangan laki-laki dan perempuan yang saling menggenggam kepada.

Pada zaman sekarang, ada banyak sekali pasangan yang memamerkan kemesraan mereka dengan foto seperti ini.

Sayangnya, tangan wanita di foto itu bukan tangan Winnie, sedangkan tangan pria itu adalah tangan suaminya.

Karena cincin polos di jari manis pria itu adalah cincin pernikahan yang dia pasang sendiri di jari tangannya Julian Lowie.

Jika dilihat lebih lanjut, masih ada banyak sekali foto mesra serupa.

Winnie melihat sekilas ke lengan baju wanita di foto itu dan menyadari bahwa wanita itu mengenakan baju pasien rumah sakit.

Sepertinya, penyakit ginjal Chelsea Wilson lagi-lagi kambuh. Namun, dokter di rumah sakit tidak ada gunanya, harus Julian yang menemaninya.

Winnie merasa sesak, rasa nyeri di dadanya kambuh lagi.

Dia membangunkan dirinya untuk mengeluarkan sebuah botol obat berwarna putih dari laci di samping ranjangnya dan memasukkan sebutir pil ke dalam mulutnya. Kemudian, dia meringkuk dalam posisi menyamping dan memejamkan matanya.

Pada jam dua dini hari, Winnie lagi-lagi tidak bisa tidur. Dia mengenakan sebuah kemeja tipis dan pergi ke studionya untuk melukis.

Seusai melukis, cahaya matahari pada pukul delapan pagi menyinari ujung kuasnya.

Dia mencelupkan kuasnya ke cat berwarna jingga kemerahan dan melukis tahi lalat di sudut mata pria di kanvasnya dengan hati-hati.

Setelah menatap tahi lalat itu untuk sesaat, saat dia berdiri untuk menutupi lukisan itu, pintu studionya terbuka. Dia pun langsung membalikkan kanvas tersebut.

Pria di depan pintu itu memiliki garis wajah yang tegas dan memancarkan aura dingin. Dia mengenakan setelan jas yang rapi, membuat proporsi tubuhnya terlihat sangat bagus. Hanya saja, semalam, dia tidur di rumah sakit, sehingga jasnya berkerut.

Winnie tersenyum sambil berjalan ke hadapan pria itu. Hanya saja, saat dia samar-samar melihat jejak lipstik berwarna merah di bagian kerah kemeja pria itu, senyumannya sedikit memudar. "Sudah sarapan, belum? Mau kubuatkan, nggak?" tanya Winnie.

Julian hanya meliriknya dengan cuek sambil menjawab, "Chelsea pulang denganku. Dia sangat menyukai pangsit buatanmu. Buatkanlah satu porsi untuknya. Aku mandi dulu di kamar."

Julian bukan meminta bantuannya, melainkan memberinya perintah.

Winnie mengerutkan bibirnya. Saat pria itu membuka pintu dan melangkah ke luar, Winnie berkata, "Kemarin hari ulang tahunku."

Julian menoleh dan bertanya, "Charles nggak memberimu hadiah, ya?"

"Jadi, sekarang, suamiku Pak Charles, ya?" tanya Winnie.

Julian berbalik dan berkata dengan sabar, "Winnie, masih ada waktu empat bulan sebelum kontrak pernikahan kita berakhir. Boleh saja kalau kamu mau mengakhirinya lebih awal. Kamu bisa beri tahu aku imbalan yang kamu inginkan."

Ucapan Julian membuat pikiran Winnie melayang untuk sesaat. Dalam waktu empat bulan, pernikahan mereka akan menginjak usia tiga tahun.

Waktunya akan segera berakhir, tetapi Winnie benar-benar tidak rela untuk melepaskan pria dengan wajah setampan ini.

"Bisakah kita nggak bercerai?" tanya Winnie.

Julian memicingkan matanya dan berkata, "Winnie, saat kamu menandatangani kontrak pernikahan itu, kamu sudah tahu kalau hari ini akan datang."

Winnie menatap pria itu lekat-lekat sambil berkata, "Selama tiga tahun ini, apakah kamu sama sekali nggak memiliki perasaan apa pun padaku?"

Melihat ujung hidung Winnie yang agak memerah, Julian merasa sayang dan juga tidak rela.

Namun, dia menganggap bahwa keanehan dalam hatinya ini adalah keengganan yang dia rasakan karena tubuh mereka sangat cocok.

Adapun perasaan, dia tidak memilikinya sama sekali.

"Apakah kamu masih mengingat ucapanku padamu dulu?" tanya Julian.

Winnie pun teringat akan ucapan pria ini padanya. "Hasrat itu bukan perasaan, aku hanya tertarik pada tubuhmu, tapi aku nggak punya perasaan apa pun padamu."

Saat Julian melihat wajah Winnie yang memucat, dia pun tahu bahwa Winnie sudah mengingat ucapannya.

"Setelah kita bercerai, kamu boleh terus tinggal di rumah Keluarga Lowie. Tapi, kalau sampai terjadi lagi kejadian seperti sebelumnya ...." Julian tidak menyelesaikan ucapannya. Dia hanya melirik Winnie sekilas sebelum meninggalkan ruangan ini.

Namun, Winnie tahu, ucapan berikutnya pasti adalah "Pergi saja!".

Sebelumnya, saat seseorang mengambil foto Julian dan Chelsea bersama di rumah sakit, tersebar rumor bahwa Chelsea sedang mengandung.

Saat Winnie sedang dalam perjalanan menuju perusahaan, dia menyelamatkan seorang gadis kecil yang terjatuh dan sedang kejang-kejang di lantai. Namun, pengobatannya tertunda selama setengah jam, sehingga masalahnya menjadi parah.

Hal ini bukan hanya memengaruhi citra Keluarga Lowie, tetapi juga membuat Chelsea dicap sebagai wanita simpanan.

Kemudian, setelah masalahnya diselesaikan pun Keluarga Lowie mengalami kerugian sebesar ratusan miliar dan Chelsea dikritik habis-habisan.

Karena dorongan amarahnya, Julian melarang Winnie untuk keluar dari rumah selama tiga hari.

Setelah tercengang sejenak di tempat, Winnie melihat lukisan di atas penyangga lukisan itu, lalu mengunci pintu dan meninggalkan ruangan ini.

Di daerah belokan lantai dua, dia bertemu dengan Chelsea yang sedang naik tangga sambil bertopang pada pegangan yang terbuat dari kayu.

Gadis itu memiliki wajah yang cantik. Meskipun dia terlihat lemah, aura mudanya tidak bisa disembunyikan. Dia naik tangga sambil bersenandung, menunjukkan suasana hatinya yang sepertinya sangat baik.

Dia berhenti di satu anak tangga di bawah Winnie sambil menatap Winnie dan bertanya, "Kak, apakah tidurmu semalam nyenyak?"

Dia jelas-jelas sedang memprovokasi Winnie. Namun, Winnie hanya menatapnya dengan tenang sambil berkata, "Aku nggak punya adik yang menjadi wanita simpanan sepertimu. Sebelum kamu naik pangkat, kamu seharusnya memanggilku Nyonya Winnie."

Chelsea tersenyum dengan polos dan berkata, "Kak, orang yang nggak disayang baru disebut simpanan. Kemarin, kamu ulang tahun, 'kan? Sayangnya, Kak Julian malah menemaniku di rumah sakit. Orang yang egois dan keras kepala akan dibenci. Sebaiknya kamu melepas saja dengan baik, siapa tahu Kak Julian bisa merindukan sifatmu yang bijaksana."

"Kalau aku nggak bercerai dengannya, kamu hanya akan menjadi selingkuhan yang nggak bisa naik pangkat selamanya," kata Winnie dengan suara yang sangat pelan.

Chelsea tersenyum dengan sinis, lalu berkata, "Nggak apa-apa. Empat bulan lagi, kamu tetap harus cerai!"

Winnie tidak menyangka bahwa Julian bahkan memberi tahu Chelsea tentang kontrak pernikahan itu. Sepertinya Julian sudah tidak sabar ingin bercerai dengannya.

"Kalau begitu, tahan saja selama empat bulan lagi!" kata Winnie.

Chelsea mengernyit. Pada saat ini, dia tiba-tiba melihat seorang pria yang muncul di belakang Winnie.

Dia tiba-tiba meraih tangannya Winnie, lalu berteriak sambil melemparkan dirinya ke belakang dan jatuh berguling dari tangga.

Saat Winnie sedang terkejut, Julian yang berada di belakangnya tiba-tiba menabrak dirinya dan berlari turun tangga untuk memeriksa keadaan Chelsea.

Winnie hampir terjatuh. Untung saja, dia memegang pegangan tangga dengan baik. Akan tetapi, pergelangan kakinya malah terkilir.

Dia merasakan rasa sakit, sehingga dia mengernyit.

Sedangkan Julian memapah Chelsea untuk berdiri sambil bertanya, "Kamu baik-baik saja, 'kan?"

"Badanku sakit semua," jawab Chelsea dengan ekspresi kesakitan, kulit keningnya bahkan terkelupas dan berdarah.

Dia meraih kerah baju Julian dan berkata dengan suara yang sangat sedih, "Kak Julian, jangan salahkan Kak Winnie. Akulah yang nggak sengaja terjatuh."

Julian mengangkat kepalanya dan melihat Winnie yang sedang duduk di tangga sambil berseru, "Winnie, aku hanya memintamu untuk membuatkan sarapan untuk Chelsea. Kalau kamu nggak senang, gak seharusnya kamu melampiaskan kemarahanmu dengan cara seperti ini. Kamu seharusnya mengerti kalau Chelsea adalah penyelamat hidupku. Kali ini, kamu benar-benar keterlaluan!"

Dia menggendong Chelsea, lalu berjalan keluar dari rumah ini.

Sedangkan Chelsea menoleh dan menatap Winnie sambil tersenyum dengan bangga.

Winnie melihat kepergian mereka, lalu mendengar deru mesin mobil yang melaju dengan cepat.

Mendengar keributan ini, Bibi Siti berlari menghampiri Winnie dan bertanya, "Nyonya, apakah Anda baik-baik saja?"

Winnie mengusap pergelangan kakinya sambil mengerutkan bibirnya dan menjawab, "Nggak apa-apa."

"Saya papah Nyonya ke kamar, ya?" kata Siti.

Namun, Winnie menggeleng. "Aku harus menyiapkan sarapan."

Siti tidak bisa melawan, jadi dia hanya bisa memapah Winnie ke dapur.

Melihat Winnie mempersiapkan dua porsi sarapan, Siti mengeluh dalam hatinya. 'Jadi Nyonya memang nggak gampang. Setiap kali Nyonya memasak, baik Tuan Julian berada di rumah maupun nggak, Nyonya selalu menyiapkan makanan untuk Tuan! Nyonya pasti sangat mencintai Tuan!'

Pada malam hari, Winnie duduk di ranjangnya sambil mengoleskan minyak obat di pergelangan kakinya dan bertelepon dengan Sonya Evans, sahabatnya.

Karena tangannya memegang obat, dia menyalakan pengeras suara.

"Berani sekali si wanita sok suci itu melawanmu secara langsung! Dia pasti merasa percaya diri karena si bajingan itu!"

"Dia memang pernah menyelamatkan suamimu! Bajingan itu sudah begitu menghargai wanita yang nggak layak itu, bukannya sudah cukup, ya?! Kenapa dia malah masih meminta bajingan itu untuk mengabdikan diri padanya?!"

"Dia nggak sanggup tunggu empat bulan lagi? Jangan-jangan dia hamil, ya?"

"Nggak mungkin. Kalau dia hamil, dia pasti akan sangat menjaga perutnya. Mana mungkin dia melukai dirinya hanya untuk melawanmu?"

"Winnie, kamu sudah menahan diri selama bertahun-tahun. Menurutku, lupakan saja. Bukankah pria itu hanya menang di wajahnya?"

Winnie mengira bahwa malam ini, Julian tidak akan pulang lagi. Namun, pada saat ini, pintu kamar terbuka dan sosok pria yang tinggi itu berdiri di depan pintu.

Winnie bergegas menyela ucapan Sonya, "Bajingan itu sudah pulang."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status