Share

Bab 43

Mereka berdua berbisik-bisik layaknya kekasih yang mesra.

Jemma tentu saja senang melihat mereka sedekat ini. Setelah Julian pergi, dia memanggil Winnie dan berkata, "Winnie, dorong Nenek ke kamar, ya."

"Baik," kata Winnie sambil mendorong Jemma kembali ke kamarnya. Kemudian, dia berlutut dengan satu kaki untuk memijat kaki Jemma.

"Nenek, akhir bulan, Nenek sudah bisa operasi," kata Winnie.

Jemma membuang napas dengan pelan dan berkata, "Aku harus merepotkan temanmu."

"Nggak repot kok, kami berhubungan sangat baik," kata Winnie sambil membantu Jemma melancarkan peredaran darahnya dengan sangat terampil.

Jemma menggenggam tangan Winnie sambil berkata, "Winnie, jujurlah dengan Nenek, apakah kamu dan Julian benar-benar mau bercerai?"

Bukan hanya karena ucapan Julian, tetapi Winnie sendiri juga tidak ingin membuat Jemma marah.

Dia tersenyum dan berkata, "Tentu saja nggak."

"Baguslah kalau begitu," kata Jemma sambil menggenggam tangan Winnie. "Winnie, selama beberapa tahun terakhir, kamu su
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status