Pengantin Pengganti: Dia Yang Diremehkan Ternyata Luar Biasa

Pengantin Pengganti: Dia Yang Diremehkan Ternyata Luar Biasa

Oleh:  Indrawan.Maulana   Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Belum ada penilaian
25Bab
162Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Anisa Rahma adalah pengantin pengganti yang terpaksa menggantikan seseorang dan menikah dengan tuan muda dari Keluarga Hutapea, seorang berkebutuhan khusus dengan sisa hidup kurang dari beberapa bulan lagi. "Siapa yang mengira bahwa anak yang sakit-sakitan seperti David Hutapea akan mendapatkan pengantin?" "Kudengar dia hampir berada di ranjang kematiannya, dan dia hanya menikahi putri dari Ardiansyah Siregar untuk menjalani hidupnya yang sangat menyedihkan." Anisa Rahma mengabaikan bisikan di sekitarnya dan fokus pada calon suaminya, yang terbatuk-batuk di kursi rodanya. Anisa Rahma tidak takut dengan bekas luka yang menandai wajah calon suaminya, dia juga tidak merasa jijik karena calon suaminya harus duduk di kursi roda. Setiap pagi, dia memenuhi kebutuhan suaminya, dan tidak memikirkan hal lain selain tugasnya sebagai seorang istri. Di kemudian hari dalam pernikahan mereka, David Hutapea ingin menikmati istri kecilnya dengan segala cara untuk menekan bibirnya ke bibir istrinya dan sentuhan kulit ke kulit. Cara yang seharusnya dilakukan oleh suami dan istri. Tapi Anisa Rahma menolaknya, dan tersipu malu. "Tidak, kita tidak bisa. Kata dokter, kamu tidak boleh memaksakan diri." Hasrat David Hutapea melonjak dalam dirinya, rasa panas dalam hatinya yang menuntut rasa kepuasannya. Dia mengumpat, “Seharusnya aku sudah menyingkirkan dokter dan kursi roda itu sejak lama.” Namun dia sangat ingin bercinta dengan istri kecilnya, sehingga dia mengungkapkan identitas aslinya. Dalam sekejap mata, orang berkebutuhan khusus itu berubah menjadi seorang pengusaha yang bertubuh kuat juga tinggi, berkulit indah, dan tampan. Anisa Rahma terkejut bukan main melihat perubahan David Hutapea yang hanya berpura-pura berkebutuhan khusus. Begitu pun juga semua orang yang merendahkan David Hutapea terkejut melihat perubahan fisiknya. Ternyata David Hutapea adalah seorang konglomerat terkaya di dunia. Dia sengaja menyembunyikan identitasnya kepada semua orang termasuk keluarganya sendiri, untuk menilai siapakah yang setia kepada dirinya.

Lihat lebih banyak
Pengantin Pengganti: Dia Yang Diremehkan Ternyata Luar Biasa Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
25 Bab
Bab 1 Pengantin Pengganti
Seseorang berdiri di depan cermin dengan gaun pengantin yang tidak pas dengan badannya. Dia adalah Anisa Rahma, dia mengamati bayangannya dan merasakan sudut bibirnya berubah menjadi senyuman masam. "Cepat! Tanda tangani kontrak ini!" Anisa Rahma mengambil dokumen yang diberikan oleh Ardiansyah Siregar kepada dirinya. Matanya beralih ke bagian bawah halaman, di sana tertera tanda tangan berserta nama yang tecetak jelas, David Hutapea. Ardiansyah Siregar adalah ayah kandung Anisa Rahma dari hubungan gelapnya. Dia selalu menghinakan Anisa, dan tidak mengakuinya sebagia anaknya. Walaupun Anisa selalu diperlakukan buruk oleh ayahnya, dia sebagai anak yang baik hanya bisa menurut apa yang dikatakan ayahnya. "Baiklah," balas Anisa sambil menghela napas panjang. Tulisan tangannya sangat rapi, seolah-olah dicetak dengan menggunakan mesin cetak, tetapi penanya dicengkeram dengan cukup kuat hingga tintanya merembes ke sisi lain kertas yang membuatnya sedikit kotor. "Kamu akan dira
Baca selengkapnya
Bab 2 Pengakuan
Saat di dalam mobil, Anisa Rahma menjadi tenang, tapi telapak tangannya lengket karena keringat. Dia merasa gugup karena belum pernah sedekat ini dengan seorang pria sebelumnya, dan sekarang dia yang harus bersandar, menempelkan bibirnya ke bibir pria itu. Seseorang yang pada dasarnya adalah orang asing bagi Anisa, karena mereka belum saling mengenal. “Sebaiknya diselesaikan dengan cepat,” gumam Anisa di dalam hatinya. Untuk memuaskan keinginan suaminya, Anisa menutup matanya dan mendekatkan bibir tipisnya ke bibir David Hutapea, sebelum menarik penutup wajahnya kembali ke tempatnya dan berdiri. David terkejut dengan tindakannya yang dilakukan Anisa yang cepat dan lugas. Tatapannya menyempit dipenuhi rasa curiga, mendidih dengan kedalaman yang tak terbaca. “Apakah wanita ini benar-benar baru saja memberikan bibirnya kepadaku dengan berani?” gumam David di dalam hatinya. Jelas David sedang menguji keromantisan dan kesetiaan istri barunya itu. Saat Anisa bangkit, kerudungny
Baca selengkapnya
Bab 3 Ketulusan Hati Anisa Rahma
Sebelum kepala pelayan membukakan pintu, sebuah suara lemah terdengar dari dalam kamar tidur, diselingi oleh batuk, "Uhuk... Uhuk... Apakah itu kamu, Anisa Rahma? Masuk." Anisa mengangkat satu alisnya ke arah kepala pelayan, yang tidak punya pilihan selain membukakan pintu dan membiarkannya masuk. “Silakan masuk, Nona. Tuan Muda menginginkan kamu untuk masuk,” kata Paman Iskandar Muda sambil membukakan pintu kamar dan membungkukkan badannya. “Terima kasih,” ucap Anisa sambil melangkahkan kakinya masuk ke kamar David Hutapea dan membungkukkan badan dalam proses perjalanannya. Sungguh sangat sopan sikap Anisa, hingga dia membungkukkan badannya saat berjalan memasuki kamar David. Walaupun Anisa sudah menjadi istri dari David, dia tetap menjaga sikap dan adab untuk menghormati orang lain. Lalu paman Iskandar Muda keluar dari kamar David dan menunggu di luar. “Sangat sopan sekali Anisa Rahma ini, inilah yang aku suka darinya. Aku akan menilai seberapa jauh kesetiaannya kepada ak
Baca selengkapnya
Bab 4 Victor Hutapea
“Jangan takut kepadaku, Gadis manis,” goda Victor Hutapea sambil mengulurkan tangannya ke arah wajah Anisa Rahma. Dengan cepat Anisa menipis tangan Victor dan berkata, “Jaga sikapmu! Jangan ganggu aku! Aku ini wanita baik-baik yang tidak suka bermain dengan pria hidung belang seperti kamu!” "Gadis kecil nakal, memukul aku. Aku suka itu." Victor mengusap bibirnya dan perlahan menyudutkan Anisa ke dinding. "Mengapa kamu tidak memberiku kesempatan? Kamu akan menyadari bahwa aku adalah pria tampan yang jauh lebih baik daripada kakak laki-lakiku yang lemah. Aku bisa memberikan kamu rumah, mobil, tas desainer mewah, dan tentu saja, banyak kesenangan duniawi jika bersamaku." Paman Iskandar Muda menyaksikan pemandangan itu dari sudut tangga di ruang tamu. Dengan suara rendah, dia bertanya, "Tuan Muda, haruskah saya melakukan sesuatu?" David melihat tangan Victor yang menyentuh wajah istrinya. Kilatan kebencian memasuki tatapannya yang lembut dan kini dia sangat marah kepada Victor la
Baca selengkapnya
Bab 5 Klarifikasi
Amanda Santika bertubuh sedikit gemuk, yang membuat kakak laki-lakinya itu sedikit tidak senang. Tetapi Victor Hutapea meyakinkan David Hutapea bahwa calon istrinya yang sedikit gemuk adalah simbol keberuntungan yang abadi, ditambah lagi, dia cenderung tidak menimbulkan masalah dengan cara itu, sehingga mereka bisa merasa aman meninggalkannya di sekitar David. Itulah satu-satunya hal yang mampu meyakinkan ayahnya. Tapi betapa terkejutnya Victor ketika melihat wanita ini, dengan sosok langsing memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan. Wanita ini bukanlah Amanda Santika. "Kamu pasti bercanda, Saudaraku. Aku secara pribadi membantu ayah untuk memilih calon pengantin Kakak. Apakah menurutmu aku tidak akan mengenalinya? Aku tahu Amanda bukan wanita yang cantik, tapi itu tidak berarti kamu boleh selingkuh, kamu harus terima apa adanya istri pertamamu." "Jadi, Amanda telah menjadi pengantin pilihan Victor untuk saudaranya?" gumam Anisa di dalam hatinya. Anisa menyembunyikan cemo
Baca selengkapnya
Bab 6 Pergi Ke Rumah Keluarga Siregar
Victor menatap Anisa dengan sedikit kilatan kebingungan di matanya. Dia benar-benar menyukai semangat penuh dari semangat wanita ini. Terutama ketika dia tahu bahwa Anisa adalah istri saudara laki-lakinya. "Kakak ipar, jika kamu pulang kembali ke keluargamu sendirian, orang-orang akan bergosip bahwa Keluarga Hutapea telah memperlakukanmu dengan tidak baik dan menganiaya kamu." "Tidak apa-apa. Aku tidak peduli dengan apa yang mereka katakan," kata Anisa dengan nadanya yang lembut. "Aku akan menemani Anisa ketika dia kembali ke rumah keluarganya," balas David sambil mengeluskan tangannya kepada tangan Anisa. "Kamu tidak perlu khawatir tentang apa pun, Saudaraku." Tidak lama setelah David selesai berbicara, dia tiba-tiba kembali terbatuk-batuk. Anisa mengeluskan tangannya ke punggung suaminya dengan cemas. Melihat bagaimana David batuk cukup keras hingga dadanya terangkat, Victor dengan cepat mencubit hidungnya, lalu mengejek, "Jangan memaksakan dirimu sendiri, saudaraku. Semu
Baca selengkapnya
Bab 7 Memutar Balik Fakta
Mereka kembali ke ruang tamu. Menurut Anisa, urusan mereka sudah selesai dan mereka bisa pergi. Anisa tidak penting bagi Keluarga Siregar, dan dia tidak peduli bahwa peraturan mengamanatkan bahwa dia harus pulang ke rumah mereka. Jika memungkinkan, dia akan puas tidak melihat Keluarga Siregar lagi seumur hidup. “Sebaiknya kita pulang saja, keluargaku tidak ada di rumah. Aku khawatir dengan kesehatan kamu, suamiku tersayang,” kata Anisa sambil membujuk David untuk pulang. Namun ketika Anisa mengutarakan pikirannya, dia mendapat jawaban mendesak yang tidak seperti biasanya dari David: “Kami akan menunggu.” Jika David tidak tahu apa-apa tentang kehidupan yang dialami Anisa di Keluarga Siregar, dia mungkin tidak rela membiarkan segalanya berlalu begitu saja. Tapi setelah menyaksikannya dengan kedua matanya sendiri, dia tidak bisa hanya duduk diam dan tidak melakukan apa pun. “Baiklah aku akan menunggu, aku akan mencari informasi tentang Anisa di Keluarga Siregar,” gumam David d
Baca selengkapnya
Bab 8 David Menerima Anisa
“Apa? Bawa Amanda kembali? Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Victor? Apakah dia ingin menghancurkan pernikahan aku?” Anisa mau tidak mau mencuri pandang ke arah David, namun dia tetap bergeming dan diam seperti biasanya. Anisa Rahma merasakan tawa masam dan pahit di bibirnya setelah mendengar pernyataan Victor Hutapea. Dia telah membodohi dirinya sendiri dengan berpikir bahwa David Hutapea telah menyetujuinya. Seperti orang bodoh yang mengalami delusi dan mabuk cinta, dia bahkan sangat menyayanginya. Anisa telah menjadi istri David yang berbakti kepada suaminya. Dia ingat pelajaran dari neneknya, jika telah menjadi seorang istri seseorang, maka surga dan neraka seorang istri berada di tangan suami. “Bagaimanapun juga aku telah resmi menjadi istri David. Kenapa kemudian Victor ingin memisahkan aku dengan suamiku? Lalu bagaimana dengan nasib nenek aku jika aku gagal menjalankan perjanjiannya? Bukankah itu kejam?” gumam Anisa di dalam hatinya dengan menahan air matanya yang i
Baca selengkapnya
Bab 9 Nyonya Muda Anisa
David terbatuk dua kali dan melirik Ardiansyah lalu berkata, “Kau lebih tahu dari siapa pun mengapa Amanda meninggalkan negara ini, dan mengapa kau membiarkan Anisa menikah denganku untuk menggantikan dia? Saya yakin Anda berhutang maaf pada istri saya.” Permintaan maaf? Bukankah dua puluh juta dolar sudah cukup? “Anak haram kecil itu memilih menjadi pemanjat sosial atas kemauannya sendiri, ” gumam Ayu penuh racun di dalam hatinya. “Sekarang kamu mengharapkan kami meminta maaf padanya?” David terbatuk, dan Paman Iskandar Muda memperlihatkan ekspresi wajah mengintimidasi dan menyinggung perasaan Ayu dengan berkata, “Ini peringatan untuk Anda, Nyonya Siregar, karena berani memfitnah nyonya muda keluarga Hutapea!” Saat Paman Iskandar Muda berbicara, dia mengambil pisau yang tergeletak di dekat mangkuk buah. Bilah pisau itu memancarkan kilatan dingin, seolah siap menancap di tenggorokan Ayu dalam waktu kurang dari satu detik saja. Ayu menutup mulutnya, terlalu takut untuk berb
Baca selengkapnya
Bab 10 Pergi Ke Supermarket
Ketika Anisa Rahma berada di dalam mobil, kerutan muncul di wajahnya karena penghinaan Victor Hutapea yang tidak langsung terhadap saudaranya. Tampaknya rumor tersebut benar adanya. Ayah dari David Hutapea kurang menyayangi putranya karena kesehatannya yang buruk dan memiliki kekurangan yang membuatnya dipandang rendah. Kalau tidak, bagaimana Victor bisa begitu kurang ajar terhadap kakak laki-lakinya? “Jadi rumor itu benar? Suamiku David direndahkan oleh saudaranya sendiri bahkan ayahnya sendiri, hanya karena suamiku memiliki kebutuhan khusus? Sungguh kejam mereka!” gumam Anisa di dalam hatinya dengan kerutan di keningnya. Pasti sulit bagi David, dihina oleh ayahnya, dan harus menderita cemoohan dari adik laki-lakinya. Anisa teringat akan sikap ayahnya sendiri yang tidak peduli dan penganiayaan yang dilakukan ibu tirinya dan saudara tirinya. Tapi, Anisa bukan orang penting di Keluarga Siregar. Anisa tidak bisa menjatuhkan Keluarga Siregar seperti yang dilakukan Keluarga Hutapea
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status