PENYESALAN

PENYESALAN

last updateLast Updated : 2022-02-25
By:  TrianaR  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.7
27 ratings. 27 reviews
93Chapters
194.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Nadia memergoki Rizki, sang suami berselingkuh dengan keponakannya sendiri, hingga sang keponakan hamil. Ia menolak dimadu dan memilih bercerai. Nadia bangkit, memulai bisnis kuliner sendiri hingga dipertemukan dengan seseorang yang pernah mewarnai kehidupannya dulu. Hasbi, sang mantan tunangannya yang dulu menghilang. Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah kisah cinta mereka kembali terulang?

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Pulang Malam

"Dek, maaf, mas pulangnya telat. Ini mobilnya mogok di tengah jalan. Mau dibawa ke bengkel udah pada tutup," ucap suara di seberang telepon. "Terus sekarang mas ada dimana?" tanyaku khawatir. "Masih di pinggir jalan, dek. Entahlah ini mas bingung mau apa. Ya sudah, mas tutup dulu teleponnya ya. Kamu gak usah khawatir, mas pasti pulang, cuma agak telat. Ini mas mau nyoba benerin sendiri dulu," sahutnya kemudian. Dia menutup panggilan teleponnya. Kulirik jam yang bertengger di dinding, jam bundar itu sudah menunjuk ke angka sembilan. Hatiku begitu resah, selain menunggu suamiku pulang, aku juga menunggu Keysha. Detik jam terus merayap, suasana malam kian sepi. Lagi lagi aku berjalan mondar-mandir dan menyibakkan tirai jendela. Berharap mereka secepatnya datang. Perasaanku bertambah khawatir karena tak ada kabar apapun dari Keysha. Aku sudah menghubungi Keysha, namun ponselnya tidak aktif. Sebenarnya apa yang terjadi pada gad

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nada Azzah
Sukaaaa 🫰...
2024-11-18 12:09:15
0
user avatar
Susi Hendra
ceritanya kerennnnnn
2024-08-27 23:18:38
0
user avatar
Agus Irawan
hai kak numpang promosi, mampir ke Novelku juga ya. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-04-29 10:25:31
2
user avatar
Tiger
bagus yuk pemuda yang tidak terduga
2022-03-01 13:53:37
0
user avatar
Diana Dh 4Life Transfer Factor
sekedar saran buat Author Nadia jadi wanita jangan lemah, malah menjadi "beban" buat Hasbi suaminya. Ketika Hasbi masih suami yang pantas dipertahankan, seharusnya Nadia BERJUANG Bersama Hasbi untuk mempertahankan rumah tangga mereka dari pengganggu apapun.
2022-01-25 15:37:13
2
user avatar
ananda zhia
semangat Thor ....
2022-01-12 11:54:25
0
user avatar
Galeri Broscantik
semangat lanjut
2022-01-12 11:47:59
0
user avatar
Buyut C
ditunggu lanjutannya
2022-01-12 01:24:18
0
user avatar
Buyut C
semangat kak, lanjut terus
2022-01-12 01:17:46
0
user avatar
Eva Magdalena
ceritanya menarik
2022-01-09 15:01:51
0
user avatar
Kari Mah
lanjut kak
2021-12-12 21:17:35
0
user avatar
Gea Azkila
banyak amat sih konfliknya.. kasian Nadia... mana lg hamil muda.. suaminya terancam sma Andin.. jadi takut mo baca lanjutannya
2021-11-03 09:25:23
0
user avatar
Henny Safrini
masuk rak baca semoga cocok critanya
2021-10-27 23:43:02
0
user avatar
intanjuwita intan
Segera upload yah kak sambungannya,, dtunggu.........
2021-10-23 16:23:37
1
user avatar
Dwhy Septiani
ceritanya bagus...
2021-10-20 13:40:40
0
  • 1
  • 2
93 Chapters

1. Pulang Malam

  "Dek, maaf, mas pulangnya telat. Ini mobilnya mogok di tengah jalan. Mau dibawa ke bengkel udah pada tutup," ucap suara di seberang telepon. "Terus sekarang mas ada dimana?" tanyaku khawatir. "Masih di pinggir jalan, dek. Entahlah ini mas bingung mau apa. Ya sudah, mas tutup dulu teleponnya ya. Kamu gak usah khawatir, mas pasti pulang, cuma agak telat. Ini mas mau nyoba benerin sendiri dulu," sahutnya kemudian. Dia menutup panggilan teleponnya. Kulirik jam yang bertengger di dinding, jam bundar itu sudah menunjuk ke angka sembilan. Hatiku begitu resah, selain menunggu suamiku pulang, aku juga menunggu Keysha. Detik jam terus merayap, suasana malam kian sepi. Lagi lagi aku berjalan mondar-mandir dan menyibakkan tirai jendela. Berharap mereka secepatnya datang.  Perasaanku bertambah khawatir karena tak ada kabar apapun dari Keysha. Aku sudah menghubungi Keysha, namun ponselnya tidak aktif. Sebenarnya apa yang terjadi pada gad
Read more

2. Tak Rela Dimadu

Segera aku berlari dan mengunci pintu kamar. Tak kuhiraukan panggilan Mas Rizki dari balik pintu. Ia merajuk agar bisa dibukakan pintu."Dek... Buka pintunya, dek! Mas mau bicara..."Suara Mas Rizki terdengar bergetar. Suara yang dulu selalu mendamaikan hatiku, kini berbalik menyerangku seperti sayatan sembilu. Perih."Dek, buka pintunya, dek! Mas mau bicara!" teriaknya lagi sembari menggedor pintu."Tidak perlu ada yang dibicarakan lagi, mas. Aku sudah mendengar semuanya. Tega kamu, mas!""Nadia, ini gak seperti yang kamu pikirkan!""Tidak seperti yang kupikirkan bagaimana? Aku mendengar percakapanmu bersama Keysha dengan jelas.""Nadia, kamu salah paham. Buka dulu pintunya, biar mas jelaskan.""Ya jelas aku salah paham. Untuk apa kamu masuk ke kamar Keysha tengah malam begitu? Kau sudah menodainya, benar kan?""Mas tidak menodainya sayang, kami lakukan itu atas dasar suka sama suka."Deg! Bagaikan disambar oleh
Read more

3. Aku Bisa Hidup Tanpamu

  Aku tak peduli mereka menganggapku tak berperasaan. "Dasar menantu kurang ajar! Wanita tidak tahu diri!" ibu balas membentakku. "Yang kurang ajar dan gak tahu diri itu anakmu, Bu! Tega-teganya dia berselingkuh bahkan dengan keponakan istrinya sendiri!" Mas Rizki hanya diam, dia terlihat marah namun tak dapat mengungkapkannya. "Kamu juga, Key, kemasi barang-barangmu! Tante beri waktu 10 menit, kalau tidak tante yang akan melemparkan baju-bajumu ke jalanan!" hardikku lagi. Keysha menatapku dengan tatapan tidak suka. Ia kemudian pergi berjingkat ke kamarnya. "Dek, tolonglah jangan seperti ini. Kita masih bisa bicarakan baik-baik," tukas Mas Rizki dengan tatapan menghiba. "Sudahlah Rizki, buat apa kamu memelas seperti itu! Baguslah kalau kamu lepas dari wanita licik ini! Lagipula kamu juga bukan wanita yang sempurna! Kamu tidak bisa memberikan keturunan untuk Rizki! Biarkan Rizki memilih jalannya sendiri!" pungkas Ib
Read more

4. Jatuh Cinta Lagi

  Aku tidak tahu sejak kapan benih-benih cinta ini muncul pada gadis muda itu. Ia terlihat sangat menarik apalagi pakaiannya yang modis, memperlihatkan lekuk tubuhnya membuatku terkadang menelan saliva.  Ia terlihat begitu sempurna, seperti bunga yang baru mekar, harumnya semerbak mewangi. Bibirnya selalu dipoles dengan lipstik berwarna pink merona. Ia terlihat seperti bidadari yang turun dari langit. Apalagi rambutnya yang lurus panjang seringkali tergerai, namun aku juga sering melihat rambutnya dikuncir ke atas memperlihatkan leher jenjangnya yang putih dan mulus. Bukan, bukan karena istriku tidak menarik. Diapun begitu cantik, ia selalu merawat penampilannya. Meskipun sederhana dan selalu tertutup gamis panjang dan jilbabnya, senyumannya begitu manis dan mendamaikan hati. Keseksian tubuhnya hanya diperlihatkan saat di depanku.  Sebagai seorang istri, iapun mampu menyenangkanku dalam segala hal. Bahkan masakannya terasa begitu luar b
Read more

5. Tidak Kusangka

Ia hanya melengos pergi tanpa sepatah kata apapun.***Aku tak pernah menyangka dengan reaksi Nadia. Dia menolak permintaanku. Dia tidak mau dimadu. Dia memilih mundur dan berpisah dariku dari pada dipoligami. Benar, wanita lemah seperti Nadia berani-beraninya membantahku? Aku tercengang dengan semua pernyataan yang ia lontarkan. Ini pertama kalinya dia menolak permintaanku, memang mungkin ini terlalu berat untuknya.Nadia, istri penurut yang penuh kelembutan, kini berubah bagai singa betina yang sedang membela diri. Bahkan kedatangan ibu yang tak kusangka-sangka justru memperkeruh suasana. Mereka berdebat tak ada habisnya. Membuat telingaku pengang.Aku tak habis pikir dengan sikap Nadia yang tak mau kalah dengan ibu. Dimana rasa hormatmu pada ibuku, Nadia? pekikku dalam hati. Aku ingin marah tapi tidak bisa. Yang diucapkan Nadia tidak sepenuhnya salah, dia memang benar, aku yang sudah tega mengkhianatinya, aku yang tidak tahu diri dan tak pandai bersyuk
Read more

6. Ketemu Rival

  Aku dan dia sama-sama terkejut karena dipertemukan disaat yang tak terduga. "Apa kabar, Bro?" tanyanya sembari meninju pelan lenganku. Dia melirik kearah Keysha, akupun segera merangkulnya. Mungkin ada banyak pertanyaan dibenaknya, juga tentang Nadia. "Baik, kamu gimana?" "Alhamdulillah, aku juga baik." "Ehm ehm, yang baru pulang dari luar negeri, tambah sukses aja nih," sindirku. Dia tersenyum. "Alhamdulillah. Oh iya, dia siapa? Nadia apa kabarnya?" "Hmmm, kenalin Has, ini calon istriku yang baru." "Calon istri yang baru?" ucapnya mengulangi pertanyaanku. "Kamu pisah sama Nadia?" tanyanya lagi dengan rona wajahnya berubah serius. "Ya, begitulah," jawabku santai. Lelaki itu nampak menggelengkan kepalanya seakan tak percaya. Namanya Hasbi, teman lama sekaligus rivalku dulu. Awalnya, Hasbi dan Nadia sudah hampir menikah, karena suatu hal Hasbi harus pergi keluar negeri, ia meminta Nadia untu
Read more

7. Kita Putus!!

  "Kita putus!!" tegasku yang membuat dia tersentak. Ia yang semula berjibaku dengan handphonenya, main game online, langsung beralih menatapku dengan pandangan penuh tanya. "Apa maksudmu, Key?"  "Kamu gak dengar? Kita putus!!" "Tapi Key, tunggu...!" Ia masih mencegah langkahku dengan mencekal pergelangan tanganku. "Apa?" Aku masih bersikap ketus padanya. "Kenapa tiba-tiba kamu mengajakku putus? Apa salahku?" Aku tak menanggapinya dan berlalu begitu saja meninggalkannya.  "Key, tunggu Key ...!" teriaknya mengejarku. "Kamu gak dengar? Kita putus! Mulai hari ini aku gak mau jadi pacarmu lagi!" "Tapi kenapa? Apa salahku?" "Introspeksi sendiri kenapa aku minta putus dari kamu!" Ia terpaku, mungkin dia tak menyangka aku akan mengakhiri hubungan ini. Aku segera menaiki mobil Om Rizki yang sudah menungguku di parkiran. Yup, Om Rizki sudah menungguku sedari tadi. 
Read more

8. Ancaman

Entah sejak kapan perlakuan Andhika sedikit berubah. Dia mempunyai hobi baru, main game online yang sedang viral dan terkenal itu. Hingga aku diabaikan. Dia memang masih mengajakku jalan tapi tidak seperti dulu.Sore itu aku masih menunggu Andhika di depan kampus. Tapi dia tak kunjung muncul padahal sudah lewat satu jam dari waktu janjian. Aku menghubunginya namun tidak direspon.Hingga kulihat sebuah mobil mendekat. Mobil Om Rizki. Dia berhenti tepat di depanku berdiri."Key, sedang nunggu siapa? Ayo pulang," ajak Om Rizki. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, namun tak ada tanda-tanda Andhika akan muncul."Ayo naik, udah sore lho," sergah Om Rizki lagi. Akhirnya akupun naik ke dalam mobilnya.Sejak hari itu Om Rizki jadi sering mengantar jemputku. Aku merasa justru akhir-akhir ini perhatian Om Rizki terlalu berlebihan. Diapun sering mencuri-curi pandang ke arahku. Diam-diam aku juga sering memperhatikannya ketika dia sedang bersama Tante Nadia, terl
Read more

9. Merintis Usaha Baru

Aku tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Kini, saatnya aku bangkit. Balas dendam? Tidak, bukan itu yang akan kulakukan. Untuk apa aku mengotori tanganku dengan balas dendam. Aku yakin semua akan terbalaskan suatu saat nanti. Yang akan aku lakukan hanya membuktikan pada suamiku, bahwa aku bukan perempuan lemah, yang merengek meminta bantuan untuk dikasihani. Oh, tidak. Akan kubuat suamiku menyesal dengan cara yang elegan. Ya, caranya aku harus menjadi wanita sukses, justru lebih sukses dari dia. Meskipun awal-awal pasti akan ada banyak halangan dan rintangan, tidak, sekali lagi aku tidak akan menyerah. Air mata ini terlalu mahal untuk menangisi lelaki pengkhianat seperti dia. Saat itu tatapannya yang penuh ejekan, serta memandang rendah aku yang seorang ibu rumah tangga. Seolah aku tidak bisa hidup tanpa nafkah darinya, itu yang membuatku semakin sakit. Baiklah mas, ayo kita buktikan, hidup siapa yang akan lebih bahagia. Aku atau kamu? Aku sudah mengurus
Read more

10. Pertemuan Tak Terduga

"Hasbiiii, siapa yang datang? Apa kurir pengantar makanan?" tanya suara seorang perempuan dari dalam. Kemudian wanita cantik itu datang menghampiri kami yang sedari tadi terdiam."Hei, ada orang kok bengong aja!" tukas wanita itu sambil menepuk lengannya. Mas Hasbi hanya tersenyum sambil sesekali melirikku. Senyumannya masih sama, seperti dulu. Tak ada yang berubah darinya. "Berapa semuanya, Mbak?" tanya wanita itu, setelah dia tahu aku membawa makanan yang mereka pesan."Ini mba." Kuserahkan nota itu, diapun menerimanya. "Tunggu sebentar ya, aku ambil uangnya dulu."Aku mengangguk."Oh iya mbak, bisa minta tolong sekalian dibawakan ke dalam, soalnya anak-anak sudah menunggu," pintanya."Baik, mbak," jawabku gugup. Dagdigdug, debaran jantungku berirama makin tak menentu, rasanya begitu canggung."Hasbi, tolong ya, bantu mbaknya ke dalam," pinta wanita cantik itu."Ayo ikut," ajak Mas Hasbi, ia menenteng dua kresek besar s
Read more
DMCA.com Protection Status