Share

46. Tunggu Kau Menikah

Isyana pikir Nenek Asma akan sungkan berada di rumah Asher. Ternyata dia sangat menikmati berada di sini. Bahkan tidak sungkan untuk memasak menggunakan dapur milik Ranty.

Melihat ini, Isyana sampai heran dibuatnya. Karena biasanya, Nenek Asma akan canggung jika bukan daerah kekuasaannya.

“Nek, santai banget masak di sini. Kenapa gak ke sebelah aja?” tegur Isyana yang justru tidak enak akan merepotkan pemilik rumah.

“Kenapa gak enak. Ash sama Ranty aja biarin kok. Lagian ya Isyana Akleema, mending kau buruan mandi. Kata Ash mau ke toko.”

Isyana mengangguk. Seketika baru sadar kalau dia memang belum sempat ke kamar mandi. Keburu mencium wangi masakan yang sangat nikmat.

Nenek Asma memasak telor dan terong balado. Dari segi warna dan bau, sudah pasti nikmat.

“Udah sana buruan. Malu kali sama Ash, dia aja udah selesai cuci mobil, udah mandi.”

Isyana hanya bisa cemberut. Memang sejak salat subuh, dia kembali tidur. Bukan karena malas, tapi memang dia tidak tidur tadi malam.

Ucapan Asher
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status