Share

51. Mau dibawa ke mana

“Isyana.”

Nenek Asma, yang akhir-akhir ini jadi sering sesak napas, karena itu pula dia memanggil cucunya dengan lirih. Dia tentu tidak ingin sesak napas lagi. Terlebih di depan si tengil Cakra dan si tampan Basel.

“Ya Nek.”

Demi memenuhi panggilan Neneknya, Isyana memilih meninggalkan dua pria absurt ini. Dari pada kena kutuk sang nenek yang tampaknya sedang tidak baik-baik saja.

“Ada apa Nek? Mau bagi warisan?” tanya Isyana iseng.

“Hus, kau doakan Nenek cepat modar, gitu?”

Isyana hanya nyengir saja. Toh berkata seperti itu hanya untuk mengurangi ketegangan di hatinya. Apa lagi panggilan neneknya serasa mendesak untuk segera dilakukan.

“Tadi maksudnya Asher apaan? Kau mau kawin sama dia?” tanya Nenek Asma yang berbisik di telinga sang cucu.

“Em, gak tahu sih. Mungkin Asher cuma minta ditemani. Gak ada janji sebelumnya kok.”

Isyana berkata jujur. Tapi sang Nenek juga ada menangkap raut sedih di sana.

“Oh, tapi kok kayaknya Asher serius banget sih. Jangan mainin hatinya dong Isyana.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status