Share

55. Rumit

"Isyana, kau lagi ngapain di jendela gitu?"

"Ish, si Nenek ganggu aja sih. Orang lagi lihat-lihat kok," ujar Isyana yang mengelak dari neneknya.

"Lihat apaan? Jangan kira Nenek gak tahu ya Isyana."

Bola mata Isyana seakan mau keluar dari peraduan. Pandangannya langsung beralih ke arah jendela dan sedikit mengintip ke bawah. Sudah tidak ada lagi Asher di sana. Syukurlah pria itu sudah pergi.

"Eh malah bengong lagi kau. Bantu Nenek sini. Udah nggak ada kerjaan kan?"

Isyana hanya bisa mengangguk. Dia mengikuti neneknya keluar dari kamar. Sesekali matanya menoleh ke arah jendela. Takut jika tiba-tiba Asher beranjak naik.

"Isyana! Ini anak gadis lelet banget sih," gerutu Nenek Asma.

"Sabar kenapa Nek."

Selama membantu Nenek Asma Isyana tidak bisa berhenti memikirkan Asher. Pikirannya selalu tentang bagaimana pria itu berkata tadi. Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Asher selama ini.

"Isyana, cucu nenek yang paling cantik sedunia, bisa nggak kalau bantu Nenek itu yang tulus ikhlas lahir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status