Share

59. Air Mata Nenek Asma

Kembali dari alun-alun, Isyana tampak cukup senang. Wajahnya begitu cerah. Meskipun mereka batal untuk menonton bioskop, lantaran Fatih ada pekerjaan mendadak.

"Ash, menurut pendapatmu, hubungan antara Fatih dan Basel, seperti apa?" tanya Isyana seketika.

"Hah, bagaimana Nona? Mengapa harus bertanya perihal hubungan mereka? Bukankah tidak ada keperluan dengan Nona, kecuali Anda akan menerima pinangan Basel."

Asher sengaja berbicara panjang lebar. Dia ingin tahu bagaimana perasaan Isyana sesungguhnya. Menunggu beberapa hari, terasa lama. Jika pun Isyana harus menerima Basel, mungkin dia akan kembali ke Kanada saja.

"Dasar kepo!" Isyana hanya mengatakan kalimat tersebut. Dilanjutkan gerakan bibirnya yang menjulurkan lidah.

Sialnya Asher melihat hal itu. Ingin sekali menyambar dan melahap lidah yang terjulur menggoda.

"Sabar … sabar," gumamnya.

"Ya ampun, kek anak baru aja."

Mereka sampai di rumah Asher pukul sembilan malam. Bagi keduanya ini waktu sore. Di kota mereka bisa pulang lebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status