author-banner
Hayu Ayaka
Hayu Ayaka
Author

Novel-novel oleh Hayu Ayaka

Nona CEO Looking for Love

Nona CEO Looking for Love

Kesuksesan yang datang di usia muda, membuat Isyana Akleema bergelimang harta. Jabatan sebagai seorang CEO wanita muda berbakat, membawa dirinya masuk dalam jajaran perempuan terkaya dan paling terpengaruh di Indonesia. Sayangnya, hal tersebut membuat ketakutan tersendiri dalam diri sang ibu. Dia meminta dan memaksa Isyana untuk menemukan jodohnya. Setelah terdesak sekian purnama, Isyana akhirnya memutuskan untuk mencari cintanya sendiri. Berbekal alamat dari sang ibu, dia bertekad tinggal lagi di desa neneknya, dan mencari cinta Pemuda di sana. Namun, bukannya bertemu jodoh. Dia juga justru bertemu laki-laki tampan blasteran Indonesia—Kanada yang mendapat julukan bule kampung. Laki-laki itu begitu menyebalkan di mata Isyana. Awal bertemu, sudah membuat Isyana terkenal warga kampung dengan masuknya ia ke dalam selokan irigasi pertanian warga. Hal tersebut membuat Isyana kesal bukan main. Terlebih hari kedua di desa, pagi-pagi buta pemuda itu mengetuk pintu rumah Nenek Isyana untuk melamar kerja sebagai sopir pribadi. Asher Kalandra Miller, begitu nama dari pria bule tersebut. Dia tidak bisa mengendarai motor, oleh sebab itu saat tahu ada warga yang memiliki mobil, dia tidak segan untuk melamar sebagai sopir. Berharap diterima dan dia ada pemasukan selain dari pensiunan sang ayah. “Aku ingin melamar.” “Ah iya Nenek terima, maharnya bagaimana?” “Ah, harus ada mahar?” “Loh, nikahi cucu saya harus pakai mahar. Masa gratisan?” “Bukan menikah Nek. Tapi jadi sopir cucu Nenek, boleh?” Apa Asher diterima menjadi sopir Isyana? Dapatkan Isyana menemukan cinta sejatinya? *** IG : @ayakalibrary
Baca
Chapter: 82. Nona CEO Selesai Mencari Cinta
Suara gemericik air seperti soundtrack alami dalam hubungan asmara kedua insan yang baru saja bergejolak. Tetesan demi tetesan yang memercik, menambah rasa hangat dalam setiap keadaan. Permulaan yang tidak bagus, namun berakhir dengan baik. Di sini Asher yang menjadi pemimpin. Tidak hanya mampu membuat Isyana bergetar hebat. Dia sanggup membuat gadis itu seperti kehilangan kesadaran. Puncaknya saat keduanya menyatu dalam gairah yang sama. Asher buru-buru memboyong Isyana untuk berpindah ke kamar mereka. "Eh kenapa?" Isyana sedikit terkejut dengan gerakan Asher yang membopongnya tiba-tiba. Ada rasa kecewa, berpikir Asher tidak menginginkan lebih lanjut. "Jangan di kamar mandi. Banyak yang mengintip." Asher mengatakan singkat. Tanpa sungkan membanting tubuh Isyana di atas ranjang. Kemudian disusul olehnya yang naik dengan tergesa-gesa. "Ck, santai saja. Tergesa-gesa juga tidak bagus. Itu kelakuan setan." Wajah Asher yang sudah sampai dada Isyana terpaksa menunduk. Senyumnya ter
Terakhir Diperbarui: 2023-02-13
Chapter: 81. Penolakan Isyana
"Kompensasi apa yang kau maksud?"Tadinya Asher tidak ingin menceritakan pada Isyana. Biar bagaimanapun, ini juga diluar dari peranannya sebagai menantu. Tapi wajah memelas istrinya, membuat Asher tidak ingin membuatnya kecewa."Mama Sukma, memberikan setengah saham yang dimiliki untuk Bapak.""Apa!"Sudah diduga, Isyana akan syok mendengar hal seperti ini. Ada rasa kecewa yang sangat dalam. Dia tidak tahu menahu perkara ini. Jika dirunut, ini semua juga ada salahnya."Mama Sukma menyelamatkan Nona. Seorang ibu akan melakukan apa pun demi buah hatinya. Tadinya aku juga tidak tahu. Tapi Grandmom membocorkannya tadi.""Grandmom?""Grandmom mewakili Granddad membeli saham hotel ini. Jadi total keseluruhan, saham yang keluarga Miller miliki sebanyak sepuluh persen."Isyana mendadak linglung. Menatap ke arah Asher yang begitu tenang, tiba-tiba hatinya merasa miris. Ternyata Isyana sama sekali tidak paham apa-apa dengan suaminya. Apa lagi keluarganya. Asher datang sebagai sopir, tidak tahu
Terakhir Diperbarui: 2023-02-08
Chapter: 80. Kompensasi
"Jadi kalian yang udah nyuruh pria itu buat nikah sama gue?"Siapa yang tidak kesal jika dalang dari penghancur kehidupan ada di depan mata. Kalau saja dia tidak melihat CCTV di area depan, ingin sekali menerjunkan Helen dan juga Cakra ke kolam renang paling dalam."Eh gak gitu ya. Kita aja baru tahu tadi pas rapat. Pak Manto kesal banget karena gak bisa nikah sama Lo."Helen membela diri. Dia saja baru tahu kalau investor papinya mendadak menarik diri dari rencana ini. Siapa juga yang ingin kehilangan uang banyak. Alasan mereka menemui Isyana, untuk meminta penjelasan. Menjadi anggota dewan membutuhkan uang yang banyak untuk proses kampanye. Orang tua Cakra dan juga Helen, memilih membuka usaha juga, andai di periode berikutnya tidak terpilih, keuangan mereka masih aman."Lah terus Lo tahu dari mana, gua gagal dinikahi sama pria tua itu.""Jadi kan kita rapat. Terus Pak Manto tanya kita foto Lo."Helen memilih menjawab jujur. "Lagian Syan, ngapa Lo nolak sih. Duit si Pak Manto itu g
Terakhir Diperbarui: 2023-02-02
Chapter: 79. Toxic
Isyana tidak bisa ikut masuk. Hanya Asher yang diijinkan, lantaran dia termasuk pembeli saham. Menyikapi ini, hal yang bisa dilakukan Isyana agar tidak bosan, adalah berjalan di sekitar hotel. Area pertemuan, satu lantai dengan kolam renang pertama di hotel ini. Memang dari segi bintang, hotel ini masih di bawah yang ada di ibu kota atau kota besar lain. Tapi di kota ini, hotel milik keluarga Basel yang paling terbesar dengan segala fasilitas yang ada.Baru menginjakkan kaki di area kolam, pemandangan di dalam begitu membuat kesal. Terlihat orang seusianya yang paling dihindari selama hidupnya."Wah ada Nona dari Jakarta nih."Tampang Helen begitu mengejek. Dia menurunkan kacamata sampai di pangkal hidung. Memperlihatkan matanya yang sedang mengamati Isyana."Syan, kok kau di sini? Lagi sama siapa?"Cakra sudah menerobos tubuh Helen, bahkan sampai menyenggol bahunya. Hal ini membuat gadis itu tidak nyaman. "Eh Cakra."Cakra tidak peduli. Menurutnya melihat Isyana sudah cukup membuat
Terakhir Diperbarui: 2023-02-01
Chapter: 78. Pembicaraan di Kamar Hotel
"Abdul."Asher menyalami pria berhidung mancung di depannya. Di sampingnya masih ada Isyana yang setia dia seret. Tidak pergi atau pun banyak protes."Langsung saja. Oh ya, selamat atas pernikahan kalian. Ditunggu undangannya."Abdul melirik ke arah Isyana. Tersenyum kecil sebagai bentuk kesopanan. Isyana juga melakukan hal yang sama. Tidak menyangka akan bertemu kenalan Asher di sini."Ya tentu. Setelah ini beres, kita akan urus pesta. Kami pergi dulu, sebelumnya kenalkan ini Isyana, istriku.""Ah salam kenal."Abdul mengangguk. Dengan sopan menyatukan tangan di depan dada. Berkenalan tanpa ingin bersentuhan. Seketika Isyana tampak sungkan. Untung saja dia tidak sembarang menyodorkan tangan seperti biasanya."Katakan apa yang kalian inginkan sebagai hadiah." "Ck, terserah kau saja. Kami permisi dulu."Abdul mengangguk, tidak menghalangi langkah kaki mereka. Masalah hadiah, dia juga akan memikirkan nanti. Setelahnya, dia berbalik badan menjauh."Kau kenal dengan pengusaha Indonesia.
Terakhir Diperbarui: 2023-01-27
Chapter: 77. Lanjutkan yang Semalam
Meja makan sudah penuh dengan anggota keluarga Isyana dan juga Asher. Ini juga termasuk Danu yang saat ini lahap memakan masakan ala rumahan tersebut. Dia tidak pernah sungkan dalam melahap setiap masakan yang disendok ke dalam mulutnya. Orang ini memang berjiwa bebal tanpa kenal rasa malu.Pandangan Isyana langsung menyapu ke sekitar. Perlu bertanya langsung kepada ibunya, mengapa peristiwa semalam dan juga pagi ini terjadi. Bapaknya bukan pria yang mudah untuk dibujuk. Terlebih pagi ini dia begitu lahap tidak memudulikan apapun lagi."Isyana, kata Asher dia sudah membeli rumah untuk kalian tinggal. Apa itu berarti kau akan tinggal di kota ini?"Isyana menoleh ke arah suaminya. Mereka belum sempat membicarakan hal ini. Semalam dilalui dengan sangat canggung, masing-masing terlelap tanpa membahas lebih jauh mengenai apa rencana ke depan.Jadi untuk pertanyaan Sukma kali ini, belum memiliki jawaban."Belum tahu, Ma. Kalau sudah suami istri kan memang harus ikut suami. Jadi tergantung
Terakhir Diperbarui: 2023-01-26
Triplets: The Lucky CEO has a Beautiful Wife

Triplets: The Lucky CEO has a Beautiful Wife

Trapped by her stepsister, Arianna Chloros was forced to serve a stranger with her eyes blindfolded and her hands tied. She gave birth to three babies, one of whom was said to not have survived. Seven years later, she appeared as a screenwriter for a film adaptation of her novel, under the pen name Voleta. "Voleta, are you truly Arianna, the pitiful woman on that one night?" "Yes, Mr. Arsen. You remember it! Because of your actions, there were three children born."
Baca
Chapter: 7. Flirting with My Woman
"Don't pay attention to what he says."After removing Gregory, Arsen began to have a serious conversation with Arianna and Malik. The discussion revolved around the screenplay that Arianna was still working on."Each scene must appear natural. I'm not asking for this film to be more fantastic than its predecessor, but at least the profits should be over a hundred percent."Arianna and Malik swallowed hard. Was Arsen mocking them?"Why? Can't you do it?"Arianna and Malik exchanged glances. Malik remained calm as he was accustomed to dealing with people like Arsen. He would ask for the largest share without knowing anything. It was different for Arianna, who was still young and inexperienced."We can do it, Mr. Arsen.""Good, I don't want any failures."Arsen's gaze shifted to Arianna. The girl's eyes reminded him of someone who had been hovering around him, seeking status."For you, can we talk for a moment?"Arianna became nervous when she was looked at so coldly. Without a sound, sh
Terakhir Diperbarui: 2023-06-12
Chapter: 6. Be my wife
Knowing that Sharon is a person who is protected by Arsen. Arianna was reluctant to have any contact with her. She thought it would be best to stay away for now, although it was difficult to believe.After the dinner event ended, Arianna hurried to leave. This place was no longer suitable for her. The atmosphere was too cold. She preferred to stay behind the scenes.Now, it was better to go home and spend time with her two children."Wait."As the taxi she ordered arrived in front of her, Arianna saw Sharon gracefully approaching her. She could not guess what her step-sister wanted to say."You." Sharon pointed at Arianna's chest. "I warn you to know your place. So, don't expect us to get to know each other. Understand?"Arianna sighed lazily. After all these years, why was Sharon still so cold toward her? Especially when everything she had was taken away from her forcibly. But it seemed like Sharon was still not satisfied."I have become a star, while you are just an unknown screenpl
Terakhir Diperbarui: 2023-05-03
Chapter: 5. Voleta
"Are you Sharon?"The beautiful woman in front of Arianna suddenly turned pale. Her red lips with a flamboyant dress were in stark contrast to her gloomy mood."Sorry, I have some business inside. If it's about meeting fans, we can do it another time. Excuse me."Sharon hurriedly stepped inside, assisted by security officers who managed the way. She had to avoid Arianna immediately. What was the point of meeting here anyway?"Excuse me, Sir, do you know that woman?" Arianna asked, pointing to Sharon."Yes, she's the singer Sharon Galanis. You'd better not ask for an autograph. Ahem, she's a bit arrogant."The security officer seemed reluctant to say it. It wasn't a secret that Sharon behaved like that. She was only good if there was a demand to be good. Not an obligation that everyone in the industry should have."Oh, I see. Alright then. I'll go in first. Excuse me."Knowing that her sister was a singer, Arianna bowed her head. She seemed to be thinking about what had happened in the
Terakhir Diperbarui: 2023-04-03
Chapter: 4. Dinner Invitation
"Mommy, it is very cruel. He just left without apologizing."Nerina continued to cry, her round cheeks rubbed as a place to hold her tears. If it weren't for respecting the girl, Arianna and Leander would have laughed."Stop thinking about it. He didn't see you, so just ignore it. The important thing is that you're not in trouble.""That's a lie. He glanced at me. Just looking doesn't make it okay. I'm going to find that guy, Mom."Arianna was a little surprised by this. She only looked at the man's back and didn't see his face."Did you see his face?"Nerina nodded her little head. She also saw it. Leander had even locked the man's face in his mind."Okay, then. If you meet him, ask him to apologize. For now, finish your lunch first. Mom has some work to do."Leander and Nerina nodded at their mother's decision. It's no wonder they are often left by their mother to work. They are used to it. They understand that their mother works hard for the two of them."Great. Meet me in the room
Terakhir Diperbarui: 2023-04-03
Chapter: 3. Gregory The Mischievous
"Where is Greg, you said the GPS is around Engel Apartments," said the heavy voice that dominated the phone conversation. His aura condemned the man who was talking to him. Arsen urged to be answered, not wanting to be fooled by the assistant who should work hard for him."That's right, Mr. Arsen. The young master activated the GPS in this apartment," the assistant replied.Arsen did not believe it immediately. How many times had he looked around the apartment lobby, without finding the whereabouts of his son there? Until his back was hit by someone. His movement was so small that Arsen only glanced back, seeing a little child who fell to the ground.Feeling it was unnecessary to help, Arsen just walked away. "Find him until you get him. Besides, it's so foolish of Sharon to lose her child. I shouldn't have trusted her."Arsen was very angry. He had to delay his flight to Athens for a few minutes and was forced to leave Gregory with Sharon. Their relationship was not close, although t
Terakhir Diperbarui: 2023-04-03
Chapter: 2. Back to Athens
At Arsenio Nakula's residence.The man's face had been beaten by his mother. Slapped five times, not to mention the curses thrown at him.The gentle figure of Jane's mother was gone. Her mother never got angry, and when she did, she didn't hesitate to hit."Why are you such a bastard, Arsen! You even impregnated a woman. The worst part is, you didn't accompany her when she was pregnant and gave birth. Were you born from a rock, huh?"Jane's breath was short with anger. Her husband and other children even couldn't move a muscle waiting for the woman who ruled the mansion to calm down.Everyone respected Jane so much. The woman's upbringing was so firm. Especially regarding manners that she held in high regard as an Asian woman. Although the majority of the family members preferred to settle in Europe."Sorry, Ma."Those were the only two words that came out of Arsen's mouth. His battered face couldn't lift his head. There were many questions in his head. He wanted to remember the terri
Terakhir Diperbarui: 2023-04-03
Tuan Besar Sandekala

Tuan Besar Sandekala

Diusianya yang baru sembilan belas tahun, Sandekala harus menjadi Tuan Besar menggantikan sang kakek yang telah berpulang karena ditembak seseorang. Dia merasa gagal melindungi kakeknya. Kesalahannya tidak akan dia ulangi kembali. Selain itu menemukan pembunuh kakeknya juga menjadi fokusnya selama menyandang gelar Tuan Besar. "Teruskan usaha Kakek Sande. Hanya kau satu-satunya harapan Kakek saat ini. Kakek memintamu lewat Ibu-Bapakmu. Jangan sia-siakan. Kaulah penguasa dunia saat ini. Dunia ada pada genggamanmu. Cucu seorang Umbara tidak akan kalah oleh apapun.“ Sande mengusap peluhnya yang terus membanjir. Perjanjian terkutuk antara orang tuanya terus menghantui ingatannya. Apa dia mampu menaklukkan dunia seperti perintah kakeknya? Atau ada hal lain yang lebih menarik perhatiannya, dibanding menjadi seorang mafia. *** IG : @ayakalibrary
Baca
Chapter: 09. Penghargaan Untuk Umbara
Sande mendesah saat melihat seorang wanita di kantornya. Usianya beberapa tahun di atasnya, tapi tubuhnya begitu mungil. Seketika dia tidak yakin, bisa mempekerjakan wanita ini.“Nama ...,” ujarnya singkat.“Harumi Sato.”“Umur ...?”“24 tahun. Lulus strata dua tahun ini di Universitas Tokyo,” jawabnya sekalian. Bagi Harumi, dia tidak suka basa-basi seperti ini. Waktunya terlalu berharga hanya untuk sekedar berkenalan.Sande mengerutkan keningnya. Bukan masalah pendidikan atau usianya yang menjadi penghalang. Tapi postur Harumi yang mungil sempat mengganggunya.“Ya sudah. Buka email, periksa laporan masuk. Mereka saya minta mengirimkan laporan keuangan perusahaan. Kamu catat poin-poin yang saya sudah saya kelompokkan.”Harumi keheranan memandang bos barunya ini, “excuse me. Manual Tuan?”“Ya. Saya mau lihat seberapa teliti kamu.”Ha
Terakhir Diperbarui: 2021-10-28
Chapter: 08. Gagalkan Transaksi
Bisnis start up yang di bawah pimpinan Yucheng memang legal. Hanya saja kadangkala sebagai pemilik market place, ada saja kecolongan yang terjadi. Entah disengaja maupun tidak.Tepat saat kedatangan Sande, baru saja terjadi transaksi pembelian donor jantung yang dijual di aplikasi miliknya.Yu bukan tidak tahu, dia sudah tahu selama beberapa Minggu belakang. Ada oknum yang menawarkan menjual jantung manusia dengan bebas di market place Yu. Tentu saja sebagai pihak ketiga, dia juga butuh pemasukan lebih.Yu menerima begitu saja tawaran itu.“Anda jangan bercanda Tuan. Meski masih baru, kami memiliki team yang ketat terkait barang apa yang dijual,” kilah Yu. Dia yakin Sande hanya menggeretaknya.“Oh ya, hebat sekali. Saya jadi makin tertarik mendapatkan manajemen yang berkilau ini,” sahut Sande.Kedua tangannya disembunyikan dalam kantong celana. Memilin pelan belati kecil yang menjadi senjata pe
Terakhir Diperbarui: 2021-10-17
Chapter: 07. Pengusaha Profesional
Penerbangan yang memakan waktu empat belas jam lebih tersebut, membuat Sande sedikit mengalami jet lag. Belum lagi ia disambut suhu udara yang begitu tinggi.Keringatnya membasahi seluruh dahi. Diambilnya tisu untuk mengelap titik-titik air yang keluar begitu saja.“Mobil menuju hotel sudah siap Tuan. Silakan ...!” ujar Genta sambil menunjuk mobil jenis sedan hitam yang gagah berdiri.“Ya.”Sande mengucap singkat sembari terus mengusap keringatnya.Entah sejak kapan dia tak lagi tahan pada suhu tinggi. Padahal biasanya dia tahan banting. Jangankan panas belum seberapa ini. Waktu berusia lima belas, kakeknya memasukannya ke dalam oven besar yang suhunya sudah mencapai 40 derajat celsius. Sande tidak mengeluh dan bertahan selama sepuluh menit.Dia mendesah lega setelah berhasil duduk nyaman di kursi penumpang. AC diatur rendah, membuat hawa sejuk seketika mengelilingi kulitnya.“Jam berapa
Terakhir Diperbarui: 2021-10-14
Chapter: 06. Gejolak Kaum Muda
“Genta bisa kau siapkan rekaman data perusahaan yang ingin diakuisisi Kakek?”“Bisa Tuan besar.”“Oke, lima belas menit aku tunggu.”Sande membuang napasnya kasar. Tidak boleh lengah dan lemah. Pergerakan lawannya sudah mulai terbaca.Mata elangnya mengamati ribuan warna di depan layar yang begitu lambat bergerak.Dia tak suka itu. Dengan sekali klik, garis merah membentuk turunan tajam. Bagai roller coaster, garis-garis panjang terus beradu tajam.Sande cukup puas dengan pekerjaannya.“Bisa kau lihat Yu aku lebih jago bukan,” gumamnya.Tidak bisa dipungkiri, gejolak kaum muda masih kuat bersarang dalam diri Sande. Tidak heran dia bertidak sesuai hatinya saat ini.“Permisi Tuan, ini data yang Anda butuhkan.”Genta masuk dengan membawa tumpukan map. Dia menghadap dengan sejuta tanya yang bersarang di kepalanya.“Letakan
Terakhir Diperbarui: 2021-10-09
Chapter: 05. Tidak Terpengaruh
“Bahkan kau tidak melihatku Sande. Apa kau telah lupa padaku?” Anuva mengunci kakinya yang terasa kebas. Ditangannya memeluk sebotol air mineral yang tengah ia remas. Dirinya bak butiran debu bagi seorang Sande yang kini menjelma menjadi Tuan besar. Bahkan tubuhnya begitu mudah dia lewati tanpa berminat sedikitpun menoleh. Sebagai teman sedari kecil, hal itu begitu melukai perasaannya. Ingin sekali dia mengejar, tapi tangan seseorang dengan kuat mencengkram dirinya. Membawa ia menjauh dari keramaian yang terjadi. “Kau siapa?” Anuva memindai tubuh kekar di hadapannya. “Syuut ....” Pria yang tidak dikenalnya menutup mulut gadis itu dengan satu tangannya. Beberapa detik berlalu, Anuva telah terlelap di dekapan orang asing. *** Para petinggi perusahaan saling berteriak sibuk. Mereka gelagapan atas permintan Sande menghadirkan la
Terakhir Diperbarui: 2021-09-29
Chapter: 04. Tuan Besar Sandekala
Tujuh hari lepas dari penguburan Umbara, Sandekala tidak mau membuang waktu lagi. Permintaannya kepada Genta tempo lalu dilaksanakan patuh. Saat ini juga mereka tengah kembali ke Moskow, Rusia. Markas pusat Um-Bara. Ada sekitar seratus orang yang menunduk hormat pada Sandekala yang baru saja turun dari mobil jemputannya. Mereka berasal dari berbagai kalangan. Direktur, atlit, artis papan atas, sopir taksi. Semua bekerja di bawah kepemimpinan Umbara. Mereka tersebar di mana-mana, hanya sekedar menjadi pengecoh lawan dan menutupi kebiadabannya. “Selamat datang kembali Tuan Muda. Kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Tuan Besar,” ungkap Jhony— direktur pabrik sepatu yang merangkap sebagai kepala divisi CEO klan. “Simpan ucapanmu Jho
Terakhir Diperbarui: 2021-09-09
Anda juga akan menyukai
Istri Manisku yang Berkuasa
Istri Manisku yang Berkuasa
Urban · Hayu Ayaka
4.0M Dibaca
Sang Dewa Perang
Sang Dewa Perang
Urban · Hayu Ayaka
3.8M Dibaca
Puncak Kehidupan
Puncak Kehidupan
Urban · Hayu Ayaka
3.4M Dibaca
Sang Pewaris Pertama
Sang Pewaris Pertama
Urban · Hayu Ayaka
3.3M Dibaca
Dikejar Lagi oleh Istri CEOku
Dikejar Lagi oleh Istri CEOku
Urban · Hayu Ayaka
2.9M Dibaca
DMCA.com Protection Status