Share

48. Hanya Amatir

Tidak perlu ditanyai lagi untuk rasa malu. Saat ini, Isyana ingin sekali menghilang dari muka bumi ini.

Kepergok akan berciuman dengan Asher, membuat napasnya serasa tinggal setengah hidup. Sudah mirip Nenek Asma, jika sedang kambuh.

Sementara dia menenangkan hati dan pikiran, Asher sudah lebih dulu untuk turun. Dia yang bersikap seperti gentleman sesungguhnya dengan menerima kedatangan Ibu Indun, pemilik ruko yang memergoki mereka.

“Malu ... malu. Itu Ibu Indun lihat apa ya? Pikirannya lurus apa justru gesrek ya?” gumam Isyana yang kalang kabut sendiri.

Kakinya gemetar setiap kali akan keluar dari mobil. Tapi berdiam di sini saja, rasanya sangat sesak dan sumpek.

Berkali-kali mengintip ke arah toko, hanya terlihat Asher yang sangat santai saja berbicara dengan si pemilik ruko. Bahkan sesekali wajah bule itu tersenyum saat pembicaraan terjadi.

“Itu Asher, ketawain apa sih? Kok gue jadi over thinking sendiri. Jangan-jangan, Asher cerita soal kita yang ....”

Isyana buru-buru menggeleng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status