My Husband's Secret

My Husband's Secret

last updateLast Updated : 2021-08-25
By:   Jadi Penulis Muda  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 ratings. 10 reviews
162Chapters
20.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Saat malam pertama pernikahan, Gala tiba-tiba berubah. Dia bukan lelaki manis yang Nara kenal. Dia terlihat begitu kaku dan tempramen. Tentu saja, Nara yang awalnya merasa akan segera hidup bahagia ternyata telah masuk ke dalam suatu kehidupan yang membingungkan. Terdapat banyak misteri di diri Gala. Apa kehadiran Gala ada hubungannya dengan masa lalu Nara? Lantas, bagaimana Nara menyelesaikan masalah dalam pernikahannya?

View More

Latest chapter

Free Preview

Dia Berubah

“Ini malam pertama, Mas!” teriakku.Ya, aku berteriak kepada Mas Gala. Lelaki yang siang tadi mengucapkan ijab kabul di hadapan seluruh kerabatku. Ini benar-benar gila. Di luar dugaan. Bagaimana mungkin Mas Gala bisa berubah menjadi sosok yang begitu beringas? Kenapa pula perubahan itu harus terjadi di malam pertama kami menikah?“Kamu jangan banyak omong,” kata Mas Gala. “Saya tidak peduli dengan malam pertama!”Sekarang, aku mundur dari hadapannya. Aku memilih duduk di ranjang yang sudah dihias sedemikian rupa. Ranjang yang kemudian diduduki oleh dua angsa yang sedang berhadap-hadapan. Ranjang yang kurasa akan menjadi saksi kemesraan kami.“Mas, aku butuh penjelasan!” desakku. “Kamu nggak bisa giniin aku!”Mas Gala terdiam di hadapanku. Dia hanya menatapku dengan tatapan elang. Terlihat penuh emosi, tajam, kejam, bengis. Aku sempat merasa bahwa ini bukan Mas Gala-ku. Di mana Mas Gala yan...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Meity Adnan
ceritanya bagussss....
2022-01-23 01:40:48
0
user avatar
Secret.Vee
Gara bikin emosi ... yg sabar ya Nara
2021-07-29 18:17:36
0
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 11:45:25
0
user avatar
Nelis Sumiati
lanjut ceritanya menarik
2021-05-09 21:27:57
1
user avatar
Authoring
Semangat kak, update terus ya. Salam dari Married With Killer's Teacher
2021-05-08 13:37:10
0
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-30 12:06:47
1
user avatar
MAA
cerita yang menarik...
2021-04-29 17:05:36
1
user avatar
MAA
cerita yang menarik👍
2021-04-29 17:04:15
1
user avatar
Ujwarf
semoga banyak yang suka yaaa 🔥🔥🔥
2021-04-22 23:49:29
0
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Jangan lupa mampir ya >> My Girl is mine
2021-04-16 09:20:41
2
162 Chapters
Dia Berubah
“Ini malam pertama, Mas!” teriakku.Ya, aku berteriak kepada Mas Gala. Lelaki yang siang tadi mengucapkan ijab kabul di hadapan seluruh kerabatku. Ini benar-benar gila. Di luar dugaan. Bagaimana mungkin Mas Gala bisa berubah menjadi sosok yang begitu beringas? Kenapa pula perubahan itu harus terjadi di malam pertama kami menikah?“Kamu jangan banyak omong,” kata Mas Gala. “Saya tidak peduli dengan malam pertama!”Sekarang, aku mundur dari hadapannya. Aku memilih duduk di ranjang yang sudah dihias sedemikian rupa. Ranjang yang kemudian diduduki oleh dua angsa yang sedang berhadap-hadapan. Ranjang yang kurasa akan menjadi saksi kemesraan kami.“Mas, aku butuh penjelasan!” desakku. “Kamu nggak bisa giniin aku!”Mas Gala terdiam di hadapanku. Dia hanya menatapku dengan tatapan elang. Terlihat penuh emosi, tajam, kejam, bengis. Aku sempat merasa bahwa ini bukan Mas Gala-ku. Di mana Mas Gala yan
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
Alam Lain Itu
Cup!Mataku terpejam saat lelaki itu memberikan kecupan hangat di areal kening. Oh, ini yang kuinginkan.“Saya pergi,” desahnya pelan.Aku yang sedang berdiri kaku langsung menarik napas. Pergi? Pergi ke mana?“Kamu sudah menemukannya, Nara,” katanya dengan senyum begitu lebar. “Tugasku sudah selesai.”Aku masih bingung. Lima tahun dia menemaniku. Bagaimana mungkin dia berkata ingin pergi?Sejenak, bibirku bergetar. Aku tidak bisa melupakan begitu saja kenangan yang sudah kami lewati. Kami bermain bersama. Kami berkelana di dunia antah berantah. Kami berlarian di pinggir sungai yang tak pernah kutemukan di kampung halamanku. Sekarang, dia akan pergi?“Saya benar-benar harus pergi .....” Dia berbalik.Sebelum menjauh, aku menarik tangannya. Aku memeluknya begitu erat. Kalau memang dia harus pergi, aku rela. Tapi izinkan aku untuk bisa menikmati aroma tubuhnya yang selalu membuatku
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
Noda
“Aaaaaa!”Aku mundur dengan badan menegang saat mendengar teriakkan itu. Rupanya, ada Bi Marni yang berada di depan toilet. Apa yang dia lakukan?“Aduh Neng, maaf ya ....” Bi Marni gelagapan. Sementara, aku mengusap dada.“Ada yang Bibi lakuin di sini?” tanyaku.Bibi mesem-mesem saat aku lontarkan pertanyaan itu. Selanjutnya, dia berbisik pelan. “Semalem gimana, Neng? Seru?”Mendapati pertanyaan itu, aku langsung melotot.Benar kan dugaanku? Pagi ini, sudah ada Bi Marni yang kepo. Kenapa sih, orang-orang selalu ingin tahu urusan ranjang pengantin baru? Apa menariknya membahas aktivitas privat yang tidak semua orang bisa menjelaskan? Lagipula, aku tidak punya pengalaman menarik soal semalam, bukan?“Pasti seru!” Bi Marni menjawab pertanyaannya sendiri. “Habisnya, Neng Nara juga mandinya lama.”“Apa hubungannya seru dan lama?”“Nggak
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
Misteri Mas Gala
“Duduk!” tegas Mas Gala.Seumur-umur, aku tidak pernah diperintah oleh siapa pun. Aku orang yang bebas dengan segala argumen dan juga keberanianku. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa kalah dengan Mas Gala? Bagaimana mungkin, aku bisa menjadi suruhannya Mas Gala?Aku duduk sesuai perintah. Dan aku tidak bisa membantah.“Makan!” Ucapannya masih sama. Pendek, tapi nyelekit di hati.Aku melihat sekeliling meja makan. Nasi goreng bertengger di atasnya. Ayam goreng, sop, sayur segar, dan ikan seukuran tangan menjadi salah satu pelengkap. Sumpah, mungkin ini makanan yang biasa saja bagi Mas Gala. Aku yakin jika Bi Marni memasak bahan-bahan sisa karena sibuk membantu nikahan kemarin. Namun bagiku, ini adalah makanan yang cukup mewah. Saat dikosan, makananku itu-itu saja. Kalau tidak nasi telur, paling banter nasi ayam, itu juga seminggu sekali.Aku masih ingat ucapan Bapak. Hidup itu harus hemat. Sebab jika hemat, seseorang akan meras
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
Barang Peninggalan Bapak
Aku mendengar beberapa teriakkan, hingga ada satu hal yang membuatku beku. Kendaraan Mas Gala berhenti. Sementara jeritan dari luar seolah menggambarkan chaos-nya keadaan. Jeritan itu panjang, namun aku masih menutup wajah dengan dada naik turun. Kejadian ini mengingatkanku kepada Bapak. Bapak meninggal gara-gara tambrakan sehabis pulang mengantarku wisuda.“Kamu nggak apa-apa?”Suara itu? Ah, suara itu benar-benar menenangkanku. Bagaimana mungkin Mas Gala bisa membuat seluruh tubuhku menghangat? Perlahan-lahan, aku membuka mata. Kamu tahu? Kedua tangan Mas Gala melingkar di kepalaku. Ternyata, dia memelukku dengan begitu erat.“Mas .....”Sekarang, Mas Gala mengusap wajahku yang berkeringat. Dia terlihat begitu cemas. “Ada yang sakit?”Aku menggeleng. “Aku cuma .....”“Bilang kalau kamu merasa sakit!” tegasnya.“Aku cuma ....” Aku mengembuskan napas dengan diirin
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
Sebuah Peti Zaman Dulu
Ibu mengangguk dengan tatapan nanar. Aku tahu, Ibu sangat sedih jika harus mengungkit hal-hal yang berhubungan dengan Bapak. Tapi apa boleh buat? Bukankah Bapak memberikan amanat itu kepada Ibu? Sebagai anak, tentu saja aku hanya bisa menguatkan.“Jang Kasep tunggu saja di ruang tamu ya,” desah Ibu. “Bukannya nggak boleh ikut ke kamar, tapi ....”“Tidak masalah, Bu,” jawab Mas Gala. “Saya mengerti.”Ibu tersenyum lebar mendengar tanggapan sopan dari Mas Gala.Kami bertiga bangkit dari ruang makan. Mas Gala melangkah ke ruang tamu, sementara aku dan Ibu melangkah ke kamar Ibu. Kamar yang sudah lama tidak aku injak. Aku masih ingat, terakhir kali masuk ke kamar itu saat aku kelas lima SD. Sebelum pindah ke kamar berbeda.Saat masuk ke kamar, aku masih mencium aroma tubuh Bapak. Aroma yang tidak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Harum khas yang membuat badanku seperti tersuntik energi. Ah, Bapak memang h
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
Tragedi di Makam Bapak
“Kalau ada tragedi kayak gini, siapa yang nolongin kamu, Mas?” Aku bertanya sambil mengompres dahi Mas Gala dengan air hangat. Dulu, sering sekali aku menghayal untuk bisa memberikan perhatian semacam ini kepada seorang lelaki. Sekarang, semua jadi kenyataan. “Apa kamu sendiri yang ngobatin?”“Bawel!” tegasnya.Aku menekan kompresan di dahinya hingga dia mengaduh. Rasain! Lagian, judes banget sih jadi orang?“Kamu nggak berprikemanusiaan banget sih?” tanyanya dengan mata melotot.“Kamu yang enggak berprikesuamian. Ditanya kayak gitu aja kok ngambek!”Aku tidak akan kalah begitu saja Mas. Kamu lihat kan, kalau aku bisa melawan? Hahaha. Mas Gala sangat menggemaskan jika digoda seperti ini.“Aku tahu kok siapa yang layanin kamu kalau ada tragedi kayak gini.” Aku terkikik.“Sok tahu!” Mas Gala pura-pura melihat ke arah lain. “Emang siapa?”
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
Tragedi di Jalan
“Mas Gala!” teriakku.Sial! Apa yang salah dengan makam Bapak? Kenapa Mas Gala pergi begitu saja? Dia seperti ketakutan. Di sisi lain, dia juga terlihat emosi. Seolah-olah, pernah ada hubungan antara Bapak dan Mas Gala sebelumnya. Tapi apa?“Mas tunggu!” teriakku makin kencang. “Jangan gini dong!”Mas Gala pikir, mungkin aku adalah seorang perempuan lemah yang tidak bisa berlari untuk menyusulnya. Hei, kamu tidak tahu Mas. Gini-gini, aku adalah juara atlit lari antar anak-anak kampung semasa SD. Kamu menyepelekanku, Mas?Aku berlari begitu kencang. Bahkan aku sudah bisa melihat tubuh Mas Gala yang semakin dekat denganku. Kira-kira 15 meter dari posisiku sekarang. Namun, aku terkejut luar biasa saat ada gonggongan anjing dari belakang! Otomatis, aku menengok. Ada satu anjing yang seperti kesetanan mengejar kami berdua.Kampungku tidak pernah berubah dengan keberadaan anjing-anjing milik warga. Di sini, anjing dija
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
Menggigil
“Kamu di mana?” teriakku.Ini kesekian kalinya aku mencari sosok itu. Namun, bagaimana mungkin aku tidak menemukannya? Di mana dia yang selalu menemaniku dikala sedih? Di mana dia yang selalu mendengarkanku saat bercerita soal Bapak?“Jangan becanda!” Aku hampir frustrasi, hingga duduk di atas tanah.Aku harus mencari dia ke mana lagi? Ini tanah lapang. Tidak ada jalan yang bisa kutelusuri. Semua hal yang kulihat semacam ruangan luas yang sama sekali tidak berpenghuni. “Apa kamu nggak sayang aku lagi?”Masih tidak ada jawaban. Hanya gema suara sendiri yang berhasil kudengar. Sementara suara lembut itu, senyum lebar yang menenangkan itu, semuanya lenyap. Aku jadi ingat pertemuan kemarin. Apakah dia memang benar-benar pergi? Kupikir dia becanda, tapi semua yang diucapkan benar adanya.Sekarang, aku tidak bisa melakukan apa pun selain menangis kencang. Tangisan itu membuat aku membuka mata. Lebar. Dan, ah ... aku mi
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
Tragedi di Dalam Mobil
Titik nggak pakek koma, pokoknya aku benar-benar marah. Mas Gala sudah keterlaluan tadi pagi. Dia membuat hatiku sakit. Dia semakin menunjukkan bahwa keberadaanku tidak ada penting-pentingnya.Sekarang, aku masuk ke dalam mobil dengan bibir cemberut. Aku juga memasang pengaman tanpa ba bi bu. Sementara dengan cueknya, Mas Gala tetap melajukan mobil tanpa bertanya apa-apa. See? Dia itu benar-benar menyebalkan.Saat mobil melaju, aku sempat melihat makam Bapak dari kejauhan. Kemarin, aku benar-benar menyesal karena tidak bisa berlama-lama di makam itu. Dan sekarang, aku malah pulang ke Bandung tanpa menemuinya lagi.Bapak nggak marah kan? Semoga tidak. Aku yakin, Bapak mengerti perasaan Mas Gala. Sebagai seorang istri, aku harus menghargai Mas Gala yang tidak bisa melihat makam dalam waktu yang lama. Dia begitu terpukul jika ingat orangtuanya.“Peti itu sudah dibawa?” tanya Mas Gala tiba-tiba.Aku tidak menjawab. Kamu pikir, kamu doang ya
last updateLast Updated : 2021-03-19
Read more
DMCA.com Protection Status