Apakah kalian pernah merasa kesal karena sifat narsistik seseorang? Seseorang yang menggunakan label cassanova, kaya, jenius, berkuasa, memiliki popularitas, oh semua wanita jatuh cinta padanya' lalu berpikir ia bisa bersikap semena-mena dan memamerkan selangkangannya dengan semua label itu. Sungguh demi semua koleksi bukunya yang mahal, Jane sebenarnya tak mau dan tak akan peduli bahkan selama tak mengusiknya. Namun saat Jane akhirnya harus berurusan dengan Darren William Sirius, Jane tak bisa mempertahankan lagi sifat tak pedulinya karena Darren si Narcissus mesum segatal Zeus itu membawanya pada situasi menyebalkan, mengerikan, dan menggelikan hingga membuat Jane ingin memakinya di depan mata lalu menendang pria itu keluar dari peradaban. Namun Jane terlalu naif. Berpikir bahwa rasa percaya diri cukup untuk menekan seorang menyebalkan seperti Darren William Sirius, dan Darren menyadarinya. Bahkan itu hanya satu dari kelemahan lain yang Jane tak sadari. "Ini hanyalah masalah waktu, sampai aku bisa menendangnya lalu menghancurkannya dengan menyedihkan."
View MoreDari semua hal yang Darren benci adalah melihat perdebatan dua wanita dengan adegan saling jambak menjambak di depannya. Apalagi jika mereka saling menunjuk dan saling melontarkan hinaan seperti jalang, pelacur, murahan dan serentetan kata kasar lain seraya berteriak-teriak. Itu sungguh mengganggu gendang telinganya.
Meskipun Darren sudah menduga- dan berkali-kali melihat adegan yang sama, tetap saja rasa risih mengalunginya. Oh astaga, Darren tengah berada di salah satu hotel terbaiknya untuk membahas rencana peluasan resort di salah satu pulau dengan pemandangan terbaik di Kyoto, dan tentunya dengan harga yang sepadan atas apa yang akan dia dapatkan di pulau itu untuk memanjakan dirinya sendiri dan royal guest, para tamu setia yang akan mengunjungi dan menginap di hotelnya meskipun bertarif fantastis.
Semula rapatnya berjalan dengan sangat baik. dia sudah mendapatkan desain hotel yang akan dia buat, investor yang akan bekerja sama dengannya, dan sederetan keperluan kecil lainnya. Namun saat dia akan membahas harga tanah dipulau berpanorama sempurna itu, tiba-tiba saja dua orang wanita mendobrak masuk dan mengait lengan Darren tepat di depan para rekan bisnisnya dengan posesif lalu saling melempar tatapan membunuh mengibarkan bendera perang tak kasat mata.
Satu wanita berambut pirang mengait lengan kanan Darren dan satu wanita berambut red wine mengait lengan kiri Darren dengan posesif.
"Asal kau tahu bahwa aku sudah terlebih dahulu menghabiskan malam dengannya! dan aku yakin dia akan memilihku." si wanita berambut red wine berujar dengan sangat percaya diri mempererat apitan tangannya pada lengan Darren. Meskipun di awal Darren merasa bingung, kini sepertinya dia mulai mengerti maksud dari kedatangan dua wanita yang menurutnya begitu kampungan ini.
Untuk memperebutkannya, tentu saja.
"Kau mungkin berpikir bahwa kau mempunyai peluang menang lebih besar dariku hanya karena Darren bertemu denganmu lebih dahulu. tetapi asal kau tahu, jika Darren memilihmu dia tidak mungkin berpaling kepadaku!" seakan tak ingin kalah si wanita berambut pirang menarik lengan Darren mengklaim bahwa Darren hanya miliknya.
"Apa kau bilang? Dasar jalang penggoda kekasih orang!" si rambut red wine tersulut emosi dan melepas paksa apitan tangan si pirang dari lengan Darren. lalu kembali menarik Darren lebih dekat ke arahnya.
"Apa yang kau katakan? Kau menyebutku jalang? Dasar pelacur tak laku!" balas si pirang melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan si wanita berambut red wine, yaitu menarik Darren ke arah tubuhnya.
"Jal-"
"Pel-"
"Dengar nona jalang dan nona pelacur, sekarang aku tengah melakukan meeting penting menyangkut hotelku, dan tiba-tiba kalian berdua datang meracau tak jelas,ā Darren terlihat menarik napas sejenak "Bisakah kalian melanjutkan kicauan kasar kalian di luar ruanganku?''
Setelah kesal berada dibagian dimana dia menjadi bahan rebutan dua pelacur atau jalang menyebalkan ini, Darren memutuskan untuk membuka suara. Mengusir penyebab terhambatnya meeting penting itu segera.
"A-pa? apa kau baru saja menyebutku jalang atau pelacur?" si pirang bertanya dengan tatapan tak percaya seperti ekspresi tokoh protagonis dalam telenovela hiburan yang biasa menjadi tontonan ibu rumah tangga.
Dan demi Tuhan Darren sungguh membencinya. Wanita berambut red wine tersenyum puas seakan dia baru saja mendapatkan jackpot. Lalu dia menatap sang gadis pirang dengan tatapan mengejek.
"Sudah kubilang, kau dimata Darren tidak lebih dari seorang jalang." ledeknya mengapit lengan Darren semakin erat. Darren kini mengalihkan tatapannya pada si gadis berambut red wine dengan tatapan horor. Apakah wanita di sampingnya ini baru saja menyimpulkan bahwa Darren memilihnya?
"Sebenarnya aku juga mengatakan hal itu untukmu." jawab Darren jujur seraya berusaha melepas kaitan tangan si rambut red wine, membuat si gadis menatap speechless Darren.
"Kau tak memilihku?" tanyanya saat dia menyadari bahwa Darren memang tak berpihak padanya.
"Setelah aku mengucapkannya tadi, kau baru menyadari maksudnya? lambat sekali otakmu bekerja." ungkap Darren dengan tatapan miris. Kini di banding sakit hati, gadis itu merasa perasaan terhina yang amat dalam.
"W-what? katakan kau bercanda! kau memilihku kan?" ucapnya dengan nada memaksa seraya menggoyangkan lengan kekar Darren.
"Demi Tuhan! aku bahkan tak mengenalmu, bagaimana aku bisa memilihmu?" ungkap Darren terlihat sedikit frustrasi. dia sudah membuang banyak waktu percuma karena dua wanita asing ini, bagaimana dia tidak frustrasi?
"Aku Yuri! pasanganmu ke pesta Jack dua bulan yang lalu." Gadis menatap Darren kecewa.
"Maaf tetapi aku tidak ingat. dan kau-" jawab Darren cepat seraya menunjuk gadis berambut pirang yang hendak membuka mulutnya untuk menanyakan apakah Darren mengingatnya.
"Aku juga tidak mengenalmu, kalian mungkin salah orang. maaf aku tak punya banyak waktu. bisakah kalian pergi sekarang?" pinta Darren lalu melepas kaitan tangan wanita tadi sedikit kasar.
"T-tetapi Darren," sanggah si pirang kembali hendak meraih tangan Darren, namun belum sempat dia melakukannya dua orang body guard menariknya keluar dari ruangan itu secara paksa.
"SIALAN KAU DARREN!" teriak si gadis pirang tak terima. sementara si gadis berambut red wine hanya bisa berjalan ke arah Darren yang tengah merapikan jasnya dan hendak kembali pada meja meetingnya sebelum dengan gerakan cepat gadis rambut merah anggur itu melayangkan tangannya menampar pipi kanannya dengan keras terhempas ke samping kanan. Bunyi tamparan itu membuat seisi ruangan hening seketika.
"Bajingan kau Darren! Aku sumpahkan kau akan dipermalukan oleh orang yang kau cintai! Kau akan merasakan malu seperti yang aku rasakan sekarang!" ungkapnya lalu tanpa menunggu body guard Darren menyeretnya lebih jauh, gadis itu berjalan pergi mengentakkan kakinya dengan kasar melampiaskan kemarahannya.
Darren hanya bisa memegang pipi kanannya yang terasa perih dan panas. Ia sebenarnya bisa saja balas menampar jalang bernama Yuri itu. tetapi tak mungkin dia menampar wanita di depan investor dan rekan kerjanya bukan? Dia tidak akan mempertaruhkan citranya hanya demi membalas tamparan itu.
Darren kembali merapikan dasinya lalu tersenyum ke arah peserta meeting yang menatapnya dengan tatapan tak enak. Cih dia benci dilihat seperti ini, tetapi dia akan berusaha tak peduli. Bukan Darren Williams jika dia tak profesional bukan?
Darren menghembuskan napas tenang. Setidaknya dua wanita penyihir itu sudah pergi dari ruangan ini, sekarang dia bisa kembali melanjutkan meetingnya yang teramat penting. Darren mengeluarkan segaris senyum profesionalnya lalu hendak kembali menghampiri meja meeting.
"Sampai di mana kita tad-"
"Aku mencari yang namanya Darren William Sirius, dimana dia?" ucapan Darren terpotong saat dia melihat seorang gadis berambut hitam di ikat satu tiba-tiba menerobos masuk ke ruangannya dengan tatapan tajam seperti seseorang yang hendak menagih utang. Darren terdiam, seraya menatap lelaki paruh baya yang terduduk di kursi utama meja meeting tengah menatapnya tajam.
"Kau mencari masalah dengan wanita mana lagi Darren?"
Darren merendahkan kepalanya lalu ia memagut bibir Jane. Sebelah tangannya menari di luar kemeja chiffon Jane yang tipis. Dengan seduksi ia membuat gerakan memutar dan menekan ujung bukit di bagian depan tubuh Jane. Jane hanya bisa bergerak tak nyaman di bawah kungkungan pria itu karena kalah kekuatan.Jane ingin berteriak tapi bibirnya disumpali bibir Darren. Namun bukan Jane namanya jika ia tak memiliki ide untuk menghadapi lawannya, apalagi lawannya adalah Darren William yang sudah Jane antisipasi sebelumnya.Jane menatap Darren tajam, dan mengunci tatapan Darren padanya sebelum detik selanjutnya ia menggigit bibir Darren dengan keras.āAARRGGHHH!!āDarren mengangkat wajahnya dari Jane dan ditemukannya bibir bawahnya yang berdarah akibat gigitan maut Jane. Sementara Jane? Ia tersenyum puas dengan hasil yang ia dapatkan. Ia tak ingin bermain kasar, tapi Darren yang lebih dulu memulainya. Ia tak memiliki pilihan la
āItu benar-benar berita yang mengejutkan melihat konferensi persmuā Nana menatap Jane horror.Nana memaksa bertemu Jane untuk memastikan kebenaran siaran pers yang ia lakukan beberapa hari lalu bersama Darren. Jane terdiam lalu menyeruput hot long black.āItu satu-satunya cara agar aku bisa mengurai perlahan drama konyol itu. Berbahaya jika drama konyol itu berlanjut. Dunia digital itu kejam, jejaknya tak mudah di hapus sembarangan.ā ujar Jane seraya membayangkan jika ia tak menyelesaikan konferensi pers itu, mungkin sekarang ia sedang kerepotan.āAku harap kau tidak melihat kolom komentar,ā sesal Nana.āAku sudah tahu mereka menghujatku.ā jawab Jane tak ada sedikit pun rasa kecewa, menyesal atau marah membuat Nana kagum dengannya. Jane memang berasal dari dunia media, ia pernah menjadi jurnalis semua hal tentang dunia jurnalistik sudah dilakoni hingga ia bisa sejauh ini sekarang.āYeah tapi ada sebagian yang menghujat Darren juga, bahkan beberapa orang
Keadaan hening saat dua orang itu akhirnya berhasil menyelesaikan konferensi pers dengan hasil memuaskan bagi Jane, dan setidaknya cukup baik bagi Darren karena pengakuan Jane membuat para wartawan itu berhenti menuduhnya meskipun namanya belum bersih sepenuhnya.Setelah acara konferensi pers, Darren mengundang Jane untuk datang ke kantornya untuk membahas bagaimana rencana mereka kedepannya. Jane menerima tawaran itu karena kantor Darren berada tidak jauh dari tempat di adakannya konferensi pers.āJadi sekarang kau sudah menggunakan logikamu untuk berpikir? Keputusan yang sangat bagus untuk mengatakan bahwa kita bertunangan.ā puji Darren melirik Jane yang masih terduduk di sampingnya dengan ekspresi asam.āKatakanlah begituā jawab Jane dingin.āMenyadari bahwa betapa banyak keuntungan jika kau menikah denganku? Kau mendapatkan pria tampan, jenius dengan kekayaan yang melimpah?āāya ya jenius yang membuat berita palsu tentangku dan bukannya memperoleh k
āAku mendengar dari Tatsuya Mars Media, kau tetap meminta mereka membuat berita palsu itu? Oh Tuhan kau gila, segila-gilanya Darren! Aku kira kau mengerti sudut pandangku dan mempertimbangkannya.ā desis Naomi seraya menaruh rekap lembaran yang di kirim Mars media infotainment di atas meja dan tepat di depan wajah Darren.āAstaga, tak bisakah kau berhenti berceloteh dan cepat selesaikan pekerjaanmu saja?ā kesal DarrenāAku menasehatimu karena aku khawatir padamu. Hanya karena seorang gadis kau menjadi segegabah ini, itu tidak masuk akal Darren.āāAda apa denganmu? Ini soal tanah bukan soal gadis itu, aku berusaha mendapatkan tanah itu. Kau khawatir? Takut Jane Ainsley benar-benar terpesona padaku? Dan kau akan cemburu?ā tuding Darren.āDarren! Kau benar-benar minta dipukul ya? Aku mengkhawatirkan posisi mu diperusahaan! Ah aku sungguh tidak menyangka kau sekeras kepala ini. Kepalamu terbuat dari jenis batu apa?ā Naomi menepuk-nepuk pipinya dengan kedua tan
āKatakan untuk menyebarkan berita bahwa Jane tidak nasionalis, ia gadis Jepang tapi membuang nama Jepangnya-āāKarena dia half Asian sepertimu. Bedanya ia memiliki dominan Asia dari ibunya. Oh ngomong-ngomong soal ibunya Jane, kau tahu ibunya adalah seorang penyanyi terkenal? Tentang nama Jepang yang jarang ia gunakan secara profesi ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkeliling ke berbagai negara untuk keperluan jurnalistiknya jadi sepertinya ia lebih nyaman dengan nama Jane Ainsley dari tuan Albern.āDarren terdiam mendengar jawaban Naomi seraya mengetukkan jari di dashboard. Darren teringat Jane Ainsley yang di lindungi pria rambut emas tadi yang ia rasa pernah melihatnya.āLalu pria tadi, siapa dia? Pria Asia rambut emas bukankah katamu Jane tidak memiliki pasangan?āāPria? Oh aku melihatnya sekilas. Akihito Shibata, dia juga salah satu anak seorang pengusaha. Seharusnya ayahmu mengenalnya, Takuya Shibata. Ah Jane dan Aki dikabarkan pernah dekat, ta
āWhoah,āāSuit.. Suit!āāWow mereka berciuman!āRiuh teriakan dan suitan membuat Jane tak bisa berkutik. Sebenarnya ia sudah memegang erat laptopnya siap melemparkannya pada bajingan di depannya ini. Namun ia mengurungkannya karena ia kini memahami pola permainan Darren. Ia tak boleh terus mengikuti alur permainan Darren atau ia akan tersudutkan. Ia harus segera memutar balikkan keadaan.Dua bibir yang saling terpaut itu akhirnya terlepas, Jane menatap Darren sesaat sementara Darren tersenyum puas menatap Jane yang hanya bisa terdiam dengan tatapan terkejut, bahkan sangat terkejut.Gotcha, Apakah baru saja kau terpana dengan pesonaku, Jane Ainsley?ā Batin Darren. Meyakini seratus persen gadis di depannya ini terkejut dan terpesona secara bersamaan dengan ciumannya.Nah apakah sekarang semua orang menyetujui bahwa ketampanan Darren adalah hiptonis humanoik?Darren menyentuhkan tangannya ke arah pundak sempit Jane. Ia puas atas reaksi Jane. Tu
"Mau kabur, Eh?"Darren William tengah berdiri seraya menahan tubuh Jane, menatap Jane seakan ia mengatakan āpeek a boo' tentu dengan seringai khas nya yang semakin menunjukkan status menyebalkannya."Oops terlalu terpesona dengan ketampananku sampai kau tak Menyadari aku berhasil melepas kaitan bramu. Emm.. 36D? Tidak perlu malu aku penyenang segala tipe meskipun itu mini.""Sialan kau!" umpat Jane segera melepaskan diri dari Darren yang berdecak lalu tersenyum seraya menaruh tangannya di dagu, Seakan ia menunggu apa yang akan Jane lakukan selanjutnya.Dan benar saja bra Jane turun hingga sebelah dari bukit kembarnya itu tumpah.Betapa bajingannya Darren brengsek itu. Bahkan ia tidak hanya berhasil melepas kaitan belakang branya. Ia Juga melepas sebelah talinya! Kapan ia melakukannya? Bagaimana ia bisa?"SIALAN! KEMESUMAN YANG MENGERIKAN! DASAR PENJAHAT WANITA!" umpat Jane cukup nyaring."Whoah, lihat Wanita yang terperangkap pada
Jane terperanjat dari lamunannya saat ia merasa ada tepukan halus diatas pundaknya."Kau tidak bertemu hantu bukan?" Tanya Nana konyol. Jane menggeleng, ia sudah menduga sih bahwa mustahil gadis secantik dan berkelas seperti itu merupakan mantan kekasih Darren, terlalu cantik dan elegan. Jelas mustahil.Tapi itu justru membuatnya semakin penasaran karena gadis itu mengenalnya. Dari mana ia mendapatkan informasi tentang Jane? Oh mungkinkah itu mata-mata Darren? Jane menggeleng, ia terlalu berlebihan."Lupakan tadi, mungkin aku memang berkhayal. Um, mari langsung pada inti pembicaraan kita hari ini. Jadi kau mantan kekasih Darren? Aku sedang mengumpulkan sebuah informasi untuk tugas penting-- aku harap kau mau membantuku dengan menjawab pertanyaanku." ungkap Jane berusaha seramah dan selembut mungkin lalu mempersilahkan gadis itu untuk duduk."Oh ya aku akan membantu, sebelumnya perkenalkan namaku Jessica Sawaki. Aku pacar Darren saat kami semester 3 di univers
āNaomi sekretaris terbaikku, aku ingin kau menyewa media pemberitaan.āNaomi yang tengah menatap layar laptopnya memiringkan kepalanya untuk melihat atasan sekaligus sahabat yang sudah ia anggap adik ini.āUntuk apa? Dan tumben sekali kau memanggilku sekretaris terbaik.ā lirik Naomi curigaāMempublikasikan pertunangankuā jawab lelaki itu dengan seringaiāPertunangan? Oh jangan bercanda! Kau masih suka keluyuran untuk mencicipi sembarang wanita! Kuberi tahu nak, Kau belum siap untuk sebuah komitmen. Dan kau bilang ingin bertunangan? Sebaiknya kau berusaha membersihkan namamu dulu di perusahaan agar saat rapat direksi kau dipertimbangkanā jawab Naomi sibuk dengan keyboarddan setumpuk berkas yang berada di meja bagian kanan dan kirinya.āLagi pula tipe gadis apa yang berhasil membuatmu sadar akan pentingnya komitmen? Jika ia tidak sekuatWonder woman untuk membuat cacing alaskamu yang gatal itu lumpuh dicelana mu. Aku
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments