Share

Mendadak Dinikahi CEO Arogan
Mendadak Dinikahi CEO Arogan
Penulis: Selvia_Rqyanzah1104

01. Jonathan Zeondra Zibrano

“Saya mau kita menikah malam ini juga!”

Deg!

Zea ternganga dengan mata membulat sempurna.

“OM GILA! OM KIRA NIKAH ITU MIE INSTAN YANG KALAU DISEDUH LANGSUNG JADI?” Zea berteriak mengeluarkan suara oktaf-nya membuat Natan spontan menjauhkan telinganya dari Zea.

“Kamu ini kecil-kecil tapi kok suaranya kayak toa rusak,” hinanya dengan ketus, “anggap saja pernikahan ini pernikahan jalur instan, selesai ‘kan? Pokoknya saya mau menikah malam ini juga t-i-t-i-k.” Pria tampan itu bahkan menekankan kata titik.

“Tapi ‘kan---“

“Menikah dengan saya malam ini juga atau papa kamu saya jebloskan ke penjara?” ancamnya membuat Zea langsung menoleh pada sang ayah.

“Nggak ada pilihan lain selain itu, Om?” Zea memasang tampang memelas agar pria yang bernama Jonathan itu iba.

“Yes or yes?”

Zea hanya bisa mengepalkan tangannya sambil tersenyum paksa pada Natan. “Itu mah namanya bukan pilihan, tapi pemaksaan. Dasar om-om pedofil!” Zea mengatupkan gigi-giginya dan bergumam lirih.

“Kamu bilang apa?” Mata Natan memicing curiga menatap Zea.

Zea menggeleng cepat. “Enggak, saya cuma bilang, Om tinggi banget.” Zea menjawab dengan asal sambil memperhatikan dirinya yang hanya setinggi dada Natan.

Natan memilih tak peduli meskipun sejujurnya ia tau bahwa Zea tengah berbohong padanya.

“Saya pergi dulu, kamu tidak boleh lari dari pernikahan ini atau papa kamu akan di penjara.” Natan berdiri sambil merapikan jas yang ia pakai. “Oh ya satu lagi, jangan pernah panggil saya om lagi karena saya tidak pernah menikah dengan tante kamu.” Natan sangat tidak suka dipanggil dengan sebutan itu oleh Zea.

Enak saja dirinya yang masih bujangan dan tampan ini malah dipanggil om oleh calon istrinya sendiri?

UMUR DIA MASIH DUA PULUH LIMA TAHUN!

Natan memijat kepalanya yang tak pening. Ingatannya kembali pada kejadian beberapa waktu lalu yang membuatnya mengikat Zea, anak dari bawahannya sendiri!

Tok Tok Tok!

“Masuk!” titah Natan dari balik meja kerjanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar laptop-nya sama sekali.

Setelah mendapat izin dari sang atasan, seseorang yang tadinya mengetuk pintu langsung masuk ke dalam ruangan atasannya itu sambil membawa dua map yang berisi data penting.

“Nat, saya bawa berita penting untuk kamu.”

Mendengar ucapan sang bawahan, pria tampan berahang tegas itu dari menghentikan pergerakan jari-jemarinya yang semula bergerak lincah di keyboard laptop-nya.

Dia mendongak menatap Darren Pradipta---asisten pribadi, orang kepercayaan, sekaligus satu-satunya sahabat yang yang Natan miliki.

“Katakan!” titahnya begitu singkat dan dingin seperti karakter dirinya yang dingin dan irit bicara.

“Saya sudah selidiki dan ternyata benar, Aseng Elludra yang berada dibalik kecelakaan orang tua kamu,” beritahu Darren membuat rahang Natan seketika mengeras.

“Kamu sudah selidiki sampai tuntas?”

Meskipun sebenarnya tengah dikuasai amarah karena Natan paling sensitif kalau sudah membahas orang tuanya yang sudah meninggal, Natan berusaha untuk tetap tenang karena itulah Natan.

Terlihat tenang seperti tengah lautan, namun sebenarnya menyimpan ombak besar di dasarnya.

Natan atau Jonatan Zeondra ZIbrano sangat pintar menyembunyikan apa yang dia rasakan lewat ekspresi datar yang selalu ia tunjukkan.


Karena itu juga, CEO muda itu ditakuti saingan bisnisnya.


Tangganya juga dingin, hingga berhasil membuat perusahan peninggalan orang tuanya kembali berjaya setelah mengalami kebangkrutan dan menjadi salah satu perusahaan terbesar se-Asia hingga sekarang.


“Sudah, Nat. Semua bukti mengarah pada Aseng Elludra.” Darren meletakkan map merah berisi semua bukti yang telah ia kumpulkan di atas meja Natan. “Kamu boleh periksa sendiri kalau masih ragu.”

Tanpa bersuara Natan membuka map merah tersebut, dan benar saja apa yang dikatakan Darren. Semua bukti memang mengarah pada Aseng Elludra, mati-matian Natan berusaha untuk tetap tenang meskipun ingin rasanya Natan menghabisi Aseng sampai ke akar-akarnya sekarang juga.

Tapi Natan tau, perbuatan itu bukannya menyelesaikan namun hanya akan menambah perkara. Lebih baik main halus seperti ombak yang bisa menghancurkan batu karang walaupun hanya dengan cara perlahan-lahan.

“Apa rencana kamu untuk dia setelah ini?” Darren selalu penasaran dengan rencana atasan sekaligus sahabatnya ini.

Karena selama ini selain dingin, Natan juga sangat sulit ditebak.

“Saya akan menghancurkan dia lewat titik terlemahnya, yang pasti tidak akan saya biarkan dia hidup tenang setelah dia membuat hidup saya hancur karena harus hidup sebatang Kara.” Natan benar-benar larut dalam dendam yang sudah mendarah daging.

Natan bersumpah akan membuat Aseng Elludra hancur meskipun Natan tau bahwa Aseng Elludra ini mempunyai kekuasaan dan nama besar yang sama dengan dirinya dan itu artinya, Aseng bukanlah lawan yang mudah untuk Natan kalahkan.

“Oh ya satu lagi, karyawan bernama Abraham masih belum membayar hutang-hutangnya sepeserpun.” Daren membuka dokumen berbeda yang letaknya masih di tangannya.

“Kita udah kasih dia toleransi dengan cara memberi keringanan waktu selama bertahun-tahun karena dia salah satu karyawan terbaik JZ GROUP. Tapi sekarang kita harus tegas, sore ini juga gue kita harus datangi rumahnya,” putus Natan setelah ia pertimbangkan dengan matang.

Dan ... sekali CEO JZ GROUP memutuskan sesuatu, para bawahannya harus siap dengan segala konsekuensinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status