"Aku sudah lama merindukanmu ...." Di malam hari, pria itu menciumku dengan semena-mena. Dia adalah suami yang tinggal di keluarga pihak wanita. Saat aku mabuk, dia meniduriku. Hal ini juga menjadi rumor yang besar. Jadi, aku, si nona dari keluarga kaya terpaksa membiarkan pria miskin sepertinya menikah masuk ke keluargaku dan menjadi suamiku. Karena dalam hatiku merasa tidak rela, aku terus mempermalukan dan menindasnya. Namun, dia tidak pernah marah padaku, malah bersikap lembut padaku. Saat aku mulai pelan-pelan menyukainya, dia malah minta cerai denganku. Pria yang dulunya lembut dan perhatian berubah menjadi pria yang mengerikan. Waktu yang singkat itu membuat keluargaku bangkrut, sedangkan dia menjadi kaya. Dulu suami lembut dan perhatian yang kuhina berubah menjadi majikanku yang kaya raya.
View MorePengawal meletakkan makanan di depanku, lalu berkata, "Nona Audrey, kamu bisa kasih tahu kami kalau merasa tidak cukup. Kami akan menambahkan makananmu.""Oh, ini sudah cukup."Aku melihat makanan di atas meja dan merasa malu.Makanan ini cukup untuk dimakan satu keluarga."Silakan dimakan, Nona Audrey."Pengawal pergi setelah berkata dengan hormat.Saat pengawal hendak mengunci pintu, dia tiba-tiba berkata padaku, "Pak Zayn punya pesan pada Anda."Aku bertanya sambil meminum sup, "Apa pesannya?""Pak Zayn berkata dia menantikan pengalaman sentuhan yang berbeda dari Nona Audrey di masa depan."Aku hampir memuntahkan sup di mulutku saat mendengar ini."Kalian kasih tahu ucapanku tadi siang padanya?""Tentu saja, Pak Zayn juga memerintah kami untuk menyiapkan makanan ini."Aku mengerutkan bibirku tanpa ingin berkata-kata.Aku hanya sembarangan mengatakan alasan itu, tidak disangka mereka langsung memberi tahu Zayn.Saat pengawal hendak menutup pintu, aku kembali bertanya, "Apakah sekaran
"Apakah kamu benar-benar mengira aku membencimu karena ucapan kasarmu padaku?"Zayn tiba-tiba memeluk pinggangku dengan erat.Zayn menatapku lekat-lekat dengan tatapan tidak terima, kebencian dan agak sedih. Seolah-olah aku pernah melakukan kesalahan padanya.Fisikku sangat lemah, begitu pula dengan hatiku.Aku berkata dengan tidak berdaya, "Zayn, bisakah kamu katakan apa yang sebenarnya kamu pikirkan atau apa yang telah kuperbuat padamu?"Dulu aku juga pernah menanyakan hal ini pada Zayn.Tapi dia sama sekali tidak ingin mengatakannya!Zayn menatapku dengan bola mata hitamnya, seluruh otot di tubuhnya menegang.Setelah beberapa saat berlalu, dia baru berkata, "Kamu sudah melupakan masa kecil kita, 'kan?"Aku tertegun sejenak dan menatapnya dengan bingung, "Apakah ... kita saling kenal saat kecil?"Zayn mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum, "Lihatlah, kamu sudah melupakannya.""Zayn ... hm ...."Aku masih ingin bertanya lagi.Hanya saja Zayn segera menekan tubuhku dan kembali menyik
Aku menatap bingung ke luar jendela, tidak tahu bagaimana aku akan menghabiskan Tahun Baru kali ini.Pada malam Tahun Baru sebelumnya, aku, kakak, dan orangtua kami, kami semua duduk bersama dan makan malam reuni yang lezat.Kemudian, orangtuaku memberikan angpao Tahun Baru kepadaku dan kakakku.Pada malam itu, aku dan kakakku akan bergadang, kami akan bermain kembang api, saling bertukar hadiah.Oh, dan juga Zayn.Tiga tahun pernikahan itu, setiap malam Tahun Baru, dia juga ada.Namun, dia biasanya hanya diam.Diam saat makan, diam saat melihat aku dan kakakku bermain kembang api.Meskipun begitu, setiap malam Tahun Baru tetap terasa hangat dan bahagia.Namun, tahun ini keluargaku bangkrut, dan aku serta Zayn bertengkar seperti ini.Kebahagiaan dan kehangatan masa lalu, benar-benar tidak bisa kembali lagi.Mengingat hal itu, aku merasa ada rasa sedih yang sulit diungkapkan di dalam hatiku.Suara pintu kamar mandi yang terbuka tiba-tiba menarik kembali pikiranku.Aku secara refleks mel
Secara refleks, aku menepuk tangannya, "Jangan sentuh aku!"Tangan pria itu terpukul ke samping, jari-jarinya yang panjang sedikit melengkung.Dia perlahan mengangkat sudut bibirnya, tersenyum dingin ke arahku, "Lihat, minta maaf apa? Cuma karena aku sekarang sudah sukses, jadi kamu sengaja berkata begitu untuk menjilatku.""Kalau aku masih seperti dulu, dibenci semua orang, mungkin kamu, Nona Audrey, bahkan tidak akan memandang aku, pecundang ini."Wajah pria itu penuh dengan ejekan, kebencian di matanya juga belum hilang.Aku menggigit bibir, dengan marah berkata, "Aku akui, aku yang salah waktu bilang kamu pecundang. Tapi, apa kamu perlu pertaruhkan kebahagiaanmu sendiri untuk hancurkan hidupku?""Hidup itu singkat, apa kamu merasa puas dengan balas dendam seperti ini?"Ekspresi Zayn tiba-tiba membeku.Beberapa detik kemudian, dia tiba-tiba tersenyum padaku dengan tajam, "Kamu pikir, pernikahan kita itu, menghancurkan hidupmu?""Bukankah begitu? Tidak hanya hidupku, hidupmu juga.""
Dia tidak mengatakan apa-apa lagi, hanya sedikit menoleh, menatap keluar jendela.Dari sudut pandangku, rahang bawahnya yang tegang memancarkan ekspresi suram. Sepertinya, ada aura kesedihan yang tidak bisa dijelaskan mengelilinginya.Aku tiba-tiba teringat kata-kata Dorin.Tanganku yang saling menggenggam makin kencang, lalu aku membuka suara dengan lembut, "Zayn, eh, apa kamu masih ingat aku saat kita masih di sekolah...?"Aku perlu memastikan, apa balas dendamnya sekarang ada hubungannya dengan aku yang menyebutnya pecundang.Jika kebencian awalnya karena aku menyebutnya pecundang. Maka aku ingin meminta maaf dengan sungguh-sungguh, berharap kebenciannya padaku berkurang sedikit."Waktu kuliah, kita sekelas, 'kan?"Melihat dia tidak merespons, aku tak bisa menahan diri untuk mengatakan lagi.Baru setelah itu dia menatapku, dengan nada yang sangat menghina, "Kamu bahkan masih ingat kita satu kelas? Aku kira, dalam ingatanmu waktu sekolah, selain Yosef, tidak ada orang lain.""Tidak,
Aku melihat ke arah pintu keluar, tetapi tidak ada sosok Zayn di sana, hanya beberapa staf yang berjaga.Aku melihat sekeliling, tetapi tetap tidak melihatnya.Pria ini, meminta aku datang tepat waktu, tetapi dirinya sendiri tidak tampak.Aku sedang mengeluh dalam hati, tiba-tiba, suara klakson mobil terdengar keras.Secara instingtif, aku menoleh dan melihat mobil Zayn parkir tidak jauh dari situ.Pria itu duduk di kursi belakang, dengan lengannya di atas jendela, sebatang rokok yang sudah terbakar separuh tergenggam di jarinya.Asap rokok mengalir dari pergelangan tangannya, aku tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.Namun, aku bisa merasakan, wajahnya tidak terlalu baik, pasti karena aku terlambat beberapa menit.Aku melangkah maju.Aku tidak langsung masuk ke mobil, tetapi berkata padanya, "Aku bisa mabuk kalau tercium bau rokok, jadi tunggu sampai kamu selesai merokok, baru aku masuk.""Mentel!" Pria itu terkekeh, dengan pandangan yang seolah mengejek.Aku tidak menghiraukan
"Setiap kali orang menyebut namanya, mereka akan tunjukkan ekspresi jengkel dan benci.""Jadi, mungkin saat itu kamu juga punya prasangka buruk padanya, makanya kamu bilang cuma orang yang otaknya bermasalah yang akan suka dia."Aku tercengang, apa benar begitu?Aku bahkan tidak ingat sedikit pun.Ini membuktikan bahwa selama masa sekolahku, aku benar-benar tidak memperhatikan Zayn sama sekali."Dan, Audrey, itu bukan yang penting. Yang penting adalah, saat itu Zayn memang sedang tidak jauh dari kita, sepertinya dia dengar percakapan kita."Aku langsung terdiam. "Kamu, kamu bilang apa yang dia dengar?""Yang kamu bilang, 'Cuma orang yang otaknya bermasalah yang akan suka pecundang seperti dia,' itu terdengar olehnya."Aku kaku tersenyum. "Kebetulan sekali?"Dorin mendengus dan mengangguk. "Ya, kebetulan sekali. Waktu itu aku juga tidak tahu bagaimana dia bisa muncul di belakang kita tanpa diketahui.""Tatapannya waktu itu, oh, sekarang kalau aku ingat lagi, aku masih takut."Seperti ta
Mendengar kata-kata Dorin, hatiku diliputi kesedihan.Awalnya, aku menggantungkan semua harapanku pada Dorin, tetapi ucapan Zayn barusan benar-benar seperti pukulan telak bagiku.Ya, meskipun aku memberi tahu Dorin, bahkan seluruh dunia, bahwa aku telah disekap, lalu apa gunanya?Dengan kekuatan Zayn saat ini, siapa yang bisa menyelamatkanku dari tangannya?Kalau begitu, kenapa harus menyeret orang-orang yang mencintaiku ke dalam masalah ini?Tiba-tiba, aku merasa menyesal datang ke sini.Aku menatap Dorin dengan serius dan berkata, "Jangan gegabah, dan jangan beri tahu kakakku tentang ini.""Kenapa?"Dorin tidak mengerti. "Aku harus beri tahu dia, supaya dia bisa mencari cara untuk selamatkan kamu.""Tidak ada gunanya." Aku menggelengkan kepala. "Awalnya, aku juga berpikir begitu, tapi sekarang aku sadar, apa pun yang kupikirkan, Zayn pasti sudah lebih dulu memperhitungkannya. Dia pasti telah tempatkan banyak orang untuk mengawasiku. Jadi, lebih baik kalian jangan ambil risiko.""Kala
Aku juga tidak menyangkal. Makin aku menyangkal, makin dia curiga.Aku menoleh ke arahnya dan berkata datar, "Kalau kamu sudah tahu, kenapa kamu masih bawa aku ke acara perayaan selesainya syuting ini?"Zayn tersenyum padaku, tetapi matanya penuh dengan penghinaan.Dia membuka mulutnya perlahan, dan kata-katanya dingin serta menyakitkan."Bawa kamu ke sini cuma untuk sadarkan kamu, meskipun kamu bilang pada seluruh dunia bahwa aku telah menyekap kamu, tidak ada satu pun yang mampu selamatkan kamu.""Aku hanya mau kamu berhenti berharap."Jadi begitu!Hah, tadi aku masih heran. Dia jelas tahu bahwa Yosef, Arya, dan Dorin semua ada di acara ini, bagaimana mungkin dia rela membawaku ke sini?Ternyata, dia hanya ingin aku benar-benar mengubur keinginan untuk 'melarikan diri'.Harus kuakui, pria ini benar-benar kejam.Kejam dalam diam, kejam hingga membuat orang putus asa.Melihat kemarahan dan kebencian di mataku, Zayn menyunggingkan senyum tipis.Dia perlahan mendorong aku darinya, lalu m
Aku disiksa Zayn selama tiga hari tiga malam di kasur.Dulu dia adalah menantu yang tinggal di keluargaku, bahkan menantu yang rendahan. Aku tidak membiarkannya menyentuhku, juga sering menghinanya.Sekarang aku jatuh miskin, dia malah kaya. Seperti balas dendam, dia pun mulai menyiksaku, seperti tenaganya dalam melakukan hal itu tidak ada habisnya....Suamiku adalah menantu yang tinggal di rumahku.Orang yang aku sukai adalah adiknya, tapi dia malah tidur denganku karena aku mabuk di acara reuni.Hal ini diketahui semua orang.Ayahku hanya bisa menikahiku dengannya, tapi syaratnya adalah dia harus menjadi menantu yang tinggal di keluargaku.Suamiku adalah anak dari ayahnya dan mantan istri. Semenjak ayahnya menikah lagi setelah bercerai, ia tidak begitu diperhatikan lagi oleh ayahnya.Akan tetapi, keluargaku sangat makmur dan aku telah menjadi anak kesayangan orang tuaku sejak kecil. Jadi ayahnya tentu saja ingin dia menjadi menantu kami.Dengan begitu, kami menikah.Akan tetapi, aku...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments