Share

Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda
Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda
Penulis: Ririichan13

Mahar 1

"Ayah, kenapa Mas Raka belum dateng juga, ya? Ini udah telat dua jam dari jadwal awal, dan Pak Penghulu juga udah datang dua kali kesini. Gimana ini?" tanya Keysa sedikit panik kepada Pak Ega -- ayahnya, karena calon mempelai pria tak kunjung datang juga.

"Ayah juga gak tau, Key, ini lagi coba telpon tapi gak diangkat-angkat," jawab Pak Ega dengan nada yang sedikit panik dan juga kalut.

Pagi ini, Keysa akan melangsungkan pernikahannya dengan Raka, seorang lelaki pilihan ayahnya yang juga merupakan seorang anak dari Wakil Kepala Daerah di kotanya. Padahal, Keysa telah memiliki seseorang yang ia sukai dan cintai dan hanya karena lelaki itu tidak memiliki pekerjaan yang tetap sehingga hubungan mereka tak direstui oleh keluarganya.

Dekorasi dan acara yang mewah pun telah di persiapkan oleh keluarga Keysa karena ini adalah pernikahan terakhir di keluarganya dan karena Keysa merupakan anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara.

Keysa merupakan anak terakhir yang sangat disayang dan dimanja oleh keluarganya, karena itu mereka akan melakukan apapun agar Keysa bahagia.

Namun, jauh di lubuk hati yang terdalam, Keysa sendiri berharap jika pernikahan ini memang batal, karena dia sendiri tak suka dengan perangai Raka yang suka semena-mena terhadap orang lain terutama kepada orang yang status sosialnya lebih rendah dari mereka.

"Pak, mau sampai jam berapa saya ada disini?" tanya Pak Penghulu tersebut kepada Pak Ega.

Sontak ucapan penghulu tersebut, membuyarkan lamunan Keysa begitu saja.

'Jika Mas Raka tak datang hari ini, maka aku akan meminta dia untuk menikahiku. Aku yakin dia mau padaku, karena aku rasa dia pun memiliki perasaan yang sama untukku,' batin Keysa di dalam hatinya.

"Tunggu 30 menit lagi ya, Pak. Jika memang, dia tak datang, maka pernikahan ini terpaksa di batalkan," ucap Pak Ega memberi keputusan.

"Apa? Batal, Yah? Apa Ayah gila? Kita udah keluar uang banyak untuk pesta pernikahan ini, gak bisa seenaknya dibatalin gitu aja," protes Kenzi --- Kakak pertama dari Keysa.

"Habis mau gimana lagi, Zi? Raka gak bisa dihubungiin sama sekali. Coba kamu hubungin keluarganya," titah Pak Ega dan mendapat anggukan dari Kenzi.

Namun, seperti Pak Ega dan juga Keysa, telpon milik Kenzi pun tak di angkatnya.

"Shit! Kemana sih tu orang, bikin malu gua aja!" umpat Kenzi sambil melempar peci yang ia pakai.

"Nama mempelai pria nya kenapa sama kaya yang di blok sebelah ya, Pak?" tanya Pak Penghulu kepada Pak RT yang berada disana sebagai saksi dari keluarga Key.

"Ma -- maksudnya, Pak?" tanya Keysa penasaran.

Tak hanya Keysa, ucapan Pak Penghulu pun membuat penasaran Pak Ega dan juga Kenzi.

"Iya, namanya Raka Mahendra, nama bapaknya Mahendra Prawira, Kepala Desa di kota ini," ucap Pak Penghulu.

"A -- apa?" tanya Pak Ega terkejut.

Rahangnya sedikit mengeras dan menganga mendengar ucapan dari Pak Penghulu tersebut.

Bagai tersambar petir di siang hari, seluruh otot di tubuh Pak Ega pun langsung melemas seketika.

Lima belas menit berlalu, datang lah seorang utusan dari keluarga mempelai pria yaitu Paman Sean yang tak lain adalah Paman dari Raka.

"Pak Ega dan Nak Kenzi, saya selaku Paman dari Raka, mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga kalian, karena semalam Raka kedapatan berzina dengan Elsa dan hari ini, terpaksa Raka kami nikahkan dengannya karena Elsa pun telah hamil dua bulan anaknya Raka," ucap Pak Sean dengan sedikit gemetar.

"A -- apa??" tanya Pak Ega tak percaya.

Bu Nika --- Mama Key langsung pingsan mendengar ucapan itu.

"Ibu," panggil Key kepada sang ibu.

Beberapa orang langsung menggotong Bu Nika kedalam rumahnya dan segera memberi minyak kayu putih.

"Bu, bangun, Bu," ucap Key sambil menepuk-nepuk pipi Bu Nika.

"Raka ... bener-bener anak gak tau diri!" hardik Pak Ega sambil menggebrak mejanya.

Gebrakan Pak Ega mampu membuat semua orang yang berada disana kaget dan mengalihkan pandangannya pada mereka semua.

"Sa -- saya benar-benar minta maaf, Pak. Ini ada sedikit kompensasi dari keluarga Raka sebagai penebus kesalahan ini, saya permisi," ucap Pak Sean sambil menaruh amplop coklat itu di meja lalu segera keluar dan menuju mobilnya kembali.

"Dasar sialan!" hardik Pak Ega kembali.

Ia pun lalu melempar amplop coklat tersebut kesembarang arah.

"Pak, berarti pernikahan ini tak jadi ya?" tanya Pak Penghulu menegaskan.

Semua pun diam mendengar ucapan penghulu tersebut.

"Tetep jadi, Pak," ucap Keysa dari dalam rumahnya.

"Ma -- maksud kamu apa, Key?" tanya Pak Ega penasaran.

"Ayah, kalau pernikahan ini kita batalkan, pasti kita akan malu dan mendapat gunjingan dari beberapa orang. Pernikahan ini harus tetap berlanjut apapun keadaannya," jawab Keysa sambil memegang lengan pria tua itu.

"Kalaupun berlangsung, siapa yang akan menjadi mempelai prianya, Key? Siapa?" tanya Pak Ega sambil memijat pelipisnya pelan.

"Aku ada, tapi berjanjilah sama aku, siapapun orang pilihan aku, Ayah akan menerima dia. Seberapapun mahar yang dia kasih ke aku, Ayah gak boleh komplain dan marah, gimana?" tanya Keysa memberi penawaran.

Pak Ega pun memikirkannya sebentar. Keysa benar, jika pernikahan ini dibatalkan, akan membuat dia malu sampai ke ubun-ubun, tapi siapakah orang yang dimaksud Keysa itu?

"Baik. Ayah akan menerimanya, demi nama baik keluarga kita," jawab Pak Ega mantap.

Keysa pun lalu mengambil hpnya dan menelpon seseorang.

"Kamu dimana?"

"Oke, Aku kesana ya."

Keysa pun segera menutup telponnya dan berlari menuju parkiran.

Seorang lelaki muda baru saja turun dari motor bututnya dan hendak memarkir motornya disana.

"Mas," panggil Keysa orang tersebut.

Orang yang dipanggil pun langsung menolehkan wajahnya kearah Keysa.

Keysa pun segera berlari menghampiri lelaki itu dan menggenggam lengannya.

"Ayo kita nikah,"

"Ni -- nikah?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status