Bunda Nika memegangi dadanya yang terasa sangat sesak. Keysa yang berada disampingnya pun segera memapah Sang Bunda untuk duduk di kursi teras.
"Bentar, Neng ambilin minum dulu," ucap Keysa dan mendapat anggukan dari Bunda Nika.Keysa pun segera bergegas kedalam rumahnya, dan tak memperdulikan lelaki itu."Assalamu'alaikum," ucap Revan kepada Bunda Nika, lalu ia pun menyalaminya."Wa'alaikumsalam," balas Bunda Nika dengan sedikit bergetar."Bunda sakit kah? Kok gemeteran gini?" tanya Revan kepada sang Bunda karena nampak Bunda Nika tidak baik-baik saja."Iya sakit gara-gara kamu, Mas," ucap Keysa dari dalam rumah.Ia pun menghampiri sang Bunda dna menyuruhnya untuk minum. Setelah minum, nampak Bunda Nika terlihat nampak lebih baik."Loh, emang aku ngapain? Perasaan aku baru dateng," ucap Revan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.Ia benar-benar bingung melihat tingkah kedua wanita yang ada didepanTak lama, Revan pun sudah selesai mandi dan kembali memakai baju yang tadi ia pakai. Ia melihat Keysa yang nampak tertawa sambil menatap layar hpnya."Kamu kenapa, Yang, girang banget sih romannya," tanya Revan menghampiri sang istri."Ini Mas, si Nadin, upload di story pake mobil mu terus ngaku-ngaku kalau ini mobil pacarnya haha," kekeh Keysa sambil menunjukkan story WeAnya.Revan nampak tersenyum saja melihatnya, karena memang sebelumnya, mobil itu pernah di pakai salah satu temannya yaitu Irham untuk mengajak Nadin ke Bandung Kota berliburan."Ngga salah sih, Yang. Kan emang Irham pernah pake mobil itu buat jemput Nadin, ya wajar sih kalau Nadin ngakuin itu mobilnya. Betewe emang dia bikin caption apaan?" tanya Revan sedikit penasaran.Keysa pun lalu membuka kembali status Nadin yang berisi mobil Lamborghini ini, namun sayang status itu sudah tak ada."Dih kok gak ada, padahal tadi ada deh," ucap Keysa membolak-balikan status
Mobil pun melaju menuju restoran milik Revan. Setibanya disana, Revan langsung menuju ke lantai dua ke ruang management, sedangkan Keysa memilih untuk pergi ke toko oleh-oleh yang berada tak jauh dari resto milik Revan.Keysa pun membeli beberapa oleh-oleh untuk sang mertua berupa kue lapis talas, strudel bogor, roti unyil, manisan salak dan pala tak lupa beberapa makanan renyah lainnya seperti kripik bayam, kripik pisang dan juga sale pisang.***Didalam ruangan Revan, sudah ada Vina disana yang tengah menghitung uang hasil penjualan. Melihat Revan yang telah datang, ia pun segera mengikat uang itu dengan sebuah karet gelang."Nih, cash lima belas juta," ucap Vina sambil menyerahkan segepok uang beserta buku laporannya.Revan pun lalu memasukkan uang tersebut kedalam tasnya dan melihat catatannya."Berarti ini udah semua ya, Kak, udah 3 toko?" tanya Revan kembali dan mendapat anggukan dari Vina."Udah semua kok, beres pokokn
"Kenapa, sayang? Kamu nggak spot jantung kan lihat rumah aku?" tanya Revan kepada Keysa."Ma -- Mas, ini beneran rumah kamu?" tanya Keysa memastikan dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu membuka pintu mobilnya dan segera keluar. Setelah dirinya keluar, barulah ia membukakan pintu mobil untuk Keysa.Keysa pun menganga tak percaya melihat keadaan rumah sang suami, yang jauh dari kata mewah.Sebuah rumah berdesain modern berlantai dua, dengan warna dominasi putih dan abu-abu muda. Di bagian depannya terdapat sebuah taman bunga yang sangat cantik dengan sebuah bangku tamanan di tengahnya. Taman bunga itu dihasi berbagai jenis mawar yang berwarna-warni, sepertinya sang empunya sangat menyukai mawar. Di sebelah rumah tersebut ada sebuah garasi yang cukup besar, didalamnya terdapat dua mobil lain yang terparkir sempurna, ditambah milik Revan jadi tiga mobi, dan didekat sana ada motor lain juga sebanyak tiga buah.Revan pun membuka bagasi m
"Loh, ini bukannya Kenzo Dewantara?" tanya Revan memastikan."Iya, kamu kenal dia?" tanya Papa balik dan mendapat anggukan dari Revan."Tadinya Papa sama Mamah mau jodohin kamu sama adiknya dia. Dia itu orang kepercayaan Papa yang bisa diandalkan. Sejak di pegang dia, Perusahaan kita yang di Bandung itu naik pesat loh," ucap Papa menjelaskan."Mamah sama Papah emang belum ketemu sama adiknya itu, tapi Mamah ngerasa kek udah cocok sama dia karena kata Kenzo dia orang yang gigih dan bekerja keras. Eh tapi ternyata kamu malah udah nikah jadi ya udah deh, mau gimana lagi," keluh Sang Mama.Mama pun lalu membuka hpnya dan menunjukkan foto seorang wanita cantik berambut panjang dengan sedikit gelombang dibawahnya. Revan pun hanya tersenyum karenanya."Papa ama Mamah emang gak salah pilih, dia gak cuma pekerja keras tapi juga baik. Baik banget malah. Dia bener-bener bisa nerima Revan apa adanya sekali pun Revan seorang pengangguran. Bahkan sakin
Tak lama, kedua insan itu pun akhirnya keluar kamar dengan rambut yang sedikit basah. Rambut Keysa yang panjang, hanya di jepit sedikit menggubakan jedai agar tak terlalu berantakan. Mereka berdua pun lalu segera menuju ruang makan dan saat keduanya duduk, nampak Mama dan Papa yang hanya tersenyum meledek."Abis kena serangan fajar ya,Non," ledek Mbok Puji sambil tersenyum menaruh makanan di meja makan tersebut."Mbok nih, saya udah nahan gak ngeledekin mereka berdua eh malah Mbok yang iseng," gerutu Mama lalu keduanya pun tertawa bersama."Gas terus pokoknya mah ampe jadi, Pah, Mah, biaar rada rame dikit rumah ini, lima atau enam gak masalah kan ya, Yang? haha," ucap Revan menimpali ledekan sang Mama.Keysa yang medengar ucapan sang suami pun seketika membelakkan matanya tak percaya."Kamu mau bikin tim futsal apa, Yang?" tanya Keysa dan mendapat anggukan dari Revan.Sontak, anggukan Revan membuat dirinya pun menjadi tambah malu
"Ka -- kamu anaknya Pak Abimayu?" tanya Kenzo dengan sedikit penasaran dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu duduk di kursi single yang berada disana dan menyuruh Keysa untuk duduk di sandarannya, persis seperti yang mamanya lakukan bersama sang papah. Meskipun nampak malu-malu Keysa pun akhirnya mengikuti kemauan sang suami. Mungkin ini definisi dari 'Like Father,like son.'"Ya Allah, ternyata dunia begitu sempit ya," ucap Kenzo sambil menepuk jidatnya pelan dan medapat tawaan dari Pak Abimanyu dan juga Mama Ratu."Duh, kalau tau sekaya ini, kemaren minta mahar yang gede juga harusnya," gerutu Pak Ega kepada besannya."Loh, emang Revan ngasih mahar berapa sama Keysa kemaren?" tanya Mama Ratu sedikit penasaran, karena sejujurnya ia sendiri tak tahu berapa mahar yag sang anak berikan kepada menantunya itu."Lima puluh ribu," ucap Pak Ega singkat.Satu detk.Dua detik.Tiga detik."APAAAA?" ta
"Ayah, kenapa Mas Raka belum dateng juga, ya? Ini udah telat dua jam dari jadwal awal, dan Pak Penghulu juga udah datang dua kali kesini. Gimana ini?" tanya Keysa sedikit panik kepada Pak Ega -- ayahnya, karena calon mempelai pria tak kunjung datang juga."Ayah juga gak tau, Key, ini lagi coba telpon tapi gak diangkat-angkat," jawab Pak Ega dengan nada yang sedikit panik dan juga kalut.Pagi ini, Keysa akan melangsungkan pernikahannya dengan Raka, seorang lelaki pilihan ayahnya yang juga merupakan seorang anak dari Wakil Kepala Daerah di kotanya. Padahal, Keysa telah memiliki seseorang yang ia sukai dan cintai dan hanya karena lelaki itu tidak memiliki pekerjaan yang tetap sehingga hubungan mereka tak direstui oleh keluarganya.Dekorasi dan acara yang mewah pun telah di persiapkan oleh keluarga Keysa karena ini adalah pernikahan terakhir di keluarganya dan karena Keysa merupakan anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara.Keysa merupakan anak terakhir yang sangat disayang dan di
"Iya, nikah, aku sama kamu," ucap Keysa lagi dengan mata yang sedikit berbinar."Ma -- maksudnya apa sih, Key? Aku gak paham deh. Kamu ngajak aku nikah? Kan kamu mau nikah sama Raka," ucap lelaki itu dengan sedikit bingung. Namun, Keysa pun menggeleng."Mas Raka udah nikah sama Elsa. Dia kedapetan berzina sama Elsa dan akhirnya hari ini mereka nikah. Mas, aku mohon sama kamu, mau ya kamu nikah sama aku?" tanya Kezia lagi dengan sedikit berharap."Ta -- tapi Key, kamu kan tau aku siapa? Aku gak yakin keluarga kamu bakalan nerima aku," ucap lelaki itu masih dengan sedikit ragu."Ayah udah janji bakal nerima semua pilihan aku, ayo Mas, mau ya," ucap Keysa lagi sedikit memaksa dan penuh harap."Kenapa kamu milih aku, Key? Ada banyak orang lain yang lebih dari aku kan?" tanya lelaki itu penasaran."Karena aku, aku sayang sama kamu, Mas, dan aku pingin hidup sama kamu. Terserah orang bilang apa tentang kamu, aku tetep sayang sama kamu dan aku pingin hidup sama kamu. Mau ya, Mas," pinta Keys