"Iya, nikah, aku sama kamu," ucap Keysa lagi dengan mata yang sedikit berbinar.
"Ma -- maksudnya apa sih, Key? Aku gak paham deh. Kamu ngajak aku nikah? Kan kamu mau nikah sama Raka," ucap lelaki itu dengan sedikit bingung. Namun, Keysa pun menggeleng. "Mas Raka udah nikah sama Elsa. Dia kedapetan berzina sama Elsa dan akhirnya hari ini mereka nikah. Mas, aku mohon sama kamu, mau ya kamu nikah sama aku?" tanya Kezia lagi dengan sedikit berharap. "Ta -- tapi Key, kamu kan tau aku siapa? Aku gak yakin keluarga kamu bakalan nerima aku," ucap lelaki itu masih dengan sedikit ragu. "Ayah udah janji bakal nerima semua pilihan aku, ayo Mas, mau ya," ucap Keysa lagi sedikit memaksa dan penuh harap. "Kenapa kamu milih aku, Key? Ada banyak orang lain yang lebih dari aku kan?" tanya lelaki itu penasaran. "Karena aku, aku sayang sama kamu, Mas, dan aku pingin hidup sama kamu. Terserah orang bilang apa tentang kamu, aku tetep sayang sama kamu dan aku pingin hidup sama kamu. Mau ya, Mas," pinta Keysa kembali dengan penuh harap. Lelaki itu menatap pancaran mata dari wajah Keysa yang penuh harap. Sejujurnya, ia pun menyukai wanita itu, namun ia sadar bahwa dirinya tak pantas bersanding dengan wanitanya itu. Dan saat ini, wanitanya pun memohon agar ia mau menikahinya, lalu apa yang harus ia lakukan saat ini? "Udah, Van, terima aja, kita tau kok lu juga suka kan sama Key," ucap teman mereka berdua. "Iya, udah terima aja, kita bantuin elah," ucap teman yang lain lagi. "Emm, aku mau Key, tapi tunggu lima belas menit ya biar aku nyiapin sesuatu dulu," ucap lelaki itu dan ia hendak berlalu mengambil motornya kembali, namun tangannya kembali di cekal oleh Keysa. "Gak ada waktu, Mas, Pak Penghulu udah mau pergi, ini kedua kalinya dia datang, kalau sampai gagal lagi, dia gak mau dateng lagi. Udah ayo," ucap Keysa sambil menarik tangan lelaki itu masuk kedalam. "A -- aku gak bawa duit, Key, aku cuma bawa duit lima puluh ribu doang bakal kondangan ini," ucap lelaki itu jujur. "Udah itu aja gak papa, aku terima berapapun mahar dari kamu, asal kamu yang nikah sama aku, Mas," ucap Keysa kembali sambil terus menarik tangan lelakinya "Ta -- tapi, Key," ucapnya. "Udah sana," ucap teman-teman mereka dan mendorong lelaki itu untuk masuk ke depan gerbang rumah Key. Beberapa kali lelaki itu tampak meronta karena digandeng dan didorong paksa oleh teman-temannya. Beberapa tamu undangan yang hadir pun nampak tak percaya dengan orang yang dibawa oleh Keysa. Semua mata pun tampak mengintimidasi keduanya, namun hal itu sama sekali tak di gubris oleh Keysa. Keysa terus menarik tangan lelaki itu, hingga tiba di dalam rumahnya. "Ayah aku mau sama dia," ucap Keysa kepada sang ayah lalu segera menyuruh MUA yang me make-upnya tadi untuk mengubah dandanan lelaki itu. "Key kenapa harus dia, sih? Apa gak ada orang lain?" keluh Pak Ega saat mengetahui siapa lelaki pilihan anaknya itu. "Ayah udah janji kan tadi buat gak marah? Jadi terima aja ya," ucap Keysa memperingatkan. Kepalang malu, akhirnya Pak Ega pun mau tak mau menerima lelaki dengan terpaksa daripada pernikahan putrinya itu batal. Kedua orang itu pun telah kini bersanding di hadapan penghulu dan Pak Ega selaku wali nikah Keysa. Tak hanya itu ada juga Pak RT dan Pak RW setempat yang menjadi saksi pernikahan itu, karena lelaki tersebut hanya seorang perantauan dan tinggal sendiri. "Sudara Revandra Abimanyu bin Abimanyu Wijaya, saya nikahkan dan kawinkan anda dengan anak perempuan saya yang bernama Keysa Olivia Dewantara binti Jenggala Dewantara dengan mas kawin satu cincin emas senilai satu gram dan uang tunai sebesar lima puluh ribu dibayar tunai," ucap Pak Ega dengan sendu. "Saya terima nikah dan kawinnya, Keysa Olivia Dewantara binti Jenggala Dewantara dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Revan dengan tegas dan jelas. "Sahh." teriak teman-teman Revan dari arah belakang kursi. Sontak teriakan itu mendapat senyuman dari kedua mempelai itu. "Alhamdulillah," ucap Penghulu dan beberapa orang disana. "Sekarang kalian berdua sudah resmi ya menjadi suami istri, semoga rumah tangga kalian bisa sakinah mawadah warahmah, amin," ucap Penghulu tersebut sambil membacakan doa untuk kedua orang tersebut. Setelah berdoa, acara pun dilanjutkan dengan penyematan cincin di jari manis. Entah kenapa, cincin itu nampak pas dan terlihat sangat cantik di jari manis milik Keysa. Setelah penyematan cincin, Keysa pun lalu meraih tangan Revan lalu ia pun menyalaminya. "Terimakasih ya, Key, udah mau jadi istri Mas," ucap Revan sambil mengecup lembut kepala Key. "Aku yang makasih, Mas karena udah nyelametin muka keluargaku. Mungkin, emang jalan jodoh kita yang harus kaya gini, tapi aku bersyukur setidaknya aku bisa bersama dengan orang yang kusayang," ucap Keysa sambil memberikan senyum terbaiknya. Keysa dan Revan pun nampak bahagia dengan pernikahan mereka tersebut. Meskipun hanya bermahar lima puluh ribu, tapi Keysa benar-benar tak masalah apalagi malu. Namun, hal itu berbeda dengan Pak Ega dan juga Kenzi yang merasa kesal dan malu karena harus menerima Revan sebagai keluarganya. *** Pesta pernikahan berlangsung dengan lancar dan meriah terutama karena teman-teman Revan dan Key yang bahagia. Mereka semua tau bagaimana kisah percintaan mereka yang berbeda status sosial disana. Beberapa tamu undangan yang hadir pun awalnya merasa heran karena mempelai lelakinya berbeda dari yang di poto dan hal itu pula mendapat beberapa gunjingan dari para tamu undangan. Karena mereka tau, bahwa Revan adalah seorang pria pengangguran yang kerjaanya hanya makan dan tidur saja serta selalu kelayapan saat malam hari. Beberapa tamu undangan pun tampak menggunjing keluarga Keysa, terutama saat mereka mengetahui bahwa mahar yang diberikan Revan hanyalah lima puluh ribu saja. *** Acara pernikahan pun selesai pukul 17.00 WIB, Keysa dan Revan pun langsung menuju kamar mereka untuk mandi dan berganti baju. "Key, aku kan gak bawa baju ganti, terus aku gimana ya?" tanya Revan saat ia hendak mandi karena memikirkan ia yang tak bawa ganti. "Ada Mas, kalau cuma buat ganti malem ini mah. Kan waktu itu Bang Kenzo pernah pake baju kamu dan aku simpen di lemari," jawab Key sambil membersihkan sisa-sisa makeup-nya. Mendengar ucapan Key, Revan pun bernapas lega lalu segera menuju kamar mandi untuk bebersih diri. Sedangkan Keysa meneruskan acara membersihkan sisa make upnya. Tak lama, Revan pun keluar dari kamar mandi bersamaan dengan Keysa yang sudah selesai membersihkan make upnya. "Key bajunya mana?" tanya Revan membuyarkan lamunan Keysa. "Astagfirullah, Mas, kenapa cuma pake anduk doang sih?" tanya Keysa kaget saat melihat penampilan Revan yang hanya berbalut anduk di pinggangnya saja. Tubuh atletis milik Revan serta roti sobek di perutnya begitu menggoda Keysa, apalagi aroma harum strawberry menguar dari tubuh indahnya. "Oyy, jangan bengong, sabar napa masih sore," ucap Revan membuyarkan lamunan istrinya itu. Keysa pun seketika mengerjap berkali-kali karena tepukan pelan di bahunya. "Apa sih, Mas, pede banget," sungut Keysa menahan malu. "Haha, bilang aja udah gak sabar istri aku ini," ledek Revan sambil mencubit pipi cubby milik istrinya itu. "Udah buruan, mana bajuku, dingin nih lama-lama pake anduk doang," ucap Revan kembali. Keysa pun segera mengambil baju ganti untuk Revan di tumpukan bajunya. "Nih," ucap Keysa sambil memberikan baju itu kepada Revan. "Makasih, Sayang, dah sana gantian mandi," ucap Revan dan mendapat anggukan dari Keysa. Keysa pun segera menuju kamar mandinya, namun tak lama ia pun keluar lagi sambil merengut. "Lah gak jadi mandi? Kenapa?" tanya Revan penasaran karena kelihatannya Keysa sangat kesal sekali. "Merah,""Merah?" tanya Revan kembali dan mendapat anggukan dari Keysa.Awalnya Revan tak paham namun setelah beberapa saat akhirnya ia pun paham apa yang dimaksud istrinya itu."Haha, gak jadi dong ntar malem? Ya udah sabar, Yang, kan sekarang mah bebas mau ngelakuin kapan aja udah halal ini kan haha," kekeh Revan sambil tersenyum.Revan pun terlihat gemas dengan kelakuan istrinya itu lalu mencubit dan mengigit pipi sang istri dengan pelan."Ihh sakit, Mas," ucap Keysa sambil memegangi pipinya itu.Keysa pun lalu kembali kekamar mandi setelah ia memgambil apa yang dibutuhkannya. Sedangkan Revan masih terkekeh di sambil melihat tingkah istrinya itu.Semenghilangnya Keysa ke kamar mandi, Revan pun mengambil hpnya dan menelpon seseorang."Aku udah nikah sekarang. Insya Allah seminggu atau dua minggu lagi aku pulang," ucap Revan saat telpon itu sudah tersambung."Amin, doain aja ya semuanya biar lancar. Maaf kalau dadakan, nanti aku ceritain kalau udah disana," ucap Revan kembali setelah itu ia p
"Mas, kamu telpon siapa?" tanya Keysa penasaran.Namun, lagi-lagi Revan tak menjawabnya dan hanya tersenyum saja."Dek, aku mau ke kost-an dulu ya. Ambil bajuku, gak punya baju lagi aku disini," ucap Revan kembali."Emm, Mas, kost-an kamu sempit gak? Maksudnya bisa buat berdua gak? Kita tinggal disana aja gimana?" tanya Keysa kemudian."Emm, gak bisa, Dek. Kost-an itu khusus cowok, nanti kalau mau aku cariin kontrakan yang deket-deket. Tapi kamu apa yakin ninggalin orang tua kamu?" tanya Revan kembali memastikan."Insya Allah yakin, Mas. Aku gak tega kalau kita disini terus, pasti kamu bakalan di hina lagi sama mereka," jawab Keysa jujur."Gak papa Dek, selama bukan kamu yang di hina mah , aku masih bisa tahan. Kamu mau ikut atau mau nitip sesuatu gak?" tanya Revan kembali memastikan."Aku dirumah aja ya, Mas, perutku sakit karena PMS," jawab Keysa dan mendapat anggukan dari Revan."Ada titipan gak?" tanya Revan kembali memastikan lalu mengambil kunci motornya di atas meja rias milik
"Pasti Neng Keysa lagi merah kan, Den? Soalnya Aden mintanya kunyit asem, kalau kunyit asem mah biasanya buat yang haid biar ngeredain nyeri hahah,"ucap Mang Ucup menduga-duga."Haha, mamang tau aja. Ya udah, aku sekalian mau ke timur ama atas, ada titipan gak?" tanya Revan."Em, buat timur ada, Mas, stok jamu disana udah abis kemaren bilangnya. Bentar deh, saya cekin lagi ya," jawab Mang Ucup dan mendapat anggukan dari Revan."Aku tunggu di atas ya, Mang. Kabarin aja kalau udah lengkap semuanya, ini kunci motornya," ucap Revan seraya menyerahkan kunci motornya dan segera berlalu menuju lantai atas.Restoran tersebut terdiri dari 3 lantai. Lantai bawah digunakan untuk parkiran motor dan mobil, lantai 2 ada dua versi berupa bangku dan juga lesehan dan di lantai 3 biasnya untuk para muda mudi yang menikmati malam mereka, dengan model meja dan bangku sepasang dan dengan tenda, ada hiasan lampu-lampu kecil juga. Terkadang saat malam minggu tiba, disana ada live musik dan Revan sendirilah
'Diam dikira pengangguran, bergerak jadi tuan muda ... Kita tunggu tanggal mainnya 🤫🤫'Itu adalah status story Revan di IGe miliknya dengan background sebuah mobil Lamborghini berwarna silver.Tak hanya itu, Revan pun membuat sebuah postingan berupa poto pernikahannya dengan Keysa dengan caption, 'Aku tak masalah, jika kalian mencaci maki ku, tapi jika kalian mencaci wanitaku, maka aku tak akan tinggal diam. Sabar Sayang, tunggu sampai waktunya tiba, maka mereka akan meminta maaf kepadamu dan akan ku pastikan itu'.Tak ada yang tau apa maksud dari status milik Revan itu, namun yang pasti, mungkin ini saatnya Revan mengungkap identitas dirinya yang sebenernya.***Lamunan Revan terhenti karena tepukan di pundaknya."Astagfirullah. Ish, Mamang mah kenapa ngagetin aku aja sih," gerutu Revan yang terlonjak kaget dari lamunannya."Lah, Aden lagian, Mamang telponin kaga di angkat-angkat. Giliran disamperin, di panggilin bukannya nyaut malah senyum-senyum sendiri. Lagi mikirin apa sih, Den
Tangan Keysa tampak bergetar saat membuka isi kresek itu. Ada dua gepok uang berwarna merah dan biru yang diikat oleh sebuah karet gelang.Keysa pun lalu menghitung uang tersebut dengan hati-hati dan tangan yang sedikit gemetar. Sedangkan Revan, hanya memperhatikan saja sikap istrinya itu dan sedikit menyunggingkan senyumnya.Revan sedang kalut saat itu, karena sekarang sudah mulai masuk tanggal 20 dan artinya mulai banyak tagihan yang harus ia bayar, mulai dari biaya sewa, stok bahan baku sampai gaji karyawan. Biasanya, jika sudah memasuki tanggal 20, Revan sama sekali tak bisa tidur, karena takut jika uangnya kurang untuk membayar itu semua. Padahal, selama ini, uang itu selalu lebih bahkan keuntungannya pun lebih besar dibanding saat dulu ia kerja sebagai mandor proyek.Di sela lamunannya, tangan Keysa melambai-lambai tepat di depan matanya."Mas, ihh, bengong dia mah," ucap Keysa sambil memukul pipi Revan dengan gepokan duit tadi."Di
Revan terus berlalu menuju kamar mandi dan langsung membanting pintu itu dengan keras. Keysa pun langsung terlonjak kaget karena sikap Revan yang tiba-tiba berubah."Astagfirullah, salahku dimana coba? Kan aku cuma bilang makanannya gak enak, lah kenapa dia malah marah? Emang dia siapa? Kan bukan dia pemiliknya, dih dasar aneh tuh orang," gerutu Keysa tak jelas.Ia pun jadi kesal sendiri dengan sikap Revan itu, jadi akhirnya mendingan ia memakan saja cemilan yang ada didepannya."Bodo ah, daripada musingin Mas Revan, aku mendingan makan aja," ucap Keysa memutuskan.Sedangkan didalam kamar mandi Revan nampak kesal sekali dengan ucapan istrinya."Huh, otak lagi lieur-lieurnya dan dia bilang masakan di resto gua gak enak? Apa gak bikin gua pusing," gerutu Revan sambil melepaskan bajunya."Terkadang mulutnya Key pedes juga kek cabe, kesel aja gua jadinya," gerutu Revan kembali."Andai aja dulu 'dia' gak pernah pergi dari hid
Seorang lelaki tanggung berusia sekitar 30 tahunan menggendong sorang anak perempuan berusia sekitar 2 tahun, disebalahnya ada seorang perempuan berkulit coklat dengan perutnya yang sedikit membuncit, dia adalah Kenzo dan Teh Ina -- istrinya."Hutang pernikahan siapa?" tanya Kenzo kembali saat masuk kedalam rumah itu.Semua orang yang ada disana pun nampak terkesiap melihat sosoknya.Wajah Kenzi nampak pucat saat melihat sang kembaran ada di depan mata."Assalamu'alaikum, orang tuh kalau masuk rumah orang," ucap Bunda Nika sedikit kesal."Hee maaf Bunda, Assalamu'alaikum," ucap Kenzo dan istrinya berbarengan."Wa'alaikumsalam," jawab mereka serempak.Kenzo dan istrinya pun menyalami orang yang ada dirumah itu semua."Eta saha, Key? Aya naoen ieu teh sabenerna? Siga aya nu di tutupin di urang geuning?"* tanya Kenzo dalam bahasa Sunda.(*Itu siapa Key? Ada apa ini sebenernya? Seperti ada yang ditutupi dari say
Ada sesak yang menjalar di hati Keysa saat itu. Siapakah yang menelpon Revan sehingga Revan langsung buru-buru pergi begitu saja saat dia menelpon.'Aku harus cari tau kebenarannya. Emang salah aku juga, main minta Mas Revan nikahin aku aja, padahal aku sama dia juga baru kenal 6 bulan lalu. Ya Allah, segitu ngebetnya aku pingin nikah sampe asal usul suami sendiri gak pernah di cari tau,' batin Keysa menyesal.Entah mengapa rasa penyesalan itu mulai hinggap di hati Keysa. Apakah ia salah memilih Revan? Apakah Revan pun sama memiliki perasaan yang sama terhadapnya? Semua masih teka-teki dan misteri***Sedangkan Revan langsung pergi ke restoran begitu Vina menelponnya.Ya, Vina lah yang tadi menelponnya karena ada sedikit masalah di restoran mereka."Assalamu'alaikum," ucap Revan memberi salam begitu tiba di ruangan milik Vina.Tak hanya Vina yang ada disana tapi Mang Ucup pun ada disana."Wa'alaikumsalam," ucap dua o