Share

Mahar 2

"Iya, nikah, aku sama kamu," ucap Keysa lagi dengan mata yang sedikit berbinar.

"Ma -- maksudnya apa sih, Key? Aku gak paham deh. Kamu ngajak aku nikah? Kan kamu mau nikah sama Raka," ucap lelaki itu dengan sedikit bingung. Namun, Keysa pun menggeleng.

"Mas Raka udah nikah sama Elsa. Dia kedapetan berzina sama Elsa dan akhirnya hari ini mereka nikah. Mas, aku mohon sama kamu, mau ya kamu nikah sama aku?" tanya Kezia lagi dengan sedikit berharap.

"Ta -- tapi Key, kamu kan tau aku siapa? Aku gak yakin keluarga kamu bakalan nerima aku," ucap lelaki itu masih dengan sedikit ragu.

"Ayah udah janji bakal nerima semua pilihan aku, ayo Mas, mau ya," ucap Keysa lagi sedikit memaksa dan penuh harap.

"Kenapa kamu milih aku, Key? Ada banyak orang lain yang lebih dari aku kan?" tanya lelaki itu penasaran.

"Karena aku, aku sayang sama kamu, Mas, dan aku pingin hidup sama kamu. Terserah orang bilang apa tentang kamu, aku tetep sayang sama kamu dan aku pingin hidup sama kamu. Mau ya, Mas," pinta Keysa kembali dengan penuh harap.

Lelaki itu menatap pancaran mata dari wajah Keysa yang penuh harap. Sejujurnya, ia pun menyukai wanita itu, namun ia sadar bahwa dirinya tak pantas bersanding dengan wanitanya itu. Dan saat ini, wanitanya pun memohon agar ia mau menikahinya, lalu apa yang harus ia lakukan saat ini?

"Udah, Van, terima aja, kita tau kok lu juga suka kan sama Key," ucap teman mereka berdua.

"Iya, udah terima aja, kita bantuin elah," ucap teman yang lain lagi.

"Emm, aku mau Key, tapi tunggu lima belas menit ya biar aku nyiapin sesuatu dulu," ucap lelaki itu dan ia hendak berlalu mengambil motornya kembali, namun tangannya kembali di cekal oleh Keysa.

"Gak ada waktu, Mas, Pak Penghulu udah mau pergi, ini kedua kalinya dia datang, kalau sampai gagal lagi, dia gak mau dateng lagi. Udah ayo," ucap Keysa sambil menarik tangan lelaki itu masuk kedalam.

"A -- aku gak bawa duit, Key, aku cuma bawa duit lima puluh ribu doang bakal kondangan ini," ucap lelaki itu jujur.

"Udah itu aja gak papa, aku terima berapapun mahar dari kamu, asal kamu yang nikah sama aku, Mas," ucap Keysa kembali sambil terus menarik tangan lelakinya

"Ta -- tapi, Key," ucapnya.

"Udah sana," ucap teman-teman mereka dan mendorong lelaki itu untuk masuk ke depan gerbang rumah Key.

Beberapa kali lelaki itu tampak meronta karena digandeng dan didorong paksa oleh teman-temannya.

Beberapa tamu undangan yang hadir pun nampak tak percaya dengan orang yang dibawa oleh Keysa. Semua mata pun tampak mengintimidasi keduanya, namun hal itu sama sekali tak di gubris oleh Keysa. Keysa terus menarik tangan lelaki itu, hingga tiba di dalam rumahnya.

"Ayah aku mau sama dia," ucap Keysa kepada sang ayah lalu segera menyuruh MUA yang me make-upnya tadi untuk mengubah dandanan lelaki itu.

"Key kenapa harus dia, sih? Apa gak ada orang lain?" keluh Pak Ega saat mengetahui siapa lelaki pilihan anaknya itu.

"Ayah udah janji kan tadi buat gak marah? Jadi terima aja ya," ucap Keysa memperingatkan.

Kepalang malu, akhirnya Pak Ega pun mau tak mau menerima lelaki dengan terpaksa daripada pernikahan putrinya itu batal.

Kedua orang itu pun telah kini bersanding di hadapan penghulu dan Pak Ega selaku wali nikah Keysa. Tak hanya itu ada juga Pak RT dan Pak RW setempat yang menjadi saksi pernikahan itu, karena lelaki tersebut hanya seorang perantauan dan tinggal sendiri.

"Sudara Revandra Abimanyu bin Abimanyu Wijaya, saya nikahkan dan kawinkan anda dengan anak perempuan saya yang bernama Keysa Olivia Dewantara binti Jenggala Dewantara dengan mas kawin satu cincin emas senilai satu gram dan uang tunai sebesar lima puluh ribu dibayar tunai," ucap Pak Ega dengan sendu.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Keysa Olivia Dewantara binti Jenggala Dewantara dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Revan dengan tegas dan jelas.

"Sahh." teriak teman-teman Revan dari arah belakang kursi.

Sontak teriakan itu mendapat senyuman dari kedua mempelai itu.

"Alhamdulillah," ucap Penghulu dan beberapa orang disana.

"Sekarang kalian berdua sudah resmi ya menjadi suami istri, semoga rumah tangga kalian bisa sakinah mawadah warahmah, amin," ucap Penghulu tersebut sambil membacakan doa untuk kedua orang tersebut.

Setelah berdoa, acara pun dilanjutkan dengan penyematan cincin di jari manis. Entah kenapa, cincin itu nampak pas dan terlihat sangat cantik di jari manis milik Keysa. Setelah penyematan cincin, Keysa pun lalu meraih tangan Revan lalu ia pun menyalaminya.

"Terimakasih ya, Key, udah mau jadi istri Mas," ucap Revan sambil mengecup lembut kepala Key.

"Aku yang makasih, Mas karena udah nyelametin muka keluargaku. Mungkin, emang jalan jodoh kita yang harus kaya gini, tapi aku bersyukur setidaknya aku bisa bersama dengan orang yang kusayang," ucap Keysa sambil memberikan senyum terbaiknya.

Keysa dan Revan pun nampak bahagia dengan pernikahan mereka tersebut. Meskipun hanya bermahar lima puluh ribu, tapi Keysa benar-benar tak masalah apalagi malu.

Namun, hal itu berbeda dengan Pak Ega dan juga Kenzi yang merasa kesal dan malu karena harus menerima Revan sebagai keluarganya.

***

Pesta pernikahan berlangsung dengan lancar dan meriah terutama karena teman-teman Revan dan Key yang bahagia. Mereka semua tau bagaimana kisah percintaan mereka yang berbeda status sosial disana.

Beberapa tamu undangan yang hadir pun awalnya merasa heran karena mempelai lelakinya berbeda dari yang di poto dan hal itu pula mendapat beberapa gunjingan dari para tamu undangan. Karena mereka tau, bahwa Revan adalah seorang pria pengangguran yang kerjaanya hanya makan dan tidur saja serta selalu kelayapan saat malam hari.

Beberapa tamu undangan pun tampak menggunjing keluarga Keysa, terutama saat mereka mengetahui bahwa mahar yang diberikan Revan hanyalah lima puluh ribu saja.

***

Acara pernikahan pun selesai pukul 17.00 WIB, Keysa dan Revan pun langsung menuju kamar mereka untuk mandi dan berganti baju.

"Key, aku kan gak bawa baju ganti, terus aku gimana ya?" tanya Revan saat ia hendak mandi karena memikirkan ia yang tak bawa ganti.

"Ada Mas, kalau cuma buat ganti malem ini mah. Kan waktu itu Bang Kenzo pernah pake baju kamu dan aku simpen di lemari," jawab Key sambil membersihkan sisa-sisa makeup-nya.

Mendengar ucapan Key, Revan pun bernapas lega lalu segera menuju kamar mandi untuk bebersih diri. Sedangkan Keysa meneruskan acara membersihkan sisa make upnya.

Tak lama, Revan pun keluar dari kamar mandi bersamaan dengan Keysa yang sudah selesai membersihkan make upnya.

"Key bajunya mana?" tanya Revan membuyarkan lamunan Keysa.

"Astagfirullah, Mas, kenapa cuma pake anduk doang sih?" tanya Keysa kaget saat melihat penampilan Revan yang hanya berbalut anduk di pinggangnya saja.

Tubuh atletis milik Revan serta roti sobek di perutnya begitu menggoda Keysa, apalagi aroma harum strawberry menguar dari tubuh indahnya.

"Oyy, jangan bengong, sabar napa masih sore," ucap Revan membuyarkan lamunan istrinya itu.

Keysa pun seketika mengerjap berkali-kali karena tepukan pelan di bahunya.

"Apa sih, Mas, pede banget," sungut Keysa menahan malu.

"Haha, bilang aja udah gak sabar istri aku ini," ledek Revan sambil mencubit pipi cubby milik istrinya itu.

"Udah buruan, mana bajuku, dingin nih lama-lama pake anduk doang," ucap Revan kembali.

Keysa pun segera mengambil baju ganti untuk Revan di tumpukan bajunya.

"Nih," ucap Keysa sambil memberikan baju itu kepada Revan.

"Makasih, Sayang, dah sana gantian mandi," ucap Revan dan mendapat anggukan dari Keysa.

Keysa pun segera menuju kamar mandinya, namun tak lama ia pun keluar lagi sambil merengut.

"Lah gak jadi mandi? Kenapa?" tanya Revan penasaran karena kelihatannya Keysa sangat kesal sekali.

"Merah,"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status