"Pasti Neng Keysa lagi merah kan, Den? Soalnya Aden mintanya kunyit asem, kalau kunyit asem mah biasanya buat yang haid biar ngeredain nyeri hahah,"ucap Mang Ucup menduga-duga.
"Haha, mamang tau aja. Ya udah, aku sekalian mau ke timur ama atas, ada titipan gak?" tanya Revan. "Em, buat timur ada, Mas, stok jamu disana udah abis kemaren bilangnya. Bentar deh, saya cekin lagi ya," jawab Mang Ucup dan mendapat anggukan dari Revan. "Aku tunggu di atas ya, Mang. Kabarin aja kalau udah lengkap semuanya, ini kunci motornya," ucap Revan seraya menyerahkan kunci motornya dan segera berlalu menuju lantai atas. Restoran tersebut terdiri dari 3 lantai. Lantai bawah digunakan untuk parkiran motor dan mobil, lantai 2 ada dua versi berupa bangku dan juga lesehan dan di lantai 3 biasnya untuk para muda mudi yang menikmati malam mereka, dengan model meja dan bangku sepasang dan dengan tenda, ada hiasan lampu-lampu kecil juga. Terkadang saat malam minggu tiba, disana ada live musik dan Revan sendirilah yang suka menyanyi. Revan pun duduk disalah satu bangkunya dan menyesap rokoknya sambil melihat pemandangan hamparan kebun teh dari atas sana. Meskipun siang seperti ini, hawanya masih adem dan juga tidak menyengat kulit dan jika malam tiba, keadaannya akan sangat romantis karena gemerlap lampu serta pemandangan kebun teh dan cahaya rumah warga yang berwarna warni. Sungguh cocok untuk mereka yang suka mengadakan dinner romantis versi low budget atau untuk acara pertunangan dan nikahan. Revan pun mengambil hpnya dan segera menchat seseorang mengirim poto pernikahannya dengan Keysa kemarin. Tak lama, hpnya pun berdering dan ternyata orang tersebut yang menelpon. "Assalamu'alaikum," ucap Revan ramah saat mengangkat telpon itu. "He, maaf Mah, dadakan itu juga, maaf banget ya, Revan gak bilang-bilang." "Insya Allah dua minggu lagi Revan kesana sekalian ngumpulin duitnya dulu, pingin ke Pulau Seribu." "Lebih enak pake duit sendiri, Mah, dibanding dikasih." "Pokoknya mamah siapin aja nanti, Revan mau yang mewah ya haha." "Oke, see you, Mah. Jaga kesehatan, salam buat Papa juga, Revan sayang kalian. Assalamu'alaikum." Revan pun lalu menutup telponnya dan menikmati rokoknya. Ia lalu berselancar di dunia maya dan tangannya terhenti di sebuah postingan. Revan menyunggingkan sedikit bibirnya. "Biarlah. Puas-puasin aja mereka menghina. Santai aja, nikmati aja dulu semuanya, nanti kalau udah waktunya, yang ada mereka akan malu sendiri, bahkan mungkin ada yang bakal neror 'pinjam dulu seratus'," ucap Revan dengan sedikit meremehkan. *** Sedangkan di rumah Keysa, setelah Revan pergi, Bu Nika pun segera ke kamar sang anak dan dilihatnya Keysa yang saat itu sedang rebahan. "Capek, Dek abis malem pertama?" tanya Bu Nika meledek sang anak. "Boro-boro malam pertama, lah wong dapet lampu merah duluan, Bun. Ih, kesel banget aku jadinya," gerutu Keysa kepada Bundanya. Sontak Bu Nika pun tertawa karenanya, pantas saja dari pagi anak gadisnya itu nampak kesal dan tak bersahabat, rupanya tengah PMS. "Sabar. Biasanya, kalau abis PMS bisa cepet punya anaknya, semoga aja ya," ucap Bu Nika menenangkan anaknya. "Aminn, semoga aja, Bun," ucap Keysa dan mendapat anggukan dari Bu Nika. Hening pun kemudian melanda keduanya. Bu Nika nampak menghembuskan napas perlahan seperti ingin mengucapkan sesuatu. "Bunda ada masalah?" tanya Keysa penasaran. "Bunda mikirin kamu, Nak. Uang hajatan cuma dapet dua puluh juta, masih kurang buat bantuin biaya kamu bayar hutang ke Kenzi dan juga Ayah. Maafin Bunda ya, yang gak bisa bantu banyak," ucap Bu Nika penuh penyesalan. Keysa pun lalu segera memeluk sang bunda dan menguatkannya. "Bunda gak usah khawatir ya. Doain aja, semoga Mas Revan dan Key bisa bayar semua hutang itu," ucap Keysa menenangkan sang Bunda. "Tapi darimana uang sebanyak itu, Dek? Bukannya Revan gak kerja?" tanya Bu Nika penasaran. "Hihi, insya Allah rejeki mah ada aja, Bun. Doain aja ya semoga semuanya lancar aman dan terkendali," ucap Keysa dengan penuh keyakinan. "Tapi Key ..," ucap Bu Nika tertahan Namun, Keysa nampak menggeleng, seakan memberi isyarat bahwa semua akan baik-baik saja seperti yang Revan ucapkan tadi. Bu Nika pun hanya bisa mengangguk pasrah dan setelah itu keluar dari kamar anaknya. Sebenernya, Keysa sendiri tak tau dari mana ia akan mendapatkan uang sebanyak itu. Tapi, dirinya yakin jika sang suami pasti akan dengan mudah mendapatkan uang itu. Entah firasat dari mana, hanya yakin saja. Sambil menunggu Revan pulang, Keysa pun lalu berselancar di IGe-nya dan meng-upload poto pernikahannya dengan Revan. Ia pun menandai akun milik Revan dengan caption, 'until jannah ya, Mas, bismillah'. Tak hanya satu poto, tapi juga beberapa poto yang ia buat menjadi satu video dan menggunakan lagu Tri Suaka yang berjudul "Cinta Surga" yang sedang trend saat ini. Namun tak lama, beberapa netizen pun banyak yang komentar di akun milik Key. Sebagian ada yang mengucapkan turut berbahagia karena menempuh hidup baru, beberapa juga ada yang berkomentar pedas terhadapnya. "Ya ilah, nikah modal mahar lima puluh ribu aja bangga." "Modah mahar lima puluh rebu, eh dapetnya berjuta-juta, duh enak kali hidupmu." "Sepertinya Key frustasi makanya milih dia haha." Dan beberpaa komentar pedas lainnya. Keysa pun merasa kesal karenanya, ingin sekali membalas satu persatu komentar pedas mereka itu. Namun, saat ia membaca story milik Revan, ia pun mengurungkan niatnya. "Kamu benar, Mas, maafin aku ...," ***'Diam dikira pengangguran, bergerak jadi tuan muda ... Kita tunggu tanggal mainnya 🤫🤫'Itu adalah status story Revan di IGe miliknya dengan background sebuah mobil Lamborghini berwarna silver.Tak hanya itu, Revan pun membuat sebuah postingan berupa poto pernikahannya dengan Keysa dengan caption, 'Aku tak masalah, jika kalian mencaci maki ku, tapi jika kalian mencaci wanitaku, maka aku tak akan tinggal diam. Sabar Sayang, tunggu sampai waktunya tiba, maka mereka akan meminta maaf kepadamu dan akan ku pastikan itu'.Tak ada yang tau apa maksud dari status milik Revan itu, namun yang pasti, mungkin ini saatnya Revan mengungkap identitas dirinya yang sebenernya.***Lamunan Revan terhenti karena tepukan di pundaknya."Astagfirullah. Ish, Mamang mah kenapa ngagetin aku aja sih," gerutu Revan yang terlonjak kaget dari lamunannya."Lah, Aden lagian, Mamang telponin kaga di angkat-angkat. Giliran disamperin, di panggilin bukannya nyaut malah senyum-senyum sendiri. Lagi mikirin apa sih, Den
Tangan Keysa tampak bergetar saat membuka isi kresek itu. Ada dua gepok uang berwarna merah dan biru yang diikat oleh sebuah karet gelang.Keysa pun lalu menghitung uang tersebut dengan hati-hati dan tangan yang sedikit gemetar. Sedangkan Revan, hanya memperhatikan saja sikap istrinya itu dan sedikit menyunggingkan senyumnya.Revan sedang kalut saat itu, karena sekarang sudah mulai masuk tanggal 20 dan artinya mulai banyak tagihan yang harus ia bayar, mulai dari biaya sewa, stok bahan baku sampai gaji karyawan. Biasanya, jika sudah memasuki tanggal 20, Revan sama sekali tak bisa tidur, karena takut jika uangnya kurang untuk membayar itu semua. Padahal, selama ini, uang itu selalu lebih bahkan keuntungannya pun lebih besar dibanding saat dulu ia kerja sebagai mandor proyek.Di sela lamunannya, tangan Keysa melambai-lambai tepat di depan matanya."Mas, ihh, bengong dia mah," ucap Keysa sambil memukul pipi Revan dengan gepokan duit tadi."Di
Revan terus berlalu menuju kamar mandi dan langsung membanting pintu itu dengan keras. Keysa pun langsung terlonjak kaget karena sikap Revan yang tiba-tiba berubah."Astagfirullah, salahku dimana coba? Kan aku cuma bilang makanannya gak enak, lah kenapa dia malah marah? Emang dia siapa? Kan bukan dia pemiliknya, dih dasar aneh tuh orang," gerutu Keysa tak jelas.Ia pun jadi kesal sendiri dengan sikap Revan itu, jadi akhirnya mendingan ia memakan saja cemilan yang ada didepannya."Bodo ah, daripada musingin Mas Revan, aku mendingan makan aja," ucap Keysa memutuskan.Sedangkan didalam kamar mandi Revan nampak kesal sekali dengan ucapan istrinya."Huh, otak lagi lieur-lieurnya dan dia bilang masakan di resto gua gak enak? Apa gak bikin gua pusing," gerutu Revan sambil melepaskan bajunya."Terkadang mulutnya Key pedes juga kek cabe, kesel aja gua jadinya," gerutu Revan kembali."Andai aja dulu 'dia' gak pernah pergi dari hid
Seorang lelaki tanggung berusia sekitar 30 tahunan menggendong sorang anak perempuan berusia sekitar 2 tahun, disebalahnya ada seorang perempuan berkulit coklat dengan perutnya yang sedikit membuncit, dia adalah Kenzo dan Teh Ina -- istrinya."Hutang pernikahan siapa?" tanya Kenzo kembali saat masuk kedalam rumah itu.Semua orang yang ada disana pun nampak terkesiap melihat sosoknya.Wajah Kenzi nampak pucat saat melihat sang kembaran ada di depan mata."Assalamu'alaikum, orang tuh kalau masuk rumah orang," ucap Bunda Nika sedikit kesal."Hee maaf Bunda, Assalamu'alaikum," ucap Kenzo dan istrinya berbarengan."Wa'alaikumsalam," jawab mereka serempak.Kenzo dan istrinya pun menyalami orang yang ada dirumah itu semua."Eta saha, Key? Aya naoen ieu teh sabenerna? Siga aya nu di tutupin di urang geuning?"* tanya Kenzo dalam bahasa Sunda.(*Itu siapa Key? Ada apa ini sebenernya? Seperti ada yang ditutupi dari say
Ada sesak yang menjalar di hati Keysa saat itu. Siapakah yang menelpon Revan sehingga Revan langsung buru-buru pergi begitu saja saat dia menelpon.'Aku harus cari tau kebenarannya. Emang salah aku juga, main minta Mas Revan nikahin aku aja, padahal aku sama dia juga baru kenal 6 bulan lalu. Ya Allah, segitu ngebetnya aku pingin nikah sampe asal usul suami sendiri gak pernah di cari tau,' batin Keysa menyesal.Entah mengapa rasa penyesalan itu mulai hinggap di hati Keysa. Apakah ia salah memilih Revan? Apakah Revan pun sama memiliki perasaan yang sama terhadapnya? Semua masih teka-teki dan misteri***Sedangkan Revan langsung pergi ke restoran begitu Vina menelponnya.Ya, Vina lah yang tadi menelponnya karena ada sedikit masalah di restoran mereka."Assalamu'alaikum," ucap Revan memberi salam begitu tiba di ruangan milik Vina.Tak hanya Vina yang ada disana tapi Mang Ucup pun ada disana."Wa'alaikumsalam," ucap dua o
Revan pun lalu segera beranjak ke kamar mandi demi menghindari diri dari cubitan Keysa.Setibanya di kamar mandi, Revan pun tersenyum sendiri sambil mengusap kasar wajahnya."Tuhan, nikmat mana yang aku dustakan lagi. Kau memberiku istri yang sungguh luar biasa, tak hanya pekerja keras tapi juga gampang malu dan tersipu. Sungguh rasanya gemas sekali memiliki Keysa. Tuhan, aku mohon jaga terus hati aku untuknya begitu pun sebaliknya," lirih Revan di dalam kamar mandi.Sedangkan Keysa, nampak sedang memindahkan hp sang suami ke atas meja riasnya, lalu hendak menyiapkan baju untuknya. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar Hp Revan yang berbunyi.Keysa pun segera menghampiri hp suaminya, lalu melihat siapa yang menelponnya. Di lihat dari PP WeAnya nampak seorang perempuan yang sangat anggun dan cantik dengan nama kontak 'Vina'.Dada Keysa naik turun menahan gemuruh kecemburuan yang ada. 'Siapa wanita itu? Dan apa hubungannya dengan Mas Re
Rasa sesak mulai mendera hati Revan, tak pernah sebelumnya ia melihat Key mengeluarkan setetes air matanya selama ini. Ini pertama kalinya ia melihat Key menangis dan terisak, dan itu karena dirinya."Key, aku minta maaf, aku tau aku salah," lirih Revan pelan.Tubuhnya pun melemas dan beringsut turun. Ia pun duduk dan bersandar pada pintu yang tertutup, ia pun lalu memeluk kedua lututnya."Kenapa rasanya sesakit ini," lirih Revan pelan.Sedangkan didalam kamar, Keysa masih berdiri di balik pintu yang barusan ia tutup. Keysa berusaha menetralkan hatinya. Rasanya sungguh sakit saat Revan berucap dia lupa kalau sudah memiliki istri. Apa selama ini Revan tak pernah menganggap dirinya ada?Hening mulai melanda, Revan tak lagi mengetuk pintunya, bahkan suaranya pun seakan menghilang. Rasa sepi mulai hinggap di hati Key. Hanya suara detak jarum jam yang berbunyi memenuhi indera pendengaran.Setelah ia cukup menata hatinya dan sedikit en
"Kenapa Bang?" tanya Revan kepada Kenzi dan Kenzo disana."Ini, Van, gua kan minta rincian bill ceritanya, mau tau harganya, biar ngitung budget kita, pas udah dikasih ternyata harga disini beda sama yang di IGe. Nah, gua tanya kan baik-baik, tapi si Mbak ini, tapi dia kek gak tau menau, tugas dia cuma nganter pesenan, terus gua suru tanya bagian kasir. Nah, gak lama si Mas kasir ini kan dateng kesini, terus nyampein kalau emang harga di IGe itu harga lama katanya dan belum di update. Padahal cuma beda seminggu loh sama harga disini," jelas Kenzo sambil menunjukkan nota pesenan dan juga harga di IGe milik Resto Abimanyu kepada Revan."Terus tadi juga ada orang yang bilang, katany, harganya beda sama pas siang. Tadi siang dia beli disini cuma abis 100ribu, masa pas malem dengan menu yang sama naik jadi 150ribu. Kalau gak percaya, tanya aja sama si Mas-mas itu, tuh orangnya masih disana," tambah Kenzi sambil menujuk seseorang yang berada tak jauh dari mereka.