Chapter: SCTS2 Bab 57 - ENDING Teriakan Vani dan juga Rere membuat beberapa orang nampak terkejut tak terkecuali Gerry dan Wisnu yang berada di ruang tamu.Keduanya pun segera mencari sang mamah dengan wajah panik ke dalam rumahnya."Kamu kenapa sih, Dek? Teriak-teriak aja!" tegur Gerry kepada sang istri."Mama mana?" tanya Vani."Kamar," ucap Wisnu singkat.Vani dan Rere pun segera berlari kembali menuju kamar mamahnya.Gerry dan Wisnu yang nampak heran pun segera menyusul kedua wanita itu ke kamar mamahnya."Mamah," panggil Vani lalu segera berlari menuju Bu Wiwik yang tengah tertidur."Dek ngapain sih? Orang Mamah tidur juga!" seru Gerry sedikit kesal kepada sang istri."Sstt," ucap Rere menyuruhnya diam.Tanpa memperdulikan Gerry, Vani pun lalu mengecek denyut nadi dan juga napas Bu Wiwik kemudian ia menggeleng."Mbak jangan becanda!" Kali ini Rere yang berseru dan Vani tetap menggeleng.Gerry pun segera menghampiri sang istri dan melakukan hal yang sama namun nihil, Bu Wiwik pun sama telah berpulang.Wisnu yan
Last Updated: 2024-02-04
Chapter: SCTS2 Bab 56"Ma -- maksud Mamah gimana?" tanya Gerry sedikit tak paham."Gak jauh dari makam Mamah mu ada lahan kosong, itu buat makam Mamah nantinya. Mamah udah pesan sama penjaga makam sana waktu itu, tapi keknya mungkin dah disiapin juga sih, soalnya Mamah waktu itu bilang. 'Pas nanti anak saya minta makam ini di bongkar, nanti tolong gali di tempat ini juga. Ini punya saya, dan disana itu nanti timpa suami saya,'" ucap Bu Wiwik kemudian."Mamah kok bilang gitu sih, Mah? Mah, tolong lah jangan bikin Wisnu takut," gerutu Wisnu dan mendapat anggukan dari Gerry dan juga kedua istri mereka.Namun Bu Wiwik hanya menanggapi gerutuan itu dengan senyuman. Sebuah senyuman yang berbeda dari biasanya.Kini, jam pun telah menunjukkan pukul 08.30 WIB yang berarti sudah waktunya untuk jenazah Pak Leon di mandikan.Pekarangan yang tadinya berisi bunga-bunga pun di babat separuhnya dan diubah sebagai tempat pemandian terakhir sang Papah."Dek, kamu mau disini atau gimana?" tanya Gerry kepada sang istri saat m
Last Updated: 2024-02-04
Chapter: SCTS2 Bab 55"Dek, kamu mah ih, marah sama Adel malah aku yang kamu jambak," gerutu Gerry sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit."Maaf," ucap Vani ketus.["Kakak ada apaan?! Kalau gak gua matiin nih telponnya!"]"Papah Leon meninggal," ucap Vani singkat.[Oh, APA? Papa meninggal? Becanda lu gak lucu Vania!"]"Apa gua bakal becanda kalau urusan kek gini?" tanya Vani balik dengan dingin.["Ng -- ya udah, nanti gua suru Mas Arkan kesana"]"Ya," ucap Vani singkat lalu segera menutup telponnya."Sabar, Dek," ucap Gerry sambil membelai lembut tangan sang istri dan mendapat anggukan dari Vani."Key, bobok dulu yuk, udah malem, mau Ayah gendong?" tanya Gerry kepada sang anak dan mendapat anggukan darinya."Cu cu," ucap Key dan mendapat anggukan dari Gerry."Dek, tolong bantuin aku ya. Aku harap kamu tetep kek gini, tetep tenang sampe aku kelar nidurin Key," ucap Gerry kepada sang istri."Iya, Mas. Aku titip Key ya, tata hati kamu dulu agar baik-baik aja, aku yakin kamu syok juga pasti," ucap Vani s
Last Updated: 2024-02-03
Chapter: SCTS2 Bab 54Hanya selang satu jam setelah Pak Leon masuk kedalam kamarnya, tiba-tiba Bu Wiwik pun berteriak histeris. Beruntung, Gerry dan Wisnu masih ada di ruang tamu sambil menonton tayangan bola."Wisnu, Gerry ...," pekik Bu Wiwik dengan histeris memanggil kedua anaknya itu.Mendengar sayup-sayup ada yang memanggil mereka, Wisnu dan Gerry pun lalu menghentikan aktivitasnya dan saling berpandangan satu sama lain."Mas, kok perasaan aku gak enak ya?" tanya Wisnu dan mendapat anggukan dari Gerry."Sama, Nu, perasaan Mas juga gak enak banget ini, samperin ayo, keknya ada sesuatu di kamar Papah sama Mamah," ajak Gerry dan mendapat anggukan dari Wisnu.Keduanya pun segera bangkit dari duduknya dan melangkah tergesa menuju kamar Bu Wiwik.Tok! Tok! Tok!Gerry mengetuk pintu kamar yang tertutup itu namun tak ada sahutan, hanya sayup-sayup terdengar Bu Wiwik yang menangis."Mas, bangun, Mas," ucap Bu Wiwik saat itu yang sayup-sayup terdengar."Mas ayo buka," ucap Wisnu dan mendapat anggukan dari Gerry
Last Updated: 2024-02-01
Chapter: SCTS2 Bab 53"Mamah sama Papah kok ngomong begitu sih? Kek mau pergi ninggalin kita aja," ucap Vani yang berada tak jauh dari mereka.Saat itu, mereka semua tengah bersantai bersama di ruang tamu. Vani dan Rere nampak sedang bermain dengan Key dan juga Revan, sedangkan Gerry dan juga Wisnu ada di sofa tak jauh dari mereka."Iya nih. Bikin Rere parno aja, Rere kan pingin ngerasain punya mertua kek di cerita-cerita gitu," timpal Rere kemudian."Kamu telat, Re gabungnya kalau sekarang mah kamu gak akan nemuin itu mertua jahat, coba dulu, pas masih awal kek aku, beuhh gak tahan, yakin dah seribu persen rasanya mending kaga usah punya mertua deh haha," ucap Vani sambil terkekeh dan menggidikkan bahunya.Mendengar ucapan Vani sontak Pak Leon dan Bu Wiwik pun mengalihkan pandangannya kearah mereka dengan wajah yang sedikit masam."Eh, aku salah ngomong kah?" tanya Vani pura-pura bingung saat melihat mereka berempat nampak memandanginya."Nggak! Tapi jangan terlalu jujur juga, Vania haha," ucap Bu Wiwik s
Last Updated: 2024-01-31
Chapter: SCTS2 Bab 52"Key di umah aja, Yah," ucap Key dan mendapat anggukan dari Gerry.Gerry pun segera mendorong kursi roda Vani menuju mobilnya dan tak lama mobil pun meluncur menuju rumah sakit tempat Vani kemarin di rawat."Dek, aku mau renov rumah yang ini boleh gak?" tanya Gerry kepada sang istri didalam mobilnya sambil memecah keheningan yang ada diantara mereka."Renov apanya, Mas?" tanya Vani sedikit penasaran."Ku bagi jadi dua, Dek," ucap Gerry.Gerry pun lalu menjelaskan perbincangannya semalam bersama kedua orangtuanya dan Gerry pun sudah memikirkan semuanya dengan baik.Namun, karena hal ini sedikit sensitif untuk dibahas semalam, karena itu Gerry pun meminta Vani untuk melayaninya dahulu agar bisa rileks namun nyatanya, Gerry pun baru bisa berterus-terang saat ini."Emm, iya juga sih, Mas, emang gak bebas kalau bareng-bareng mah, apalagi Wisnu kan mau nikah juga. Inget gak dulu pas kita juga pindah ke kontrakan? Keknya lebih nyaman aja kan meskipun emang kecil?" tanya Vani dan mendapat ang
Last Updated: 2024-01-30
Chapter: Season 2 - Revan 9Revan dan Key pun mengangguk berbarengan dan langsung membuat Tasya dan Pak Ega sedikit terkejut."Se -- serius?" tanya Pak Ega tak percaya."Beneran, Yah," jawab Revan dengan mantap.Pak Ega dan Tasya pun saling berpandangan dan tersenyum."Alhamdulillah ya Allah, akhirnya aku punya cucu dari anak pertamaku," ucap Pak Ega sambil tersenyum bahagia.Ia pun lantas memeluk menantunya itu dan mengusap rambut Key dengan pelan."Selamat ya, Nak. Akhirnya, perjuangan kalian selama 7 tahun nggak sia-sia. Inget, kamu nggak boleh capek-capek, jaga kandungan kamu baik-baik. Kalian nunggunya lama lohh," pesan Pak Ega mengingatkan."Iya, Yah. Alhamdulillah banget ini juga, aku masih nggak nyangka. Masih berasa mimpi," ucap Key kembali."Jadi ... pulang sana!" seru Revan pelan. "Ayah udah punya mainan baru, udah nggak butuh kamu lagi. Kamu cuma beban, haha," ledek Revan sambil mencium perut Yudha.Seolah mengerti apa yang diucapkan sang ayah, Yudha yang biasanya tertawa mendapat perlakuan seperti i
Last Updated: 2025-01-10
Chapter: Season 2 - Revan 8"Mbaknya tau lampu ayam yang kuning itu gak?" tanya Key dan mendapat anggukan dari mereka berdua."Lampu ayam itu nanti taruh ditengahnya, Mbak. Posisinya pasin sama perut si dedek. Terus, nanti pas tidur, matanya dikasih penutup mata biar gak silau. Lampunya nyalahin aja jangan dimatiin," jelas Key."Lah, bisa begitu, Mbak?" tanya lelaki itu sedikit tak percaya."Iya. Keponakan saya kebetulan pas lahir kadar bilirubinnya sedikit tinggi dan disuru inkubator terus jadi pake itu. Saya juga tau itu dari anak tetangga yang lahir prematur, Mbak," jawab Key sambil tersenyum."Berarti, emang udah pernah nyoba ya, Mba? Terus hasilnya gimana?" tanya lelaki itu kembali."Alhamdulillah normal semua. Pas kontrol minggu depannya udah normal semua, jadi lampu ayamnya langsung di lepas," jawab Key dan mendapat anggukan dari orang itu.Kedua orang itu pun lalu mengucapkan terimakasih kepada Key karena sudah dibantu.Tak lama setelah itu, Revan pun kembali ke kamar dan mereka pun bersiap untuk pulang.
Last Updated: 2024-08-18
Chapter: Season 2 - Revan 7Revan hanya terkekeh lalu menggelengkan kepalanya pelan. Sementara Key nampak tertawa geli setelah melihatnya."Ciee, ketemu pembacanya Mas Gerry tuh, Mas," ledek Key sambil terkekeh geli."Jadi beneran, Masnya itu Coco Nut?" tanya wanita itu kembali dan langsung mendapat anggukan dari Revan."Wah, seneng banget ketemu penulis aslinya. Bisa dong, minta tanda tangannya," ucap wanita itu kembali."Waduh, jangan lah, Bu. Malu saya," ucap Revan sambil menggelengkan kepalanya pelan."Haha gak apa-apa, Mas. Padahal, saya udah baca ceritanya di aplikasi hijau, tapi tetep pingin baca bukunya juga," ucap wanita itu kembali sambil tersenyum."Masya Allah, makasih ya, Bu, udah mau baca. Terimakasih udah mau beli bukunya juga, soalnya dari sana saya bisa punya uang lebih," ucap Revan merasa bersyukur dan mendapat anggukan dari wanita itu."Iya, Mas, sama-sama. Semangat berkaryanya ya, Mas," ucap wanita itu kembali.***Malam pun mulai menyapa, keadaan Key pun sudah membaik dan diperbolehkan untuk
Last Updated: 2024-08-16
Chapter: Season 2- Revan 6"Abang!" seru Tasya dan Varo secara serempak.Namun, Revan hanya menggendikkan bahunya saja dan segera berlalu menuju mobilnya.Ia pun memilih untuk segera kembali ke rumah sakit karena takut sang istri kenapa - napa.Setibanya di rumah sakit, nampak Key yang masih terlelap. Revan pun membelai lembut pucuk kepala sang istri dan menciumnya perlahan.Key sama sekali tak bergeming, mungkin ia sedikit lelah jadi Revan membiarkannya saja untuk tidur.Revan pun memilih untuk membuka tabnya dan mulai mengetik. Namun, hanya sebentar, karena orang di seberangnya memanggil dirinya."Sibuk, Mas?" tanya pria itu ramah."Ndak, Pak," jawab Revan ramah lalu segera meletakkan tabnya di atas nakas.Revan pun segera mengalihkan pandangannya kepada pasien di samping sang bapak yang masih terlelap sama seperti Key."Siapa yang sakit, Pak?" tanya Revan ramah."Istri saya, Mas, abis keguguran," jawab pria itu sendu.Revan nampak mengernyitkan dahinya saat melihat pasien itu. Istrinya? Tapi kenapa terlihat
Last Updated: 2024-08-15
Chapter: Season 2 - Revan 5"Saya kenapa, Dok?" tanya Key sedikit panik sambil tangannya mengeratkan pegangannya kepada Revan.Revan pun menggeleng pelan sambil melihat layar itu dengan seksama."Seperti ada dua, Dok," jawab Revan cepat dan mendapat anggukan dari sang dokter."Benar, Pak. Sepertinya ada dua, tapi nanti kita pastikan lagi setelah 12 minggu ya, Pak. Karena disini belum terlalu jelas, mungkin karena usia kandungannya masih 8 minggu," jelas Dokter Farel yang langsung membuat Key begitu terkejut."Be -- berarti, apa kemungkinan saya hamil kembar, Dok?" tanya Key memastikan dan mendapat anggukan dari sang dokter.Key pun lalu menutup mulutnya dan lagi, air matanya mulai kembali turun."Ya Allah, kembar, Mas, kembar," lirih Key sambil sedikit tersenyum.Revan hanya mengangguk karena ia pun tak tau harus bilang apa. Ia benar - benar bahagia dengan kabar yang ia dengar saat ini."Selamat ya, Pak, Bu. Nanti, kita pastiin lagi 4 minggu lagi yah. Sekarang, waktunya kita dengar denyut jantungnya si dedek ya,
Last Updated: 2024-08-13
Chapter: Season 2 - Revan 4Setelah semua berkas selesai diurus, keduanya pun kini segera pindah menuju ruang inap.Revan memilih ruang rawat kelas 2 agar mereka ada temannya. Biasanya jika kelas 2 terdiri 4 bed sehingga ada teman mengobrol. Dan benar saja, disana sudah ada 2 orang lainnya yang mungkin sudah terlelap.Sesampainya disana, Revan pun kembali membelai lembut pucuk kepala Key yang sedang rebahan itu dan mengecupnya beberapa kali."Ya Allah, aku masih gak percaya dengan semuanya," lirih Revan pelan.Air matanya kembali keluar tanpa di komando, entah mengapa dirinya menjadi sedikit cengeng saat mengetahui sang istri hamil.Key pun tersenyum lembut dan segera menghapus air mata sang suami."Rejeki anak itu,.gak ada yang tau, Mas. Mungkin, ini balas untuk kita, karena udah belajar ngerawat Yudha, jadi kita dikasih mainan sendiri. Jangan nangis lagi ya, Mas, cengeng banget kamu," lirih Key lembut dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun terdiam sebentar lalu menarik kursinya agar ia bisa duduk tepat di
Last Updated: 2024-08-11
Chapter: S2 - Bab 12"Ma--maksudnya, Dok?" tanya Andri sedikit bingung.Sang dokter tak langsung menjawab. Ia masih memeriksa data yang ada di komputernya setelah beberapa saat, ia menghela napas berat, dan menatap keduanya dengan ekspresi yang cukup serius."Saya tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu kepada Anda, tapi berdasarkan hasil pemeriksaan lima tahun lalu, rahim Anda dalam kondisi sehat. Tidak ada indikasi masalah yang bisa menyebabkan kesulitan hamil."Mata Andri membesar. "Tapi… waktu itu saya diberi tahu kalau saya kemungkinan besar tidak bisa hamil, Dok. Saya…" Suaranya bergetar.Arkan langsung menenangkan istrinya, tapi di dalam hatinya, kemarahan mulai muncul. Jika benar tidak ada masalah di rahim Andri, lalu siapa yang dulu memberi informasi yang salah? Dan untuk apa?Dokter menatap mereka dengan lembut. "Saya paham ini membingungkan. Tapi sekarang, yang terpenting adalah kabar baiknya. Hasil tespek anda menunjukkan bahwa anda tengah hamil. Bagaimana jika kita cek melalui USG untuk lebi
Last Updated: 2025-04-12
Chapter: S2 - Bab 11"Sans, Ar, gua ke sini cuma mau nanya kabar lu doang, kok," ucap lelaki itu sambil tersenyum smirk.Andri yang memang tak mengetahui permasalahan apa yang dihadapi kedua lelaki itu memilih untuk kembali fokus ke abang telur gulung tadi."Jadi, berapa semuanya, Bang?" tanya Andri dengan senyum riang."Dua puluh ribu, Mbak," jawab si penjual.Andri lalu menyerahkan selembar uang berwarna hijau kepada penjual itu, dan melangkah santai menuju gerobak lumpia basah.Arkan yang melihat Andri pergi, hanya berdecak kesal melihat kelakuannya itu."Ada apa? Gua tau lu bukan tipe orang yang suka basa basi, Vin," ucap Arkan ketus.Ya, lelaki itu adalah Kevin sahabat serta musuhnya lima tahun lalu. Setelah melepaskan Dirgantara kepada Kevin, Arkan memilih kembali fokus mengurus Amira Corp sendiri. Lalu, bagaimana dengan Oom Wisnu?Sejak kejadian itu, Oom Wisnu memutuskan untuk membuka perusahaan sendiri. Tidak, lebih tepatnya usaha sendiri. Ia membuat beberapa ruko dan juga kontrakan dari uang hasi
Last Updated: 2025-03-16
Chapter: S2 - Bab 10Andri dan Arkan nampak saling pandang, sementara Agra segera menepuk pelan lengan sang istri.Ya, wanita itu adalah Arsy, adik dari Andri.Arsy yang sadar mendapat teguran halus seperti itu langsung menundukkan kepalanya."Ma--maaf, Mba," ucap Arsy sedikit menyesal.Andri hanya tersenyum, lalu segera memeluk tubuh adiknya."Doain ya, Dek. Bismilah semoga beneran," ucapnya lirih."Amin ya Allah," ucap Arsy dengan lantang."Kalau misalnya Mbak beneran hamil, Arsy mau nunda kehamilan, biar bisa ngerawat anaknya Mbak dulu, kek dulu Mbak ngerawat Humai," ucapnya kembali namun langsung mendapat cubitan dari Andri."Nggak boleh, gitu! Mbak nggak suka cara ngomong kamu! Anak itu rejeki, kalau dikasih jangan di tolak. Kamu nggak liat perjuangan Mbak mu ini, sampe lima tahun belum di kasih juga," ucap Andri sambil berdecak kesal.Arsy memanyunkan bibirnya, "salah lagi aja aku," gerutunya dan langsung mendapat tawaan dari mereka semua.Setelah berbasa-basi sebentar, Andri dan Arkan pun pamit pul
Last Updated: 2025-03-15
Chapter: S2 - Bab 9Tiga buat tespek bergaris dua.Yang menandakan bahwa saat itu Andri sedang hamil.Arkan masih terdiam, berusaha mencerna semua itu. Ia mengambil salah satu tespek itu dan memberikannya kepada Andri "I -- ini, beneran, Dek?" tanya Arkan dengan raut wajah yang tak percaya.Andri mengangguk lemah, lalu segera membelai perutnya."Cuma, aku nggak tau dia udah berapa lama. Catatan haidku udah hilang," lirih Andri dengan sendu.Ia kemudian mengambil ponselnya dan menyerahkannya kepada Arkan."Hari ini, aku udah daftar ke rumah sakit tempat aku sama Mas Agra dulu ngelakuin tes kesuburan. Beruntung, dokter yang dulu nanganin aku juga masih ada," ucap Andri memberitahu."Jadi ... kamu ke sini mau ngajak aku buat periksa dede gitu?" tanya Arkan seraya membelai lembut perut sang istri.Andri hanya mengangguk seolah membenarkan ucapan Arkan.Arkan menelan ludah. Lengannya masih bertumpu pada perut sang istri. Seolah tengah menyapa kehidupan baru di sana."Terus ... jadwalnya kapan, Dek?" tanya Ar
Last Updated: 2025-03-13
Chapter: S2 - Bab 8Andri membuka pintu ruangan Arkan dengan kasar, membuat suara dentuman keras yang menggema di dalam. Nafasnya tersengal, dadanya naik turun, sementara matanya menyapu tajam ke sekeliling ruangan."Mas Arkan! Kamu sama siapa di dalam?!" teriaknya lantang, suaranya penuh tuduhan.Arkan yang saat itu tengah asyik mainan mobilan di dekat mejanya, sontak langsung terkesiap. Ia segera melepas mainannya dan berdiri. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung dengan kehadiran sang istri yang tiba-tiba dan penuh emosi."Mas Arkan!" seru Andri sekali lagi, kali ini dengan lebih keras.Arkan menghela napas pelan. "Ada apa, Dek? Kok kamu ke sini nggak bilang-bilang?" tanyanya, suaranya tetap tenang.Andri melangkah maju, mendekatinya dengan sorot mata tajam. "Kalau aku bilang-bilang, aku nggak akan tahu kalau kamu selingkuh! Hayo, ngaku, kamu pasti lagi selingkuh kan di dalam?!" cecarnya penuh amarah.Arkan mengernyitkan dahi, berusaha memahami maksud istrinya. Ia bermaksud mengambil lengan
Last Updated: 2025-03-12
Chapter: S2 - Bab 7Dua bulan berlalu setelah pertemuan tak sengaja antara Agra dan Arsy di rumah Andri, ternyata membawa sebuah kebahagiaan tersendiri bagi keluarga mereka.Agra dan Arsy pun akhirnya menyelenggarakan pernikahan mewah mereka yang kemarin sempat tertunda karena Arsy yang menghilang.Semua keluarga, sahabat dan juga kolega bisnis mereka, turut hadir, menyaksikan pernikahan yang telah lama dinantikan itu.Gosip-gosip yang bilang bahwa Agra menganut "kaum pelangi" pun seketika menguap begitu saja, saat mengetahui bahwa Agra menikah dengan seorang wanita bahkan telah memiliki anak yang wajahnya begitu mirip dirinya.Kini, saat semuanya tengah berkumpul di ruang keluarga kediaman Kakek Gala, Agra pun segera membicarakan rencananya untuk berbulan madu."Humai, lu ajak, Mas?" tanya Arkan yang saat itu tengah menggendong Humai sambil memainkan salah satu mobilan miliknya."Ajak, lah! Masa iya gua tinggal dia sendirian di sini," ucap Agra sambil tersenyum."Elah, kalian bulan madu berdua aja. Biar
Last Updated: 2025-03-11
Chapter: Mahar 30 Ending"Ka -- kamu anaknya Pak Abimayu?" tanya Kenzo dengan sedikit penasaran dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu duduk di kursi single yang berada disana dan menyuruh Keysa untuk duduk di sandarannya, persis seperti yang mamanya lakukan bersama sang papah. Meskipun nampak malu-malu Keysa pun akhirnya mengikuti kemauan sang suami. Mungkin ini definisi dari 'Like Father,like son.'"Ya Allah, ternyata dunia begitu sempit ya," ucap Kenzo sambil menepuk jidatnya pelan dan medapat tawaan dari Pak Abimanyu dan juga Mama Ratu."Duh, kalau tau sekaya ini, kemaren minta mahar yang gede juga harusnya," gerutu Pak Ega kepada besannya."Loh, emang Revan ngasih mahar berapa sama Keysa kemaren?" tanya Mama Ratu sedikit penasaran, karena sejujurnya ia sendiri tak tahu berapa mahar yag sang anak berikan kepada menantunya itu."Lima puluh ribu," ucap Pak Ega singkat.Satu detk.Dua detik.Tiga detik."APAAAA?" ta
Last Updated: 2024-07-23
Chapter: Mahar 29Tak lama, kedua insan itu pun akhirnya keluar kamar dengan rambut yang sedikit basah. Rambut Keysa yang panjang, hanya di jepit sedikit menggubakan jedai agar tak terlalu berantakan. Mereka berdua pun lalu segera menuju ruang makan dan saat keduanya duduk, nampak Mama dan Papa yang hanya tersenyum meledek."Abis kena serangan fajar ya,Non," ledek Mbok Puji sambil tersenyum menaruh makanan di meja makan tersebut."Mbok nih, saya udah nahan gak ngeledekin mereka berdua eh malah Mbok yang iseng," gerutu Mama lalu keduanya pun tertawa bersama."Gas terus pokoknya mah ampe jadi, Pah, Mah, biaar rada rame dikit rumah ini, lima atau enam gak masalah kan ya, Yang? haha," ucap Revan menimpali ledekan sang Mama.Keysa yang medengar ucapan sang suami pun seketika membelakkan matanya tak percaya."Kamu mau bikin tim futsal apa, Yang?" tanya Keysa dan mendapat anggukan dari Revan.Sontak, anggukan Revan membuat dirinya pun menjadi tambah malu
Last Updated: 2024-07-21
Chapter: Mahar 28"Loh, ini bukannya Kenzo Dewantara?" tanya Revan memastikan."Iya, kamu kenal dia?" tanya Papa balik dan mendapat anggukan dari Revan."Tadinya Papa sama Mamah mau jodohin kamu sama adiknya dia. Dia itu orang kepercayaan Papa yang bisa diandalkan. Sejak di pegang dia, Perusahaan kita yang di Bandung itu naik pesat loh," ucap Papa menjelaskan."Mamah sama Papah emang belum ketemu sama adiknya itu, tapi Mamah ngerasa kek udah cocok sama dia karena kata Kenzo dia orang yang gigih dan bekerja keras. Eh tapi ternyata kamu malah udah nikah jadi ya udah deh, mau gimana lagi," keluh Sang Mama.Mama pun lalu membuka hpnya dan menunjukkan foto seorang wanita cantik berambut panjang dengan sedikit gelombang dibawahnya. Revan pun hanya tersenyum karenanya."Papa ama Mamah emang gak salah pilih, dia gak cuma pekerja keras tapi juga baik. Baik banget malah. Dia bener-bener bisa nerima Revan apa adanya sekali pun Revan seorang pengangguran. Bahkan sakin
Last Updated: 2024-07-19
Chapter: Mahar 27"Kenapa, sayang? Kamu nggak spot jantung kan lihat rumah aku?" tanya Revan kepada Keysa."Ma -- Mas, ini beneran rumah kamu?" tanya Keysa memastikan dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu membuka pintu mobilnya dan segera keluar. Setelah dirinya keluar, barulah ia membukakan pintu mobil untuk Keysa.Keysa pun menganga tak percaya melihat keadaan rumah sang suami, yang jauh dari kata mewah.Sebuah rumah berdesain modern berlantai dua, dengan warna dominasi putih dan abu-abu muda. Di bagian depannya terdapat sebuah taman bunga yang sangat cantik dengan sebuah bangku tamanan di tengahnya. Taman bunga itu dihasi berbagai jenis mawar yang berwarna-warni, sepertinya sang empunya sangat menyukai mawar. Di sebelah rumah tersebut ada sebuah garasi yang cukup besar, didalamnya terdapat dua mobil lain yang terparkir sempurna, ditambah milik Revan jadi tiga mobi, dan didekat sana ada motor lain juga sebanyak tiga buah.Revan pun membuka bagasi m
Last Updated: 2024-07-17
Chapter: Mahar 26Mobil pun melaju menuju restoran milik Revan. Setibanya disana, Revan langsung menuju ke lantai dua ke ruang management, sedangkan Keysa memilih untuk pergi ke toko oleh-oleh yang berada tak jauh dari resto milik Revan.Keysa pun membeli beberapa oleh-oleh untuk sang mertua berupa kue lapis talas, strudel bogor, roti unyil, manisan salak dan pala tak lupa beberapa makanan renyah lainnya seperti kripik bayam, kripik pisang dan juga sale pisang.***Didalam ruangan Revan, sudah ada Vina disana yang tengah menghitung uang hasil penjualan. Melihat Revan yang telah datang, ia pun segera mengikat uang itu dengan sebuah karet gelang."Nih, cash lima belas juta," ucap Vina sambil menyerahkan segepok uang beserta buku laporannya.Revan pun lalu memasukkan uang tersebut kedalam tasnya dan melihat catatannya."Berarti ini udah semua ya, Kak, udah 3 toko?" tanya Revan kembali dan mendapat anggukan dari Vina."Udah semua kok, beres pokokn
Last Updated: 2024-07-15
Chapter: Mahar 25Tak lama, Revan pun sudah selesai mandi dan kembali memakai baju yang tadi ia pakai. Ia melihat Keysa yang nampak tertawa sambil menatap layar hpnya."Kamu kenapa, Yang, girang banget sih romannya," tanya Revan menghampiri sang istri."Ini Mas, si Nadin, upload di story pake mobil mu terus ngaku-ngaku kalau ini mobil pacarnya haha," kekeh Keysa sambil menunjukkan story WeAnya.Revan nampak tersenyum saja melihatnya, karena memang sebelumnya, mobil itu pernah di pakai salah satu temannya yaitu Irham untuk mengajak Nadin ke Bandung Kota berliburan."Ngga salah sih, Yang. Kan emang Irham pernah pake mobil itu buat jemput Nadin, ya wajar sih kalau Nadin ngakuin itu mobilnya. Betewe emang dia bikin caption apaan?" tanya Revan sedikit penasaran.Keysa pun lalu membuka kembali status Nadin yang berisi mobil Lamborghini ini, namun sayang status itu sudah tak ada."Dih kok gak ada, padahal tadi ada deh," ucap Keysa membolak-balikan status
Last Updated: 2024-07-13