"Merah?" tanya Revan kembali dan mendapat anggukan dari Keysa.
Awalnya Revan tak paham namun setelah beberapa saat akhirnya ia pun paham apa yang dimaksud istrinya itu. "Haha, gak jadi dong ntar malem? Ya udah sabar, Yang, kan sekarang mah bebas mau ngelakuin kapan aja udah halal ini kan haha," kekeh Revan sambil tersenyum. Revan pun terlihat gemas dengan kelakuan istrinya itu lalu mencubit dan mengigit pipi sang istri dengan pelan. "Ihh sakit, Mas," ucap Keysa sambil memegangi pipinya itu. Keysa pun lalu kembali kekamar mandi setelah ia memgambil apa yang dibutuhkannya. Sedangkan Revan masih terkekeh di sambil melihat tingkah istrinya itu. Semenghilangnya Keysa ke kamar mandi, Revan pun mengambil hpnya dan menelpon seseorang. "Aku udah nikah sekarang. Insya Allah seminggu atau dua minggu lagi aku pulang," ucap Revan saat telpon itu sudah tersambung. "Amin, doain aja ya semuanya biar lancar. Maaf kalau dadakan, nanti aku ceritain kalau udah disana," ucap Revan kembali setelah itu ia pun menutup telponnya lalu segera rebahan di kasur empuk istrinya. *** Keesokan harinya, setelah semua rapi-rapi dan tenda pelaminan di bongkar, semua keluarga Keysa pun berkumpul di ruang tamu. "Key, ini rincian pengeluaran yang Abang keluarin kemaren buat pernikahan kamu. Abang minta dalam waktu dua minggu udah harus balikin," ucap Kenzi seraya menyerahkan sebuah kertas kepada Keysa. Keysa pun melihat kertas itu dan terbelak tak percaya melihat banyaknya uang yang tertulis disana. "I -- ini banyak banget, Bang? Bukannya Abang bilang, biaya nikahan Keysa Abang tanggung sebagian? Tapi emang nyampe segini banyak?" tanya Keysa tak percaya, karena total tagihan biaya pernikahan itu sampai empat puluh delapan juta. "Ngga! Biaya wedding dan dekorasi cuma tiga puluh juta, terus biaya prasmaman lima belas juta dari Abang, dan sepuluh juta dari Kenzo, terus biaya kamu lamaran kemaren abis sekitar delapan jutaan. Awalnya Abang mau bayarin setengahnya, tapi berhubung kamu gak jadi nikah sama Raka ya udah, Abang minta semua full kamu yang bayar," ucap Kenzi dengan tegas. "Abang gak bisa gitu dong! Kan yang ngebatalin ini semua Mas Raka, kenapa jadi tagihan di bebankan ke aku semua? Lagian aku kemaren juga udah ngasih kok lima belas juta," protes Keysa tak terima. "Abang gak mau tau!" ucap Kenzi setelah itu ia pun segera pergi meninggalkan Keysa dan keluarganya. Rumah Kenzi tak terlalu jauh, hanya berbeda dua blok saja dari rumah Keysa sehingga hampir tiap hari ia dan istrinya selalu datang kerumah. "Ini rincian biaya yang Ayah keluarkan, Ayah harap dalam waktu sebulan kamu udah bayar juga," ucap Sang Ayah kepada Keysa sambil memberikan secarik kertas dengan total lima belas juta rupiah. "I -- ini biaya apa lagi, Yah?" tanya Keysa penasaran. "Biaya untuk lamaran dan juga urus berkas kamu," jawab Pak Ega dengan ketus. "Ayah kok gitu sih sama anak sendiri?" tanya Bu Nika tak percaya akan kelakuan sang suami. "Maafin Ayah, Bu, tapi yang dibilang Kenzi benar, Ayah pun gak rela mengeluarkan uang segitu banyaknya cuma untuk pernikahan Keysa dengan pengangguran seperti dia," ucap Pak Ega tegas setelah itu ia pun segera bangkit meninggalkan anak dan istrinya menuju kamarnya. "Astagfirullah, kenapa pada tega banget sama aku sih," lirih Keysa sendu. Bu Nika pun langsung memeluk anak gadisnya itu dan memberinya sedikit kekuatan. "Kamu yang sabar ya, Nak, insya Allah ada jalannya. Nanti Ibu bakalan bantu buat lobby ayah dan juga Kenzi. Kamu yang sabar ya, Ibu yakin semua akan baik-baik saja. Kamu tenang aja pokoknya ya," lirih Bu Nika sambil membelai lembut punggung anaknya itu. "Kenapa Ayah sama Bang Kenzi tega begini sama aku, Bu?" tanya Keysa sambil terisak. "Sabar Sayang, sabar," ucap Bu Nika sambil melerai pelukannya. "Biar Ibu bicara sama Ayah dulu, ya. Van, ibu titip Keysa dulu ya, bawa kekamar aja gih sana," titah Bu Nika kepada Revan lalu ia pun segera menyusul sang suami kekamarnya. Revan pun lalu mengajak Keysa menuju kamarnya agar ia bisa merasa lebih tenang. "Astagfirullah, Mas, dari mana aku dapat uang segini banyak. Uang hasil kondangan kemaren aja cuma ada lima belas juta. Dari mana lagi aku nyari kekurangannya?" tanya Keysa dengan terisak. Revan pun lalu memeluk tubuh istrinya itu memberikan semua kekuatannya. Tangis Keysa makin meledak di pelukan Sang Suami, entah mengapa Ayah dan Abangnya begitu tega pada dirinya saat ini. "Cup, udah ya jangan nangis lagi. Udah kamu tenang aja, besok atau lusa kita bakal bayar semua hutang itu ya, kamu tenang," lirih Revan pelan sambil terus membelai lembut tubuh istrinya itu. "Tapi dari mana uangnya, Mas?" tanya Keysa kembali. "Insya Allah ada," jawab Revan menenangkan istrinya itu. Hening pun tercipta diantara keduanya. Keysa masih terus terisak dalam pelukan sang suami. Revan tak bisa berbuat banyak selain menenangkan sang istri dan membelai lembut punggungnya. Setelah hati Keysa merasa sedikit lega dan lebih tenang barulah Keysa mencoba berdiskusi dengan sang suami. "Mas, motor kamu kan udah butut, tapi masih layak pakai kan? Apa aku jual aja ya motorku? Motorku masih dapet sepuluhan kayanya, itu kan masih baru," ucap Keysa pada akhirnya. "Motor? Motor yang Abet? Lah jangan, itu kan motor bawaan kamu pas masih gadis, Yang" ucap Revan menolak. "Gak apa Mas, insya Allah aku ikhlas, yang penting asal selalu sama kamu," ucap Keysa kembali. "Makasih ya, Sayang, kamu tenang aja, uang segitu mah kecil buat aku," ucap Revan kembali. "Ke -- kecil? Maksudnya Mas?" tanya Keysa memastikan. Namun, Revan bukannya menjawab, malah hanya tersenyum lalu segera mengambil hpnya dan menghubungi seseorang. "Assalamu'alaikum, Kak, uangnya gak usah di transfer ya, nanti ku ambil ...""Mas, kamu telpon siapa?" tanya Keysa penasaran.Namun, lagi-lagi Revan tak menjawabnya dan hanya tersenyum saja."Dek, aku mau ke kost-an dulu ya. Ambil bajuku, gak punya baju lagi aku disini," ucap Revan kembali."Emm, Mas, kost-an kamu sempit gak? Maksudnya bisa buat berdua gak? Kita tinggal disana aja gimana?" tanya Keysa kemudian."Emm, gak bisa, Dek. Kost-an itu khusus cowok, nanti kalau mau aku cariin kontrakan yang deket-deket. Tapi kamu apa yakin ninggalin orang tua kamu?" tanya Revan kembali memastikan."Insya Allah yakin, Mas. Aku gak tega kalau kita disini terus, pasti kamu bakalan di hina lagi sama mereka," jawab Keysa jujur."Gak papa Dek, selama bukan kamu yang di hina mah , aku masih bisa tahan. Kamu mau ikut atau mau nitip sesuatu gak?" tanya Revan kembali memastikan."Aku dirumah aja ya, Mas, perutku sakit karena PMS," jawab Keysa dan mendapat anggukan dari Revan."Ada titipan gak?" tanya Revan kembali memastikan lalu mengambil kunci motornya di atas meja rias milik
"Pasti Neng Keysa lagi merah kan, Den? Soalnya Aden mintanya kunyit asem, kalau kunyit asem mah biasanya buat yang haid biar ngeredain nyeri hahah,"ucap Mang Ucup menduga-duga."Haha, mamang tau aja. Ya udah, aku sekalian mau ke timur ama atas, ada titipan gak?" tanya Revan."Em, buat timur ada, Mas, stok jamu disana udah abis kemaren bilangnya. Bentar deh, saya cekin lagi ya," jawab Mang Ucup dan mendapat anggukan dari Revan."Aku tunggu di atas ya, Mang. Kabarin aja kalau udah lengkap semuanya, ini kunci motornya," ucap Revan seraya menyerahkan kunci motornya dan segera berlalu menuju lantai atas.Restoran tersebut terdiri dari 3 lantai. Lantai bawah digunakan untuk parkiran motor dan mobil, lantai 2 ada dua versi berupa bangku dan juga lesehan dan di lantai 3 biasnya untuk para muda mudi yang menikmati malam mereka, dengan model meja dan bangku sepasang dan dengan tenda, ada hiasan lampu-lampu kecil juga. Terkadang saat malam minggu tiba, disana ada live musik dan Revan sendirilah
'Diam dikira pengangguran, bergerak jadi tuan muda ... Kita tunggu tanggal mainnya 🤫🤫'Itu adalah status story Revan di IGe miliknya dengan background sebuah mobil Lamborghini berwarna silver.Tak hanya itu, Revan pun membuat sebuah postingan berupa poto pernikahannya dengan Keysa dengan caption, 'Aku tak masalah, jika kalian mencaci maki ku, tapi jika kalian mencaci wanitaku, maka aku tak akan tinggal diam. Sabar Sayang, tunggu sampai waktunya tiba, maka mereka akan meminta maaf kepadamu dan akan ku pastikan itu'.Tak ada yang tau apa maksud dari status milik Revan itu, namun yang pasti, mungkin ini saatnya Revan mengungkap identitas dirinya yang sebenernya.***Lamunan Revan terhenti karena tepukan di pundaknya."Astagfirullah. Ish, Mamang mah kenapa ngagetin aku aja sih," gerutu Revan yang terlonjak kaget dari lamunannya."Lah, Aden lagian, Mamang telponin kaga di angkat-angkat. Giliran disamperin, di panggilin bukannya nyaut malah senyum-senyum sendiri. Lagi mikirin apa sih, Den
Tangan Keysa tampak bergetar saat membuka isi kresek itu. Ada dua gepok uang berwarna merah dan biru yang diikat oleh sebuah karet gelang.Keysa pun lalu menghitung uang tersebut dengan hati-hati dan tangan yang sedikit gemetar. Sedangkan Revan, hanya memperhatikan saja sikap istrinya itu dan sedikit menyunggingkan senyumnya.Revan sedang kalut saat itu, karena sekarang sudah mulai masuk tanggal 20 dan artinya mulai banyak tagihan yang harus ia bayar, mulai dari biaya sewa, stok bahan baku sampai gaji karyawan. Biasanya, jika sudah memasuki tanggal 20, Revan sama sekali tak bisa tidur, karena takut jika uangnya kurang untuk membayar itu semua. Padahal, selama ini, uang itu selalu lebih bahkan keuntungannya pun lebih besar dibanding saat dulu ia kerja sebagai mandor proyek.Di sela lamunannya, tangan Keysa melambai-lambai tepat di depan matanya."Mas, ihh, bengong dia mah," ucap Keysa sambil memukul pipi Revan dengan gepokan duit tadi."Di
Revan terus berlalu menuju kamar mandi dan langsung membanting pintu itu dengan keras. Keysa pun langsung terlonjak kaget karena sikap Revan yang tiba-tiba berubah."Astagfirullah, salahku dimana coba? Kan aku cuma bilang makanannya gak enak, lah kenapa dia malah marah? Emang dia siapa? Kan bukan dia pemiliknya, dih dasar aneh tuh orang," gerutu Keysa tak jelas.Ia pun jadi kesal sendiri dengan sikap Revan itu, jadi akhirnya mendingan ia memakan saja cemilan yang ada didepannya."Bodo ah, daripada musingin Mas Revan, aku mendingan makan aja," ucap Keysa memutuskan.Sedangkan didalam kamar mandi Revan nampak kesal sekali dengan ucapan istrinya."Huh, otak lagi lieur-lieurnya dan dia bilang masakan di resto gua gak enak? Apa gak bikin gua pusing," gerutu Revan sambil melepaskan bajunya."Terkadang mulutnya Key pedes juga kek cabe, kesel aja gua jadinya," gerutu Revan kembali."Andai aja dulu 'dia' gak pernah pergi dari hid
Seorang lelaki tanggung berusia sekitar 30 tahunan menggendong sorang anak perempuan berusia sekitar 2 tahun, disebalahnya ada seorang perempuan berkulit coklat dengan perutnya yang sedikit membuncit, dia adalah Kenzo dan Teh Ina -- istrinya."Hutang pernikahan siapa?" tanya Kenzo kembali saat masuk kedalam rumah itu.Semua orang yang ada disana pun nampak terkesiap melihat sosoknya.Wajah Kenzi nampak pucat saat melihat sang kembaran ada di depan mata."Assalamu'alaikum, orang tuh kalau masuk rumah orang," ucap Bunda Nika sedikit kesal."Hee maaf Bunda, Assalamu'alaikum," ucap Kenzo dan istrinya berbarengan."Wa'alaikumsalam," jawab mereka serempak.Kenzo dan istrinya pun menyalami orang yang ada dirumah itu semua."Eta saha, Key? Aya naoen ieu teh sabenerna? Siga aya nu di tutupin di urang geuning?"* tanya Kenzo dalam bahasa Sunda.(*Itu siapa Key? Ada apa ini sebenernya? Seperti ada yang ditutupi dari say
Ada sesak yang menjalar di hati Keysa saat itu. Siapakah yang menelpon Revan sehingga Revan langsung buru-buru pergi begitu saja saat dia menelpon.'Aku harus cari tau kebenarannya. Emang salah aku juga, main minta Mas Revan nikahin aku aja, padahal aku sama dia juga baru kenal 6 bulan lalu. Ya Allah, segitu ngebetnya aku pingin nikah sampe asal usul suami sendiri gak pernah di cari tau,' batin Keysa menyesal.Entah mengapa rasa penyesalan itu mulai hinggap di hati Keysa. Apakah ia salah memilih Revan? Apakah Revan pun sama memiliki perasaan yang sama terhadapnya? Semua masih teka-teki dan misteri***Sedangkan Revan langsung pergi ke restoran begitu Vina menelponnya.Ya, Vina lah yang tadi menelponnya karena ada sedikit masalah di restoran mereka."Assalamu'alaikum," ucap Revan memberi salam begitu tiba di ruangan milik Vina.Tak hanya Vina yang ada disana tapi Mang Ucup pun ada disana."Wa'alaikumsalam," ucap dua o
Revan pun lalu segera beranjak ke kamar mandi demi menghindari diri dari cubitan Keysa.Setibanya di kamar mandi, Revan pun tersenyum sendiri sambil mengusap kasar wajahnya."Tuhan, nikmat mana yang aku dustakan lagi. Kau memberiku istri yang sungguh luar biasa, tak hanya pekerja keras tapi juga gampang malu dan tersipu. Sungguh rasanya gemas sekali memiliki Keysa. Tuhan, aku mohon jaga terus hati aku untuknya begitu pun sebaliknya," lirih Revan di dalam kamar mandi.Sedangkan Keysa, nampak sedang memindahkan hp sang suami ke atas meja riasnya, lalu hendak menyiapkan baju untuknya. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar Hp Revan yang berbunyi.Keysa pun segera menghampiri hp suaminya, lalu melihat siapa yang menelponnya. Di lihat dari PP WeAnya nampak seorang perempuan yang sangat anggun dan cantik dengan nama kontak 'Vina'.Dada Keysa naik turun menahan gemuruh kecemburuan yang ada. 'Siapa wanita itu? Dan apa hubungannya dengan Mas Re