Lahir Kembali Menjadi Undead

Lahir Kembali Menjadi Undead

last updateLast Updated : 2023-10-02
By:  NdakaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
0 ratings. 0 reviews
120Chapters
1.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Halbert Stanley adalah seorang kesatria pedang dan penyihir jenius dengan mempunyai bakat menguasai 5 elemen sihir utama. Namun karena kuat dan disebut pahlawan tak tergantikan justru telah membuatnya mengalami pengkhianatan tragis dari teman masa kecil sekaligus rekan seperjuangan. Merasa tidak rela akan pengkhianatan dan mati pada saat itu juga, suara asing membangkitkan jiwanya dan kembali bangkit sebagai Undead. Ini adalah kisah pahit seorang pria yang ingin membalaskan dendamnya!

View More

Chapter 1

Prolog - Bab I Pengkhianatan

Sekelompok orang yang beranggotakan 5 terdiri dari ahli pedang, penyihir, pemanah, saint/pendeta/penyembuh serta salah satu dari mereka yang menguasai ahli pedang sekaligus sihir—Halbert Stanley. 

Sekelompok ini berada di bawah perintah sang raja langsung maka dari itu disebut sebagai "Pedang Raja."

Bersama rekan-rekannya, lelaki berusia 30 tahun dengan rambut hitam tersebut pergi menjelajahi goa tersembunyi. Di balik rawa yang gelap, terdapat sulur-sulur tanaman yang menghalangi mereka masuk. Namun dengan kehebatan mereka, halangan semacam itu takkan membuat perjalanan terasa berat. 

“Kita harus waspada setelah sampai di sini.”

“Baik!”

Masing-masing dari mereka sudah memiliki banyak pengamalan menjelajah ataupun dalam suasana perang. Sekelompok orang ini pun memiliki reputasi yang amat tinggi, banyak orang mengagumi mereka dan bahkan bermimpi untuk menjadi salah satu bagian dari mereka. 

Selang beberapa saat, setelah masuk ke dalam goa tersembunyi. Guna melanjutkan ekspedisi di bawah kegelapan, sang penyihir api menggunakan sihirnya tuk menerangi jalan di sekitar. 

Tepat di depan sana, ada suatu sesosok yang telah lama mereka cari-cari. 

“Mata merah itu! Dia sudah terbangun! Persiapkan diri!” 

Sesosok yang besar datang dari depan sana, ia tak memiliki apa-apa selain tulang-belulang. Sosok itu dikenal sebagai Raja Undead. Demikianlah pertarungan mereka telah dimulai tuk membasmi Undead yang telah lama meneror kerajaan. 

“Ikuti aba-abaku!” 

Awalnya mereka terlihat baik-baik saja. Namun karena lawannya adalah Raja Undead, tak heran bagi mereka yang elit pun tetap kesulitan. Dikarenakan Raja Undead terus-menerus membangkitkan para monster maupun manusia di sekitarnya. Ribuan jasad yang berada di sarangnya telah berubah menjadi senjata Raja Undead. 

Sang pemimpin kelompok Raja Pedang—Halbert Stanley mulai mengambil alih kendali. Ia tetap berada di posisi terdepan dan membuat serangan fatal yang cepat sehingga tak mudah dihindari oleh sosok bertulang besar tersebut. 

SLASH! 

Dalam sekejap Raja Undead yang sudah berulang kali terluka akibat serangan dari sekelompok Pedang Raja pun ditumbangkan dengan serangan akhir dari sabetan pedang berlapis sihir Halbert Stanley.

Secara otomatis, pasukan Undead akan lenyap menjadi abu begitu Raja Undead dikalahkan.

“Akhirnya selesai juga,” tutur Halbert Stanley seraya ia berjalan masuk ke dalam sarang. 

“Tidak.” Salah satu dari mereka menyangkal. “Belum selesai, Halbert,” ucapnya sekali lagi. 

“Apa maksudmu?” Ketika Halbert tengah disibukkan oleh sisa tumpukan mayat dalam sarang, ia mengalihkan pandangan dan berbalik ke belakang serta bertanya apa maksud perkataan rekannya itu. 

“Maksudku adalah ...ini!” Di akhir kata sengaja lelaki itu meninggikan suara, selagi ia mengayunkan pedangnya. 

“Apa maksudmu, GASTON!!?” 

Sudah terlambat bertanya apa alasan atau maksud dari perkataan tersebut lantaran kepala Halbert justru berguling ke samping tumpukan mayat busuk. Diiringi seringai lebar, pedang perak kepemilikan pria yang adalah rekan terbaik Halbert pun berubah menjadi merah darah. 

“Selamat tinggal, Halbert Stanley.” Ucapan perpisahan berupa aksi pembunuhan sekaligus pemberontakan terhadap kerajaan. 

Tidak hanya pria bernama Gaston itu saja, bahkan rekan-rekan lainnya pun mengikuti rencana pembunuhan ini. Baik laki-laki maupun wanita, semua sama saja. Mereka tertawa manis di balik aksi keji mereka.

“Nah, semuanya! Mari kita kembali dan laporkan gugurnya pemimpin kita yang terhebat di pertarungan!” seru Gaston dengan perasaan senang. 

***

I. PENGKHIANATAN

Di suatu wilayah barat, Kerajaan Lidah Buaya. Kerajaan yang makmur dan mempererat banyak hubungan antar kerajaan tetangga. Di mana semua para penduduk dan prajurit merasa aman dan damai. Namun itu tidak berlaku selamanya, sebab seperti masalah Raja Undead, entah kapan monster pemangsa manusia akan kembali muncul. 

Namun selama Pedang Raja ada, maka teror itu akan segera lenyap tak bersisa. Tetapi, bagaimana jika pemimpin kelompok itu—Halbert Stanley telah tiada?

Di waktu, matahari telah berada di atas kepala. Para prajurit berbaris dengan mengosongi jalan tengah untuk para anggota kelompok Pedang Raja yang telah kembali dari tugas ekspedisi sekaligus pembinasaan Raja Undead. 

“Lapor, Yang Mulia Raja! Kami kembali setelah tugas sudah selesai.” Gaston mengambil alih pimpinan, dan menunduk hormat lalu diikuti oleh yang lainnya. 

“Ya, selamat datang kembali kalian semua.” Raja Eadric menerima kembalinya mereka. 

“Tapi, di mana Halbert Stanley?” ujar sang raja bertanya pada mereka, mengenai keberadaan si pemimpin kelompok ini. 

Dengan wajah sedih serta tatapan sendu, Gaston menolak untuk mengangkat wajahnya seraya mengungkapkan, “Maaf, Yang Mulia Raja. Saya harus memberitahukan hal ini.”

“Ya? Katakan. Apa pun itu.”

“Pemimpin kami, Halbert Stanley gugur dalam pertempuran melawan ribuan Undead dan Rajanya,” ungkap Gaston tanpa celah. 

Semua tetap berlutut dan menundukkan kepala. Begitu juga dengan Gaston yang akhirnya mulai mengangkat kepala. 

“Apa?!” Tidak hanya Raja Eadric saja, bahkan hampir prajurit yang mendengar pun terkejut bukan kepalang. 

Bagaimana mungkin? Pemimpin yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Orang jenius di antara yang jenius serta berbakat. Satu dibanding ratusan juta dari banyaknya kesatria terkuat, telah tiada? 

Itu kenyataan yang tidak masuk akal. Begitulah banyak kata-kata ini terus muncul di benak mereka. 

“Apa kamu bercanda, Gaston Bruke?” Bahkan sang raja saja menolak percaya.

“Maaf, Yang Mulia Raja. Saya tidak sedang. bercanda. Mohon maaf jika Anda tidak mempercayainya, tapi lihatlah ini.” 

Tak lama beberapa prajurit datang masuk dengan membawa sebuah peti besar. Terdapat jasad Halbert di sana dan raja memastikan bahwa itu benar adanya. 

“Iya, dia Halbert Stanley. Dia sudah tiada. Dia tidak direkayasa ataupun sedang berpura-pura. Tapi mengapa bisa dia dikalahkan dengan mudah? Apakah Raja Undead yang konon katanya sudah memakan ribuan warga kita itu sungguh kuat?”

“Ya, Yang Mulia Raja. Izinkan saya mengatakan satu hal lagi.”

“Katakanlah.”

“Pemimpin kami, Halbert Stanley mengorbankan dirinya demi kami semua, agar kami sema tetap hidup, pemimpin kami merelakan dirinya.”

“Maksudmu berkorban begitu?” 

“Ya. Pemimpin kami berjuang sekuat tenaga, Tuan Stanley pun mampu mengalahkan Raja Undead tapi sayang, Raja Undead tersebut melakukan sesuatu sebelum binasa kepada pemimpin kami. Itulah mengapa Tuan Stanley gugur.”

“Apakah itu yang menimpanya?” 

“Ya. Saya merasa bersalah karena tidak bisa berbuat apa-apa.” 

Demikian laporan Gaston sebagai pemimpin sementara dari kelompok Pedang Raja telah selesai. Raja Eadric menerima semua fakta yang tak bisa lagi terbantahkan. Ia terlihat tegar namun sebenarnya ia sedang menahan pedihnya hati. 

***

Di lain waktu, setelah beberapa hari ke depan. Usai jasad Halbert Stanley sebenarnya tidak dimakamkan atau dikremasi dan sejenisnya melainkan dibuang begitu saja, telah terjadi sesuatu pada tubuhnya. 

“Apa kau ingin hidup kembali?” Satu pertanyaan dengan suara yang berdengung seakan memanggil mayat itu terbangun.

Suara sesosok misterius membuat ruh Halbert terbangun di suatu tempat yang sama misteriusnya. 

“Apa kamu ingin hidup?” 

“Siapa itu?!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
120 Chapters
Prolog - Bab I Pengkhianatan
Sekelompok orang yang beranggotakan 5 terdiri dari ahli pedang, penyihir, pemanah, saint/pendeta/penyembuh serta salah satu dari mereka yang menguasai ahli pedang sekaligus sihir—Halbert Stanley. Sekelompok ini berada di bawah perintah sang raja langsung maka dari itu disebut sebagai "Pedang Raja."Bersama rekan-rekannya, lelaki berusia 30 tahun dengan rambut hitam tersebut pergi menjelajahi goa tersembunyi. Di balik rawa yang gelap, terdapat sulur-sulur tanaman yang menghalangi mereka masuk. Namun dengan kehebatan mereka, halangan semacam itu takkan membuat perjalanan terasa berat. “Kita harus waspada setelah sampai di sini.”“Baik!”Masing-masing dari mereka sudah memiliki banyak pengamalan menjelajah ataupun dalam suasana perang. Sekelompok orang ini pun memiliki reputasi yang amat tinggi, banyak orang mengagumi mereka dan bahkan bermimpi untuk menjadi salah satu bagian dari mereka. Selang beberapa saat, setelah masuk ke dalam goa tersembunyi. Guna melanjutkan ekspedisi di bawah
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more
Bab II - Undead
Suara sesosok misterius membuat ruh Halbert terbangun di suatu tempat yang sama misteriusnya. “Apa kamu ingin hidup?” “Siapa itu?!”Terkejut akan suara tersebut, ruh Halbert mencoba mencarinya. “Aku tahu kau tidak puas jika mati begitu saja bukan?”“Apa-apaan itu? Aku memang tidak puas tapi—”“Kau pikir dengan mati, kau bisa melupakan segalanya?”“Lalu untuk apa ...,argh, entah siapa kau tapi aku takkan melakukan apa-apa selain pergi ke dunia seberang,” celetuk Halbert sok tangguh. “Kau yakin? Tidak mau hidup kembali dan membalaskan kematianmu itu?” Sesosok itu bisa meledek rupanya, ia membangkitkan amarah Halbert hanya dengan kalimat sepatah dua kata saja. “JANGAN BERCANDA! KAU PIKIR AKU MAU MATI BEGITU SAJA?! MASIH BANYAK YANG INGIN AKU LAKUKAN, DAN BEGITU AKU MASIH HIDUP MAKA AKU AKAN MEMBUNUH SI KURANG AJAR ITU, GASTON!!!”Pada akhirnya, isi hatinya membludak keluar dalam sekejap. Nampaknya sosok suara itu membuat umpan yang jauh lebih besar sampai-sampai Halbert pun marah be
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more
Bab III - Deklarasi Perang
Pada tanggal XIII, di bagian barat dari Kerajaan Lidah Buaya, goa tersembunyi. Kematian Halbert Stanley yang begitu mencengangkan keseluruhan para prajurit. Tidak dengan kelompok Pedang Raja, sekalipun mereka berkata bahwa ketiadaan Halbert mengguncangkan mereka namun sebenarnya tidak. Jelas bahwa mereka lah yang membunuh Halbert tapi tak seorang pun tahu hal itu. Setelah kematian Halbert Stanley, setelah penghormatan kematian layaknya seorang kesatria yang pernah diagungkan, salah satu rekannya Gaston Bruke merupakan si Ahli Pedang non sihir membuang jasad Halbert yang sedari awal memang tidak ada peti tersebut. Selain itu rekan-rekan lainnya yang mengikuti rencana jahat Gaston Bruke, tentu akan menutup mulut selama-lamanya. Bahkan mereka berpesta semalaman setelah kematian pemimpin kelompok mereka. Di samping itu, “Aku sudah melakukannya. Kau harus tepati janjimu.” Gaston Bruke melakukan kontak secara tidak langsung, alih-alih hanya berdiri dan melewatinya namun ia berbincang d
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more
Bab IV - Ajang Balas Dendam
Kerajaan Lidah Buaya. Mungkin terdengar seram, namun raja yang memimpin kerajaan ini tidaklah seseram nama kerajaan itu sendiri. Pria tua yang sudah berusia lanjut, dengan mahkota di kepalanya adalah tanda ia adalah seorang raja. Raja Eadric. Kerajaan yang dikenal oleh Halbert sebagai seorang kesatria, kerajaan itu dikenal sangat damai dan tentram. Tidak ada musuh manusia yang berani melawan kerajaan Lidah Buaya. Sekalipun ada, maka raja akan memilih untuk bernegosiasi ketimbang harus berperang dan membuang nyawa sia-sia. 'Perang bukanlah tipikal Yang Mulia Raja. Apa yang sebenarnya terjadi pada kerajaan ini selagi aku tidak ada?' batin Halbert merasa syok. Ia mengepalkan kedua tangannya begitu erat saking merasa tidak nyamannya dengan berita perang ini.“Perang akan semakin dekat, maka dari itu aku minta kalian semua untuk segera bersiap-siap. Jika kalian para pria ingin maju berperang demi membela keadilan maka ikutlah kami untuk memenangkan perang nanti!” seru Richardson, membuat
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more
Bab V - Anggota Baru
Masa perang akan dimulai. Kerajaan Lidah Buaya yang dikenal akan kedamaian dalam buas telah menyatakan perang pada kerajaan tetangga, musuh. Banyak orang bertanya, sejak kapan ini dimulai? Sejak kapan kata "perang", mulai muncul di atas daratan? Jawabannya hanya satu, semua ini karena suatu insiden yang masih belum jelas terlihat. Adapun kebanyakan orang berkata bahwa ini semua bermula dari penculikan, serta pembunuhan yang dilakukan diam-diam oleh kerajaan musuh. Tetapi buktinya masih sebagai buah bibir, tidak ada bukti secara fisik juga sulit memperkirakan bahwa kata-kata itu benar atau tidaknya. Kerajaan Lidah Buaya, sekalipun cinta kedamaian mereka tetaplah buas. Dahulu kala, mereka yang paling unggul saat perang dunia. Persis seperti namanya, akan memakan bila terancam. Dan perang yang terjadi adalah sebuah hasil dari ungkapan tersebut. Raja ke-4— Eadric yang memimpin pun mengikuti ungkapan para leluhurnya hingga saat ini dan menerapkannya secara tidak langsung. Tetapi sekara
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more
Bab VI - RICHARDSON
Kerajaan Lidah Buaya tak disangka mendapat serangan lebih awal. Sergapan langsung ke gudang makanan yang tampaknya dilakukan oleh penyusup. Namun karena ledakan itu membuat Komandan Earl teralihkan dari gerbang utama, sehingga pasukan musuh pun datang bertepatan dengan penyusupan Halbert ke dalam istana sukses. Alih-alih akan menyerang dari belakang, tapi ternyata meledakkan gudang makanan adalah cara untuk membuat komandan Earl teralihkan dari gerbang utama sehingga gerbang utama sekarang pun diporak-porandakan. Dalam lima jam, peperangan telah pecah dari gerbang utama atau bagian depan secara frontal tanpa mengenal ampun. Adapun garis pertahanan yang rapuh tetap bertahan dalam kesakitan. Sementara kota atau desa-desa yang berada di luar kota kerajaan tampak sudah dibakar. Terlihat dari kejauhan bara api yang merajalela seperti matahari telah terbit membuat komandang terkejut.“Cih, kenapa di saat seperti ini Pedang Raja tidak ikut turun tangan?! Apa yang mereka lakukan di saat gen
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more
Bab VII - Saksi Mata
Ledakan di gudang makanan adalah sebuah peringatan besar. Tanda penyusup yang telah dikenali, pun membuat Komandan Earl turun tangan langsung dan menanganinya. Namun ternyata ledakan tersebut hanyalah sebuah pengalihan untuk membuat pasukan musuh dapat menyerang lebih baik dari depan gerbang utama. Tepatnya setelah semua kota atau desa yang berada jauh dari kota kerajaan, hampir seluruhnya dihabisi. Entah bagaimana keadaan para penduduk, terutama para pria yang nekat untuk ikut. Sementara di saat yang sama. Setelah 5 jam berlalu, Halbert menyelinap masuk ke dalam istana. Di sana ia mendapati sang raja dengan kelompok Pedang Raja yang memiliki anggota baru mereka—Noah. Setelah pertemuan guna merencanakan sesuatu demi kemajuan perang, para anggota kelompok Pedang Raja berpisah. Halbert memutuskan untuk membuntuti Richardson si Ahli Pemanah. Entah apa yang sebenarnya direncanakan, namun Halbert memiliki firasat buruk jika membiarkan keseluruhan anggota Pedang Raja berkumpul dan melak
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more
Bab VIII - Orang yang Dikagumi
Noah berkata dirinya ingin keadilan selalu menang, namun itu tidak lebih berharga dari nyawa. Tentu saja semua orang akan berpikir begitu, tapi menurut Halbert jika melihat posisi Noah, baginya mudah saja mengatakan fakta pembunuhan Richardson pada semua orang terutama sang raja. Tapi entah kenapa Noah memilih untuk bungkam. “Hei, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan.”“Oh, apa itu?”“Kenapa kamu memilih bungkam?”“Aku ingin bungkam saja. Karena dari auramu, kamu sungguh kuat tidak biasa. Kamu seperti orang yang aku kagumi, tapi sayangnya dia sudah tidak ada.”“Jangan bilang kau tahu siapa diriku?” pikir Halbert. “Mana mungkin. Dan lagi pula aku tidak benar-benar menyamakanmu dengan orang yang aku kagumi. Jujur saja kamu dengannya itu berbanding terbalik.”“Oh, benarkah begitu?”“Ya. Sekarang aku sudah berjanji akan tetap bungkam bahwa aku melihat pembunuh Tuan Richardson. Sebagai gantinya aku tidak kehilangan nyawa. Tapi apa boleh aku mengajukan pertanyaan padamu?” tanya Noah. “Kit
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more
Bab IX - Komandan Earl Kerepotan
Peperangan telah lama dimulai, dan telah berlangsung selama satu hari penuh. Ketika fajar kembali datang, menerbitkan matahari yang terang dari arah timur, semua pasukan musuh yang terhitung tidak sedikit telah binasa dalam genggaman Halbert.Tidak ada siapa pun yang tahu. Bahwa puluhan lingkaran sihir terus mengeluarkan ratusan senjata fisik tuk menyerang pasukan musuh. Tidak ada siapa pun yang tahu. Siapa yang yang membuat perangkap semacam itu, bahkan mungkin mereka tidak akan sadar akan lingkaran sihir tersebut. Sebab, begitu semuanya terbangun secara bersamaan, semua pasukan musuh telah dihabisi bahkan tanpa mendapatkan kesempatan untuk mendekati gerbang utama yang sudah kebobolan. “Ini benar-benar tidak bisa dipercaya. Begitu bangun, semuanya sudah ditumbangkan. Ternyata komandan Earl jauh lebih hebat dari rumor rupanya!”“YA!!! SUNGGUH HEBAT, KOMANDAN EARL!” seru mereka semua. Bersorak untuk kemenangan instan. Sementara orang yang dikira menglahkan mereka semua, hanya bis
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more
Bab X - Kebenaran Di Balik Peti Mati
“Maaf menyela, Komandan. Saya pikir, setelah melihat kebenaran di balik peti, saya memiliki pemikiran yang sama dengan Anda.”“Pemikiran kita rupanya sama ya.”Rasanya hari ini menganggur. Tidak ada pekerjaan lain selain memperkuat kembali dinding pertahanan. Selagi mencoba untuk mencerna situasi yang telah terjadi saat ini. Di samping itu, terdapat Komandan Earl dengan prajurit muda saling berbincang satu sama lain mengenai topik yang sama. “Setelah kita tidak sengaja melihat isi peti yang kosong itu, kita tidak berniat untuk memberitahukannya, kau tahu kenapa, nak?” Earl sengaja mengajukan pertanyaan yang diharap akan dijawab oleh prajurit muda itu. “Anda berpikir ada yang salah dengan kematian Tuan Stanley. Awalnya kita memang diperlihatkan jasadnya dengan kepala terkoyak, ada bekas gigitan monster besar yang diduga Raja Undead.”Earl mengangukkan kepala selama berulang kali. Lantas prajurit muda itu kembali bicara, “Tetapi, ketika ingin dimakamkan, secara tidak sengaja kita be
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status