Share

Bab V - Anggota Baru

Penulis: Ndaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Masa perang akan dimulai. Kerajaan Lidah Buaya yang dikenal akan kedamaian dalam buas telah menyatakan perang pada kerajaan tetangga, musuh. Banyak orang bertanya, sejak kapan ini dimulai? Sejak kapan kata "perang", mulai muncul di atas daratan? 

Jawabannya hanya satu, semua ini karena suatu insiden yang masih belum jelas terlihat. Adapun kebanyakan orang berkata bahwa ini semua bermula dari penculikan, serta pembunuhan yang dilakukan diam-diam oleh kerajaan musuh. Tetapi buktinya masih sebagai buah bibir, tidak ada bukti secara fisik juga sulit memperkirakan bahwa kata-kata itu benar atau tidaknya. 

Kerajaan Lidah Buaya, sekalipun cinta kedamaian mereka tetaplah buas. Dahulu kala, mereka yang paling unggul saat perang dunia. Persis seperti namanya, akan memakan bila terancam. 

Dan perang yang terjadi adalah sebuah hasil dari ungkapan tersebut. Raja ke-4— Eadric yang memimpin pun mengikuti ungkapan para leluhurnya hingga saat ini dan menerapkannya secara tidak langsung. 

Tetapi sekarang sudah berbeda. Musuh mereka hanyalah monster atau mahluk buas, sehingga membuat mereka sedikit menumpul akibat telah lama meninggalkan medan perang yang melawan sesama manusia. 

Melawan akal dengan akal, tidak seperti monster, tentunya membutuhkan akal untuk memenangkan peperangan.

Dan keseluruhan kesatria Kerajaan Lidah Buaya yang telah lama meninggalkan medan perang itu akan mengikuti perang di saat seperti ini? Siapa pun yang sadar pasti berpikir bahwa raja sungguh bodoh. 

Taring buaya tak seperti harimau, keduanya mungkin mahluk buas namun cara yang dilakukan mereka tidaklah sekasar harimau. "Dalam sekali lahap", itulah katanya. 

“Perang sebentar lagi. Rencana Gaston akan mencapai puncaknya nanti. Ha, sungguh mendebarkan,” ucap Richardson. 

Ketika mendengar kalimat Richardson, Halbert merasa ada hubungannya dengan yang semua terjadi. Baik dari pembunuhan Halbert sendiri, ataupun perang itu sendiri. 

'Gaston ...apa yang sebenarnya kau rencanakan?' Halbert membatin selagi menahan amarah agar tidak ketahuan oleh Ricahardson yang masih ia buntuti hingga saat ini. 

Halbert Stanley—mantan pemimpin kelompok Pedang Raja, salah satu pria yang merupakan jenius di antara yang jenius. Tak ada yang lebih kuat darinya sebagai Ahli Pedang, tak ada pula yang lebih kuat darinya sebagai penyihir berbagai elemental. Pria sehebat ia justru mati karena dikhianati rekan sendiri, sungguh bodoh. 

Lalu sekarang, pria itu sedang merencanakan pembalasan dendamnya di tengah peperangan yang sudah tersulut saat ini.

“Perhatikan langkah kalian nantinya,” gumam Halbert seraya menyunggingkan senyum tipis.

Selama 3 hari setelah deklarasi perang, Halbert sibuk mencari informasi mengenai perang sekaligus anggota kelompok Pedang Raja. Semua anggota yang terhitung empat orang, hanya dapat ditemukan 3 diantaranya si Ahli Pemanah, Saint/pendeta, lalu Penyihir. Sementara Gaston Bruke yang merupakan Ahli Pedang tidak ditemukan di berbagai tempat yang mungkin ada di sana. 

Setiap waktu yang tak pernah dilewatkan, entah kenapa Halbert tidak pernah menemukan bahkan jejak pria itu sekalipun. 

“Argh, menjengkelkan. Ke mana perginya di saat perang akan dimulai?”

Sedang rencana perang yang berawal dari kerajaan Lidah Buaya sendiri, tampaknya mereka akan melancarkan serangan pekan depan. Waktu itu sungguh singkat, terlalu singkat sampai tidak ada waktu bagi para prajurit untuk bersenang-senang. 

Di perpustakaan bagian luar.

Dak! 

Halbert menutup buku berat itu. Dengan wajah kesal, ia lekas meletakkan buku itu kembali ke tempatnya.

“Aku tidak bisa menemukan informasi lain selain perang. Dan rasanya tidak mungkin jika aku harus bertanya pada seseorang mengenai orang itu.”

Halbert telah berada di jalan buntu ketika taring sudah mulai terbuka. Kondisi atau situasi yang terasa berat sebelah sungguh membuatnya bimbang dari waktu ke waktu. 

“Coba pikirkan sekali lagi, masa perang telah mendekat. Pedang Raja tidak berkumpul dalam satu tempat. Komandan Militer sedang bersiap, tapi ...,” 

Dari balik jendela besar di perpustakaan, tatapan tajam Halbert tertuju pada kastil besar yang merupakan kerajaan Lidah Buaya. Tempat di mana Raja berada. 

“Aku ingin menyelinap masuk ke sana. Tapi susah. Ada satu-dua orang termasuk komandan itu yang akan mengetahui reaksi sihirku begitu aku melintas nantinya,” gerutu Halbert. 

Sungguh kondisi yang membingungkan. Tampaknya memang tidak ada cara lain untuk mencoba menyelinap ke kerajaan itu. 

DUARR!!!

Baru saja ia berencana menyelinap, namun tiba-tiba saja terdengar suara ledakan di luar perpustakaan ini. Dilihat dari jendela, ledakan yang disusul oleh kobaran api serta asap hitam itu ternyata berasal dari sebuah gudang makanan yang berdekatan dengan barak militer utama. 

“Serangan mendadak di senja hari? Padahal yang akan memulai peperangan adalah kerajaan ini tapi yang duluan menyerang justru musuh?” 

Situasi aneh mulai terjadi. Akibatnya penduduk yang terlihat dekat dengan barak terutama para prajurit yang tengah bersiap perang pun dibuat kalap, mereka berhamburan demi menyelamatkan diri serta mencerna situasi ini. 

Tak lama setelah Halbert keluar dari perpustakaan, dan dalam perjalanan menuju barak, tak sengaja ia ditabrak oleh seorang pria dari belakang. 

“Komandan ...,” ucap Halbert lirih. Untung saja ia tidak memanggilnya begitu saja karena kebiasaan. Ia juga segera menepi setelah melihat keberadaan komandan itu langsung turun tangan. 

Sosok pria yang jauh lebih tinggi dari Halbert, Komandan Militer—Earl. Salah satunya kesatria berperang yang andal dalam memimpin atau turun tangan langsung dalam peperangan. Fisik, otak dan lain-lain cukup mumpuni bahkan strategi perang yang dikembangkannya sendiri lebih mengesankan dari berbagai prestasi Pedang Raja maupun Halbert sendiri. 

“Bahkan pria itu langsung turun tangan? Oh tunggu, kenapa yang diledakkan adalah bagian gudang makanan? Terlebih posisinya sangat menjorok ke dalam kota kerajaan.”

Halbert menemukan suatu kejanggalan lain.

“Musuh mungkin telah menyelinap. Yah, tapi aku tahu kalau komandan itu sudah menyadarinya,” gumam Halbert. 

Tak merasa dibutuhkan, Halbert pun segera menuju ke istana. Ia berencana menggunakan situasi ini untuk menyelinap masuk ke dalam. 

Tapi, sayangnya tidak semudah itu. Ia harus melewati banyaknya prajurit, itupun tanpa menggunakan sihir sama sekali sebab dirinya takut apabila ia cepat ketahuan. 

Halbert menghabiskan waktu dari senja hari yang cerah berubah menjadi malam yang gelap. 

Saat itu di luar istana, Komandan telah membentuk garis pertahanan ke luar dinding serta berpatroli ke dalam dinding, sekalipun penyusup telah lama ditemukan. 

“LAPOR! Mohon maaf, Yang Mulia Raja, ada yang ingin saya sampaikan!” seru salah seorang prajurit yang berjaga di luar ruang takhta. 

Setelah prajurit itu datang, 3 anggota kelompok Pedang Raja pun mulai berdatangan dan mengambil posisi duduk berlutut pada sang raja di hadapan mereka. 

“Ada apa?”

“Yang Mulia, para pasukan musuh telah mulai berdatangan.”

“Apa? Kalau begitu, segera panggilkan dia!” 

“Baik!” 

Raja ingin memanggil seseorang, yang akan menempati posisi akhir dalam kelompok tersebut. Seorang pria berambut pirang dengan tubuh mungil, tampak aura magisnya tipis namun entah seberapa kuat ia sebenarnya.

Bab terkait

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab VI - RICHARDSON

    Kerajaan Lidah Buaya tak disangka mendapat serangan lebih awal. Sergapan langsung ke gudang makanan yang tampaknya dilakukan oleh penyusup. Namun karena ledakan itu membuat Komandan Earl teralihkan dari gerbang utama, sehingga pasukan musuh pun datang bertepatan dengan penyusupan Halbert ke dalam istana sukses. Alih-alih akan menyerang dari belakang, tapi ternyata meledakkan gudang makanan adalah cara untuk membuat komandan Earl teralihkan dari gerbang utama sehingga gerbang utama sekarang pun diporak-porandakan. Dalam lima jam, peperangan telah pecah dari gerbang utama atau bagian depan secara frontal tanpa mengenal ampun. Adapun garis pertahanan yang rapuh tetap bertahan dalam kesakitan. Sementara kota atau desa-desa yang berada di luar kota kerajaan tampak sudah dibakar. Terlihat dari kejauhan bara api yang merajalela seperti matahari telah terbit membuat komandang terkejut.“Cih, kenapa di saat seperti ini Pedang Raja tidak ikut turun tangan?! Apa yang mereka lakukan di saat gen

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab VII - Saksi Mata

    Ledakan di gudang makanan adalah sebuah peringatan besar. Tanda penyusup yang telah dikenali, pun membuat Komandan Earl turun tangan langsung dan menanganinya. Namun ternyata ledakan tersebut hanyalah sebuah pengalihan untuk membuat pasukan musuh dapat menyerang lebih baik dari depan gerbang utama. Tepatnya setelah semua kota atau desa yang berada jauh dari kota kerajaan, hampir seluruhnya dihabisi. Entah bagaimana keadaan para penduduk, terutama para pria yang nekat untuk ikut. Sementara di saat yang sama. Setelah 5 jam berlalu, Halbert menyelinap masuk ke dalam istana. Di sana ia mendapati sang raja dengan kelompok Pedang Raja yang memiliki anggota baru mereka—Noah. Setelah pertemuan guna merencanakan sesuatu demi kemajuan perang, para anggota kelompok Pedang Raja berpisah. Halbert memutuskan untuk membuntuti Richardson si Ahli Pemanah. Entah apa yang sebenarnya direncanakan, namun Halbert memiliki firasat buruk jika membiarkan keseluruhan anggota Pedang Raja berkumpul dan melak

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab VIII - Orang yang Dikagumi

    Noah berkata dirinya ingin keadilan selalu menang, namun itu tidak lebih berharga dari nyawa. Tentu saja semua orang akan berpikir begitu, tapi menurut Halbert jika melihat posisi Noah, baginya mudah saja mengatakan fakta pembunuhan Richardson pada semua orang terutama sang raja. Tapi entah kenapa Noah memilih untuk bungkam. “Hei, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan.”“Oh, apa itu?”“Kenapa kamu memilih bungkam?”“Aku ingin bungkam saja. Karena dari auramu, kamu sungguh kuat tidak biasa. Kamu seperti orang yang aku kagumi, tapi sayangnya dia sudah tidak ada.”“Jangan bilang kau tahu siapa diriku?” pikir Halbert. “Mana mungkin. Dan lagi pula aku tidak benar-benar menyamakanmu dengan orang yang aku kagumi. Jujur saja kamu dengannya itu berbanding terbalik.”“Oh, benarkah begitu?”“Ya. Sekarang aku sudah berjanji akan tetap bungkam bahwa aku melihat pembunuh Tuan Richardson. Sebagai gantinya aku tidak kehilangan nyawa. Tapi apa boleh aku mengajukan pertanyaan padamu?” tanya Noah. “Kit

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab IX - Komandan Earl Kerepotan

    Peperangan telah lama dimulai, dan telah berlangsung selama satu hari penuh. Ketika fajar kembali datang, menerbitkan matahari yang terang dari arah timur, semua pasukan musuh yang terhitung tidak sedikit telah binasa dalam genggaman Halbert.Tidak ada siapa pun yang tahu. Bahwa puluhan lingkaran sihir terus mengeluarkan ratusan senjata fisik tuk menyerang pasukan musuh. Tidak ada siapa pun yang tahu. Siapa yang yang membuat perangkap semacam itu, bahkan mungkin mereka tidak akan sadar akan lingkaran sihir tersebut. Sebab, begitu semuanya terbangun secara bersamaan, semua pasukan musuh telah dihabisi bahkan tanpa mendapatkan kesempatan untuk mendekati gerbang utama yang sudah kebobolan. “Ini benar-benar tidak bisa dipercaya. Begitu bangun, semuanya sudah ditumbangkan. Ternyata komandan Earl jauh lebih hebat dari rumor rupanya!”“YA!!! SUNGGUH HEBAT, KOMANDAN EARL!” seru mereka semua. Bersorak untuk kemenangan instan. Sementara orang yang dikira menglahkan mereka semua, hanya bis

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab X - Kebenaran Di Balik Peti Mati

    “Maaf menyela, Komandan. Saya pikir, setelah melihat kebenaran di balik peti, saya memiliki pemikiran yang sama dengan Anda.”“Pemikiran kita rupanya sama ya.”Rasanya hari ini menganggur. Tidak ada pekerjaan lain selain memperkuat kembali dinding pertahanan. Selagi mencoba untuk mencerna situasi yang telah terjadi saat ini. Di samping itu, terdapat Komandan Earl dengan prajurit muda saling berbincang satu sama lain mengenai topik yang sama. “Setelah kita tidak sengaja melihat isi peti yang kosong itu, kita tidak berniat untuk memberitahukannya, kau tahu kenapa, nak?” Earl sengaja mengajukan pertanyaan yang diharap akan dijawab oleh prajurit muda itu. “Anda berpikir ada yang salah dengan kematian Tuan Stanley. Awalnya kita memang diperlihatkan jasadnya dengan kepala terkoyak, ada bekas gigitan monster besar yang diduga Raja Undead.”Earl mengangukkan kepala selama berulang kali. Lantas prajurit muda itu kembali bicara, “Tetapi, ketika ingin dimakamkan, secara tidak sengaja kita be

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab XI - Bangunnya Sang Raja

    Bertemu dengan Yang Mulia Raja di kamar beliau sendiri, sungguh membuat hati Halbert terasa tidak nyaman. Sedikit gugup dan gelisah, tatkala ia tak tahu harus berkata apa setelah menundukkan kepala sebagai tanda hormat. “Apa yang terjadi? Dan kau siapa? Ada apa di luar sana?” Raja Eadric nampak mulai panik. Terlihat sangat jelas ia tidak tahu mengenai apa-apa. “Jelaskan padaku!” Ia berteriak, menyuruh Halbert menjelaskan semuanya. “Baik, Yang Mulia Raja. Saya Prajurit bawahan Komandan Earl. Datang kemari untuk menerima perintah kelanjutan peperangan yang telah terjadi.”“Apa katamu? Perang?” Kembali sang raja bertanya dengan tidak mempercayai. “Baik. 3 hari yang lalu, Anda mendeklarasikan perang dengan Kerajaan tetangga. Setelahnya kami mendapat serangan dadakan sebagai pengalih agar Komandan Earl tidak berada di garis depan. Siasat mereka berjalan lancar dan kemudian menghancurkan kami semua.”“Keadaan yang sekarang. Berapa kornannua?”“0 penduduk, 50 prajurit amatiran.”“Terlalu

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab XII - Situasi Berbanding Terbalik

    Di hadapan Yang Mulia Raja Eadric, Halbert jadi tak kuasa menahan keraguan yang ada di dalam dirinya. Ia menyamar sebagai Prajurit bawahan Komandan Earl pun agar tidak dicurigai, ditambah saat menjelaskan semua yang telah terjadi. Namun masalahnya, Raja Eadric terlalu peka. Ia langsung tahu siapa orang yang menghadapinya sekarang. Tak lain dan tak bukan adalah Halbert Stanley. Halbert akui dalam hati, bahwa Raja Eadric sungguh luar biasa. Namun apa pun yang terjadi, Halbert merasa tidak perlu memberitahukan keadaannya yang sekarang ini. Ia selalu menyangkal, meski pada akhirnya semakin membuat diri sendiri gugup tak karuan. “Kau terlihat sangat lega, Halbert.”“Saya sudah bilang, bahwa saya bukanlah beliau. Lagi pula beliau sudah lama meninggal, Anda lebih baik merelakannya saja. Yang Mulia,” ucap Halbert berpura-pura tenang. Tapi tidak dengan kaki yang sedikit gemetar tanda takut jika ketahuan. 'Sepertinya tidak mudah membuatmu mengakuinya. Ya?' batin Sang Raja. “Baiklah, seseor

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab XIII - Jebakan

    “Hei, bocah! Apa kau mendengarku?”Hening. Saat Halbert mencoba untuk memanggilnya, Noah sama sekali tidak menjawab. “Ada seseorang?” Tapi setelah berlangsung cukup lama, akhirnya Noah mulai sadar akan keberadaan Halbert secara samar-samar. Kelihatannya tidak ada gunanya berbicara pada orang yang tidak bisa mendengar apalagi melihat untuk saat ini. Halbert mendesah lelah, lantas beralih pada raja yang sudah kehilangan akal di sini. “Raja sudah tamat. Aku harus bagaimana ini? Apakah peperangan ini sengaja dilakukan untuknya bersenang-senang?” pikir Halbert. Tapi setelah dipikir lagi, itu kurang masuk akal. Halbert merasa bahwa tujuan Gaston di baik tindakan besarnya ini pun sama besarnya. Tapi apa? Apa itu? Halbert tidak bisa menduga sembarangan. “Tumbal. Hanya kata ini yang bisa aku pikirkan. Aku merasa aneh dengan kata yang digunakan oleh mereka. Untuk apa?”Di samping kedua belah pihak sama merugi, keberadaan Gaston seolah sejak awal memang tidak ada di sini. Pria itu menghilan

Bab terbaru

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   EPILOG

    Aku Halbert Stanley. Sedari lahir, aku hidup sendiri. Entah siapa yang mengurusku saat masih bayi namun aku tahu siapa yang berada di sampingku sampai detik ini juga. Dia adalah Gaston Bruke. Kami berdua sama-sama tidak punya keluarga, hidup di antara tumpukan sampah di desa kecil yang sudah tak layak ditinggali manusia. Tetapi, kami berdua bisa hidup dengan bahagia. Saat perang kecil-kecilan datang, kami yang masih berusia belia justru merampas jatah perang. Beberapa pedang atau bahkan bahan makanan beku yang tertinggal akan kami ambil. Ketika ingat itu, aku jadi tersenyum dan merasa ingin kembali ke masa kecil meski dulu sangat buruk. Sekarang, aku di sini sebagai Halbert yang adalah mahluk undead. Aku adalah titisan Valkyrie, yang seharusnya bisa mengalahkan bencana dari awal. Tapi aku tidak bisa melakukan itu. Sementara yang kuingat hanyalah ingatan buruk saat Gaston membunuhku. Saat itu aku tidak menyangka itu akan terjadi padamu tapi sekarang aku mengerti. “Pemimpin Halber

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab CXIX - Pertarungan Terakhir II

    Saat kepulan asap yang merupakan racun aktif, dan Halbert dibuat panik karenanya. Suara seorang dewi itu kembali didengarnya. Dewi itu berkata, “Janganlah takut. Baju perang akan menghalau segalanya, dan sayapnya dapat mengibaskan apa pun. Kau merasakan sakit karena aku membuatmu hidup sementara agar dapat menahan kekuatanku ini.” Dari kalimat itu ia akhirnya sadar, memang benar ia merasakan sakit tapi tidak lama setelah itu, racunnya menghilang sedikit demi sedikit. “Sayap? Kalau dipikir-pikir aku baru sadar kalau wujudku ini sangat berbeda,” tukas Halbert.Raja Dunia Bawah tertawa bahak-bahak, tampaknya ia berpikir bahwa titisan Valkyrie akan kalah. Tapi ia jelas salah. “Jangan tertawa sebelum tahu akhirnya akan bagaimana, hei, dasar bencana kurang ajar!” pekiknya selagi menunjuk ke arah Raja Dunia Bawah dengan tatapan kesal.Ia kemudian kembali berdiri tegak, mengenggam pedang besar namun terasa ringan di kedua tangan ini untuk menyerang sang bencana sekali lagi.“Hah? Dia masi

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab CXVIII - Pertarungan Terakhir I

    Pertarungan akhir telah dimulai! Halbert melancarkan sihir serangan yang berdampak cukup besar sampai membangunkan jiwa Gaston yang tertidur lelap. Dengan itu, Halbert mencoba untuk memperingatkan bahwa dirinya akan benar-benar membunuh Gaston. Di samping itu, sihir serangan yang dilapisi tekad kuat pun membumbung tinggi. Raja Dunia Bawah kesulitan bereaksi lantaran kecepatan Halbert hampir menyerupai cahaya sehingga sulit diprediksi akan menyerang di bagian mana. Dengan tombak bercahaya sekaligus berselimutkan elemen petir tertancap di tubuh Gaston, sang Raja Dunia Bawah lah yang paling terkena dampak besar dari sihir serangan tersebut. Ia sempat tak sadarkan diri, namun sayang hanya berlaku beberapa detik saja. Setelah itu ia kembali terbangun. “Aku tidak akan lemah hanya karena serangan ini saja. Seharusnya kau tahu itu,” tutur sang Raja Dunia Bawah.“Aku tahu. Aku bahkan tidak pernah berpikir akan menghabisimu dengan mudah begitu. Apalagi aku bukan orang yang suka berbelas ka

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab CXVII - Elemen Petir

    Raja Dunia Bawah lantas saling bertukar pandang. Kebencian dan amarah, saat itu Raja Dunia Bawah seakan sudah terdesak lebih awal. Ia merasa sesak saat melihat keberadaan Valkyrie di dalam dirinya. “Pria itu sampai ke tempat ini. Ck, apa yang sebenarnya mereka lakukan?!”amuknya dengan gelisah.Amarah yang jelas terlihat itu membuat Halbert semakin ingin mempercepat serangannya sebagai awal mula. Rose dan Salamander hanya diam dan memperhatikan pria itu, sementara Halbert, ia benar-benar fokus pada musuhnya saja.“Mr. Undead tidak boleh diganggu 'kan? Aku yakin para bawahan yang diciptakan oleh bencana akan segera datang.”“Mereka akan segera datang? Bukankah mereka pergi lebih awal dari kita?”“Ya, kalau menurut Mr. Undead, mereka pergi saat tahu bahwa titisan Valkyrie dalam bahaya. Jadi mungkin, mereka sedang menikmati waktunya selagi bisa, dilakukan sebelum kembali ke majikan?”“Aku tidak yakin bahwa mereka sedang bersenang-senang.”“Aku juga berpikir begitu.”Entah apa maksud Ros

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab CXVI - Telah Datang!

    Halbert melirik ke segala arah. Sedang memastikan apakah musuh lain masih mengintai atau tidak. Ternyata ia sadar bahwa selama pertarungannya, para bawahan lain telah memperhatikan dirinya. Meskipun sadar ia tak bisa berbuat apa-apa. Lagi pula di mata mereka, sekuat apa pun serangan fisik maupun sihir Halbert pada mereka, takkan pernah melukainya sama sekali. Mereka tidak tahu bahwa Penyihir Api Hitam telah benar-benar tewas di tangan Halbert dengan mudah. “Kenapa kau mau melawannya saja? Padahal dengan bertelportasi, kita bisa kabur,” ujar Salamander.“Jika aku kabur mereka akan mengejar. Jangan lupa kalau mereka termasuk ke dalam penyihir gelap tak peduli wujud aslinya seperti apa.”“Kau benar.”“Ngomong-ngomong kenapa kau tahu kalau intinya ada di dada?” tanya Rose penasaran. “Padahal aku tidak tahu di mana itu.”“Aku selalu memotong tubuhnya menjadi dua dari pinggang. Kadang juga di lehernya tapi tak merasa sudah membunuhnya. Begitu tahu dia hanyalah Batu magma api, maka satu ha

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab CXV - Batu Magma Api

    Penyihir Api Hitam ditinggal oleh semua rekannya yang sudah pergi menuju ke tempat Raja Dunia Bawah berada. Percakapan antara Rose dengan Penyihir Api Hitam, Rose berencana untuk menguak kelemahannya secara langsung namun tetap sulit rasanya.“Hei, bukankah kau adalah Penyihir gelap sama seperti diriku?” tanya si penyihir itu sembari mendekat.“Ya. Lalu kenapa?” sahutnya ketus.“Lalu kenapa? Bukankah sudah jelas Itu aneh? Kau yang adalah penyihir gelap malah jadi budaknya Valkyrie. Ini di luar dugaan.”“Kau mungkin benar. Rasanya aneh aku yang terkesan jahat ini justru bersanding dengan mahluk suci. Tapi aku tidak sama seperti kalian. Aku manusia sementara kalian bukan.” Rose mengatakannya sambil menunjuk ke arahnya dengan berani.Penyihir Api Hitam tersebut pun tersenyum. Ia mendekati Rose sampai tidak ada jarak di antara mereka. Sesaat penyihir ini mulai tertarik dengan wanita bernama Rose. “Kalau benar, kau mau apa?” Begitulah jawabannya, ia sengaja berbisik di dekat telinga.“Bi

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab CXIV - Api yang Tak Kunjung Padam II

    “Kita terus memutarinya karena memang mustahil lari ya?” Rose bergumam.“Dia memang anak yang sulit diperhitungkan. Di samping dia kehabisan waktu, dia merasa ingin mengalahkan lawannya sebagai bahan uji coba,” sahut Salamander.Kecil menjadi kawan, besar menjadi lawan. Itu adalah makna dari sebuah api. Setiap api memiliki suhunya masing-masing. Api itu menakutkan dan sekalinya tersambar maka habis sudah. Mati dengan cara tersiksa begitu takkan membuat orang senang. Sihir api, sihir yang cocok untuk para bawahan Raja Dunia Bawah. Sihir api ini pun membuat Halbert kewalahan. Alhasil dirinya kembali disambar oleh api hitam yang terlihat begitu mengerikan. Namun di sana, dirinya sama sekali tidak berteriak justru berusaha untuk memadamkan, tapi tak perduli seberapa keras usahanya dalam mencoba untuk memadamkan api jahat ini, api ini tidak kunjung padam justru semakin membesar seiring waktu berjalan. Kenyataan yang mengerikan. Benar apa kata Halbert sendiri, ia sulit dilawan dan apa pun

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab CXIII - Api yang Tak Kunjung Padam I

    Penyihir Api Hitam yang seharusnya takkan bisa bangkit kembali, justru ia kembali terbangun dengan keadaan tanpa luka. Semuanya pulih seakan ia tidak pernah terluka sebelum ini. Kejanggalan itu membuat Halbert tertegun, tanpa bisa mengatakan apa-apa. “Kenapa? Kaget ya?” Sementara ia seperti sedang mengejek dirinya. “Kau ...kenapa bisa bangun lagi? Seharusnya kau sudah tidak mampu.”“Coba tebak saja.”“Mana sudi aku menebak apalagi harus melawanmu. Aku sudah banyak dijahit, takkan aku merugikan diriku sendiri,“ tukas Halbert.“Ho, ternyata kau ingin secepatnya menyerah? Jangan harap!”Tidak hanya itu, kecepatannya semakin bertambah, sulit untuk mengikutinya dengan kedua mata. Halbert hanya bisa berfokus untuk bertahan sekalipun sampai harus terdorong mundur ke belakang akibat serangan barusan. “Sepertinya dia bukan manusia sungguhan. Tapi apa ya? Hm, aku merasa aneh dengan musuhnya Mr. Undead,” gumam Rose. Ia diam memperhatikan pertarungan antara Halbert dan Penyihir Api Hitam itu.

  • Lahir Kembali Menjadi Undead   Bab CXII - Kembalinya Penyihir Hitam

    Rose berjalan dengan pelan, mendekati Halbert yang sedang beristirahat sekarang. Halbert menatapnya tajam, sebab ia merasa tak nyaman dengan keberadaan seorang wanita di dekatnya.“Kenapa dengan tatapanmu itu?” Rose bertanya selagi ia duduk di dekatnya dengan memeluk kedua kaki. Ia juga tersenyum. Halbert menyahut, “Kau baru dari mana saja? Aku sempat merasakan hal aneh.” Ia balas bertanya sembari menunjuk ke bawah leher. “Hal aneh? Hal aneh apa yang kau rasakan, Mr. Undead?” “Tandanya sempat tergores sesuatu. Tapi setelah itu tidak lagi. Kadangkala aku merasakan rasa sakit di tempat yang sama. Ini pasti berkaitan denganmu. Apa yang kau lakukan sampai nyawamu terancam?” Kembali Halbert bertanya. Rose mengalihkan pandangannya. Ia menatap langit seakan merindukan suatu hal yang besar. Lantas wanita itu pun menjawab, “Aku sempat mati.”“Apa?”“Iya. Sempat mati,” jawabnya sambil menghadap wajah Halbert. Rose menjelaskan kejadian yang telah terjadi padanya dan beberapa orang yang meng

DMCA.com Protection Status