Share

Bab 10

Author: Musim Gugur
Pukul sepuluh malam hari, Tasya sudah tiba di rumahnya dan melihat sosok Reza yang duduk di sofa. Dia memutar bola matanya dan memberi kode melalui pandangan mata pada pelayannya yang tiba-tiba buru-buru naik ke lantai atas.

“Sini!” Lelaki itu bersandar pada punggung sofa dengan sebelah tangannya yang memegang sebuah buku. Detik selanjutnya Tasya tahu dia sudah tidak bisa menutupinya lagi. Lebih baik dia bersikap pura-pura tenang dan berjalan ke arah lelaki itu sambil bertanya,

“Om, kok belum tidur?”

Reza meliriknya dan berkata, “Pantasan begitu buru-buru mau cari guru les. Ternyata kamu ingin pergi berkencan? Sudah ada pacar?”

“Nggak!” sahut Tasya sambil menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

“Aku hanya jalan sama temanku.”

“Pacarmu itu teman kampus?” tanya Reza lagi dengan nada suara lebih berat.

Perempuan itu tahu kalau dia tidak bisa membohongi pamannya yang cerdik ini. Dia duduk di hadapan Reza dan berkata jujur,

“Iya, aku memang sudah ada pacar. Aku juga tahu kalau keluarga kita sedikit lebih berbeda. Tapi Om nggak boleh cari tahu tentang dia dan mengawasi kami. Aku hanya ingin menjalin hubungan normal saja. Om tenang saja, dia orangnya sangat baik, aku juga nggak pernah kasih tahu dia keadaan keluarga kita.”

Reza meletakkan bukunya dan mengambil cangkir teh. Dia menyesapnya dengan perlahan dan berkata, “Sudah semester enam, wajar sekali kalau kamu berpacaran. Om bisa saja nggak mencari tahu, tetapi kamu harus tahu batasan. Orang tua kamu nggak ada di rumah, Om harus bertanggung jawab atas dirimu.”

Tasya menyungging senyum lebar dan berkata, “Terima kasih banyak, Om! Aku tahu Om Reza yang paling baik!”

“Nggak perlu memuji! Cepat naik dan tidur,” ujar Reza sambil tertawa.

“Oh iya, Tandy sudah menerima temanmu itu untuk jadi guru les. Minggu depan minta dia tetap datang,” lanjut Reza lagi.

“Benarkah?” tanya Tasya dengan senyuman yang kian lebar. Dia mengeluarkan ponselnya dan berbalik sambil berkata, “Aku kasih tahu dia sekarang juga!”

Reza dapat mendengar suara Tasya dari bagian tengah tangga yang berkata, “Sonia, kamu sudah tidur?”

Sepertinya dari seberang telepon tengah mengatakan sesuatu dan membuat Tasya tertawa sambil berkata lagi, “Kata Om aku kamu ngajarnya bagus, jadi kamu tetap menjadi guru les Tandy. Setiap hari sabtu minggu pagi hari, gimana?”

Lelaki itu menunduk dengan kening berkerut. Sejak kapan dirinya pernah mengatakan perempuan itu bagus?

Tasya sudah naik ke lantai atas bersamaan dengan suara perempuan itu yang perlahan-lahan menghilang. Reza sendiri memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya lagi dan melanjutkan kegiatannya membaca buku.

Hari senin siang Sonia berangkat kuliah bersama dengan Chenny. Mendadak mereka bertemu dengan sekelompok orang yang tengah berlari ke arah mereka. Lelaki yang berada di posisi paling depan terlihat tinggi dan tampan. Tatapan lelaki tersebut tertuju lurus pada sosok Sonia.

“Itu Andre!” seru Chenny sambil menarik lengan baju Sonia dengan antusias.

Sonia melirik bunga mawar yang ada di tangan lelaki itu dengan kening yang berkerut tanpa sadar. Dia berbalik dan hendak pergi dari sana, tetapi di depannya ada Melia dan kawan-kawannya yang lain. Raut wajah mereka terlihat sangat keruh dan tidak senang.

Melia menyukai Andre, tetapi Andre menyukai Sonia. Semua orang di Universitas Jeramba mengetahui rahasia umum ini. Dalam waktu singkat, lelaki itu sudah ada di depannya dan menatapnya dengan dalam.

“Sonia, aku menyukaimu. Jadilah kekasihku!” pinta lelaki itu dengan suara lembut.

Chenny terlihat jauh lebih girang dibandingkan Sonia yang menjadi pemeran utamanya. Dia tidak henti mencubit lengan Sonia dan melayangkan lirikan menggoda pada perempuan itu agar menyetujui permintaan Andre.

Keluarga Andre kaya raya, dia juga memiliki wajah yang tampan dan merupakan ketua senat di kampus. Lelaki sempurna seperti Andre menyukai Sonia selama tiga tahun lamanya, lalu apa lagi yang kurang?

Orang-orang di sekeliling mereka mulai berseru dan membantu Andre dengan sorakan, “Terima! Terima!”

Suara-suara tersebut menggema, seorang lelaki yang lewat di gedung seberang juga ikut melirikkan matanya ketika mendengar suara teriakan tersebut. Langkah kakinya melambat ketika mendapati bayangan yang tidak asing.

Sonia menarik napasnya dalam-dalam. Dulu dia terbiasa dengan mengabaikan seluruh orang dan memisahkan dunianya dengan yang lain. Selama beberapa tahun ini, dirinya berusaha keras untuk dapat beradaptasi.

Namun orang-orang tersebut justru mulai membuatnya terganggu. Sonia menatap Andre dan berkata dengan raut serius, “Aku nggak suka denganmu!”

Senyuman di bibir Andre berubah kaku, tetapi lelaki itu tetap tidak ingin menyerah. Masa kuliahnya sudah akan berakhir dan dia sudah tidak memiliki waktu lagi. Andre menekukkan lututnya tanpa ragu. Wajah tampannya terlihat penuh keyakinan sambil berkata,

“Sonia, jangan mengujiku lagi. Aku tahu kamu menyukaiku!”

Andre merasa tidak ada alasan bagi Sonia untuk tidak menyukai dirinya. Lelaki itu merasa Sonia hanya sedang jual mahal saja sehingga tidak menerima dirinya.

“Aku nggak mengujimu, aku benar-benar nggak menyukaimu,” sahut Sonia dengan wajah datar.

Andre mendongak dan menatap perempuan itu lurus-lurus. Semua orang di sekitarnya juga mulai sunyi dan terasa begitu mencekam. Lelaki itu bangkit berdiri dengan perasaan luar biasa malu.

Untuk pertama kalinya selama dirinya hidup, dia menyatakan perasaannya sendiri di depan umum. Harga diri yang sudah dia pertaruhkan sebelumnya tidak dihargai sama sekali oleh Sonia.

Andre merasa marah dan kesal. Lelaki itu berusaha sekuat tenaga menahan emosinya dan berpura-pura menganggap tidak ada apa pun yang terjadi. “Sonia, kalau kamu nggak suka dilihat begitu banyak orang, kita bisa cari tempat yang lebih sepi untuk berbicara.”

“Aku sudah bilang dengan sangat jelas!” sahut Sonia dengan penuh penekanan. Perempuan itu merasa kalau dia tidak suka, maka dia harus menolaknya dengan terang-terangan dan tanpa basa-basi.

Wajah Andre menggelap seketika. “Kamu benar-benar nggak suka denganku?”

“Nggak suka!” kata Sonia tanpa ada keraguan dari nada suaranya.

Mawar yang ada di tangan Andre jatuh ke lantai, wajah lelaki itu tampak menggelap dan memandangi Sonia dengan tajam. Mendadak dia melihat ke arah Melia dan berkata, “Kamu mau jadian denganku?”

Melia tercenung sesaat dan menggigit bibir bagian dalamnya. Dia berjalan ke arah lelaki itu dengan cepat dan bertanya, “Apa maksud ucapanmu?”

Andre menatap Sonia dan merangkul bahu Melia. Dia mengangkat dagu perempuan itu dan mengecupnya dengan dalam-dalam. Seluruh orang di sekitar menahan napas mereka. Hanya Sonia sendiri yang merasa bosan dengan kejadian di depannya. Dia berbalik dan berjalan pergi dari sana. Chenny yang ada di belakangnya juga ikut tersadar dan melangkah cepat mengikuti Sonia.

“Sonia!” seru Andre dengan suara lantang.

Langkah kakinya terhenti tanpa memutar kepalanya ke arah lelaki itu.

“Kalau kamu melangkah sekali lagi, aku jamin kamu bakalan menyesal!” ujar lelaki itu dengan mata memerah. Dia menatap Sonia dengan tajam seakan ingin menembus punggung perempuan itu. Sonia melanjutkan langkahnya tanpa ragu dan tidak menoleh lagi ke belakang.

Wajah Melia pucat pasi ketika mendengar seruan lelaki itu. Dia mendorong lengan Andre dan berseru, “Kamu anggap aku apa?!”

Setelah mengatakan kalimat tersebut, tatapannya beralih ke arah Sonia dan berlari menghampiri perempuan itu.

Di lantai tiga, Reza berdiri dengan kedua tangannya yang berada di balik saku celana. Wajah lelaki itu terlihat datar ketika melihat pertunjukan yang ada di depannya ini.

“Reza!” seru Pak Santo dan berjalan menghampirinya.

“Kenapa kamu berdiri di sini? Masuk ke dalam, biar aku buatkan teh yang enak!” lanjut lelaki itu lagi.

Tatapan Reza menyapu perempuan yang sudah melangkah cukup jauh. Setelah itu dia tersenyum tipis dan berkata, “Di dalam sedikit pengap, jadi aku keluar buat cari angin.”

“Tadi ada sedikit urusan yang harus aku selesaikan. Kita bicara di dalam saja,” kata Pak Santo sambil mempersilakan Reza masuk ke ruang kerjanya.

Andre yang berada di lantai bawah terlihat berbalik pergi dengan emosi menggebu. Kepergian lelaki itu membuat orang-orang lainnya juga membubarkan diri. Chenny menoleh ke belakang dan melihat punggung Andre dengan sorot kecewa.

“Apa yang kamu pikirkan? Andre itu tertarik padamu, tapi kamu justru menolaknya. Kamu suka sama siapa? Kalau Andre benar-benar pacaran dengan Melia, kamu akan menyesal!” kata Chenny dengan nada kesal.

Sonia terlihat pasrah dan berkata, “Aku benar-benar nggak suka dengan dia. Apa aku harus menerimanya meski aku nggak suka dengannya?”

“Terus kamu sukanya sama siapa?”

“Nggak suka siapa pun,” jawab Sonia setelah diam sejenak.

Chenny hanya mendelik dan bersungut-sungut mendengar jawaban perempuan itu. “Aku pikir kamu bakalan bilang suka denganku!”

Ucapan Chenny membuatnya terkejut dan berkata, “Hari ini kamu lupa bawa sesuatu karena terlalu buru-buru keluar?”

“Lupa bawa apa?”

“Lupa bawa urat malu!”

Chenny mencubit lengan Sonia dan berseru, “Dasar! Aku bilang begini demi kebaikanmu, tapi kamu berani ngatain aku!”

Keduanya cekikikan dan berlarian di koridor. “Sudah! Kita sudah mau telat masuk kelas berikutnya!”

 
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 11

    Dosen pelajaran bahasa asing kali ini berasal dari luar negeri dengan wajah yang tampan. Chenny kerap bilang padanya kalau dosennya yang ini merupakan sosok idamannya yang sempurna.Saat masuk ke dalam kelas, banyak mata yang memandang Sonia. Sepertinya mereka semua sudah melihat atau mendengar apa yang baru saja terjadi di lantai bawah. Tatapan semua orang terlihat ada yang kagum, menertawakan bahkan ada yang meremehkan sikap Sonia.Tidak ada perubahan ekspresi yang berarti di wajah perempuan itu. Dia dan Chenny memilih tempat duduk dan mengeluarkan peralatan kuliahnya sambil fokus mendengarkan pelajaran.Setelah jam kuliah tersebut telah selesai, Chenny memanfaatkan kesempatan untuk bertanya pada sang dosen agar bisa mendekatkan dirinya dengan lelaki itu. Sedangkan Sonia hanya duduk di tempatnya sambil menunggu perempuan itu.Sekitar sepuluh menit kemudian, tidak ada tanda-tanda Chenny yang akan menyudahi kegiatannya. Sonia memutuskan untuk berdiri dan pergi ke toilet dulu. Ketika di

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 12

    Chenny menunggu Sonia di lantai bawah ruangan Santo. Melihat perempuan itu keluar, dia langsung bergegas menghampirinya dan bertanya, “Gimana? Petugas konseling ada bilang mau menghukum kamu, nggak?”Sonia yang mengenakan tas sandang hanya memegang dua tali tas yang menggantung di samping tubuhnya sambil menjawab dengan nada santai, “Kenapa harus menghukumku? Aku hanya sedang melindungi diri!”Chenny menatapnya dengan tidak percaya dan berkata, “Melia patah tulang dan papanya datang dengan emosi yang begitu membludak. Memangnya dia bisa diam saja?”“Pokoknya sudah beres!” sahut Sonia sambil tertawa lebar.Walaupun Chenny masih merasa ragu dan curiga, dia juga merasa lega. Perempuan itu mengikuti langkah Sonia keluar dari area universitas sambil berceloteh ria.“Salah aku juga, coba kalau aku nggak nempelin pangeranku, kita sudah balik dari tadi! Nggak akan ada kejadian seperti ini.”Dengan santai Sonia berkata, “Melia sudah mempersiapkan semuanya. Siapa tahu dia menungguku di suatu tem

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 13

    Akhirnya Sonia tahu alasan dibalik berhentinya para guru les bocah lelaki itu. Anak keluarga orang kaya tidak bisa diajar dengan menggunakan kekerasan. Jika dengan ucapan nasihat, maka mereka akan protes kita cerewet. Kalau membujuknya dengan ucapan manis, maka akan dikatakan kekanakan. Rasa tidak berdaya seperti itu membuat siapa pun akan menyerah.Sonia bangkit dan melihat anak panah yang tergeletak di atas meja. Dia melirik papan panah kemudian melayangkan anak panah dalam satu gerakan dan mendarat tepat di bagian tengah!Ketika anak panah ketiga masih mengenai bagian tengah papan panah, Tandy mengangkat wajahnya dan menatap dia dengan raut terkejut. Sonia mengambil anak panah dengan kedua tangannya, setelah itu dia melayangkan anak panah tanpa melihatnya di waktu yang bersamaan.Kedua anak panah tersebut melayang dengan kecepatan yang sama. Dua buah anak panah tersebut menjatuhkan anak panah yang sebelumnya tertancap dan menggantikannya berada di posisi bagian tengah papan.Tandy b

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 14

    ”Hmmm? Aku nggak ketawa,” ujar Sonia dengan ekspresi bingung.Reza mengangkat alisnya dan bertanya, “Kamu takut sekali denganku? Kamu itu temannya Tasya dan guru lesnya Tandy. Kamu boleh ikut mereka panggil aku Om. Biasanya aku selalu penuh toleransi terhadap orang yang menjadi juniorku.”Sonia semakin ingin terbahak, tetapi dia berusaha tetap bersikap tenang dan mengangguk berkata, “Ok.”Mata Reza menatap wajah perempuan di sampingnya sekilas, kemudian mengarah ke depan dan berkata lagi, “Lain kali kalau ketemu Hana lagi, kamu nggak perlu peduliin dia.”“Dia menutupi jalanku,” jawab Sonia membela diri.“Bukannya kamu pintar menendang orang?” balas Reza.Sonia mengangkat alisnya dan bertanya balik, “Hana juga boleh ditendang?”“Tentu saja! Kamu tendang saja sesuka hatimu, biar aku yang urus,” jawab Reza dengan nada datar.Kedua alis Sonia terangkat lagi ke atas. Kalimat tersebut menunjukkan sikap dan karakter lelaki itu dalam menyelesaikan sebuah masalah. Mungkin Reza menyadarinya dan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 15

    Suara lelaki itu terdengar sangat ringan dan juga hangat seperti mentari di musim semi. Terasa begitu sejuk dan juga nyaman. Sonia berbalik dan memandangi lelaki asing itu dengan tatapan tidak mengerti.Lelaki itu maju dua langkah sambil menatap Sonia. Sebersit sorot cahaya melintas di mata lelaki itu.“Meski nggak harus bayar dengan sesuatu yang berharga, setidaknya traktir makan juga nggak masalah, bukan?”Setelah mengatakan kalimat itu, dia mengulurkan tangannya dan berkata, “Kenalan dulu, namaku Melvin.”Sonia memandangi telapak tangan di hadapannya tanpa membalasnya, kemudian dia berbalik pergi begitu saja. Melvin melongo terkejut di tempatnya dan bergegas mengejar langkah perempuan itu.“Hei! Kamu nggak ngerti apa yang aku katakan?”Langkah Sonia berhenti dan menatapnya sambil menjawab, “Ngerti, tapi kamu nggak butuh traktiran aku. Tanpamu aku juga bisa membereskan masalah tadi seorang diri. Nggak perlu saling kenalan juga, aku harus segera masuk kelas.”Setelah mengatakan kalima

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 16

    Sonia berjalan lurus ke arah mobil Melvin. Akan tetapi dia tidak mengambil bunga-bunga mawar segar itu, melainkan langsung membuka pintu di posisi kemudi dan menekan tombol kunci. Setelah itu dia menghidupkan mesin dan melajukan mobil tersebut ke arah jalan raya.Gerakan tersebut membuat seluruh orang yang melihatnya tampak tercengang di tempat termasuk Melvin. Senyuman di wajah lelaki itu perlahan-lahan berubah kaku. Dia tidak menyangka bahwa Sonia tidak mengambil bunganya, tetapi dia membawa bunga beserta mobilnya juga.Saat ini dia berdiri di tengah kerumunan dengan tangan yang masih menggenggam satu tangkai bunga dan menjadi pusat perhatian semua orang. Wajahnya menggelap dan terlihat sangat emosi. Untuk sekarang dia ingin sekali mencekik leher Sonia hingga perempuan itu kehabisan napas.Sebenarnya orang seperti apa yang Hana minta dirinya taklukin? Pantas saja perempuan itu rela kehilangan uang ratusan triliun. Apakah Hana sengaja mempermainkan dirinya?Semua orang yang ada di san

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 17

    Keesokan harinya, Melvin sudah menebak waktu Sonia keluar dari toko mie. Dia memberikan kode pada beberapa orang anak buah yang ada di belakangnya dan memberikan perintah, “Lakukan dengan maksimal dan terlihat asli.”Beberapa anak buahnya yang sedang menyamar menjadi preman biasa tampak mengangguk mengerti dan berjalan menuju toko mie. Melvin bersandar pada tiang beton sambil merokok. Sekitar sepuluh menit kemudian, dia mematikan puntung rokoknya dan berjalan masuk dengan gerakan santai.Sekarang merupakan jam makan para mahasiswi kampus, oleh karena itu anak buahnya membawa Sonia ke tempat yang lebih terpencil. Setelah melewati beberapa tembok tinggi, suara ribut mereka nantinya akan tersamarkan.Melvin bisa membayangkan keadaan Sonia dengan baju yang berantakan dan tengah tergeletak tidak berdaya di tanah. Di saat perempuan itu tengah merasa putus asa, dia akan muncul bagaikan seorang pahlawan. Sonia akan memandangnya dengan mata berbinar dan penuh harus serta rasa terima kasih.Untu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 18

    Kebetulan Reza juga ada urusan sewaktu Sonia pergi, jadi Reza sekalian mengantar Sonia ke pusat kota. Sonia masih merasa tidak nyaman harus berduaan dengan Reza di tempat yang sempit dan tertutup, makanya dia sering kali buang muka berpura-pura melihat pemandangan.Begitu mobil memasuki jalan raya beraspal, Reza fokus melihat ke depan sambil membuka pembicaraan dengan Sonia, “Melvin lagi dekatin kamu, ya?”“Eh?”Spontan Sonia langsung menoleh ke arah Reza karena dia terkejut bahwa ternyata Reza juga sudah tahu.“Waktu itu aku lihat dia ngasih kamu bunga di depan Jembara University.”“Ooh, iya!”“Sebelum kamu pertimbangkan mau sama dia atau nggak, aku masih kasih tahu satu hal. Dia itu sepupunya Hana. Mamanya Hana itu tantenya Melvin,” tutur Reza lirih.Ternyata … seperti itu ceritanya!“Aku nggak tahu si Melvin itu beneran suka sama kamu atau nggak, tapi aku rasa aku punya tanggung jawab untuk kasih tahu hal ini ke kamu. Tapi, soal kamu masih mau sama dia atau nggak, itu keputusan kamu

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2070

    Di sisi lain, Lysa menggandeng tangan Sonia sembari berbicara. Dia sungguh merasa sakit hati ketika melihat Sonia. “Kenapa kamu semakin kurus lagi? Kamu tidak usah peduli dengan apa yang dikatakan di internet, biarkan Reza saja yang menyelesaikannya!”Sonia mengusap wajahnya sendiri. “Nggak, kok. Mungkin karena kelamaan nggak melihatku, makanya kamu merasa aku kurusan!”“Selama beberapa hari ini, kamu tinggal di rumah saja. Aku akan suruh pelayan untuk bikin makanan bergizi buat kamu!”Ranty memutar bola matanya, kemudian berkata dengan tersenyum, “Bibi Lysa, Sonia baru saja kembali, masih belum melepas rindu sama kami, kamu serahkan Sonia beberapa hari kepada kami, ya? Nanti kami akan kembalikan kepadamu, oke?”Lysa berkata dengan tersenyum, “Kalau begitu, malam ini kamu mesti tinggal di rumah, ya. Selama di luar, kalian ingat untuk jaga dia dengan baik!”“Kamu tenang saja. Aku juga berharap bisa kasih lemak yang kutimbun selama beberapa hari ini kepada Sonia!”Lysa pun tertawa terbah

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2069

    Bondan melihat Tiffany bermaksud ingin mengalahkannya. Dia pun tidak membantah, melainkan berkata dengan mengangguk, “Benar apa katamu!”Tiffany tidak menghiraukan sikap acuh tak acuh pria itu. Dia hanya berkata, “Setelah identitas sehebat ini terekspos, aku ingin lihat nasib Keluarga Dikara!”Bondan mengangkat-angkat alisnya. “Aku merasa Kak Reza juga cukup serbasalah. Bagaimanapun, mereka adalah orang tua kandung Sonia, ada hubungan darah!”Tiffany tersenyum dingin. “Saat mereka mencelakai Sonia, mereka nggak kepikiran Sonia itu anak kandung mereka. Jadi, nggak usah berbelas kasihan sama orang seperti mereka!”Bondan menatapnya. Terlihat sedikit senyuman di atas wajah tampannya. “Aku cukup kagum dengan sikap tegasmu!”Dari masalah kali ini, Tiffany merasa Bondan juga cukup baik. Setidaknya, dia bukan anak orang kaya yang hanya tahu bersenang-senang dan berfoya-foya saja.Tiffany berkata dengan lantang, “Kelak setelah pertunangan kita dibatalkan, kita juga bisa menjadi teman!”Bondan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2068

    Iya, meskipun tidak ada bukti persekongkolan Keluarga Tamara dan desainer Coco, hanya dengan identitas-identitas Sonia, semua gosip itu otomatis terpecahkan.Situasi berubah drastis. Orang-orang yang tadinya memaki Sonia, berubah menjadi kaget dan kagum dalam seketika.Sementara itu, Keluarga Dikara malah menerima caci makian yang kuat dari Keluarga Dikara. Akun Instagram Hendri, Reviana, dan Stella telah meledak!Frida menyimpan ponselnya, lalu memalingkan kepalanya melihat ke luar jendela.Johan melihat kemari, kemudian berkata dengan tersenyum, “Ada apa? Padahal mereka sudah dipermalukan hari ini, kenapa kamu tidak tersenyum!”Frida membalas, “Semua itu hanyalah stigma yang diberikan orang-orang kepada Sonia. Seandainya masalah yang dibuat Sonia terekspos, mereka semua baru benar-benar bisa terdiam!”Johan pun terdiam. Dia langsung menggenggam tangan Frida, kemudian berkata dengan tersenyum, “Bos tidak akan peduli!”Seandainya Sonia peduli, selama ini dia juga tidak mungkin hidup me

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2067

    Di bandara.Bahkan Kepala Keluarga Herdian juga datang untuk mengakui menantunya. Apa orang yang berkerumun masih ada yang tidak percaya?Dania membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan reporter dan orang-orang yang berkerumun. “Kami sudah menyelidiki masalah King menerima sogokan sengaja kalah dari Coco. Ternyata ada yang menyogok juri acara fesyen dan Coco untuk menjebak King.”Frida berjalan maju, lalu menampilkan data yang diselidikinya di layar proyektor aula bandara. Dapat terlihat dengan jelas hubungan desainer yang bernama Coco dengan anggota Keluarga Tamara, terutama kedua juri itu.Dania berkata dengan tenang, “Mengenai siapa yang memfitnah King di belakang, aku rasa semuanya juga sudah jelas. Putri Keluarga Dikara, Stella, sebelumnya diusir dari dunia fesyen karena melakukan penjiplakan hasil desain King, sedangkan Cella iri dan benci terhadap King, itulah sebabnya dia sengaja membeli buzzer untuk menciptakan gosip.”“Sekarang kedua keluarga bersekongkol untuk memfitnah K

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2066

    Hendri kembali dengan keringat dingin. Dia berkata pada Tobias, “Telepon Keluarga Tamara tidak terhubung!”“Kalau begitu, kita juga nggak bisa tunggu lagi. Ayo segera tinggalkan Kota Jembara!” Tobias membalikkan tubuhnya dengan buru-buru. Sosoknya saat ini tidak mirip dengan sosok keluarga kaya yang hendak pindah rumah, lebih mirip dengan anjing yang sedang melarikan diri akibat jatuh ke dalam air.Hendri segera memesan tiket pesawat ke Kota Kibau, tetapi dia menyadari tiket tidak bisa dipesan.Tobias mulai merasa panik dan emosi. “Kalau begitu, pesan pesawat pribadi saja. Lagi pula, cepat atau lambat kita juga mesti pergi!”“Jadi, bagaimana dengan Celine? Dia masih bekerja di Herdian Group. Kalau kita pergi, apa Tuan Reza akan melampiaskan amarah ke dirinya?” ucap Aminah dengan panik.Tatapan Celine tertegun ketika melihat siaran langsung di televisi. Dia melihat orang tua Reza juga datang dan memberi tahu reporter, mereka tidak mempublikasikan hubungan anak-anak karena Reza dan Sonia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2065

    Jadi, sebenarnya ada apa dengan anggota Keluarga Dikara?Kenapa mereka mesti keluar dan mengatakan mereka yang membesarkan King?Di sisi lain, Keluarga Dikara sedang menonton siaran langsung. Reza mengatakan Sonia telah menikah dengannya pada enam tahun silam dan merupakan istri dari presiden Herdian Group, seluruh anggota Keluarga Dikara terkejut hingga berdiri dari tempat duduk mereka.Tatapan mereka terpaku pada tangan Sonia dan Reza yang saling bergenggaman, dipenuhi dengan ketidakpercayaan yang mendalam.Sonia sudah menikah dengan Reza pada enam tahun lalu?Bukankah saat itu Sonia baru saja kembali ke Kediaman Keluarga Dikara?Sebenarnya apa yang sudah terjadi?Keluarga Dikara benar-benar merasa bingung dan terkejut!Saat datangnya Jemmy, dia mengatakan Sonia sejak kecil tumbuh besar di Kediaman Keluarga Bina. Saat mengetahui dia adalah penerus Keluarga Bina, raut wajah anggota Keluarga Dikara tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.Kedua tangan Tobias samar-samar gemetar. Dia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2064

    Reza menggenggam tangan Sonia, lalu berkata dengan dingin, “Kalau aku tidak membela istriku sendiri, apa kalian yang akan membelanya?”“Whoosh!”Semua orang tertegun. Disusul, masalah itu mulai ramai diperbincangkan.King adalah istrinya Tuan Reza? Bukan simpanan atau kekasih? Kata Reza, King adalah istrinya!Ada reporter yang bertanya lantaran merasa syok, “Tuan Reza, apa maksudmu? Apa kamu bisa berbicara dengan lebih jelas?”Reza mengangkat tangannya yang saling bertautan dengan Sonia. Ekspresinya kelihatan dingin. “Aku umumkan secara resmi kepada kalian semua, King, yang mana biasanya dipanggil Sonia, adalah istriku. Kami sudah menikah pada enam tahun silam. Jadi, orang-orang yang mengatakan King menjilat anggota Keluarga Herdian bisa diam!”“Selain itu, bagi mereka yang memfitnah istriku, menuduhnya sengaja kalah demi 50 juta dolar Amuriko untuk menciptakan rumor dan kehebohan, apa mereka benar-benar begitu meremehkan Keluarga Herdian? Meremehkan istri dari presdir Herdian Group?”

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2063

    Ada orang yang bergosip, “Jangan-jangan orang-orang itu datang untuk menjemput King?”“Apa dia punya kemampuan seperti itu? Tuan Jemmy sampai datang langsung!”“Tapi kulihat-lihat, sepertinya dia datang untuk menjemput seseorang!”“Jangan-jangan ada tokoh besar yang datang? Kebetulan jam kedatangannya sama dengan King.”Sekelompok orang tidak berhenti menebak. Beberapa saat kemudian, ada yang menjerit, “King sudah datang!”Semua orang serempak mengangkat kepala melihat ke sana. Sekelompok orang berjalan keluar dari jalur VIP. Orang di depan sana tidak lain adalah King, Sonia!Cuaca di Kota Jembara dingin. Wanita itu mengenakan mantel berwarna hitam dengan topi bebek. Hanya bisa terlihat setengah wajah indahnya dengan aura tenang dan berjalan kemari dengan perlahan.Sementara itu, pria bertubuh tinggi di sampingnya terus menggenggam tangan Sonia. Langkahnya sangat tegas.Sekelompok orang langsung menyerbu ke sisi mereka. Sorot kilat cahaya kamera ditujukan ke sisi Sonia.Pengawal Reza d

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2062

    Sutini berkata dengan menghela napas, “Kasihan sekali si Ferdi, malah mesti ikut dengan orang tua yang tidak kenal kondisi. Kelak, masa depannya juga akan hancur!”Reviana tersenyum. “Ibu tidak usah khawatir, bukannya masih ada Stella dan Celine?”“Emm!” Sutini mengangguk secara perlahan dan tidak berbicara lagi.Tiba-tiba terdengar suara heboh di dalam televisi, sepertinya ada orang yang mengatakan King sudah menuruni pesawat. Semua orang berebutan untuk maju. Bahkan, ada orang yang membawa tongkat bisbol hendak memukul saja.Reviana meraih ujung pakaiannya. Asalkan Sonia menampakkan diri, dia pasti akan dipukul habis-habisan, kemudian diusir keluar. Masalah sudah ditetapkan!Sejak mengetahui keberadaan Sonia, sepertinya samar-samar ada salah paham di antara mereka. Reviana sudah menghabiskan jerih payahnya selama 20 tahun. Setelah tahu Stella bukan putri kandungnya, dia sungguh merasa kecewa.Sebelum bertemu dengan Sonia, Reviana sangat khawatir putri kandungnya akan mengusir Stella,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status