Share

Bab 12

Penulis: Musim Gugur
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-04 10:43:40
Chenny menunggu Sonia di lantai bawah ruangan Santo. Melihat perempuan itu keluar, dia langsung bergegas menghampirinya dan bertanya, “Gimana? Petugas konseling ada bilang mau menghukum kamu, nggak?”

Sonia yang mengenakan tas sandang hanya memegang dua tali tas yang menggantung di samping tubuhnya sambil menjawab dengan nada santai, “Kenapa harus menghukumku? Aku hanya sedang melindungi diri!”

Chenny menatapnya dengan tidak percaya dan berkata, “Melia patah tulang dan papanya datang dengan emosi yang begitu membludak. Memangnya dia bisa diam saja?”

“Pokoknya sudah beres!” sahut Sonia sambil tertawa lebar.

Walaupun Chenny masih merasa ragu dan curiga, dia juga merasa lega. Perempuan itu mengikuti langkah Sonia keluar dari area universitas sambil berceloteh ria.

“Salah aku juga, coba kalau aku nggak nempelin pangeranku, kita sudah balik dari tadi! Nggak akan ada kejadian seperti ini.”

Dengan santai Sonia berkata, “Melia sudah mempersiapkan semuanya. Siapa tahu dia menungguku di suatu tempat. Mau balik cepat atau lambat hasilnya bakalan sama saja.”

“Rasain saja kakinya patah! Dia memang pantas mendapatkannya!” marah Chenny dengan wajah kesal. Setelah itu dia menatap Sonia dengan mata berbinar sambil bertanya, “Sonia, kamu pernah latihan bela diri? Cepat ajarkan aku salah satu teknik buat kalahkan Melia!”

“Mungkin karena tendanganku kebetulan terlalu kuat,” ujar Sonia.

Chenny memutar bola matanya dan menggerutu, “Sia-sia sekali aku sudah senang nggak jelas. Aku pikir kamu memang ada latar belakang rahasia dan bisa bela diri!”

“Kurang-kurangi baca novel dan nonton drama! Nggak baik buat kesehatan otak kamu,” cibir Sonia.

Keduanya berjalan keluar dari kampus dengan langkah santai sambil sesekali bercanda. Di depan gerbang, Chenny menarik tangan Sonia dan memberikan kode pada perempuan itu untuk melihat sisi kiri depan.

“Cepat! Itu Stella sang bunga kampus!”

Sonia menoleh ke arah yang dimaksud Chenny dan melihat sebuah mobil sedan yang tengah berhenti di tepi jalan. Supir pemilik mobil tersebut turun dan membuka pintu bagian belakang untuk Stella. Orang-orang di sekeliling mereka berhenti dan menatap perempuan itu dengan penuh kagum.

Chenny bergumam, “Lihatlah, kenapa nasib Stella begitu baik. Pelajaran bagus, wajah cantik, dia juga berasal dari keluarga kaya raya. Sedikit saja bagian dari diri dia yang diberikan padaku, aku bakalan sujud syukur untuk mengucapkan terima kasih!”

Sonia membuang tatapannya dan tertawa sambil berkata, “Dua yang kamu bilang terakhir itu ditentukan oleh takdir. Tapi untuk yang pertama, kamu bisa mendapatkannya dengan usaha keras!”

“Sudahlah! IQ aku ini nggak akan bisa menandingi dia. Tapi beda ceritanya kalau orang itu adalah kamu!” balas Chenny sambil menatap ke arah Sonia.

“Sejujurnya, kalau kamu punya papa yang kaya raya, kemungkinan posisi bunga kampus bukan menjadi orang lain. Sayangnya kamu kalah di bagian ekonomi, jadi hanya bisa jadi bunga jurusan saja.”

Sonia hanya menganggukkan kepalanya dan menjawab, “Kamu boleh sebut aku bunga kampus juga kok. Aku nggak masalah.”

Ucapan santai perempuan itu membuat Chenny terbahak. Dia menarik tangan Sonia ke arah kedai es yang ada di seberang sambil berkata, “Jangan mimpi! Sudah, hari ini aku akan mentraktir kamu biar nggak sakit mental!”

“Kalau gitu aku mau dua!” seru Sonia memanfaatkan kesempatan.

“Boleh! Orang cantik seperti kamu bebas!” jawab Chenny.

***

Stella kembali ke rumahnya lebih awal. Dia dan keluarganya bertiga duduk di meja makan dan tengah makan bersama. Hendri duduk di kursi utama dan berkata pada Reviana, “Kalau kamu ada waktu, telepon Sonia. Minta dia makan di rumah akhir pekan ini.

“Ada masalah?” tanya Reviana sambil mengangkat wajahnya.

“Kalau nggak ada masalah apa pun memangnya nggak boleh minta Sonia makan di rumah? Lagian kesalahpahaman waktu ulang tahunmu itu juga akan terselesaikan begitu ketemu,” ujar Hendri dengan kening berkerut.

Reviana tampak emosi ketika mengungkit masalah kala itu. “Kalau gitu kamu saja yang telepon,” kata perempuan itu dengan malas.

Stella menyendokkan makanan ke piring Reviana sambil tersenyum lembut dan berkata, “Benar apa yang papa katakan. Kenapa satu keluarga tapi harus musuhan? Akhir pekan nanti biar aku yang buatkan Kakak kue.”

Reviana tampak melembut mendengar ucapan Stella. Dia menatap perempuan itu dengan penuh sayang dan berkata, “Memang Stella yang paling pengertian.”

“Oh iya!” Dia meletakkan sendok dan dengan cepat kembali berkata, “Siang tadi Pak Welmus telepon aku dan bilang kalau awal Juni nanti ada pameran lukisan. Dia meminta kamu untuk menyiapkan sebuah lukisan bertema nasional yang kemungkinan bisa dipajang saat pameran nanti.”

“Benarkah?” tanya Stella dengan mata berbinar.

“Kalau gitu aku akan segera menyiapkannya!”

“Iya!” jawab Reviana sambil mengangguk dan sorot pandangan penuh sayang.

Setelah selesai makan, Stella kembali ke kamarnya untuk memikirkan tema yang akan dia lukis. Reviana mengetuk pintu kamarnya dan membawa semangkuk sup sarang burung.

“Tadi waktu makan malam kamu nggak makan banyak. Mama minta Bi Umi buatkan untukmu. Ayo dimakan mumpung masih panas.”

Stella mengeluarkan lukisannya yang lalu dan meminta Reviana bantu menilai hasil karyanya. Kedua ibu dan anak itu berbincang cukup lama hingga Stella menguap. Dia meminta ibunya untuk melihat-lihat terlebih dahulu, sementara dirinya pergi mandi.

Reviana membantunya membereskan meja belajarnya. Akan tetapi jari tangan perempuan itu menyenggol mouse yang ada di meja tanpa sengaja. Secara otomatis layar komputer yang ada di depannya menyala. Dia meliriknya sekilas dan dalam seketika keningnya berkerut.

Layar monitor menampilkan beranda internet milik Universitas Jembara. Dari judul berita yang ada di sana terlihat bertuliskan Sonia yang berantem dengan Melia karena seorang lelaki paling tampan di kampusnya.

Jari tangannya mulai menggerakkan kursor ke arah bawah dan mendapati bahwa Sonia berantem dengan perempuan lain demi seorang lelaki. Di bagian bawah halaman berita tersebut berisi komentar dari para mahasiswa-mahasiswi yang beraneka ragam.

Kening perempuan itu semakin berlipat dan jarinya bergerak tanpa henti membaca halaman-halaman yang ada di layar monitor. Setelah itu dia menutup beranda tersebut dengan wajah menggelap. Sonia adalah putri kandungnya yang salah gendong sewaktu kecil.

Ketika berusia 17 tahun baru dia datang. Reviana juga ingin menebus kesalahannya pada Sonia, tetapi dia melihat Sonia yang tidak memiliki motivasi untuk maju. Dibandingkan dengan Stella yang begitu pengertian serta cerdas, tidak mungkin dirinya tidak pilih kasih.

Mau tidak mau Reviana bersyukur karena tidak pernah mempublikasikan sosok Sonia yang merupakan salah satu putri dari keluarga Dikara. Jika tidak, dirinya pasti akan merasa malu!

Reviana keluar dari kamar Stella dengan wajah yang terlihat tidak senang. Dia masuk ke kamarnya ketika Hendri tengah mengambil ponsel dan hendak menelpon seseorang. Dengan cepat Reviana berkata, "Jangan telepon Sonia!"

“Kenapa?” tanya Hendri dengan wajah bingung.

“Aku nggak ingin melihat dia!” jawab Reviana dengan ketus.

“Ada apa? Bukannya tadi kita sudah sepakat?” tanya Hendri dengan alis tertaut.

“Nggak ada apa-apa, aku hanya nggak ingin melihat dia!” jawab Reviana singkat. Dia mengeluarkan aju tidur dari dalam lemari dan masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Hendri melempar ponselnya ke atas meja sambil menghela napas berat.

Vila Green Garden.

Sonia baru saja kembali dari lari santainya dan membersihkan dirinya. Setelah itu dia duduk di sofa sambil mengelus kepala Bibo sambil bermain ponselnya. Baru saja dia masuk ke dalam aplikasi permainan, terlihat pemberitahuan adanya permintaan pertemanan.

Dia membukanya dan terlonjak girang karena melihat nama Tandy di sana. Sonia memutuskan untuk mengirimkan pesan suara yang berisikan, “Tugasmu sudah selesai?”

“Gimana kalau kamu datang dan memeriksanya?” balas Tandy.

“Ikut aku dari belakang, biar aku buat kamu naik level!” sahut Sonia.

Tandy hanya mengirimkan ekspresi memutar bola mata untuk merespons ucapan perempuan itu. Kemampuan Sonia dalam bermain permainan sangat lemah dan Tandy selalu mencibirnya dalam hal tersebut. Akan tetapi dia juga yang gemar mengajak Sonia untuk bermain bersama.

Mungkin karena perempuan itu terlalu mudah dikalahkan, dia ingin mencari sebentuk rasa kepuasan pada sosok Sonia.

Keduanya bermain selama setengah jam lamanya. Sonia melirik jam yang sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh, sudah waktunya bocah lelaki itu untuk tidur. Tandy tidak membalas pesannya tetapi dia langsung keluar dari aplikasi permainan.

Sonia mengeluarkan buku pelajaran kelas 3 SD yang baru saja dia beli hari ini dan membacanya. Karena dia sudah menjadi guru les lelaki itu, maka dia harus melakukannya dengan baik. Sonia tidak pernah sekolah SD dan juga tidak pernah belajar pelajaran sekolah secara resmi. Oleh karena itu, dia harus mempelajarinya saat ini.

Hari sabtu supir keluarga Herdian tetap menjemputnya untuk berangkat menuju kediaman keluarga Herdian. Sonia tidak menemukan sosok Reza ketika dia naik ke lantai dua. Tidak tahu apakah lelaki itu sedang keluar rumah atau masih belum bangun tidur.

Tasya juga tidak ada di sana, kemungkinan besar sedang pergi berkencan. Sonia mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar Tandy. Bocah itu masih tengah bermain tab miliknya ketika dia masuk ke dalam. Sonia meletakkan tas ranselnya dan berkata, “Hari ini kita bahas lagi pelajaran kamu di minggu ini.”

“Iya,” jawab Tandy yang masih tetap duduk di sofa tanpa bergerak sedikit pun.

Sonia menunggunya selama lima menit, sepuluh menit hingga setengah jam kemudian. Akan tetapi Tandy tetap tidak berniat bangkit dari sana.

 

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 13

    Akhirnya Sonia tahu alasan dibalik berhentinya para guru les bocah lelaki itu. Anak keluarga orang kaya tidak bisa diajar dengan menggunakan kekerasan. Jika dengan ucapan nasihat, maka mereka akan protes kita cerewet. Kalau membujuknya dengan ucapan manis, maka akan dikatakan kekanakan. Rasa tidak berdaya seperti itu membuat siapa pun akan menyerah.Sonia bangkit dan melihat anak panah yang tergeletak di atas meja. Dia melirik papan panah kemudian melayangkan anak panah dalam satu gerakan dan mendarat tepat di bagian tengah!Ketika anak panah ketiga masih mengenai bagian tengah papan panah, Tandy mengangkat wajahnya dan menatap dia dengan raut terkejut. Sonia mengambil anak panah dengan kedua tangannya, setelah itu dia melayangkan anak panah tanpa melihatnya di waktu yang bersamaan.Kedua anak panah tersebut melayang dengan kecepatan yang sama. Dua buah anak panah tersebut menjatuhkan anak panah yang sebelumnya tertancap dan menggantikannya berada di posisi bagian tengah papan.Tandy b

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 14

    ”Hmmm? Aku nggak ketawa,” ujar Sonia dengan ekspresi bingung.Reza mengangkat alisnya dan bertanya, “Kamu takut sekali denganku? Kamu itu temannya Tasya dan guru lesnya Tandy. Kamu boleh ikut mereka panggil aku Om. Biasanya aku selalu penuh toleransi terhadap orang yang menjadi juniorku.”Sonia semakin ingin terbahak, tetapi dia berusaha tetap bersikap tenang dan mengangguk berkata, “Ok.”Mata Reza menatap wajah perempuan di sampingnya sekilas, kemudian mengarah ke depan dan berkata lagi, “Lain kali kalau ketemu Hana lagi, kamu nggak perlu peduliin dia.”“Dia menutupi jalanku,” jawab Sonia membela diri.“Bukannya kamu pintar menendang orang?” balas Reza.Sonia mengangkat alisnya dan bertanya balik, “Hana juga boleh ditendang?”“Tentu saja! Kamu tendang saja sesuka hatimu, biar aku yang urus,” jawab Reza dengan nada datar.Kedua alis Sonia terangkat lagi ke atas. Kalimat tersebut menunjukkan sikap dan karakter lelaki itu dalam menyelesaikan sebuah masalah. Mungkin Reza menyadarinya dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 15

    Suara lelaki itu terdengar sangat ringan dan juga hangat seperti mentari di musim semi. Terasa begitu sejuk dan juga nyaman. Sonia berbalik dan memandangi lelaki asing itu dengan tatapan tidak mengerti.Lelaki itu maju dua langkah sambil menatap Sonia. Sebersit sorot cahaya melintas di mata lelaki itu.“Meski nggak harus bayar dengan sesuatu yang berharga, setidaknya traktir makan juga nggak masalah, bukan?”Setelah mengatakan kalimat itu, dia mengulurkan tangannya dan berkata, “Kenalan dulu, namaku Melvin.”Sonia memandangi telapak tangan di hadapannya tanpa membalasnya, kemudian dia berbalik pergi begitu saja. Melvin melongo terkejut di tempatnya dan bergegas mengejar langkah perempuan itu.“Hei! Kamu nggak ngerti apa yang aku katakan?”Langkah Sonia berhenti dan menatapnya sambil menjawab, “Ngerti, tapi kamu nggak butuh traktiran aku. Tanpamu aku juga bisa membereskan masalah tadi seorang diri. Nggak perlu saling kenalan juga, aku harus segera masuk kelas.”Setelah mengatakan kalima

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 16

    Sonia berjalan lurus ke arah mobil Melvin. Akan tetapi dia tidak mengambil bunga-bunga mawar segar itu, melainkan langsung membuka pintu di posisi kemudi dan menekan tombol kunci. Setelah itu dia menghidupkan mesin dan melajukan mobil tersebut ke arah jalan raya.Gerakan tersebut membuat seluruh orang yang melihatnya tampak tercengang di tempat termasuk Melvin. Senyuman di wajah lelaki itu perlahan-lahan berubah kaku. Dia tidak menyangka bahwa Sonia tidak mengambil bunganya, tetapi dia membawa bunga beserta mobilnya juga.Saat ini dia berdiri di tengah kerumunan dengan tangan yang masih menggenggam satu tangkai bunga dan menjadi pusat perhatian semua orang. Wajahnya menggelap dan terlihat sangat emosi. Untuk sekarang dia ingin sekali mencekik leher Sonia hingga perempuan itu kehabisan napas.Sebenarnya orang seperti apa yang Hana minta dirinya taklukin? Pantas saja perempuan itu rela kehilangan uang ratusan triliun. Apakah Hana sengaja mempermainkan dirinya?Semua orang yang ada di san

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 17

    Keesokan harinya, Melvin sudah menebak waktu Sonia keluar dari toko mie. Dia memberikan kode pada beberapa orang anak buah yang ada di belakangnya dan memberikan perintah, “Lakukan dengan maksimal dan terlihat asli.”Beberapa anak buahnya yang sedang menyamar menjadi preman biasa tampak mengangguk mengerti dan berjalan menuju toko mie. Melvin bersandar pada tiang beton sambil merokok. Sekitar sepuluh menit kemudian, dia mematikan puntung rokoknya dan berjalan masuk dengan gerakan santai.Sekarang merupakan jam makan para mahasiswi kampus, oleh karena itu anak buahnya membawa Sonia ke tempat yang lebih terpencil. Setelah melewati beberapa tembok tinggi, suara ribut mereka nantinya akan tersamarkan.Melvin bisa membayangkan keadaan Sonia dengan baju yang berantakan dan tengah tergeletak tidak berdaya di tanah. Di saat perempuan itu tengah merasa putus asa, dia akan muncul bagaikan seorang pahlawan. Sonia akan memandangnya dengan mata berbinar dan penuh harus serta rasa terima kasih.Untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 18

    Kebetulan Reza juga ada urusan sewaktu Sonia pergi, jadi Reza sekalian mengantar Sonia ke pusat kota. Sonia masih merasa tidak nyaman harus berduaan dengan Reza di tempat yang sempit dan tertutup, makanya dia sering kali buang muka berpura-pura melihat pemandangan.Begitu mobil memasuki jalan raya beraspal, Reza fokus melihat ke depan sambil membuka pembicaraan dengan Sonia, “Melvin lagi dekatin kamu, ya?”“Eh?”Spontan Sonia langsung menoleh ke arah Reza karena dia terkejut bahwa ternyata Reza juga sudah tahu.“Waktu itu aku lihat dia ngasih kamu bunga di depan Jembara University.”“Ooh, iya!”“Sebelum kamu pertimbangkan mau sama dia atau nggak, aku masih kasih tahu satu hal. Dia itu sepupunya Hana. Mamanya Hana itu tantenya Melvin,” tutur Reza lirih.Ternyata … seperti itu ceritanya!“Aku nggak tahu si Melvin itu beneran suka sama kamu atau nggak, tapi aku rasa aku punya tanggung jawab untuk kasih tahu hal ini ke kamu. Tapi, soal kamu masih mau sama dia atau nggak, itu keputusan kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 19

    Ucapan temannya itu sangat frontal sampai membuat Siska merasa malu. Jujur saja, awalnya Siska masih ingin mengelak, tapi dia berubah pikiran dan hanya tersenyum menjawabnya, “Aku juga nggak tahu kenapa dia bisa suka sama aku.”Sonia spontan menoleh ke arah wanita yang dipanggil dengan nama Siska itu. Dari tadi Sonia memang merasa dia agak familier, dan setelah diingat-ingat kembali, Siska itu memang pernah memerankan seorang karakter utama di salah satu drama yang dulu Yeni tonton. Drama itu memang tidak tayang terlalu lama, tapi setiap episodenya sangat seru. Yeni juga bilang sangat disayangkan drama tersebut tidak laku di pasaran.Selain itu, Sonia juga ingat dengan wanita yang mengenakan gaun biru itu, dia adalah seorang aktris baru bernama Tiara.“Asal ada Reza, kamu bisa dapat apa pun yang kamu mau. Kalau nanti kamu sudah terkenal, jangan lupa bantu aku juga, ya,” kata Tiara.“Buat apa aku bantuin lagi, bukannya kamu sudah punya Matias?”“Aku sudah mati-matian ngedapetin hatinya

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 20

    Kerumunan orang yang hanya datang untuk melihat semuanya sudah diusir pergi oleh Daniela, dan sekarang hanya ada petugas keamanan saja yang masih berjaga di sana. Ketika Reza sampai, secara spontan semua orang langsung minggir ke samping, menyisakan jalan yang luas di tengah untuk Reza lewati.“Maaf acara makan-makan Pak Reza jadi terganggu,” kata Devi sembari memapah Siska.“Kenapa ini?” tanya Reza. Akan tetapi kedua matanya langsung menyipit ketika dia menyadari Sonia juga ada di sana.Raut wajah Daniela langsung berubah dan melindungi Sonia di belakangnya. Dia tidak mengira kalau yang datang ternyata adalah Reza Herdian, tak heran dari tadi Siska sama sekali tidak takut.Devi menjelaskan semua yang terjadi dengan rinci kepada Reza, tentunya ditambah bumbu-bumbu penyedap seperti perbuatan Sonia yang membenturkan Siska ke tembok, membuat kakinya yang baru saja membaik lagi-lagi terluka.Sebenarnya Sonia sendiri santai saja ketika melihat Reza datang. Hanya saja … dia masih tidak habi

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1825

    Tidak peduli bagaimana Tandy menidurkan Yana, Yana masih tidak mengantuk. Setelah semuanya bubar, Yana pun melambaikan tangannya kepada Tandu dengan tidak rela. “Sampai jumpa, Kak!”Sonia memuji Tandy, “Aku nggak menyangka kamu bisa main sama anak kecil.”Tandy menunjukkan ekspresi dewasanya. “Biasa saja. Tidak sulit untuk bermain dengan anak kecil seperti dia!”…Setelah keluar dari Nine Street Mansion, saat hendak memasuki mobil, Sonia menepuk-nepuk pundak Tasya, lalu berkata dengan datar, “Pikirkan lagi. Kalau sebuah hubungan membuatmu terasa tersiksa, sudah seharusnya kamu melepaskannya!”Tasya memalingkan kepala dengan syok. Ketika melihat tatapan Sonia, hatinya terasa pilu. Dia hampir saja menangis. Tasya langsung menunduk. “Aku mengerti!”“Semuanya akan berlalu!”“Emm!” Tasya dan Sonia saling berpelukan. Dia membalikkan tubuhnya hendak memasuki mobil.…Sesampainya di rumah, Reza memandikan Sonia. Dia membiarkan Sonia untuk berbaring di atas ranjang, lalu mengoleskan krim di tub

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1824

    Semua orang spontan tertawa. Ranty pun berkata, “Apa yang kamu katakan sebelumnya? Jujur atau tantangan? Kak Jason, silakan hukum mereka!”Jason bertanya pada Tiffany, “Jujur atau tantangan?”Tiffany hanya kenal dengan Sonia. Dia tidak ingin membocorkan masalah pribadinya di hadapan orang banyak. Setelah berpikir sejenak, dia pun berkata, “Tantangan!”Jason juga sudah menebak bahwa Tiffany akan memilih tantangan. Dia langsung berkata, “Gampang! Berhubung kamu dan Bondan kalah dalam ronde kali ini, kalian ciuman sekali!”Bondan segera berkata, “Tidak! Ganti yang lain. Minum, push up, sit up, apa pun boleh!”Jason tersenyum malas. “Kamu yang menang atau aku? Aku tidak mau ganti, yang itu saja!”Ranty juga ikut meramaikan. “Ayo, yang cepat! Permintaan kami juga nggak keterlaluan!”Kelly dan Sonia hanya menyaksikan dari samping. Johan dan yang lainnya mulai berkata.“Tuan Bondan, kamu tidak mengakui kekalahanmu, ya!”“Iya, dulu kamu tidak pernah ragu-ragu!”“Dia itu kekasihmu. Apa yang kam

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1823

    Tandy ingin ikut meramaikan, tetapi dia malah diusir oleh Jason. “Ngapain anak kecil main kartu? Kamu jaga Yana sana!”Tandy menggendong Yana pergi dengan ekspresi kesal. Yana sungguh menyukai Tandy. Dia pun terus mencubit wajah Tandy dan memanggilnya, “Kak, Kak!”Jason bertanya bagaimana peraturan permainannya.Kelly mengusulkan untuk bermain seperti waktu itu, diberi stempel kura-kura pada yang kalah.Tiffany pun berkata dengan tersenyum, “Kita juga bisa main jujur atau tantangan, kemudian diberi sedikit hukuman. Orang yang menang diperbolehkan untuk memberi hukuman!”Bondan menimpali, “Boleh juga!”Reza menunjukkan ekspresi acuh tidak acuh. “Kalian bahas sendiri. Lagi pula semua itu juga untuk kalian!”Jason mengangkat-angkat alisnya. “Maksudmu, kamu dan Sonia tidak akan kalah?”“Tentu saja!” Reza menunjukkan ekspresi arogannya. “Aku dan Sonia tidak pernah kalah!”Jason merasa kesal. “Kalian ngomongnya seolah-olah kalian berdua itu sangat kompak!”Ranty menyipitkan matanya. Sepertin

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1822

    “Meski dia cantik, semua itu juga tidak ada hubungannya sama aku!” Yandi langsung berterus terang. “Kamu juga tahu bagaimana hidupku. Apa hidupku sejalan sama dia?”Sonia berkata, “Tapi sekarang kamu sudah kembali hidup seperti normal. Asalkan Tasya nggak keberatan, aku merasa semua itu bukan masalah!”“Mana mungkin dia tidak keberatan?” Yandi tersenyum sinis. “Dia sudah hidup manja sejak kecil. Dia anaknya lugu. Apa mungkin dia akan suka dengan pria sepertiku?”Dari ekspresi kaget Tasya tadi, Yandi tahu bahwa Tasya tidak akan menerimanya.“Bagaimana kalau dia bersedia?” tanya Sonia.Sikap Yandi sangat tegas. “Tidak mungkin. Aku tidak berencana untuk berpacaran dan menikah. Jadi, aku tidak mau menunda waktunya. Lagi pula, kalau aku benar-benar bersama dengan Tasya, aku mesti panggil kamu dan Reza dengan sebutan apa? Bukannya lucu!”Sonia terdiam membisu. Dia sungguh tidak kepikiran dengan hal itu. Yandi adalah anggota Keluarga Tanadi. Sebenarnya dia satu pangkat dengan Reza. Kalau dia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1821

    Namun, bukannya akan lebih sadis apabila memberinya harapan?Yandi memutar tubuhnya secara perlahan. Dia menatap Tasya dengan serius, “Tasya, kamu tidak memahami masa laluku. Aku pernah membunuh dan melakukan banyak tindak kriminal. Aku juga pernah bersama banyak wanita.”“Aku pernah membayar uang beberapa ratus ribu demi memuaskan hasratku terhadap wanita. Dulu aku melewati hari-hariku di dunia gelap, mengganti nyawa dengan uang. Setiap kali uang sampai di tanganku, aku pun akan menghamburkannya dengan berjudi, balapan, bermain wanita!”Tasya menatap Yandi dengan syok.Salah satu ujung bibir Yandi sedikit melengkung ke atas. “Apa kamu merasa sangat kaget? Jadi, apa kamu benar-benar menyukaiku? Kamu hanya sedikit penasaran sama aku. Setelah kamu memahamiku, kamu hanya akan meremehkanku!”“Jadi, aku hanya ingin melewati sisa hidupku dengan santai saja. Masalah menikah dan punya anak tidak ada dalam rencanaku, apalagi berpacaran ….” Tiba-tiba Yandi tersenyum. “Semakin tidak mungkin lagi!

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1820

    Sonia mengerutkan keningnya. Dia berdiri di tempat, melihat tatapan Tasya kelihatan tertekan ketika menatap Yandi. Dalam seketika, sepertinya Sonia sudah mengerti.Jujur saja, Sonia sungguh merasa terkejut. Dia sungguh tidak menyangka mereka akan bersama. Sebab di mata Sonia, Yandi adalah seniornya Tasya.Hoosh! Sonia sungguh merasa syok! Di dalam balkon, Tasya sedang berjalan ke sisi Yandi sembari tersenyum. Dia berbasa-basi bagai tidak pernah terjadi apa-apa. “Sudah lama aku nggak ke restoran. Apa semuanya berjalan lancar?”Saat waktu itu Tasya kembali ditolak oleh Yandi, hubungan mereka berdua menjadi semakin canggung saja. Tasya merasa agak takut untuk berjumpa dengan Yandi. Itulah sebabnya belakangan ini, dia tidak ke restoran.Yandi menoleh untuk menatap Tasya. Dia mematikan rokok, lalu mengangguk dengan perlahan. “Baik-baik saja!”Tasya meletakkan kedua tangan di atas pagar besi. Dia menatap Yandi, lalu berkata, “Dari raut wajahmu, sepertinya kondisimu nggak terlalu bagus. Apa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1819

    Tiffany berpikir sejenak, lalu membalas dengan langsung, “Nggak jadi batal!”Demi tujuan Jolin tidak tercapai, Tiffany tidak boleh membatalkan pernikahan!Bondan menatapnya. “Serius tidak mau dibatalkan lagi?”Jolin mengangguk. “Iya!”Tiba-tiba Bondan membungkukkan tubuh untuk mendekati Tiffany. Dia mengangkat tangan untuk mencubit dagu Tiffany. “Nona Jolin, sebenarnya temperamenku nggak bagus. Aku harap kamu bisa berpikir dengan saksama. Jangan plin-plan.”Kening Tiffany berkerut. Si pria masih tersenyum. Terlintas ekspresi dingin di dalam tatapannya. Jantungnya berdebar kencang. Dia kepikiran lagi dengan pelajaran yang Bondan berikan kepada Johnson waktu itu, boleh dikatakan sangat sadis.Tiffany kembali menjelaskan, “Aku memang ingin membatalkan pernikahan, tapi aku bukan orang yang plin-plan. Aku nggak pernah pergi cari Johnson. Aku juga nggak akan melakukan hal yang merusak harga diriku!”“Jadi, bagaimana dengan masalah pembatalan pernikahan? Apa kamu sudah mempertimbangkannya?” t

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1818

    Manajer menatap kepergian Bondan dan Tiffany. Kemudian, dia menoleh untuk membelalaki Jolin. “Apa kamu sudah gila? Beraninya kamu menyinggung calon istri Tuan Bondan?”Jolin menangis. “Aku nggak menyinggungnya. Aku difitnah!”Manajer mengerutkan keningnya. “Meskipun dia benar-benar memfitnahmu, kamu hanya boleh bersabar saja. Apa pun ceritanya kamu nggak boleh konflik dengan tamu. Apa kamu lupa dengan peraturan di hotel ini? Kamu ikut pelatihan dari awal saja. Bonusmu bulan ini hangus!”Suara tangis Jolin semakin keras lagi. Dia memaki dalam hati lantaran diperlakukan tidak adil di dunia ini. Dia semakin membenci Tiffany saja.Kenapa nasib Tiffany sebaik ini? Dia dilahirkan di keluarga kaya, bahkan pasangan hidupnya adalah Bondan yang tampan dan kaya! Tadi Jolin mendengar kabar batalnya pernikahan mereka. Dia mengira Bondan akan membenci Tiffany. Dia tidak menyangka Bondan akan begitu melindunginya!…Bondan membawa Tiffany kembali ke ruangan VIP. Dia berjalan beberapa langkah, kemudia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1817

    Tiba-tiba Tiffany berjalan keluar toilet wanita. Dia menatap Jolin dengan tatapan sinis, lalu melangkah mendekati Jolin. Satu detik kemudian, sebuah tamparan dilayangkan di wajah Jolin.“Ahh!”Jolin terhuyung-huyung ke belakang. Dia menutup wajah Tiffany dengan kaget. Raut wajah Tiffany juga menjadi pucat. “Dasar wanita nggak tahu malu. Sebelumnya kamu menggoda Johnson, sekarang kamu malah ingin menggoda Bondan. Apa kamu mau merebut semua pria di sisiku? Kamu malah menginginkan pria apa pun. Apa kamu itu tempat daur ulang?”Bondan masih tidak bergerak hanya bersandar di dinding. Tadinya dia sedang menyaksikan pertunjukan. Namun ketika mendengar kalimat terakhir Tiffany, dia langsung mengangkat kepala untuk menatap Tiffany. Keningnya juga spontan berkerut! Apa maksud Tiffany? Apa dirinya adalah sampah?Jolin memegang pipinya sembari menangis tersedu-sedu. “Aku hanya beri tahu kenyataan kepada Tuan Bondan. Apa kamu berani bilang kalau kamu nggak pernah mencari Johnson?”Usai berbicara,

DMCA.com Protection Status