Share

Bab 15

Author: Musim Gugur
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Suara lelaki itu terdengar sangat ringan dan juga hangat seperti mentari di musim semi. Terasa begitu sejuk dan juga nyaman. Sonia berbalik dan memandangi lelaki asing itu dengan tatapan tidak mengerti.

Lelaki itu maju dua langkah sambil menatap Sonia. Sebersit sorot cahaya melintas di mata lelaki itu.

“Meski nggak harus bayar dengan sesuatu yang berharga, setidaknya traktir makan juga nggak masalah, bukan?”

Setelah mengatakan kalimat itu, dia mengulurkan tangannya dan berkata, “Kenalan dulu, namaku Melvin.”

Sonia memandangi telapak tangan di hadapannya tanpa membalasnya, kemudian dia berbalik pergi begitu saja. Melvin melongo terkejut di tempatnya dan bergegas mengejar langkah perempuan itu.

“Hei! Kamu nggak ngerti apa yang aku katakan?”

Langkah Sonia berhenti dan menatapnya sambil menjawab, “Ngerti, tapi kamu nggak butuh traktiran aku. Tanpamu aku juga bisa membereskan masalah tadi seorang diri. Nggak perlu saling kenalan juga, aku harus segera masuk kelas.”

Setelah mengatakan kalimat itu, Sonia langsung berbalik pergi tanpa menoleh lagi ke arahnya. Melvin hanya berdiri di sana memandangi punggung perempuan itu dengan ekspresi cengo. Bisa-bisanya dia ditolak oleh seorang perempuan?!

Walaupun Sonia tidak mengenalnya, dia tidak memerlukan identitas keluarganya untuk memikat perempuan. Hanya mengandalkan wajahnya saja, dia sudah bisa mendapatkan segalanya. Keberanian dari mana yang membuat perempuan itu berani menolaknya?!

Melvin mendengus sinis sambil berbisik dalam hati bahwa dirinya tidak percaya perempuan itu beneran menolaknya.

Keesokan harinya, Sonia hanya memiliki satu kelas mata kuliah saja siang ini. Dia keluar dari gerbang dan mendapati banyak sekali kaum perempuan yang tengah berkumpul dan bergosip. Dia memutuskan untuk melangkahkan kakinya ke halte bus. Tiba-tiba terdengar seorang perempuan yang berseru dengan antusias,

“Beneran Melvin?!”

“Iya! Aku pernah lihat foto dia. Nggak akan salah!”

Sonia melirik orang-orang tersebut dengan langkah kaki yang berhenti sesaat. Di depan pintu kampus berhenti sebuah mobil Rolls Royce yang di bagian belakangnya dipenuhi bunga mawar merah segar dan sangat menarik perhatian.

Yang paling menarik adalah lelaki yang duduk di dalam mobil. Dia mengenakan kemeja putih dan kacamata berbingkai emas serta wajahnya yang rupawan. Benar-benar seperti pangeran yang sering dilihat dalam dongeng.

Dua tahun terakhir ini Melvin semakin terkenal di Jembara. Keluarga Santoso juga merupakan konglomerat terkenal di kota tersebut. Melvin merupakan satu-satunya penerus dari keluarga tersebut. Akan tetapi lelaki itu terkenal bukan karena prestasi bisnisnya, melainkan gosip antara dia dengan artis yang kerap muncul di media.

Tampan, pemain wanita dengan segudang kekayaan serta pemikiran bisnis merupakan julukan yang diberikan oleh warga Jembara.

Saat ini, pangeran dalam dongeng itu terlihat melangkah turun dari mobil sambil memegang satu batang mawar merah dan melangkah ke arah Sonia. Terdengar teriakan tertahan dari para kaum hawa dan menatap Sonia dengan sorot iri dan juga benci.

Di seberang jalan tampak mobil Bentley yang tengah berhenti. Robi melihat ke arah luar jendela dan bertanya, "Bukannya itu Non Sonia?”

Reza yang duduk di kursi bagian belakang dan tengah menunduk membaca dokumen masih belum menyadari apa yang dikatakan oleh Robi. Dia mengangkat kepalanya dan mendapati sosok Sonia di depan sana. Pandangannya langsung tertuju pada Sonia yang wajahnya terlihat sedikit terkejut.

Supir yang menjemput Tasya tiba-tiba ada urusan. Reza dan Robi yang kebetulan melewati Universitas Jembara sekalian menjemput perempuan itu. Sekarang mobil mereka sedang berhenti dan tengah menunggu Tasya keluar. Ternyata mereka melihat pemandangan ada yang menyatakan perasaan pada Sonia.

“Melvin anaknya Martin yang sejak kecil sudah berada di luar negri. Dia balik saat Pak Reza keluar negeri. Dua tahun ini dia mulai mengambil alih perusahaan dan kinerjanya sangat bagus. Yang bersaingan dengan kita untuk mengambil tanah di bawah jembatan Golden Coast adalah Melvin,” jelas Robi.

Reza menganggukkan kepalanya dengan mata yang tetap menatap Sonia. Dia melihat Melvin yang melangkah perlahan hingga berhenti di hadapan perempuan itu.

Sebenarnya Sonia merasa sedikit terkejut. Tidak aneh kalau lelaki itu tahu bahwa dirinya mahasiswi di universitas Jembara, tetapi lelaki itu menunggu di depan sini dengan persiapan yang lengkap menunjukkan Melvin tahu jurusan apa yang dia ambil. Apa yang ingin dilakukan oleh lelaki itu?

Sonia tidak percaya bahwa hanya dalam sekali pertemuan bisa membuat Melvin jatuh hati pada dirinya.

Perempuan itu menatap Melvin yang mendekat dengan ekspresi datar dan biasa saja. Kedua mata sejernih air itu tampak tidak terkejut, dan juga tidak sengaja menunjukkan sorot dingin. Hanya ada tatapan penuh siaga dan hati-hati yang terlihat di kedua bola mata itu.

Melvin berhenti di hadapannya dengan orang-orang sekitar yang mulai sibuk menahan napas dan bersorak. Mata tajamnya menatap Sonia dalam kemudian berkata, “Mungkin kamu nggak akan percaya, tetapi aku memang jatuh hati padamu dalam pandangan pertama. Kemarin kamu nggak mau traktir aku makan, kalau gitu biar aku yang traktir kamu makan. Gimana?”

Sonia bisa mendengar para perempuan yang berseru tertahan. “Aduh jantungku! Cepat telepon ambulans!”

Dia melihat Melvin mengulurkan bunga ke hadapannya dan menggelengkan kepala sambil berkata, “Maaf, aku masih ada urusan.”

Melvin sendiri tampak terkejut, tetapi dia tersenyum lembut dan berkata, “Hanya makan biasa saja. Nggak menunjukkan sikap apa pun dari kamu. Anggap saja sebagai penghibur bagi aku yang semaleman nggak bisa tidur karena kamu.”

Seruan tertahan kembali terdengar dari orang-orang di sekelilingnya. Lelaki ini benar-benar setia, kaya dan juga romantis! Semua kejadian yang hanya terlihat di drama ini membuat para kaum hawa berseru girang dan antusias.

Sonia menyadari ada yang mengambil fotonya dan mulai merasa terganggu. Dengan raut wajah tetap datar dia menjawab dengan tegas, “Maaf sekali.”

Perempuan itu melangkahkan kakinya untuk pergi, tetapi gerakan Melvin yang lebih cepat langsung menutupi jalan Sonia dengan berdiri di depannya. Matanya tampak jernih dengan sudut bibir yang terangkat ke atas dan berbisik, “Jangan begitu. Ada banyak orang yang melihatku, jangan buat aku malu. Setelah makan, aku langsung mengantarkan kamu pulang.”

Sonia tidak ingin terus menerus terusik, dia menolaknya sekali lagi dan melanjutkan langkah kakinya. Kening Melvin berkerut dan langsung mencengkeram lengan Sonia. Perempuan itu mundur selangkah dan menatap wajah Melvin dengan sorot mata yang tajam.

Melvin terdiam sesaat karena sorot mata perempuan ini terlihat penuh waspada dan juga terganggu. Sorot mata itu bukan terlihat sedang kesal, melainkan benar-benar marah. Bibir lelaki itu melengkung lagi dan mundur selangkah sambil berkata, “Ok, kita nggak makan. Kamu terima ini saja.”

Dia menunjuk bunga-bunga segar yang memenuhi mobilnya. Akan tetapi sikap Sonia tetap dingin dan dengan tegas berkata, “Aku nggak mau!”

“Kalau gitu berarti kamu mau kita ditonton oleh begitu banyak orang terus menerus?” tanya Melvin sambil tersenyum kecil. Dia tahu kalau Sonia tidak suka dijadikan bahan tontonan orang-orang. Perempuan itu menarik napas dalam-dalam dan bertanya, “Harus diterima?”

“Iya! Kalau nggak, aku nggak akan membiarkan kamu pergi,” jawab Melvin dengan nada jenaka.

Robi yang ada di dalam mobil Bentley berkata, “Sepertinya Melvin sedang mempersulit Non Sonia.”

Reza juga melihatnya dan merasa seperti apa yang Robi katakan. Matanya terlihat menggelap dengan tangan yang sudah terletak di atas pintu mobil.

Baru saja dia hendak membuka pintu, terlihat Sonia yang mendadak berlari ke arah mobil Melvin. Gerakannya terhenti dan ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh perempuan itu. Melvin juga melayangkan sorot pandangan yang sama ke arah Sonia.

Perempuan itu nggak akan bisa membawa semua bunga yang jumlahnya begitu banyak seorang diri. Pada akhirnya Sonia tetap harus masuk ke dalam mobilnya. Asalkan sudah masuk dalam mobilnya, maka dia bisa mengajaknya untuk pergi makan lagi.

Selesai makan maka dia akan ke hotel dan menyelesaikan misinya. Dia sudah bilang pada Hana untuk membereskannya dalam waktu tiga hari. Namun sepertinya dia tidak membutuhkan waktu sebanyak itu.

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 16

    Sonia berjalan lurus ke arah mobil Melvin. Akan tetapi dia tidak mengambil bunga-bunga mawar segar itu, melainkan langsung membuka pintu di posisi kemudi dan menekan tombol kunci. Setelah itu dia menghidupkan mesin dan melajukan mobil tersebut ke arah jalan raya.Gerakan tersebut membuat seluruh orang yang melihatnya tampak tercengang di tempat termasuk Melvin. Senyuman di wajah lelaki itu perlahan-lahan berubah kaku. Dia tidak menyangka bahwa Sonia tidak mengambil bunganya, tetapi dia membawa bunga beserta mobilnya juga.Saat ini dia berdiri di tengah kerumunan dengan tangan yang masih menggenggam satu tangkai bunga dan menjadi pusat perhatian semua orang. Wajahnya menggelap dan terlihat sangat emosi. Untuk sekarang dia ingin sekali mencekik leher Sonia hingga perempuan itu kehabisan napas.Sebenarnya orang seperti apa yang Hana minta dirinya taklukin? Pantas saja perempuan itu rela kehilangan uang ratusan triliun. Apakah Hana sengaja mempermainkan dirinya?Semua orang yang ada di san

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 17

    Keesokan harinya, Melvin sudah menebak waktu Sonia keluar dari toko mie. Dia memberikan kode pada beberapa orang anak buah yang ada di belakangnya dan memberikan perintah, “Lakukan dengan maksimal dan terlihat asli.”Beberapa anak buahnya yang sedang menyamar menjadi preman biasa tampak mengangguk mengerti dan berjalan menuju toko mie. Melvin bersandar pada tiang beton sambil merokok. Sekitar sepuluh menit kemudian, dia mematikan puntung rokoknya dan berjalan masuk dengan gerakan santai.Sekarang merupakan jam makan para mahasiswi kampus, oleh karena itu anak buahnya membawa Sonia ke tempat yang lebih terpencil. Setelah melewati beberapa tembok tinggi, suara ribut mereka nantinya akan tersamarkan.Melvin bisa membayangkan keadaan Sonia dengan baju yang berantakan dan tengah tergeletak tidak berdaya di tanah. Di saat perempuan itu tengah merasa putus asa, dia akan muncul bagaikan seorang pahlawan. Sonia akan memandangnya dengan mata berbinar dan penuh harus serta rasa terima kasih.Untu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 18

    Kebetulan Reza juga ada urusan sewaktu Sonia pergi, jadi Reza sekalian mengantar Sonia ke pusat kota. Sonia masih merasa tidak nyaman harus berduaan dengan Reza di tempat yang sempit dan tertutup, makanya dia sering kali buang muka berpura-pura melihat pemandangan.Begitu mobil memasuki jalan raya beraspal, Reza fokus melihat ke depan sambil membuka pembicaraan dengan Sonia, “Melvin lagi dekatin kamu, ya?”“Eh?”Spontan Sonia langsung menoleh ke arah Reza karena dia terkejut bahwa ternyata Reza juga sudah tahu.“Waktu itu aku lihat dia ngasih kamu bunga di depan Jembara University.”“Ooh, iya!”“Sebelum kamu pertimbangkan mau sama dia atau nggak, aku masih kasih tahu satu hal. Dia itu sepupunya Hana. Mamanya Hana itu tantenya Melvin,” tutur Reza lirih.Ternyata … seperti itu ceritanya!“Aku nggak tahu si Melvin itu beneran suka sama kamu atau nggak, tapi aku rasa aku punya tanggung jawab untuk kasih tahu hal ini ke kamu. Tapi, soal kamu masih mau sama dia atau nggak, itu keputusan kamu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 19

    Ucapan temannya itu sangat frontal sampai membuat Siska merasa malu. Jujur saja, awalnya Siska masih ingin mengelak, tapi dia berubah pikiran dan hanya tersenyum menjawabnya, “Aku juga nggak tahu kenapa dia bisa suka sama aku.”Sonia spontan menoleh ke arah wanita yang dipanggil dengan nama Siska itu. Dari tadi Sonia memang merasa dia agak familier, dan setelah diingat-ingat kembali, Siska itu memang pernah memerankan seorang karakter utama di salah satu drama yang dulu Yeni tonton. Drama itu memang tidak tayang terlalu lama, tapi setiap episodenya sangat seru. Yeni juga bilang sangat disayangkan drama tersebut tidak laku di pasaran.Selain itu, Sonia juga ingat dengan wanita yang mengenakan gaun biru itu, dia adalah seorang aktris baru bernama Tiara.“Asal ada Reza, kamu bisa dapat apa pun yang kamu mau. Kalau nanti kamu sudah terkenal, jangan lupa bantu aku juga, ya,” kata Tiara.“Buat apa aku bantuin lagi, bukannya kamu sudah punya Matias?”“Aku sudah mati-matian ngedapetin hatinya

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 20

    Kerumunan orang yang hanya datang untuk melihat semuanya sudah diusir pergi oleh Daniela, dan sekarang hanya ada petugas keamanan saja yang masih berjaga di sana. Ketika Reza sampai, secara spontan semua orang langsung minggir ke samping, menyisakan jalan yang luas di tengah untuk Reza lewati.“Maaf acara makan-makan Pak Reza jadi terganggu,” kata Devi sembari memapah Siska.“Kenapa ini?” tanya Reza. Akan tetapi kedua matanya langsung menyipit ketika dia menyadari Sonia juga ada di sana.Raut wajah Daniela langsung berubah dan melindungi Sonia di belakangnya. Dia tidak mengira kalau yang datang ternyata adalah Reza Herdian, tak heran dari tadi Siska sama sekali tidak takut.Devi menjelaskan semua yang terjadi dengan rinci kepada Reza, tentunya ditambah bumbu-bumbu penyedap seperti perbuatan Sonia yang membenturkan Siska ke tembok, membuat kakinya yang baru saja membaik lagi-lagi terluka.Sebenarnya Sonia sendiri santai saja ketika melihat Reza datang. Hanya saja … dia masih tidak habi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 21

    Reza juga melirik Melvin dengan gayanya yang santai tanpa bicara sedikit pun, seakan-akan memang sedang menunggu Melvin memanggilnya.“Kapan-kapan aku dan Sonia bakal datang berkunjung!” kata Melvin.Ekspresi wajah Siska juga langsung berubah dari yang awalnya penuh dengan kebencian kini menjadi sangat ramah. Dia mendekati Sonia dan berkata dengan senyum, “Oh, ternyata kamu keponakannya Pak Reza. Yang tadi itu cuma salah paham! Temperamennya Devi memang jelek, kadang ngomong suka nggak mikir dulu, jadi jangan dimasukkin ke hati, ya.”Devi juga segera meminta maaf, “Aku benar-benar nggak tahu kalau kamu keponakannya Pak Reza. Ini semua salahku.”Begitu pula dengan Tiara yang segera mendatangi Sonia dan meminta maaf dengan tulus, “Sonia, aku benar-benar minta maaf!”Hanya karena sebutan “Om”, dalam sekejap sikap semua orang langsung berubah 180 derajat.“Untuk Tiara, jangan panggil aku Sonia. Kamu harus manggil aku Non Sonia!”Wajah Tiara langsung memucat. Tadinya dia mengira Reza akan m

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 22

    Saat ini di lorong hanya tinggal Reza dan Melvin. Tinggi badan mereka berdua tidak terlalu jauh, dan juga mereka sama-sama memiliki paras serta perangai yang mencolok dibandingkan orang kebanyakan. Atmosfer di sana pun jadi menegang dan seolah pancaran cahaya jadi meredup.“Sonia itu beneran keponakan kamu? Kenapa marganya bukan Herdian?” tanya Melvin dengan tatapan matanya yang tajam seperti seekor rubah itu.“Terserah marganya dia apa, yang jelas dia manggil aku ‘Om’.”“Oh, begitu? Kirain cuma ngaku-ngaku!”“Aku nggak segabut itu sampai harus ngaku-ngaku dia sebagai keponakanku, apalagi ngaku-ngaku orang lain sebagai pacar!” kata Reza.“Kemarin malam Sonia setuju untuk jadi pacarku, itu bukan cuma sementara saja.”“Kalau begitu, berarti kamu juga harus manggil aku ‘Om’!”“.…”Sekembalinya mereka berdua ke ruang makan, Melvin merasa dirinya masih kalah jauh dibandingkan Reza. Pemikiran yang berkecamuk di kepalanya ini membuat dia uring-uringan dan jadi sensitif terhadap segala hal. Ak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 23

    Sonia jelas mengerti apa yang dirasakan oleh Ranty, hanya saja Sonia merasa bersimpati kepadanya. Tak lama kemudian, Matias pun tiba di restoran dan langsung menghubungi Ranty untuk menanyakan di ruangan mana dia berada.Karena tidak ingin mengganggu temannya, Sonia bangkit dari kursinya dan berkata, “Kalian ngobrol saja berdua, aku pulang duluan.”“Kan aku yang ngajak kamu, jadi aku juga yang harus antar kamu pulang. Lagian kamu kan juga kenal sama Matias, kenapa malah pergi?”“Terus aku jadi kambing congek saja, gitu?” balas Sonia bergurau, “Lagian kamu juga sudah minum banyak, gimana mau nyetir? Aku pulang naik taksi saja.”“Ya sudah. Sampai rumah nanti langsung kabari aku.”“Oke!”Ranty mengantar Sonia sampai ke depan restoran, tapi siapa yang menduga mereka malah berpapasan dengan Matias di lorong. Matias tampak mengenakan jas dan mengeluarkan aroma alkohol dari tubuhnya, seolah dia baru saja menghadiri perjamuan dengan orang lain. Dengan matanya yang berkilauan dan sikap yang han

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1754

    Ketika mendengar nada bicara Jason, hati Kelly spontan gemetar. Dia membalas dengan suara rendah, “Oh!”Kelly meletakkan dokumen di tangan, lalu meminum setengah gelas air berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia baru berjalan ke luar.Setibanya di bawah gedung perusahaan, ternyata mobil Jason memang sedang diparkirkan di sana.Baru saja Kelly membuka pintu mobil baris belakang, tiba-tiba terdengar suara pria dari bangku pengemudi. “Duduk depan!”Kelly sungguh tidak menyangka Jason akan mengendarai mobilnya sendiri. Kelly pun duduk di bangku samping pengemudi.Setelah Jason mabuk malam hari itu, ini adalah pertama kalinya mereka berjumpa lagi. Ketika melihat Jason, Kelly spontan kepikiran dengan ucapannya malam hari itu. Raut wajahnya kelihatan tidak alami, dia bahkan tidak berani untuk mengangkat kepalanya.Suasana di dalam mobil sangat hening. Jason tidak berbicara, hanya menunjukkan ekspresi muramnya saja. Kelly juga tidak berbicara.Setelah terdiam beberapa saat, Jason ber

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1753

    Dulu, Kelly pasti akan langsung menolak. Namun sekarang, Kelly malah merasa ragu.Kelly mesti membayar utang Yerin dan mesti merawat ayahnya. Dia sangat membutuhkan uang!Ketika menyadari Kelly tidak berbicara, Kenneth pun melanjutkan, “Hubungan kerja di perusahaanmu sangat rumit. Susah untuk bisa naik jabatan. Kamu juga mesti menghadapi banyak jenis klien. Kalau kamu ke perusahaanku, aku jamin kamu bisa mendapatkan berkali-kali lipat lebih banyak daripada perusahaanmu yang sekarang!”Kelly terdiam sejenak. Dia sedang merenung. “Kamu beri aku waktu untuk pertimbangkan masalah ini dulu!”Waktu itu, Kelly langsung menolak. Kali ini, dia mengatakan dirinya perlu waktu untuk mempertimbangkannya. Jadi, Kenneth seolah-olah melihat adanya secercah cahaya. Dia segera berkata dengan tersenyum, “Nggak masalah. Kamu pertimbangkan dulu dengan baik. Aku akan sambut kedatanganmu kapan saja!”…Jason membawa Howard pergi menemui seorang klien. Baru saja dia menuruni mobil berjalan ke dalam restoran,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1752

    Kening Kelly berkerut. Dia tidak tahu ada masalah seperti ini.“Tadi perusahaan kami juga membuka rapat khusus membahas persoalan ini. Kami memutuskan Pak Iwan tidak perlu melakukan kompensasi apa pun. Kemudian, semua biaya pengobatan dan pemulihan Pak Iwan akan ditanggung oleh perusahaan!”Kelly sungguh merasa syok. “Ayahku memang sudah membantu mengurangi kerugian perusahaan, tapi dia juga bertanggung jawab atas insiden kebakaran. Aku nggak bisa tinggal diam saja!”“Aku tahu Nona Kelly itu orang yang bertanggung jawab. Hasil akhir ini adalah hasil dari diskusi para petinggi. Jadi, Nona Kelly tidak perlu merasa bersalah. Kami melakukan keputusan seperti ini pasti ada alasannya.”Kelly sungguh tidak menyangka Tito akan bersikap sangat lapang dada. Dia berdiri, lalu membungkukkan tubuhnya ke hadapan Tito demi menunjukkan rasa bersalahnya. “Aku mewakili ayahku untuk minta maaf terhadap perusahaan. Aku benar-benar minta maaf!”“Jangan bersikap seperti ini!” Tito merasa panik langsung berd

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1751

    Sonia menjinjit ujung kakinya, lalu mencium bibir Reza.Reza tertegun sejenak. Tatapannya mulai mendalam. Reza menggendong Sonia, lalu menciumnya sembari membawanya ke dalam kamar mandi.Di dalam bathtub yang berisi air hangat. Sonia bersandar di depan dada Reza. Kemudian, dia menceritakan semua kejadian keluarganya Kelly kepada Reza.Reza setengah bersandar di dalam bathtub. Dia membengkokkan sedikit kaki panjangnya. Sesekali dia membelai rambut panjang Sonia. Reza berkata dengan suara rendah, “Perusahaan Teknologi Yorna memang adalah milik Jason. Aku tahu masalah ayahnya Kelly bekerja di sana. Kamu tidak usah khawatir. Ada Jason yang akan mengatasi masalah ini.”Sonia mengangguk, lalu tersenyum menyindir. “Sekarang Kelly sudah putus hubungan sama keluarganya. Mengenai hal ini, aku merasa kami cukup mirip!”Gerakan Reza semakin lembut lagi. “Putus hubungan belum tentu hal buruk. Sudah terlanjur ada jarak di antara mereka. Daripada terjadi semakin banyak masalah, lebih baik diakhiri sa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1750

    “Jadi, tadi aku suruh anak buahku untuk menyelidiki Perusahaan Teknologi Yorna. Ternyata perusahaan itu anak perusahaan Gunawan Group!” Ranty tersenyum lebar. “Apa kamu sudah mengerti?”Sonia merasa agak syok, seolah-olah semua itu juga sangat masuk akal. Dia mengangguk, lalu berkata, “Pantas saja!”Pantas saja sebelumnya Iwan bisa menemukan pekerjaan dengan begitu cepat. Ternyata semua itu diatur oleh Jason. “Kita nggak usah ikut campur dulu. Jason pasti sudah mengatur semuanya!” ujar Ranty.Sonia mengangguk. “Oke!”Saat mereka berdua sedang berbicara, Matias terus mengirim pesan kepada Ranty.Sonia berkata, “Kamu pulang dulu sana. Ada aku yang menemani Kelly!”“Emm!” Ranty menyimpan ponselnya. “Kalau begitu, aku pulang dulu. Kalau ada apa-apa, ingat telepon aku. Sekalian beri tahu Kelly, dia seharusnya gembira untuk memutuskan hubungan dengan keluarganya. Jangan galau lagi!”“Kelly akan mencerna masalahnya sendiri!” balas Sonia, lalu menyerahkan kunci mobilnya kepada Ranty. “Kamu se

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1749

    “Kalau begitu, kita bicarakan lagi di kemudian hari. Kamu tidak usah khawatir!” Tito berusaha menenangkannya.Kelly menyadari manajer perusahaan begitu gampang diajak kompromi. Dia pun semakin merasa bersalah. “Biasanya aku mesti bekerja. Jadi, aku hanya bisa menjaga ayahku di malam hari.”“Dengar-dengar kamu punya seorang putri. Kamu cukup jaga putrimu saja. Kami akan mempekerjakan perawat untuk menjaga ayahmu selama 24 jam. Kamu tidak perlu mencemaskan apa pun. Pak Iwan terluka di perusahaan kita. Kita juga mesti tanggung jawab!”Sikap pihak Perusahaan Teknologi Yorna sungguh bagus.Kedua mata Ranty berkilauan. Dia memalingkan kepalanya bertatapan dengan Sonia, lalu menunjukkan senyuman bandel di wajahnya.Setelah memastikan ada perawat yang menjaga Iwan, Sonia pun mengantar Kelly pulang ke rumah.Saat mereka berjalan keluar rumah sakit, langit pun sudah gelap. Sonia pergi mengendarai mobil, kemudian mengantar mereka berdua pulang.Tak lama setelah Sonia pergi, mobil Rolls Royce yang

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1748

    Perjanjian dibuat dalam dua salinan. Di atasnya tertera jelas bahwa mulai hari ini, ibu mereka, Sandora, akan dirawat oleh Kenzo, sedangkan ayah mereka, Iwan, akan dirawat oleh Kelly. Ke depannya, urusan hidup, mati, sakit, atau lainnya, tidak akan ada kaitan antara kedua pihak!Wilona menambahkan satu poin lagi, rumah yang mereka tempati sekarang juga tidak ada hubungannya dengan Kelly maupun Iwan.Kelly tidak berkomentar lain dan membiarkan Ranty menambahkannya ke dalam perjanjian.Kedua belah pihak kemudian menandatangani dan membubuhkan sidik jari mereka. Perjanjian tersebut resmi berlaku.“Kelly!” Kenzo menatap Kelly dengan tatapan lara. Dia sungguh tidak menyangka keluarganya akan berubah menjadi seperti ini!Wilona menarik Kenzo pergi. Betapa inginnya dia segera memutuskan hubungan dengan Kelly. Alangkah baiknya mereka tidak akan bertemu lagi untuk selamanya.Mereka bertiga sudah pergi. Suasana di dalam koridor menjadi hening dalam seketika. Hati Kelly terasa hampa. Konon katany

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1747

    “Hari ini kamu malah suruh aku bayar ganti rugi 20 miliar. Apa kamu kira tubuhku ini setara dengan 20 miliar?”“Aku selalu mengalah karena aku tahu betapa menderitanya hidupmu. Aku tahu nggak gampang untuk kamu membesarkanku dan Kak Kenzo. Tapi, kamu malah nggak kasihan sama aku. Yang ada kamu malah selalu berpikir untuk mencampakkanku!”Ucapan Kelly telah mempermalukan Sandora. Tiba-tiba dia menutup wajahnya sembari menangis dengan kuat. “Kelly, aku juga tidak berdaya. Aku benar-benar tidak berdaya. Kamu itu anak perempuan. Setidaknya akan ada pria yang menikahimu. Kalau aku tidak membantu kakakmu, siapa lagi yang bisa diandalkan kakakmu?”Kelly sungguh merasa sedih. Dia mengangguk dengan perlahan. “Kalau begitu, kita katakan semuanya dengan jelas hari ini. Aku akan ganti rugi dalam perkara Ayah. Anggap saja aku sudah membalas jerih payahmu dalam membesarkanku. Ke depannya kita nggak usah saling berhubungan lagi. Kamu hanya perlu mengurus Kak Kenzo saja!”Setelah Sandora mendengar uca

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1746

    Sandora tertegun di tempat. Terlihat ekspresi tidak percaya dan takut di wajahnya. Dia segera memalingkan kepalanya untuk menatap Tito. “Apa … apa benar seperti itu?”Tito membalas dengan serius, “Pak Iwan lagi dalam proses penyelamatan. Tadinya aku mau menunggu hasil operasi, baru membahas persoalan ini. Mengenai berapa jumlah ganti ruginya, semuanya perlu diperhitungkan oleh tim perusahaan.”Saat ini, Sandora tidak bersikap searogan tadi lagi, dia malah terasa gugup. Nada bicaranya juga terdengar bergetar. “Emm … kira-kira berapa?”Pria lainnya berkata, “Benar apa kata Nona Kelly. Jika dihitung secara kasar, setidaknya mencapai 20 miliar.”Pandangan Sandora seketika menjadi gelap. Dia langsung jatuh pingsan di tempat.Wilona yang berdiri di samping segera memapahnya. “Ibu! Ibu!”Ranty yang berdiri di samping berkata dengan tersenyum dingin, “Ketika disuruh ganti rugi, malah mulai pura-pura mati!”Sandora melebarkan matanya dengan perlahan, kemudian mulai menangis dengan histeris. “Da

DMCA.com Protection Status