Share

Bab 17

Author: Musim Gugur
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Keesokan harinya, Melvin sudah menebak waktu Sonia keluar dari toko mie. Dia memberikan kode pada beberapa orang anak buah yang ada di belakangnya dan memberikan perintah, “Lakukan dengan maksimal dan terlihat asli.”

Beberapa anak buahnya yang sedang menyamar menjadi preman biasa tampak mengangguk mengerti dan berjalan menuju toko mie. Melvin bersandar pada tiang beton sambil merokok. Sekitar sepuluh menit kemudian, dia mematikan puntung rokoknya dan berjalan masuk dengan gerakan santai.

Sekarang merupakan jam makan para mahasiswi kampus, oleh karena itu anak buahnya membawa Sonia ke tempat yang lebih terpencil. Setelah melewati beberapa tembok tinggi, suara ribut mereka nantinya akan tersamarkan.

Melvin bisa membayangkan keadaan Sonia dengan baju yang berantakan dan tengah tergeletak tidak berdaya di tanah. Di saat perempuan itu tengah merasa putus asa, dia akan muncul bagaikan seorang pahlawan. Sonia akan memandangnya dengan mata berbinar dan penuh harus serta rasa terima kasih.

Untuk membalas budi, Sonia akan membayarnya dengan menggunakan dirinya sendiri dan akan setia padanya selamanya. Bayangan akan pemandangan tersebut membuat sudut bibirnya terangkat ke atas.

Ketika jaraknya sudah dekat, Melvin dapat mendengar suara orang tengah berantam dan rintihan seorang lelaki. Baru saja dia merasa penasaran, tetapi sedetik kemudian pemandangan di depannya mampu membuat dia tercengang.

Yang tersungkur di tanah bukan Sonia melainkan beberapa anak buah utusannya. Wajah satu per satu para lelaki itu tampak babak belur dan tersungkur di tanah sambil memeluk bagian perutnya menahan sakit.

Sonia menguncir rambutnya dan mengenakan sweater berwarna krem. Kaki kanannya tengah menginjak dada seseorang dengan ekspresi tenang dan juga dingin. Suasana di sekeliling perempuan itu terasa begitu dingin dan menggigil.

Di lantai terlihat para anak buah Melvin yang sudah terluka dan memar akibat pukulan Sonia yang luar biasa kuat. Melihat kedatangan Melvin di sana membuat mereka semua mulai meminta ampun dan pertolongan.

“Pak Melvin, tolong saya!”

Raut wajah Melvin berubah seketika. Pandangannya bertemu dengan tatapan Sonia yang begitu tajam dan juga dingin. Sorot mata perempuan itu terasa begitu menakutkan dan membunuh.

Jantung lelaki itu berdegup dan dia membalikkan tubuhnya untuk bergegas kabur. Mendadak sebuah angin melintas di sisi tubuhnya. Bahu lelaki itu dicengkeram oleh seseorang, diikuti dengan gerakan salto 360 derajat dan berakhir tubuhnya terbanting di tanah.

“Aduh!”

Pandangan Melvin dipenuhi dengan berbagai bintang kecil yang berkeliling di atas kepalanya.

***

Hana menghubunginya ketika Melvin tengah mengobati lukanya oleh dokter pribadi keluarga Santoso. Wajah lelaki itu tampak menggelap ketika melihat nama Hana di layar ponselnya. Dengan gerakan cepat dia menerima panggilan tersebut sambil mengusap noda darah di sudut bibirnya.

“Pergi! Jangan pernah sebut nama Sonia di depanku lagi! Siapapun yang melanggarnya, jangan harap bisa menetap di Jembara!”

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Melvin langsung membanting ponselnya dengan kuat ke lantai. Dokter pribadi keluarganya tampak gemetar. Tangan yang memegang kapas itu tampak tidak bisa diam karena ikut bergetar.

Dada Melvin seperti akan meledak detik itu juga. Napas lelaki itu naik turun bagai banteng yang tengah marah. Dia berjanji akan membalaskan dendam ini pada perempuan itu!

Sabtu siang Sonia berangkat menuju ke kediaman keluarga Herdian. Kemarin malam Reza tidak pulang, sehingga Tandy bisa bermain hingga melupakan waktu. Bocah lelaki itu masih belum bangun ketika Sonia tiba di sana.

Tasya juga bangun telat dan dengan tergesa-gesa dia berjalan keluar sambil menyapa Sonia terlebih dahulu. Setelah menunggu sekitar satu jam lamanya, Tandy baru bangun dan membersihkan diri serta sarapan dan mengganti pakaiannya.

Lelaki itu muncul di hadapannya untuk menepati janji mereka berdua untuk tidak malas dan patuh mendengarkan dirinya menyampaikan pelajaran. Karena sudah telat selama satu jam, sehingga mereka selesai ketika hari sudah menjelang siang. Para pelayan menyampaikan pesan Tasya yang meminta perempuan itu untuk makan siang di sana.

Reza sedang tidak berada di rumah dan hanya ada Tandy sendiri saja. Sonia menyetujuinya untuk menemani Tandy di rumah.  Namun siapa sangka di saat dia duduk di meja makan, Reza baru saja pulang ke rumah.

Pelayan datang menghampiri lelaki itu karena tahu bahwa Reza sudah pasti belum makan siang. Dengan gesit mereka menyiapkan peralatan makan milik lelaki itu juga di atas meja.

Sonia tidak menyangka Reza akan pulang, dia bangkit dan berkata, “Karena Pak Reza sudah pulang, maka biar Bapak saja yang menemani Tandy makan. Saya pamit pulang dulu.”

Tandy menautkan alisnya dan berkata, “Om Reza pulang, kamu langsung mau balik. Kamu takut sama Om atau benci sama Om Reza?”

Sonia mengembuskan napas dalam-dalam. Apakah bocah itu harus balas dendam pada dirinya karena telah memberikan beberapa soal yang sulit sewaktu les tadi?

Perempuan itu mendelik pada Tandy dan menoleh ke arah Reza. Lelaki itu tampak sedang menunggu Sonia menjawab pertanyaan keponakan lelakinya tadi. Reza melepaskan jas nya dan menyampirkannya di lengan lelaki itu.

Hanya tersisa sebuah kemeja berwarna biru muda dengan dua kancing teratas yang terbuka. Tulang di bagian leher lelaki itu terpampang jelas dan terasa begitu kokoh.

Sonia membuang pandangannya dan tersenyum lebar sambil menjawab, “Mana mungkin. Aku itu menghormat Pak Reza.”

Reza juga tidak berencana memperpanjang keributan dan berkata dengan datar, “Kalian makan dulu, Om mau naik buat tukar baju.”

Setelah mengatakan kalimat tersebut, dia berbalik menaiki tangga. Akan tetapi, Sonia yang merasa dirinya adalah tamu di tempat ini, maka dia harus menunggu sang tuan rumah datang dulu baru boleh makan bersama.

Saat Reza menghilang di ujung tangga, Sonia menghela napas lega dan bergumam, “Kalau nggak mau aku yang jadi guru les ngomong saja, jangan menjebakku seperti ini!”

Tandy mendengus sinis dan berkata, “Anak-anak kan semuanya memiliki sifat yang polos.”

“Bukannya kamu yang minta aku jangan anggap kamu anak kecil?” balas Sonia.

Alis Tandy terangkat dan berkata, “Memangnya kalau kamu nggak menganggapku anak kecil, artinya aku bukan seorang anak kecil?” Sonia tidak mau ribut dengan anak kecil ini lagi.

“Palingan aku nggak memarahimu lagi waktu kita main bersama,” sahut Tandy lagi mencoba berdamai.

Sonia tampak puas dan bangga sambil berkata, “Aku sudah hebat sekali main permainan itu!”

“Apakah kamu salah menafsirkan arti kata ‘Hebat’?” tanya Tandy dengan raut serius. Perempuan itu hanya diam saja dan tidak membalas.

Ketika kedua orang itu tengah adu mulut, Reza sudah melangkah turun dari lantai atas. Dia sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai kemeja berwarna putih dengan celana panjang berwarna krem. Penampilannya semakin membuat lelaki itu terlihat jenjang dan tampan.

Sonia dan Tandy menghentikan ucapan mereka secara kompak. Reza duduk di kursi utama meja makan dan mengambil sendoknya sambil berkata, “Pertama kalinya Bu Sonia makan di rumah kita. Silakan makan saja dan nggak perlu sungkan.”

“Terima kasih,” respons Sonia.

Koki rumahnya memasak sup seafood dan juga sup bebek, masakan tersebut dibawa ke meja makan oleh pelayan. Tidak lupa juga mereka menanyakan apa yang diinginkan oleh Sonia. Perempuan itu memilih sup bebek dan langsung dibalas dengan anggukan santun oleh sang pelayan.

Ketiganya makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara. Tandy menyesap sup nya kemudian bertanya pada Reza, “Om, kakak lagi pacaran ya?”

“Eh?” Reza terlihat sedikit terkejut karena Tandy mengetahuinya.

Anak lelaki itu mengangkat alisnya dan berkata, “Dia selalu menghilang setiap akhir pekan, kemarin malam aku lihat dia telponan di balkon. Senyumnya lebar sekali sampai mau ke sobek!”

Sonia hanya menunduk dan makan tanpa bersuara. Tasya sepertinya memang sedang berpacaran dengan seseorang. Dua hari yang lalu dia melihat perempuan itu sedang bersama dengan seorang lelaki yang terlihat putih di perpustakaan kampus. Keduanya sedang bercanda dan tampak sangat mesra.

Yeni dan dia bergosip sesaat dan diketahui ternyata lelaki itu merupakan mahasiswa sastra dan bernama Yoko.

Raut wajah Reza terlihat biasa saja dan dengan santai berkata, “Kakakmu sudah dewasa dan nggak heran kalau dia berpacaran. Kamu nggak perlu khawatir, urus saja dirimu sendiri.”

“Aku juga nggak perlu dikhawatirkan oleh orang lain,” balas Tandy. Dia mendongak dan menatap Sonia sambil berkata, “Kamu juga sudah dewasa, kamu sudah pacaran?”

“Uhuk!”

Sonia tersedak dan terbatuk ketika mendengar pertanyaan Tandy. Dia bergegas mengambil tisu dan menutup mulutnya sambil menatap Tandy dan menjawab, “Nggak ada!”

“Kalau gitu kamu harus buruan! Sudah kuliah tapi masih nggak pacaran. Orang-orang bakalan bilang kamu nggak menarik!” ujar Tandy dengan wajah serius.

Sonia hanya tersenyum dan berkata, “Mungkin yang kamu pikirkan adalah aku nggak ada waktu untuk mengajar lagi kalau sudah pacaran, benar?”

Tandy mengangkat bahunya dan berkata, “Bukan aku yang bilang. Aku ini hanya perhatian denganmu.”

“Kalau gitu terima kasih atas perhatiannya! Kakekku saja nggak sepanik kamu.”

Reza mendengar adu mulut kedua orang di depannya. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu dan menatap Sonia penuh arti.

 

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 18

    Kebetulan Reza juga ada urusan sewaktu Sonia pergi, jadi Reza sekalian mengantar Sonia ke pusat kota. Sonia masih merasa tidak nyaman harus berduaan dengan Reza di tempat yang sempit dan tertutup, makanya dia sering kali buang muka berpura-pura melihat pemandangan.Begitu mobil memasuki jalan raya beraspal, Reza fokus melihat ke depan sambil membuka pembicaraan dengan Sonia, “Melvin lagi dekatin kamu, ya?”“Eh?”Spontan Sonia langsung menoleh ke arah Reza karena dia terkejut bahwa ternyata Reza juga sudah tahu.“Waktu itu aku lihat dia ngasih kamu bunga di depan Jembara University.”“Ooh, iya!”“Sebelum kamu pertimbangkan mau sama dia atau nggak, aku masih kasih tahu satu hal. Dia itu sepupunya Hana. Mamanya Hana itu tantenya Melvin,” tutur Reza lirih.Ternyata … seperti itu ceritanya!“Aku nggak tahu si Melvin itu beneran suka sama kamu atau nggak, tapi aku rasa aku punya tanggung jawab untuk kasih tahu hal ini ke kamu. Tapi, soal kamu masih mau sama dia atau nggak, itu keputusan kamu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 19

    Ucapan temannya itu sangat frontal sampai membuat Siska merasa malu. Jujur saja, awalnya Siska masih ingin mengelak, tapi dia berubah pikiran dan hanya tersenyum menjawabnya, “Aku juga nggak tahu kenapa dia bisa suka sama aku.”Sonia spontan menoleh ke arah wanita yang dipanggil dengan nama Siska itu. Dari tadi Sonia memang merasa dia agak familier, dan setelah diingat-ingat kembali, Siska itu memang pernah memerankan seorang karakter utama di salah satu drama yang dulu Yeni tonton. Drama itu memang tidak tayang terlalu lama, tapi setiap episodenya sangat seru. Yeni juga bilang sangat disayangkan drama tersebut tidak laku di pasaran.Selain itu, Sonia juga ingat dengan wanita yang mengenakan gaun biru itu, dia adalah seorang aktris baru bernama Tiara.“Asal ada Reza, kamu bisa dapat apa pun yang kamu mau. Kalau nanti kamu sudah terkenal, jangan lupa bantu aku juga, ya,” kata Tiara.“Buat apa aku bantuin lagi, bukannya kamu sudah punya Matias?”“Aku sudah mati-matian ngedapetin hatinya

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 20

    Kerumunan orang yang hanya datang untuk melihat semuanya sudah diusir pergi oleh Daniela, dan sekarang hanya ada petugas keamanan saja yang masih berjaga di sana. Ketika Reza sampai, secara spontan semua orang langsung minggir ke samping, menyisakan jalan yang luas di tengah untuk Reza lewati.“Maaf acara makan-makan Pak Reza jadi terganggu,” kata Devi sembari memapah Siska.“Kenapa ini?” tanya Reza. Akan tetapi kedua matanya langsung menyipit ketika dia menyadari Sonia juga ada di sana.Raut wajah Daniela langsung berubah dan melindungi Sonia di belakangnya. Dia tidak mengira kalau yang datang ternyata adalah Reza Herdian, tak heran dari tadi Siska sama sekali tidak takut.Devi menjelaskan semua yang terjadi dengan rinci kepada Reza, tentunya ditambah bumbu-bumbu penyedap seperti perbuatan Sonia yang membenturkan Siska ke tembok, membuat kakinya yang baru saja membaik lagi-lagi terluka.Sebenarnya Sonia sendiri santai saja ketika melihat Reza datang. Hanya saja … dia masih tidak habi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 21

    Reza juga melirik Melvin dengan gayanya yang santai tanpa bicara sedikit pun, seakan-akan memang sedang menunggu Melvin memanggilnya.“Kapan-kapan aku dan Sonia bakal datang berkunjung!” kata Melvin.Ekspresi wajah Siska juga langsung berubah dari yang awalnya penuh dengan kebencian kini menjadi sangat ramah. Dia mendekati Sonia dan berkata dengan senyum, “Oh, ternyata kamu keponakannya Pak Reza. Yang tadi itu cuma salah paham! Temperamennya Devi memang jelek, kadang ngomong suka nggak mikir dulu, jadi jangan dimasukkin ke hati, ya.”Devi juga segera meminta maaf, “Aku benar-benar nggak tahu kalau kamu keponakannya Pak Reza. Ini semua salahku.”Begitu pula dengan Tiara yang segera mendatangi Sonia dan meminta maaf dengan tulus, “Sonia, aku benar-benar minta maaf!”Hanya karena sebutan “Om”, dalam sekejap sikap semua orang langsung berubah 180 derajat.“Untuk Tiara, jangan panggil aku Sonia. Kamu harus manggil aku Non Sonia!”Wajah Tiara langsung memucat. Tadinya dia mengira Reza akan m

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 22

    Saat ini di lorong hanya tinggal Reza dan Melvin. Tinggi badan mereka berdua tidak terlalu jauh, dan juga mereka sama-sama memiliki paras serta perangai yang mencolok dibandingkan orang kebanyakan. Atmosfer di sana pun jadi menegang dan seolah pancaran cahaya jadi meredup.“Sonia itu beneran keponakan kamu? Kenapa marganya bukan Herdian?” tanya Melvin dengan tatapan matanya yang tajam seperti seekor rubah itu.“Terserah marganya dia apa, yang jelas dia manggil aku ‘Om’.”“Oh, begitu? Kirain cuma ngaku-ngaku!”“Aku nggak segabut itu sampai harus ngaku-ngaku dia sebagai keponakanku, apalagi ngaku-ngaku orang lain sebagai pacar!” kata Reza.“Kemarin malam Sonia setuju untuk jadi pacarku, itu bukan cuma sementara saja.”“Kalau begitu, berarti kamu juga harus manggil aku ‘Om’!”“.…”Sekembalinya mereka berdua ke ruang makan, Melvin merasa dirinya masih kalah jauh dibandingkan Reza. Pemikiran yang berkecamuk di kepalanya ini membuat dia uring-uringan dan jadi sensitif terhadap segala hal. Ak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 23

    Sonia jelas mengerti apa yang dirasakan oleh Ranty, hanya saja Sonia merasa bersimpati kepadanya. Tak lama kemudian, Matias pun tiba di restoran dan langsung menghubungi Ranty untuk menanyakan di ruangan mana dia berada.Karena tidak ingin mengganggu temannya, Sonia bangkit dari kursinya dan berkata, “Kalian ngobrol saja berdua, aku pulang duluan.”“Kan aku yang ngajak kamu, jadi aku juga yang harus antar kamu pulang. Lagian kamu kan juga kenal sama Matias, kenapa malah pergi?”“Terus aku jadi kambing congek saja, gitu?” balas Sonia bergurau, “Lagian kamu juga sudah minum banyak, gimana mau nyetir? Aku pulang naik taksi saja.”“Ya sudah. Sampai rumah nanti langsung kabari aku.”“Oke!”Ranty mengantar Sonia sampai ke depan restoran, tapi siapa yang menduga mereka malah berpapasan dengan Matias di lorong. Matias tampak mengenakan jas dan mengeluarkan aroma alkohol dari tubuhnya, seolah dia baru saja menghadiri perjamuan dengan orang lain. Dengan matanya yang berkilauan dan sikap yang han

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 24

    Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam ketika Sonia tiba di rumahnya. Setelah mandi, Sonia bersantai di sofa sambil memberi tahu Ranty kalau dia sudah sampai di rumah dengan selamat. Sekalian dia juga ingin menanyai apakah hubungan Ranty dengan Matias berjalan baik-baik saja.Telepon terus berdering dan baru diangkat ketika nada dering hampir berakhir, dan dari telepon itu Sonia mendengar suara Matias yang berkata, “Ranty lagi nggak bisa nerima telepon, ada yang perlu aku sampaikan?”Lalu dari telepon itu juga Sonia mendengar suara Ranty yang berbicara disertai dengan isak tangis, “Matias!”Sonia langsung menutup panggilan ketika mendengar suara itu, dan rona wajahnya pun memerah. Dasar … si Ranty ini memang paling tidak tahan menghadapi rayuan orang lain!***Keesokan siangnya, Sonia menerima sebuah paket berupa kotak besar. ketika dia baru pulang dari rumahnya keluarga Herdian. Di dalam kotak itu berisi perhiasan dan baju-baju yang Ranty berikan kemarin. Sonia memilih sepasang a

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 25

    Tandy mengira Sonia akan menggunakan kesempatan ini untuk menceramahi dirinya, misalnya seperti mengatakan kalau murid yang baik tidak boleh berkelahi atau semacamnya.“Iya. Kamu bantuin teman kamu yang di-bully, bukannya itu berani kamu anak yang pemberani?”Tatapan mata Tandy yang polos langsung bercahaya, tapi kemudian dia dengan nada sedih berkata, “Tapi aku bikin kepala mereka bocor. Orang tua mereka sampai datang ke sekolah nyari aku, makanya guruku minta aku panggil orang tuaku juga ke sekolah.”“Gurumu nggak tahu kalau kamu dari keluarga Herdian?” tanya Sonia.“Di sekolah yang marganya Herdian nggak cuma satu. Lagian, di yang aku tulis cuma nama depan orang tuaku. Mereka kan orangnya nggak suka kelihatan mencolok.”“Jadi kamu mau aku berlagak jadi orang tua kamu?”“Tepat sekali!” sahut Tandy tersenyum menunjukkan gigi serinya.“Nggak bisa!”“Kenapa?”“Pertama, aku bukan orang tuamu. Kalau sampai om kamu tahu, aku bisa kehilangan pekerjaan! Kedua, gimanapun juga, aku ini gurumu.

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1754

    Ketika mendengar nada bicara Jason, hati Kelly spontan gemetar. Dia membalas dengan suara rendah, “Oh!”Kelly meletakkan dokumen di tangan, lalu meminum setengah gelas air berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia baru berjalan ke luar.Setibanya di bawah gedung perusahaan, ternyata mobil Jason memang sedang diparkirkan di sana.Baru saja Kelly membuka pintu mobil baris belakang, tiba-tiba terdengar suara pria dari bangku pengemudi. “Duduk depan!”Kelly sungguh tidak menyangka Jason akan mengendarai mobilnya sendiri. Kelly pun duduk di bangku samping pengemudi.Setelah Jason mabuk malam hari itu, ini adalah pertama kalinya mereka berjumpa lagi. Ketika melihat Jason, Kelly spontan kepikiran dengan ucapannya malam hari itu. Raut wajahnya kelihatan tidak alami, dia bahkan tidak berani untuk mengangkat kepalanya.Suasana di dalam mobil sangat hening. Jason tidak berbicara, hanya menunjukkan ekspresi muramnya saja. Kelly juga tidak berbicara.Setelah terdiam beberapa saat, Jason ber

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1753

    Dulu, Kelly pasti akan langsung menolak. Namun sekarang, Kelly malah merasa ragu.Kelly mesti membayar utang Yerin dan mesti merawat ayahnya. Dia sangat membutuhkan uang!Ketika menyadari Kelly tidak berbicara, Kenneth pun melanjutkan, “Hubungan kerja di perusahaanmu sangat rumit. Susah untuk bisa naik jabatan. Kamu juga mesti menghadapi banyak jenis klien. Kalau kamu ke perusahaanku, aku jamin kamu bisa mendapatkan berkali-kali lipat lebih banyak daripada perusahaanmu yang sekarang!”Kelly terdiam sejenak. Dia sedang merenung. “Kamu beri aku waktu untuk pertimbangkan masalah ini dulu!”Waktu itu, Kelly langsung menolak. Kali ini, dia mengatakan dirinya perlu waktu untuk mempertimbangkannya. Jadi, Kenneth seolah-olah melihat adanya secercah cahaya. Dia segera berkata dengan tersenyum, “Nggak masalah. Kamu pertimbangkan dulu dengan baik. Aku akan sambut kedatanganmu kapan saja!”…Jason membawa Howard pergi menemui seorang klien. Baru saja dia menuruni mobil berjalan ke dalam restoran,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1752

    Kening Kelly berkerut. Dia tidak tahu ada masalah seperti ini.“Tadi perusahaan kami juga membuka rapat khusus membahas persoalan ini. Kami memutuskan Pak Iwan tidak perlu melakukan kompensasi apa pun. Kemudian, semua biaya pengobatan dan pemulihan Pak Iwan akan ditanggung oleh perusahaan!”Kelly sungguh merasa syok. “Ayahku memang sudah membantu mengurangi kerugian perusahaan, tapi dia juga bertanggung jawab atas insiden kebakaran. Aku nggak bisa tinggal diam saja!”“Aku tahu Nona Kelly itu orang yang bertanggung jawab. Hasil akhir ini adalah hasil dari diskusi para petinggi. Jadi, Nona Kelly tidak perlu merasa bersalah. Kami melakukan keputusan seperti ini pasti ada alasannya.”Kelly sungguh tidak menyangka Tito akan bersikap sangat lapang dada. Dia berdiri, lalu membungkukkan tubuhnya ke hadapan Tito demi menunjukkan rasa bersalahnya. “Aku mewakili ayahku untuk minta maaf terhadap perusahaan. Aku benar-benar minta maaf!”“Jangan bersikap seperti ini!” Tito merasa panik langsung berd

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1751

    Sonia menjinjit ujung kakinya, lalu mencium bibir Reza.Reza tertegun sejenak. Tatapannya mulai mendalam. Reza menggendong Sonia, lalu menciumnya sembari membawanya ke dalam kamar mandi.Di dalam bathtub yang berisi air hangat. Sonia bersandar di depan dada Reza. Kemudian, dia menceritakan semua kejadian keluarganya Kelly kepada Reza.Reza setengah bersandar di dalam bathtub. Dia membengkokkan sedikit kaki panjangnya. Sesekali dia membelai rambut panjang Sonia. Reza berkata dengan suara rendah, “Perusahaan Teknologi Yorna memang adalah milik Jason. Aku tahu masalah ayahnya Kelly bekerja di sana. Kamu tidak usah khawatir. Ada Jason yang akan mengatasi masalah ini.”Sonia mengangguk, lalu tersenyum menyindir. “Sekarang Kelly sudah putus hubungan sama keluarganya. Mengenai hal ini, aku merasa kami cukup mirip!”Gerakan Reza semakin lembut lagi. “Putus hubungan belum tentu hal buruk. Sudah terlanjur ada jarak di antara mereka. Daripada terjadi semakin banyak masalah, lebih baik diakhiri sa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1750

    “Jadi, tadi aku suruh anak buahku untuk menyelidiki Perusahaan Teknologi Yorna. Ternyata perusahaan itu anak perusahaan Gunawan Group!” Ranty tersenyum lebar. “Apa kamu sudah mengerti?”Sonia merasa agak syok, seolah-olah semua itu juga sangat masuk akal. Dia mengangguk, lalu berkata, “Pantas saja!”Pantas saja sebelumnya Iwan bisa menemukan pekerjaan dengan begitu cepat. Ternyata semua itu diatur oleh Jason. “Kita nggak usah ikut campur dulu. Jason pasti sudah mengatur semuanya!” ujar Ranty.Sonia mengangguk. “Oke!”Saat mereka berdua sedang berbicara, Matias terus mengirim pesan kepada Ranty.Sonia berkata, “Kamu pulang dulu sana. Ada aku yang menemani Kelly!”“Emm!” Ranty menyimpan ponselnya. “Kalau begitu, aku pulang dulu. Kalau ada apa-apa, ingat telepon aku. Sekalian beri tahu Kelly, dia seharusnya gembira untuk memutuskan hubungan dengan keluarganya. Jangan galau lagi!”“Kelly akan mencerna masalahnya sendiri!” balas Sonia, lalu menyerahkan kunci mobilnya kepada Ranty. “Kamu se

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1749

    “Kalau begitu, kita bicarakan lagi di kemudian hari. Kamu tidak usah khawatir!” Tito berusaha menenangkannya.Kelly menyadari manajer perusahaan begitu gampang diajak kompromi. Dia pun semakin merasa bersalah. “Biasanya aku mesti bekerja. Jadi, aku hanya bisa menjaga ayahku di malam hari.”“Dengar-dengar kamu punya seorang putri. Kamu cukup jaga putrimu saja. Kami akan mempekerjakan perawat untuk menjaga ayahmu selama 24 jam. Kamu tidak perlu mencemaskan apa pun. Pak Iwan terluka di perusahaan kita. Kita juga mesti tanggung jawab!”Sikap pihak Perusahaan Teknologi Yorna sungguh bagus.Kedua mata Ranty berkilauan. Dia memalingkan kepalanya bertatapan dengan Sonia, lalu menunjukkan senyuman bandel di wajahnya.Setelah memastikan ada perawat yang menjaga Iwan, Sonia pun mengantar Kelly pulang ke rumah.Saat mereka berjalan keluar rumah sakit, langit pun sudah gelap. Sonia pergi mengendarai mobil, kemudian mengantar mereka berdua pulang.Tak lama setelah Sonia pergi, mobil Rolls Royce yang

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1748

    Perjanjian dibuat dalam dua salinan. Di atasnya tertera jelas bahwa mulai hari ini, ibu mereka, Sandora, akan dirawat oleh Kenzo, sedangkan ayah mereka, Iwan, akan dirawat oleh Kelly. Ke depannya, urusan hidup, mati, sakit, atau lainnya, tidak akan ada kaitan antara kedua pihak!Wilona menambahkan satu poin lagi, rumah yang mereka tempati sekarang juga tidak ada hubungannya dengan Kelly maupun Iwan.Kelly tidak berkomentar lain dan membiarkan Ranty menambahkannya ke dalam perjanjian.Kedua belah pihak kemudian menandatangani dan membubuhkan sidik jari mereka. Perjanjian tersebut resmi berlaku.“Kelly!” Kenzo menatap Kelly dengan tatapan lara. Dia sungguh tidak menyangka keluarganya akan berubah menjadi seperti ini!Wilona menarik Kenzo pergi. Betapa inginnya dia segera memutuskan hubungan dengan Kelly. Alangkah baiknya mereka tidak akan bertemu lagi untuk selamanya.Mereka bertiga sudah pergi. Suasana di dalam koridor menjadi hening dalam seketika. Hati Kelly terasa hampa. Konon katany

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1747

    “Hari ini kamu malah suruh aku bayar ganti rugi 20 miliar. Apa kamu kira tubuhku ini setara dengan 20 miliar?”“Aku selalu mengalah karena aku tahu betapa menderitanya hidupmu. Aku tahu nggak gampang untuk kamu membesarkanku dan Kak Kenzo. Tapi, kamu malah nggak kasihan sama aku. Yang ada kamu malah selalu berpikir untuk mencampakkanku!”Ucapan Kelly telah mempermalukan Sandora. Tiba-tiba dia menutup wajahnya sembari menangis dengan kuat. “Kelly, aku juga tidak berdaya. Aku benar-benar tidak berdaya. Kamu itu anak perempuan. Setidaknya akan ada pria yang menikahimu. Kalau aku tidak membantu kakakmu, siapa lagi yang bisa diandalkan kakakmu?”Kelly sungguh merasa sedih. Dia mengangguk dengan perlahan. “Kalau begitu, kita katakan semuanya dengan jelas hari ini. Aku akan ganti rugi dalam perkara Ayah. Anggap saja aku sudah membalas jerih payahmu dalam membesarkanku. Ke depannya kita nggak usah saling berhubungan lagi. Kamu hanya perlu mengurus Kak Kenzo saja!”Setelah Sandora mendengar uca

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1746

    Sandora tertegun di tempat. Terlihat ekspresi tidak percaya dan takut di wajahnya. Dia segera memalingkan kepalanya untuk menatap Tito. “Apa … apa benar seperti itu?”Tito membalas dengan serius, “Pak Iwan lagi dalam proses penyelamatan. Tadinya aku mau menunggu hasil operasi, baru membahas persoalan ini. Mengenai berapa jumlah ganti ruginya, semuanya perlu diperhitungkan oleh tim perusahaan.”Saat ini, Sandora tidak bersikap searogan tadi lagi, dia malah terasa gugup. Nada bicaranya juga terdengar bergetar. “Emm … kira-kira berapa?”Pria lainnya berkata, “Benar apa kata Nona Kelly. Jika dihitung secara kasar, setidaknya mencapai 20 miliar.”Pandangan Sandora seketika menjadi gelap. Dia langsung jatuh pingsan di tempat.Wilona yang berdiri di samping segera memapahnya. “Ibu! Ibu!”Ranty yang berdiri di samping berkata dengan tersenyum dingin, “Ketika disuruh ganti rugi, malah mulai pura-pura mati!”Sandora melebarkan matanya dengan perlahan, kemudian mulai menangis dengan histeris. “Da

DMCA.com Protection Status