Share

Bab 17

Penulis: Musim Gugur
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-04 10:43:40
Keesokan harinya, Melvin sudah menebak waktu Sonia keluar dari toko mie. Dia memberikan kode pada beberapa orang anak buah yang ada di belakangnya dan memberikan perintah, “Lakukan dengan maksimal dan terlihat asli.”

Beberapa anak buahnya yang sedang menyamar menjadi preman biasa tampak mengangguk mengerti dan berjalan menuju toko mie. Melvin bersandar pada tiang beton sambil merokok. Sekitar sepuluh menit kemudian, dia mematikan puntung rokoknya dan berjalan masuk dengan gerakan santai.

Sekarang merupakan jam makan para mahasiswi kampus, oleh karena itu anak buahnya membawa Sonia ke tempat yang lebih terpencil. Setelah melewati beberapa tembok tinggi, suara ribut mereka nantinya akan tersamarkan.

Melvin bisa membayangkan keadaan Sonia dengan baju yang berantakan dan tengah tergeletak tidak berdaya di tanah. Di saat perempuan itu tengah merasa putus asa, dia akan muncul bagaikan seorang pahlawan. Sonia akan memandangnya dengan mata berbinar dan penuh harus serta rasa terima kasih.

Untuk membalas budi, Sonia akan membayarnya dengan menggunakan dirinya sendiri dan akan setia padanya selamanya. Bayangan akan pemandangan tersebut membuat sudut bibirnya terangkat ke atas.

Ketika jaraknya sudah dekat, Melvin dapat mendengar suara orang tengah berantam dan rintihan seorang lelaki. Baru saja dia merasa penasaran, tetapi sedetik kemudian pemandangan di depannya mampu membuat dia tercengang.

Yang tersungkur di tanah bukan Sonia melainkan beberapa anak buah utusannya. Wajah satu per satu para lelaki itu tampak babak belur dan tersungkur di tanah sambil memeluk bagian perutnya menahan sakit.

Sonia menguncir rambutnya dan mengenakan sweater berwarna krem. Kaki kanannya tengah menginjak dada seseorang dengan ekspresi tenang dan juga dingin. Suasana di sekeliling perempuan itu terasa begitu dingin dan menggigil.

Di lantai terlihat para anak buah Melvin yang sudah terluka dan memar akibat pukulan Sonia yang luar biasa kuat. Melihat kedatangan Melvin di sana membuat mereka semua mulai meminta ampun dan pertolongan.

“Pak Melvin, tolong saya!”

Raut wajah Melvin berubah seketika. Pandangannya bertemu dengan tatapan Sonia yang begitu tajam dan juga dingin. Sorot mata perempuan itu terasa begitu menakutkan dan membunuh.

Jantung lelaki itu berdegup dan dia membalikkan tubuhnya untuk bergegas kabur. Mendadak sebuah angin melintas di sisi tubuhnya. Bahu lelaki itu dicengkeram oleh seseorang, diikuti dengan gerakan salto 360 derajat dan berakhir tubuhnya terbanting di tanah.

“Aduh!”

Pandangan Melvin dipenuhi dengan berbagai bintang kecil yang berkeliling di atas kepalanya.

***

Hana menghubunginya ketika Melvin tengah mengobati lukanya oleh dokter pribadi keluarga Santoso. Wajah lelaki itu tampak menggelap ketika melihat nama Hana di layar ponselnya. Dengan gerakan cepat dia menerima panggilan tersebut sambil mengusap noda darah di sudut bibirnya.

“Pergi! Jangan pernah sebut nama Sonia di depanku lagi! Siapapun yang melanggarnya, jangan harap bisa menetap di Jembara!”

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Melvin langsung membanting ponselnya dengan kuat ke lantai. Dokter pribadi keluarganya tampak gemetar. Tangan yang memegang kapas itu tampak tidak bisa diam karena ikut bergetar.

Dada Melvin seperti akan meledak detik itu juga. Napas lelaki itu naik turun bagai banteng yang tengah marah. Dia berjanji akan membalaskan dendam ini pada perempuan itu!

Sabtu siang Sonia berangkat menuju ke kediaman keluarga Herdian. Kemarin malam Reza tidak pulang, sehingga Tandy bisa bermain hingga melupakan waktu. Bocah lelaki itu masih belum bangun ketika Sonia tiba di sana.

Tasya juga bangun telat dan dengan tergesa-gesa dia berjalan keluar sambil menyapa Sonia terlebih dahulu. Setelah menunggu sekitar satu jam lamanya, Tandy baru bangun dan membersihkan diri serta sarapan dan mengganti pakaiannya.

Lelaki itu muncul di hadapannya untuk menepati janji mereka berdua untuk tidak malas dan patuh mendengarkan dirinya menyampaikan pelajaran. Karena sudah telat selama satu jam, sehingga mereka selesai ketika hari sudah menjelang siang. Para pelayan menyampaikan pesan Tasya yang meminta perempuan itu untuk makan siang di sana.

Reza sedang tidak berada di rumah dan hanya ada Tandy sendiri saja. Sonia menyetujuinya untuk menemani Tandy di rumah.  Namun siapa sangka di saat dia duduk di meja makan, Reza baru saja pulang ke rumah.

Pelayan datang menghampiri lelaki itu karena tahu bahwa Reza sudah pasti belum makan siang. Dengan gesit mereka menyiapkan peralatan makan milik lelaki itu juga di atas meja.

Sonia tidak menyangka Reza akan pulang, dia bangkit dan berkata, “Karena Pak Reza sudah pulang, maka biar Bapak saja yang menemani Tandy makan. Saya pamit pulang dulu.”

Tandy menautkan alisnya dan berkata, “Om Reza pulang, kamu langsung mau balik. Kamu takut sama Om atau benci sama Om Reza?”

Sonia mengembuskan napas dalam-dalam. Apakah bocah itu harus balas dendam pada dirinya karena telah memberikan beberapa soal yang sulit sewaktu les tadi?

Perempuan itu mendelik pada Tandy dan menoleh ke arah Reza. Lelaki itu tampak sedang menunggu Sonia menjawab pertanyaan keponakan lelakinya tadi. Reza melepaskan jas nya dan menyampirkannya di lengan lelaki itu.

Hanya tersisa sebuah kemeja berwarna biru muda dengan dua kancing teratas yang terbuka. Tulang di bagian leher lelaki itu terpampang jelas dan terasa begitu kokoh.

Sonia membuang pandangannya dan tersenyum lebar sambil menjawab, “Mana mungkin. Aku itu menghormat Pak Reza.”

Reza juga tidak berencana memperpanjang keributan dan berkata dengan datar, “Kalian makan dulu, Om mau naik buat tukar baju.”

Setelah mengatakan kalimat tersebut, dia berbalik menaiki tangga. Akan tetapi, Sonia yang merasa dirinya adalah tamu di tempat ini, maka dia harus menunggu sang tuan rumah datang dulu baru boleh makan bersama.

Saat Reza menghilang di ujung tangga, Sonia menghela napas lega dan bergumam, “Kalau nggak mau aku yang jadi guru les ngomong saja, jangan menjebakku seperti ini!”

Tandy mendengus sinis dan berkata, “Anak-anak kan semuanya memiliki sifat yang polos.”

“Bukannya kamu yang minta aku jangan anggap kamu anak kecil?” balas Sonia.

Alis Tandy terangkat dan berkata, “Memangnya kalau kamu nggak menganggapku anak kecil, artinya aku bukan seorang anak kecil?” Sonia tidak mau ribut dengan anak kecil ini lagi.

“Palingan aku nggak memarahimu lagi waktu kita main bersama,” sahut Tandy lagi mencoba berdamai.

Sonia tampak puas dan bangga sambil berkata, “Aku sudah hebat sekali main permainan itu!”

“Apakah kamu salah menafsirkan arti kata ‘Hebat’?” tanya Tandy dengan raut serius. Perempuan itu hanya diam saja dan tidak membalas.

Ketika kedua orang itu tengah adu mulut, Reza sudah melangkah turun dari lantai atas. Dia sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai kemeja berwarna putih dengan celana panjang berwarna krem. Penampilannya semakin membuat lelaki itu terlihat jenjang dan tampan.

Sonia dan Tandy menghentikan ucapan mereka secara kompak. Reza duduk di kursi utama meja makan dan mengambil sendoknya sambil berkata, “Pertama kalinya Bu Sonia makan di rumah kita. Silakan makan saja dan nggak perlu sungkan.”

“Terima kasih,” respons Sonia.

Koki rumahnya memasak sup seafood dan juga sup bebek, masakan tersebut dibawa ke meja makan oleh pelayan. Tidak lupa juga mereka menanyakan apa yang diinginkan oleh Sonia. Perempuan itu memilih sup bebek dan langsung dibalas dengan anggukan santun oleh sang pelayan.

Ketiganya makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara. Tandy menyesap sup nya kemudian bertanya pada Reza, “Om, kakak lagi pacaran ya?”

“Eh?” Reza terlihat sedikit terkejut karena Tandy mengetahuinya.

Anak lelaki itu mengangkat alisnya dan berkata, “Dia selalu menghilang setiap akhir pekan, kemarin malam aku lihat dia telponan di balkon. Senyumnya lebar sekali sampai mau ke sobek!”

Sonia hanya menunduk dan makan tanpa bersuara. Tasya sepertinya memang sedang berpacaran dengan seseorang. Dua hari yang lalu dia melihat perempuan itu sedang bersama dengan seorang lelaki yang terlihat putih di perpustakaan kampus. Keduanya sedang bercanda dan tampak sangat mesra.

Yeni dan dia bergosip sesaat dan diketahui ternyata lelaki itu merupakan mahasiswa sastra dan bernama Yoko.

Raut wajah Reza terlihat biasa saja dan dengan santai berkata, “Kakakmu sudah dewasa dan nggak heran kalau dia berpacaran. Kamu nggak perlu khawatir, urus saja dirimu sendiri.”

“Aku juga nggak perlu dikhawatirkan oleh orang lain,” balas Tandy. Dia mendongak dan menatap Sonia sambil berkata, “Kamu juga sudah dewasa, kamu sudah pacaran?”

“Uhuk!”

Sonia tersedak dan terbatuk ketika mendengar pertanyaan Tandy. Dia bergegas mengambil tisu dan menutup mulutnya sambil menatap Tandy dan menjawab, “Nggak ada!”

“Kalau gitu kamu harus buruan! Sudah kuliah tapi masih nggak pacaran. Orang-orang bakalan bilang kamu nggak menarik!” ujar Tandy dengan wajah serius.

Sonia hanya tersenyum dan berkata, “Mungkin yang kamu pikirkan adalah aku nggak ada waktu untuk mengajar lagi kalau sudah pacaran, benar?”

Tandy mengangkat bahunya dan berkata, “Bukan aku yang bilang. Aku ini hanya perhatian denganmu.”

“Kalau gitu terima kasih atas perhatiannya! Kakekku saja nggak sepanik kamu.”

Reza mendengar adu mulut kedua orang di depannya. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu dan menatap Sonia penuh arti.

 

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 18

    Kebetulan Reza juga ada urusan sewaktu Sonia pergi, jadi Reza sekalian mengantar Sonia ke pusat kota. Sonia masih merasa tidak nyaman harus berduaan dengan Reza di tempat yang sempit dan tertutup, makanya dia sering kali buang muka berpura-pura melihat pemandangan.Begitu mobil memasuki jalan raya beraspal, Reza fokus melihat ke depan sambil membuka pembicaraan dengan Sonia, “Melvin lagi dekatin kamu, ya?”“Eh?”Spontan Sonia langsung menoleh ke arah Reza karena dia terkejut bahwa ternyata Reza juga sudah tahu.“Waktu itu aku lihat dia ngasih kamu bunga di depan Jembara University.”“Ooh, iya!”“Sebelum kamu pertimbangkan mau sama dia atau nggak, aku masih kasih tahu satu hal. Dia itu sepupunya Hana. Mamanya Hana itu tantenya Melvin,” tutur Reza lirih.Ternyata … seperti itu ceritanya!“Aku nggak tahu si Melvin itu beneran suka sama kamu atau nggak, tapi aku rasa aku punya tanggung jawab untuk kasih tahu hal ini ke kamu. Tapi, soal kamu masih mau sama dia atau nggak, itu keputusan kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 19

    Ucapan temannya itu sangat frontal sampai membuat Siska merasa malu. Jujur saja, awalnya Siska masih ingin mengelak, tapi dia berubah pikiran dan hanya tersenyum menjawabnya, “Aku juga nggak tahu kenapa dia bisa suka sama aku.”Sonia spontan menoleh ke arah wanita yang dipanggil dengan nama Siska itu. Dari tadi Sonia memang merasa dia agak familier, dan setelah diingat-ingat kembali, Siska itu memang pernah memerankan seorang karakter utama di salah satu drama yang dulu Yeni tonton. Drama itu memang tidak tayang terlalu lama, tapi setiap episodenya sangat seru. Yeni juga bilang sangat disayangkan drama tersebut tidak laku di pasaran.Selain itu, Sonia juga ingat dengan wanita yang mengenakan gaun biru itu, dia adalah seorang aktris baru bernama Tiara.“Asal ada Reza, kamu bisa dapat apa pun yang kamu mau. Kalau nanti kamu sudah terkenal, jangan lupa bantu aku juga, ya,” kata Tiara.“Buat apa aku bantuin lagi, bukannya kamu sudah punya Matias?”“Aku sudah mati-matian ngedapetin hatinya

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 20

    Kerumunan orang yang hanya datang untuk melihat semuanya sudah diusir pergi oleh Daniela, dan sekarang hanya ada petugas keamanan saja yang masih berjaga di sana. Ketika Reza sampai, secara spontan semua orang langsung minggir ke samping, menyisakan jalan yang luas di tengah untuk Reza lewati.“Maaf acara makan-makan Pak Reza jadi terganggu,” kata Devi sembari memapah Siska.“Kenapa ini?” tanya Reza. Akan tetapi kedua matanya langsung menyipit ketika dia menyadari Sonia juga ada di sana.Raut wajah Daniela langsung berubah dan melindungi Sonia di belakangnya. Dia tidak mengira kalau yang datang ternyata adalah Reza Herdian, tak heran dari tadi Siska sama sekali tidak takut.Devi menjelaskan semua yang terjadi dengan rinci kepada Reza, tentunya ditambah bumbu-bumbu penyedap seperti perbuatan Sonia yang membenturkan Siska ke tembok, membuat kakinya yang baru saja membaik lagi-lagi terluka.Sebenarnya Sonia sendiri santai saja ketika melihat Reza datang. Hanya saja … dia masih tidak habi

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 21

    Reza juga melirik Melvin dengan gayanya yang santai tanpa bicara sedikit pun, seakan-akan memang sedang menunggu Melvin memanggilnya.“Kapan-kapan aku dan Sonia bakal datang berkunjung!” kata Melvin.Ekspresi wajah Siska juga langsung berubah dari yang awalnya penuh dengan kebencian kini menjadi sangat ramah. Dia mendekati Sonia dan berkata dengan senyum, “Oh, ternyata kamu keponakannya Pak Reza. Yang tadi itu cuma salah paham! Temperamennya Devi memang jelek, kadang ngomong suka nggak mikir dulu, jadi jangan dimasukkin ke hati, ya.”Devi juga segera meminta maaf, “Aku benar-benar nggak tahu kalau kamu keponakannya Pak Reza. Ini semua salahku.”Begitu pula dengan Tiara yang segera mendatangi Sonia dan meminta maaf dengan tulus, “Sonia, aku benar-benar minta maaf!”Hanya karena sebutan “Om”, dalam sekejap sikap semua orang langsung berubah 180 derajat.“Untuk Tiara, jangan panggil aku Sonia. Kamu harus manggil aku Non Sonia!”Wajah Tiara langsung memucat. Tadinya dia mengira Reza akan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 22

    Saat ini di lorong hanya tinggal Reza dan Melvin. Tinggi badan mereka berdua tidak terlalu jauh, dan juga mereka sama-sama memiliki paras serta perangai yang mencolok dibandingkan orang kebanyakan. Atmosfer di sana pun jadi menegang dan seolah pancaran cahaya jadi meredup.“Sonia itu beneran keponakan kamu? Kenapa marganya bukan Herdian?” tanya Melvin dengan tatapan matanya yang tajam seperti seekor rubah itu.“Terserah marganya dia apa, yang jelas dia manggil aku ‘Om’.”“Oh, begitu? Kirain cuma ngaku-ngaku!”“Aku nggak segabut itu sampai harus ngaku-ngaku dia sebagai keponakanku, apalagi ngaku-ngaku orang lain sebagai pacar!” kata Reza.“Kemarin malam Sonia setuju untuk jadi pacarku, itu bukan cuma sementara saja.”“Kalau begitu, berarti kamu juga harus manggil aku ‘Om’!”“.…”Sekembalinya mereka berdua ke ruang makan, Melvin merasa dirinya masih kalah jauh dibandingkan Reza. Pemikiran yang berkecamuk di kepalanya ini membuat dia uring-uringan dan jadi sensitif terhadap segala hal. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 23

    Sonia jelas mengerti apa yang dirasakan oleh Ranty, hanya saja Sonia merasa bersimpati kepadanya. Tak lama kemudian, Matias pun tiba di restoran dan langsung menghubungi Ranty untuk menanyakan di ruangan mana dia berada.Karena tidak ingin mengganggu temannya, Sonia bangkit dari kursinya dan berkata, “Kalian ngobrol saja berdua, aku pulang duluan.”“Kan aku yang ngajak kamu, jadi aku juga yang harus antar kamu pulang. Lagian kamu kan juga kenal sama Matias, kenapa malah pergi?”“Terus aku jadi kambing congek saja, gitu?” balas Sonia bergurau, “Lagian kamu juga sudah minum banyak, gimana mau nyetir? Aku pulang naik taksi saja.”“Ya sudah. Sampai rumah nanti langsung kabari aku.”“Oke!”Ranty mengantar Sonia sampai ke depan restoran, tapi siapa yang menduga mereka malah berpapasan dengan Matias di lorong. Matias tampak mengenakan jas dan mengeluarkan aroma alkohol dari tubuhnya, seolah dia baru saja menghadiri perjamuan dengan orang lain. Dengan matanya yang berkilauan dan sikap yang han

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 24

    Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam ketika Sonia tiba di rumahnya. Setelah mandi, Sonia bersantai di sofa sambil memberi tahu Ranty kalau dia sudah sampai di rumah dengan selamat. Sekalian dia juga ingin menanyai apakah hubungan Ranty dengan Matias berjalan baik-baik saja.Telepon terus berdering dan baru diangkat ketika nada dering hampir berakhir, dan dari telepon itu Sonia mendengar suara Matias yang berkata, “Ranty lagi nggak bisa nerima telepon, ada yang perlu aku sampaikan?”Lalu dari telepon itu juga Sonia mendengar suara Ranty yang berbicara disertai dengan isak tangis, “Matias!”Sonia langsung menutup panggilan ketika mendengar suara itu, dan rona wajahnya pun memerah. Dasar … si Ranty ini memang paling tidak tahan menghadapi rayuan orang lain!***Keesokan siangnya, Sonia menerima sebuah paket berupa kotak besar. ketika dia baru pulang dari rumahnya keluarga Herdian. Di dalam kotak itu berisi perhiasan dan baju-baju yang Ranty berikan kemarin. Sonia memilih sepasang a

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 25

    Tandy mengira Sonia akan menggunakan kesempatan ini untuk menceramahi dirinya, misalnya seperti mengatakan kalau murid yang baik tidak boleh berkelahi atau semacamnya.“Iya. Kamu bantuin teman kamu yang di-bully, bukannya itu berani kamu anak yang pemberani?”Tatapan mata Tandy yang polos langsung bercahaya, tapi kemudian dia dengan nada sedih berkata, “Tapi aku bikin kepala mereka bocor. Orang tua mereka sampai datang ke sekolah nyari aku, makanya guruku minta aku panggil orang tuaku juga ke sekolah.”“Gurumu nggak tahu kalau kamu dari keluarga Herdian?” tanya Sonia.“Di sekolah yang marganya Herdian nggak cuma satu. Lagian, di yang aku tulis cuma nama depan orang tuaku. Mereka kan orangnya nggak suka kelihatan mencolok.”“Jadi kamu mau aku berlagak jadi orang tua kamu?”“Tepat sekali!” sahut Tandy tersenyum menunjukkan gigi serinya.“Nggak bisa!”“Kenapa?”“Pertama, aku bukan orang tuamu. Kalau sampai om kamu tahu, aku bisa kehilangan pekerjaan! Kedua, gimanapun juga, aku ini gurumu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1825

    Tidak peduli bagaimana Tandy menidurkan Yana, Yana masih tidak mengantuk. Setelah semuanya bubar, Yana pun melambaikan tangannya kepada Tandu dengan tidak rela. “Sampai jumpa, Kak!”Sonia memuji Tandy, “Aku nggak menyangka kamu bisa main sama anak kecil.”Tandy menunjukkan ekspresi dewasanya. “Biasa saja. Tidak sulit untuk bermain dengan anak kecil seperti dia!”…Setelah keluar dari Nine Street Mansion, saat hendak memasuki mobil, Sonia menepuk-nepuk pundak Tasya, lalu berkata dengan datar, “Pikirkan lagi. Kalau sebuah hubungan membuatmu terasa tersiksa, sudah seharusnya kamu melepaskannya!”Tasya memalingkan kepala dengan syok. Ketika melihat tatapan Sonia, hatinya terasa pilu. Dia hampir saja menangis. Tasya langsung menunduk. “Aku mengerti!”“Semuanya akan berlalu!”“Emm!” Tasya dan Sonia saling berpelukan. Dia membalikkan tubuhnya hendak memasuki mobil.…Sesampainya di rumah, Reza memandikan Sonia. Dia membiarkan Sonia untuk berbaring di atas ranjang, lalu mengoleskan krim di tub

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1824

    Semua orang spontan tertawa. Ranty pun berkata, “Apa yang kamu katakan sebelumnya? Jujur atau tantangan? Kak Jason, silakan hukum mereka!”Jason bertanya pada Tiffany, “Jujur atau tantangan?”Tiffany hanya kenal dengan Sonia. Dia tidak ingin membocorkan masalah pribadinya di hadapan orang banyak. Setelah berpikir sejenak, dia pun berkata, “Tantangan!”Jason juga sudah menebak bahwa Tiffany akan memilih tantangan. Dia langsung berkata, “Gampang! Berhubung kamu dan Bondan kalah dalam ronde kali ini, kalian ciuman sekali!”Bondan segera berkata, “Tidak! Ganti yang lain. Minum, push up, sit up, apa pun boleh!”Jason tersenyum malas. “Kamu yang menang atau aku? Aku tidak mau ganti, yang itu saja!”Ranty juga ikut meramaikan. “Ayo, yang cepat! Permintaan kami juga nggak keterlaluan!”Kelly dan Sonia hanya menyaksikan dari samping. Johan dan yang lainnya mulai berkata.“Tuan Bondan, kamu tidak mengakui kekalahanmu, ya!”“Iya, dulu kamu tidak pernah ragu-ragu!”“Dia itu kekasihmu. Apa yang kam

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1823

    Tandy ingin ikut meramaikan, tetapi dia malah diusir oleh Jason. “Ngapain anak kecil main kartu? Kamu jaga Yana sana!”Tandy menggendong Yana pergi dengan ekspresi kesal. Yana sungguh menyukai Tandy. Dia pun terus mencubit wajah Tandy dan memanggilnya, “Kak, Kak!”Jason bertanya bagaimana peraturan permainannya.Kelly mengusulkan untuk bermain seperti waktu itu, diberi stempel kura-kura pada yang kalah.Tiffany pun berkata dengan tersenyum, “Kita juga bisa main jujur atau tantangan, kemudian diberi sedikit hukuman. Orang yang menang diperbolehkan untuk memberi hukuman!”Bondan menimpali, “Boleh juga!”Reza menunjukkan ekspresi acuh tidak acuh. “Kalian bahas sendiri. Lagi pula semua itu juga untuk kalian!”Jason mengangkat-angkat alisnya. “Maksudmu, kamu dan Sonia tidak akan kalah?”“Tentu saja!” Reza menunjukkan ekspresi arogannya. “Aku dan Sonia tidak pernah kalah!”Jason merasa kesal. “Kalian ngomongnya seolah-olah kalian berdua itu sangat kompak!”Ranty menyipitkan matanya. Sepertin

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1822

    “Meski dia cantik, semua itu juga tidak ada hubungannya sama aku!” Yandi langsung berterus terang. “Kamu juga tahu bagaimana hidupku. Apa hidupku sejalan sama dia?”Sonia berkata, “Tapi sekarang kamu sudah kembali hidup seperti normal. Asalkan Tasya nggak keberatan, aku merasa semua itu bukan masalah!”“Mana mungkin dia tidak keberatan?” Yandi tersenyum sinis. “Dia sudah hidup manja sejak kecil. Dia anaknya lugu. Apa mungkin dia akan suka dengan pria sepertiku?”Dari ekspresi kaget Tasya tadi, Yandi tahu bahwa Tasya tidak akan menerimanya.“Bagaimana kalau dia bersedia?” tanya Sonia.Sikap Yandi sangat tegas. “Tidak mungkin. Aku tidak berencana untuk berpacaran dan menikah. Jadi, aku tidak mau menunda waktunya. Lagi pula, kalau aku benar-benar bersama dengan Tasya, aku mesti panggil kamu dan Reza dengan sebutan apa? Bukannya lucu!”Sonia terdiam membisu. Dia sungguh tidak kepikiran dengan hal itu. Yandi adalah anggota Keluarga Tanadi. Sebenarnya dia satu pangkat dengan Reza. Kalau dia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1821

    Namun, bukannya akan lebih sadis apabila memberinya harapan?Yandi memutar tubuhnya secara perlahan. Dia menatap Tasya dengan serius, “Tasya, kamu tidak memahami masa laluku. Aku pernah membunuh dan melakukan banyak tindak kriminal. Aku juga pernah bersama banyak wanita.”“Aku pernah membayar uang beberapa ratus ribu demi memuaskan hasratku terhadap wanita. Dulu aku melewati hari-hariku di dunia gelap, mengganti nyawa dengan uang. Setiap kali uang sampai di tanganku, aku pun akan menghamburkannya dengan berjudi, balapan, bermain wanita!”Tasya menatap Yandi dengan syok.Salah satu ujung bibir Yandi sedikit melengkung ke atas. “Apa kamu merasa sangat kaget? Jadi, apa kamu benar-benar menyukaiku? Kamu hanya sedikit penasaran sama aku. Setelah kamu memahamiku, kamu hanya akan meremehkanku!”“Jadi, aku hanya ingin melewati sisa hidupku dengan santai saja. Masalah menikah dan punya anak tidak ada dalam rencanaku, apalagi berpacaran ….” Tiba-tiba Yandi tersenyum. “Semakin tidak mungkin lagi!

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1820

    Sonia mengerutkan keningnya. Dia berdiri di tempat, melihat tatapan Tasya kelihatan tertekan ketika menatap Yandi. Dalam seketika, sepertinya Sonia sudah mengerti.Jujur saja, Sonia sungguh merasa terkejut. Dia sungguh tidak menyangka mereka akan bersama. Sebab di mata Sonia, Yandi adalah seniornya Tasya.Hoosh! Sonia sungguh merasa syok! Di dalam balkon, Tasya sedang berjalan ke sisi Yandi sembari tersenyum. Dia berbasa-basi bagai tidak pernah terjadi apa-apa. “Sudah lama aku nggak ke restoran. Apa semuanya berjalan lancar?”Saat waktu itu Tasya kembali ditolak oleh Yandi, hubungan mereka berdua menjadi semakin canggung saja. Tasya merasa agak takut untuk berjumpa dengan Yandi. Itulah sebabnya belakangan ini, dia tidak ke restoran.Yandi menoleh untuk menatap Tasya. Dia mematikan rokok, lalu mengangguk dengan perlahan. “Baik-baik saja!”Tasya meletakkan kedua tangan di atas pagar besi. Dia menatap Yandi, lalu berkata, “Dari raut wajahmu, sepertinya kondisimu nggak terlalu bagus. Apa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1819

    Tiffany berpikir sejenak, lalu membalas dengan langsung, “Nggak jadi batal!”Demi tujuan Jolin tidak tercapai, Tiffany tidak boleh membatalkan pernikahan!Bondan menatapnya. “Serius tidak mau dibatalkan lagi?”Jolin mengangguk. “Iya!”Tiba-tiba Bondan membungkukkan tubuh untuk mendekati Tiffany. Dia mengangkat tangan untuk mencubit dagu Tiffany. “Nona Jolin, sebenarnya temperamenku nggak bagus. Aku harap kamu bisa berpikir dengan saksama. Jangan plin-plan.”Kening Tiffany berkerut. Si pria masih tersenyum. Terlintas ekspresi dingin di dalam tatapannya. Jantungnya berdebar kencang. Dia kepikiran lagi dengan pelajaran yang Bondan berikan kepada Johnson waktu itu, boleh dikatakan sangat sadis.Tiffany kembali menjelaskan, “Aku memang ingin membatalkan pernikahan, tapi aku bukan orang yang plin-plan. Aku nggak pernah pergi cari Johnson. Aku juga nggak akan melakukan hal yang merusak harga diriku!”“Jadi, bagaimana dengan masalah pembatalan pernikahan? Apa kamu sudah mempertimbangkannya?” t

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1818

    Manajer menatap kepergian Bondan dan Tiffany. Kemudian, dia menoleh untuk membelalaki Jolin. “Apa kamu sudah gila? Beraninya kamu menyinggung calon istri Tuan Bondan?”Jolin menangis. “Aku nggak menyinggungnya. Aku difitnah!”Manajer mengerutkan keningnya. “Meskipun dia benar-benar memfitnahmu, kamu hanya boleh bersabar saja. Apa pun ceritanya kamu nggak boleh konflik dengan tamu. Apa kamu lupa dengan peraturan di hotel ini? Kamu ikut pelatihan dari awal saja. Bonusmu bulan ini hangus!”Suara tangis Jolin semakin keras lagi. Dia memaki dalam hati lantaran diperlakukan tidak adil di dunia ini. Dia semakin membenci Tiffany saja.Kenapa nasib Tiffany sebaik ini? Dia dilahirkan di keluarga kaya, bahkan pasangan hidupnya adalah Bondan yang tampan dan kaya! Tadi Jolin mendengar kabar batalnya pernikahan mereka. Dia mengira Bondan akan membenci Tiffany. Dia tidak menyangka Bondan akan begitu melindunginya!…Bondan membawa Tiffany kembali ke ruangan VIP. Dia berjalan beberapa langkah, kemudia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1817

    Tiba-tiba Tiffany berjalan keluar toilet wanita. Dia menatap Jolin dengan tatapan sinis, lalu melangkah mendekati Jolin. Satu detik kemudian, sebuah tamparan dilayangkan di wajah Jolin.“Ahh!”Jolin terhuyung-huyung ke belakang. Dia menutup wajah Tiffany dengan kaget. Raut wajah Tiffany juga menjadi pucat. “Dasar wanita nggak tahu malu. Sebelumnya kamu menggoda Johnson, sekarang kamu malah ingin menggoda Bondan. Apa kamu mau merebut semua pria di sisiku? Kamu malah menginginkan pria apa pun. Apa kamu itu tempat daur ulang?”Bondan masih tidak bergerak hanya bersandar di dinding. Tadinya dia sedang menyaksikan pertunjukan. Namun ketika mendengar kalimat terakhir Tiffany, dia langsung mengangkat kepala untuk menatap Tiffany. Keningnya juga spontan berkerut! Apa maksud Tiffany? Apa dirinya adalah sampah?Jolin memegang pipinya sembari menangis tersedu-sedu. “Aku hanya beri tahu kenyataan kepada Tuan Bondan. Apa kamu berani bilang kalau kamu nggak pernah mencari Johnson?”Usai berbicara,

DMCA.com Protection Status