Share

Bab 11

Auteur: Musim Gugur
Dosen pelajaran bahasa asing kali ini berasal dari luar negeri dengan wajah yang tampan. Chenny kerap bilang padanya kalau dosennya yang ini merupakan sosok idamannya yang sempurna.

Saat masuk ke dalam kelas, banyak mata yang memandang Sonia. Sepertinya mereka semua sudah melihat atau mendengar apa yang baru saja terjadi di lantai bawah. Tatapan semua orang terlihat ada yang kagum, menertawakan bahkan ada yang meremehkan sikap Sonia.

Tidak ada perubahan ekspresi yang berarti di wajah perempuan itu. Dia dan Chenny memilih tempat duduk dan mengeluarkan peralatan kuliahnya sambil fokus mendengarkan pelajaran.

Setelah jam kuliah tersebut telah selesai, Chenny memanfaatkan kesempatan untuk bertanya pada sang dosen agar bisa mendekatkan dirinya dengan lelaki itu. Sedangkan Sonia hanya duduk di tempatnya sambil menunggu perempuan itu.

Sekitar sepuluh menit kemudian, tidak ada tanda-tanda Chenny yang akan menyudahi kegiatannya. Sonia memutuskan untuk berdiri dan pergi ke toilet dulu. Ketika dia baru keluar dari toilet dan hendak kembali ke kelas, Melia dan teman-temannya sedang berjalan ke arahnya dari depan.

Melia memandangi Sonia dengan tajam dan wajah berapi-api. Ketika jarak keduanya sudah dekat, perempuan itu menggunakan tubuhnya untuk menghalangi jalan yang akan dilewati oleh Sonia. Setelah itu dia memberikan peringatan, “Lain kali jauhi Andre!”

“Kamu bilang saja pada Andre,” balas Sonia dengan tenang.

Raut wajah Melia seketika berubah kaku. “Songong, ya, kamu?!”

Perempuan itu sudah terbiasa bersikap angkuh dan ingin membalaskan dendam beberapa hari yang lalu pada Sonia. Dia memanfaatkan kesempatan kali ini untuk melayangkan tamparan pada wajah Sonia dengan alasan untuk membela Andre.

Namun sebelum telapak tangan perempuan itu mendarat di wajahnya, Sonia sudah mengangkat kakinya dan melayangkan tendangannya di kaki kiri Melia hingga patah. Wajah polos Sonia membuat orang salah sangka dan mengira dia memiliki sifat yang lembut dan mudah ditindas.

Pada kenyataannya, caranya untuk menyelesaikan masalah sangat tidak basa-basi dan tidak banyak bicara.

Satu jam kemudian, Sonia terlihat sedang berdiri di depan ruang Pak Santo, Melia sudah dibawa ke rumah sakit. Saat ini, ayahnya Melia yang bernama Doni tengah marah besar di ruang kerjanya Pak Santo.

Bagian konseling mengatakan bahwa Sonia tidak bersalah karena dia hanya mencoba melindungi dirinya. Melia yang lebih dulu ingin menyerangnya dengan tamparan di wajah perempuan itu. Dengan emosi memuncak, Doni menunjuk lelaki itu dan berkata,

“Kenapa kamu begitu membela orang licik ini?! Dia yang merayu kekasihnya Melia! Jelas sekali dia bukan orang yang baik! Jangan-jangan kalian ada hubungan apa-apa lagi?!”

Kalimat tersebut membuat emosi sang petugas konseling memuncak dan berkata dengan nada tinggi, “Bapak jangan menyebar fitnah!"

“Pak, ucapan Bapak sepertinya sedikit keterlaluan. Bapak sudah menyebar berita fitnah, dan kami berhak untuk menggugat Bapak!” kata Santo dengan wajah menegang kaku.

Mendengar kalimat tersebut membuat Doni merasa malu dan juga marah. “Saya nggak peduli dengan urusan kalian, tapi kalian wajib kasih pertanggungjawaban buat Melia! Kalau nggak keluarkan gadis ini, saya akan tarik sumbangan 20 miliar yang sudah saya berikan!”

Keluarga Melia memang merupakan keluarga kaya raya. Tahun lalu Doni menyumbangkan uang ketika kampus mereka tengah membangun sebuah perpustakaan yang baru.

“Saya merupakan orang yang sudah berjasa bagi universitas ini! Sekarang kalian memperlakukan saya seperti ini demi seorang mahasiswi miskin?! Kembalikan uangnya sekarang!” kata Doni sambil berkacak pinggang dan mendongak angkuh.

“Kalau begitu mohon kelonggarannya untuk beberapa hari ke depan,” ujar Santo. Dia tidak bisa mengeluarkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Akan tetapi, dia memiliki harga diri sehingga Santo memilih untuk mengabulkan permintaan Doni.

“Nggak ada tawar menawar! Kembalikan sekarang!” seru Doni tidak mau mengalah.

“Biar saya yang kembalikan!” sahut sebuah suara dingin dari arah sofa. Detik selanjutnya lelaki itu bangkit berdiri dan melangkahkan kaki jenjangnya ke arah Doni.

Ekspresi lelaki itu seketika berubah kaku. Doni menatap lelaki tersebut dengan raut tercengang dan tidak percaya.

“Pa-Pak Reza?”

Sonia yang berdiri di belakang langsung mengangkat wajahnya dengan cepat.

Saat mereka sedang ribut, masih ada seseorang yang duduk di sofa. Hanya saja orang tersebut duduk membelakangi mereka, sehingga tidak ada yang melihat wajahnya dengan jelas.

Sebelumnya Sonia masih terlihat tenang, tetapi sekarang perasaannya berubah ragu dan gusar. Dia tidak menyangka bisa bertemu dengan Reza di tempat ini dan di situasi seperti ini. Ucapan Doni tadi sudah pasti telah didengar semuanya oleh lelaki itu.

Doni sudah kehilangan keangkuhannya beberapa saat lalu. Bisnisnya selama ini selalu lancar dengan kekayaan yang mencapai puluhan triliun. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan keluarga Herdian, dia tidak ada apa-apanya.

Santo maju dan dengan tenang berkata, “Ini urusan kampus dengan orang tua murid. Reza, kamu jangan ikut campur.”

Dia dan ayahnya Reza memiliki hubungan yang cukup dekat. Lelaki itu mengundang Reza karena ada acara tahunan universitas. Oleh karena itu, Santo merasa tidak enak jika harus menerima bantuan dari lelaki itu.

Doni tidak menyangka kalau Santo ada hubungan dekat dengan Reza. Dengan cepat raut wajahnya berubah dan memasang senyum lebar sambil berkata, “Saya benar-benar nggak tahu kalau Pak Reza ada di sini. Uangnya nggak perlu kembali, saya hanya bercanda.”

Reza merupakan orang yang selalu memegang omongannya. Dia mengabaikan ucapan Doni dan mengeluarkan ponselnya untuk memerintah sekretaris di kantornya agar mengirimkan uang sebanyak empat miliar ke universitas. Setelah sambungan terputus, dia menoleh ke arah Santo dan berkata,

“Kembalikan uangnya pada dia beserta dengan bunganya!”

Wajah Doni tampak pucat pasi. Reza baru saja kembali tanpa sempat dia temui untuk mengambil hatinya, dirinya justru telah membuat lelaki itu tersinggung. Sampai pada tahap seperti ini, Santo juga tidak banyak berbicara lagi.

Tidak butuh waktu yang lama bagi pihak universitas menerima uang tersebut. Setelah itu, uang yang dikirim oleh sekretaris Reza langsung dikirim lagi ke rekening Doni. Lelaki itu pergi meninggalkan tempat tersebut dengan pikiran bagaimana cara mendapatkan kesan baik lagi dari Reza.

Santo dan petugas konseling mengantarkan Doni keluar hingga ruang kerja tersebut hanya tersisa Reza dan Sonia saja. Perempuan itu terlihat bingung dan serba salah. Dirinya saat ini memiliki status sebagai guru les keluarga Herdian, tepatnya sebagai guru les Tandy.

Namun sekarang dirinya justru berada di sini karena kasus berantem dan dibantu oleh Reza dengan mengeluarkan uang yang jumlahnya luar biasa banyak!

Sonia merasa dirinya harus berkata dan menjelaskan sesuatu. Dia menatap lelaki itu dan hendak membuka mulutnya. Tetapi ucapannya terhenti karena lelaki itu yang berkata, “Nggak perlu berterima kasih, aku melakukannya bukan demi kamu.”

Ucapan perempuan itu tertahan di ujung lidahnya dan tidak jadi dikeluarkan. Dia sedari awal sudah menyadari betapa tajamnya ucapan lelaki itu. Dengan suara datar dia berkata, “Aku juga nggak berniat berterima kasih denganmu.”

Lelaki yang jauh lebih tinggi dari Sonia itu tampak menunduk dan menatapnya dalam, “Melihat caramu menendang Melia tadi, sepertinya kamu pernah berlatih?”

CCTV yang ada di koridor sudah diambil dan sudah dilihat oleh Reza. Kala itu Melia terlihat begitu berapi-api dan gerakannya ketika hendak memukul Sonia juga sangat cepat dan kuat. Akan tetapi, Sonia justru bisa menendang perempuan itu tanpa perlu mengedipkan matanya sedikit pun.

Selain itu, seorang perempuan normal seperti itu tidak mungkin bisa mematahkan kaki orang lain hanya dalam satu tendangan, bukan? Sebersit sorot cahaya gelap melintas di mata Sonia. Dengan tenang perempuan itu berkata, “Waktu kecil pernah belajar ilmu bela diri.”

Reza mengangguk dan berkata, “Tenang saja, aku orangnya berpikiran terbuka. Nggak akan memecatmu karena hal sepele seperti ini.”

Sonia yang baru saja hendak berbicara kembali mengurungkan niatnya ketika mendengar langkah kaki. Reza nyaris menyemburkan tawanya saat melihat sikap perempuan itu yang tiba-tiba berubah menjadi sok alim.

Santo masuk dan melihat Sonia dengan sorot seperti akan mengatakan sesuatu. Lelaki itu menarik napas dan berkata, “Sonia, saya percaya kamu adalah mahasiswi yang baik. Tetapi apa pun itu alasannya, seharusnya kamu nggak boleh main tangan dan mempengaruhi masa depanmu.”

Perempuan itu menunduk dan mengangguk dengan patuh sambil menjawab, “Baik. Terima kasih, Pak.”

“Nggak perlu terima kasih dengan saya. Seharusnya kamu berterima kasih dengan Pak Reza, beliau yang membantumu,” ujar Santo sambil tersenyum hangat.

Sonia menarik napas dalam-dalam dengan sangat jelas kemudian maju sebanyak dua langkah. Kepalanya terangkat dan bibir merah mudanya bergerak berkata, “Terima kasih, Pak Reza!”

Ekspresi Reza tidak berubah, mata hitam gelapnya seperti menyimpan sesuatu. Lelaki itu seakan tengah menertawakan Sonia yang baru beberapa waktu lalu berkata bahwa dirinya tidak akan mengucapkan terima kasih pada Reza.

“Nggak perlu terima kasih. Tetapi ….” Reza menggantung ucapannya beberapa detik dan lanjut berkata, “Sebagai seorang mahasiswi, sebaiknya kamu lebih jaga sikap. Jangan karena hal-hal nggak jelas seperti ini justru merusak nama baik universitas.”

Wajah Sonia tampak memucat. Dia menggigit bibirnya tanpa berbicara. Santo buru-buru menengahi dan mengalihkan pembicaraan dengan berkata, “Maaf sekali membuatmu menghabiskan uang empat miliar begitu saja. Uang-uang itu akan dibayar oleh pihak universitas.”

Reza melirik Sonia sekilas dan berkata, “Biarkan dia yang membayarnya!”

Sonia hanya bisa menahan napasnya dan menatap lelaki itu dengan sorot terkejut. Santo pikir Reza sedang bercanda saja, dia berkata pada Sonia sambil tertawa kecil, “Sudah sore, kamu juga harus pulang. Kamu nggak perlu mengurusi urusan Melia, pihak kampus akan bertanggung jawab.”

Dia mengucapkan terima kasih sekali lagi pada Santo dan langsung keluar dari ruang tersebut tanpa menatap Reza lagi. Setelah Sonia keluar, barulah Santo mempersilakan Reza untuk duduk.

“Jangan takuti dia, dia masih anak kecil!” ujar lelaki itu sambil tertawa kecil.

Reza juga ikut tertawa dan berkata, “Aku lihat dia nggak ada takutnya sama sekali.” 
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 12

    Chenny menunggu Sonia di lantai bawah ruangan Santo. Melihat perempuan itu keluar, dia langsung bergegas menghampirinya dan bertanya, “Gimana? Petugas konseling ada bilang mau menghukum kamu, nggak?”Sonia yang mengenakan tas sandang hanya memegang dua tali tas yang menggantung di samping tubuhnya sambil menjawab dengan nada santai, “Kenapa harus menghukumku? Aku hanya sedang melindungi diri!”Chenny menatapnya dengan tidak percaya dan berkata, “Melia patah tulang dan papanya datang dengan emosi yang begitu membludak. Memangnya dia bisa diam saja?”“Pokoknya sudah beres!” sahut Sonia sambil tertawa lebar.Walaupun Chenny masih merasa ragu dan curiga, dia juga merasa lega. Perempuan itu mengikuti langkah Sonia keluar dari area universitas sambil berceloteh ria.“Salah aku juga, coba kalau aku nggak nempelin pangeranku, kita sudah balik dari tadi! Nggak akan ada kejadian seperti ini.”Dengan santai Sonia berkata, “Melia sudah mempersiapkan semuanya. Siapa tahu dia menungguku di suatu tem

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 13

    Akhirnya Sonia tahu alasan dibalik berhentinya para guru les bocah lelaki itu. Anak keluarga orang kaya tidak bisa diajar dengan menggunakan kekerasan. Jika dengan ucapan nasihat, maka mereka akan protes kita cerewet. Kalau membujuknya dengan ucapan manis, maka akan dikatakan kekanakan. Rasa tidak berdaya seperti itu membuat siapa pun akan menyerah.Sonia bangkit dan melihat anak panah yang tergeletak di atas meja. Dia melirik papan panah kemudian melayangkan anak panah dalam satu gerakan dan mendarat tepat di bagian tengah!Ketika anak panah ketiga masih mengenai bagian tengah papan panah, Tandy mengangkat wajahnya dan menatap dia dengan raut terkejut. Sonia mengambil anak panah dengan kedua tangannya, setelah itu dia melayangkan anak panah tanpa melihatnya di waktu yang bersamaan.Kedua anak panah tersebut melayang dengan kecepatan yang sama. Dua buah anak panah tersebut menjatuhkan anak panah yang sebelumnya tertancap dan menggantikannya berada di posisi bagian tengah papan.Tandy b

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 14

    ”Hmmm? Aku nggak ketawa,” ujar Sonia dengan ekspresi bingung.Reza mengangkat alisnya dan bertanya, “Kamu takut sekali denganku? Kamu itu temannya Tasya dan guru lesnya Tandy. Kamu boleh ikut mereka panggil aku Om. Biasanya aku selalu penuh toleransi terhadap orang yang menjadi juniorku.”Sonia semakin ingin terbahak, tetapi dia berusaha tetap bersikap tenang dan mengangguk berkata, “Ok.”Mata Reza menatap wajah perempuan di sampingnya sekilas, kemudian mengarah ke depan dan berkata lagi, “Lain kali kalau ketemu Hana lagi, kamu nggak perlu peduliin dia.”“Dia menutupi jalanku,” jawab Sonia membela diri.“Bukannya kamu pintar menendang orang?” balas Reza.Sonia mengangkat alisnya dan bertanya balik, “Hana juga boleh ditendang?”“Tentu saja! Kamu tendang saja sesuka hatimu, biar aku yang urus,” jawab Reza dengan nada datar.Kedua alis Sonia terangkat lagi ke atas. Kalimat tersebut menunjukkan sikap dan karakter lelaki itu dalam menyelesaikan sebuah masalah. Mungkin Reza menyadarinya dan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 15

    Suara lelaki itu terdengar sangat ringan dan juga hangat seperti mentari di musim semi. Terasa begitu sejuk dan juga nyaman. Sonia berbalik dan memandangi lelaki asing itu dengan tatapan tidak mengerti.Lelaki itu maju dua langkah sambil menatap Sonia. Sebersit sorot cahaya melintas di mata lelaki itu.“Meski nggak harus bayar dengan sesuatu yang berharga, setidaknya traktir makan juga nggak masalah, bukan?”Setelah mengatakan kalimat itu, dia mengulurkan tangannya dan berkata, “Kenalan dulu, namaku Melvin.”Sonia memandangi telapak tangan di hadapannya tanpa membalasnya, kemudian dia berbalik pergi begitu saja. Melvin melongo terkejut di tempatnya dan bergegas mengejar langkah perempuan itu.“Hei! Kamu nggak ngerti apa yang aku katakan?”Langkah Sonia berhenti dan menatapnya sambil menjawab, “Ngerti, tapi kamu nggak butuh traktiran aku. Tanpamu aku juga bisa membereskan masalah tadi seorang diri. Nggak perlu saling kenalan juga, aku harus segera masuk kelas.”Setelah mengatakan kalima

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 16

    Sonia berjalan lurus ke arah mobil Melvin. Akan tetapi dia tidak mengambil bunga-bunga mawar segar itu, melainkan langsung membuka pintu di posisi kemudi dan menekan tombol kunci. Setelah itu dia menghidupkan mesin dan melajukan mobil tersebut ke arah jalan raya.Gerakan tersebut membuat seluruh orang yang melihatnya tampak tercengang di tempat termasuk Melvin. Senyuman di wajah lelaki itu perlahan-lahan berubah kaku. Dia tidak menyangka bahwa Sonia tidak mengambil bunganya, tetapi dia membawa bunga beserta mobilnya juga.Saat ini dia berdiri di tengah kerumunan dengan tangan yang masih menggenggam satu tangkai bunga dan menjadi pusat perhatian semua orang. Wajahnya menggelap dan terlihat sangat emosi. Untuk sekarang dia ingin sekali mencekik leher Sonia hingga perempuan itu kehabisan napas.Sebenarnya orang seperti apa yang Hana minta dirinya taklukin? Pantas saja perempuan itu rela kehilangan uang ratusan triliun. Apakah Hana sengaja mempermainkan dirinya?Semua orang yang ada di san

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 17

    Keesokan harinya, Melvin sudah menebak waktu Sonia keluar dari toko mie. Dia memberikan kode pada beberapa orang anak buah yang ada di belakangnya dan memberikan perintah, “Lakukan dengan maksimal dan terlihat asli.”Beberapa anak buahnya yang sedang menyamar menjadi preman biasa tampak mengangguk mengerti dan berjalan menuju toko mie. Melvin bersandar pada tiang beton sambil merokok. Sekitar sepuluh menit kemudian, dia mematikan puntung rokoknya dan berjalan masuk dengan gerakan santai.Sekarang merupakan jam makan para mahasiswi kampus, oleh karena itu anak buahnya membawa Sonia ke tempat yang lebih terpencil. Setelah melewati beberapa tembok tinggi, suara ribut mereka nantinya akan tersamarkan.Melvin bisa membayangkan keadaan Sonia dengan baju yang berantakan dan tengah tergeletak tidak berdaya di tanah. Di saat perempuan itu tengah merasa putus asa, dia akan muncul bagaikan seorang pahlawan. Sonia akan memandangnya dengan mata berbinar dan penuh harus serta rasa terima kasih.Untu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 18

    Kebetulan Reza juga ada urusan sewaktu Sonia pergi, jadi Reza sekalian mengantar Sonia ke pusat kota. Sonia masih merasa tidak nyaman harus berduaan dengan Reza di tempat yang sempit dan tertutup, makanya dia sering kali buang muka berpura-pura melihat pemandangan.Begitu mobil memasuki jalan raya beraspal, Reza fokus melihat ke depan sambil membuka pembicaraan dengan Sonia, “Melvin lagi dekatin kamu, ya?”“Eh?”Spontan Sonia langsung menoleh ke arah Reza karena dia terkejut bahwa ternyata Reza juga sudah tahu.“Waktu itu aku lihat dia ngasih kamu bunga di depan Jembara University.”“Ooh, iya!”“Sebelum kamu pertimbangkan mau sama dia atau nggak, aku masih kasih tahu satu hal. Dia itu sepupunya Hana. Mamanya Hana itu tantenya Melvin,” tutur Reza lirih.Ternyata … seperti itu ceritanya!“Aku nggak tahu si Melvin itu beneran suka sama kamu atau nggak, tapi aku rasa aku punya tanggung jawab untuk kasih tahu hal ini ke kamu. Tapi, soal kamu masih mau sama dia atau nggak, itu keputusan kamu

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 19

    Ucapan temannya itu sangat frontal sampai membuat Siska merasa malu. Jujur saja, awalnya Siska masih ingin mengelak, tapi dia berubah pikiran dan hanya tersenyum menjawabnya, “Aku juga nggak tahu kenapa dia bisa suka sama aku.”Sonia spontan menoleh ke arah wanita yang dipanggil dengan nama Siska itu. Dari tadi Sonia memang merasa dia agak familier, dan setelah diingat-ingat kembali, Siska itu memang pernah memerankan seorang karakter utama di salah satu drama yang dulu Yeni tonton. Drama itu memang tidak tayang terlalu lama, tapi setiap episodenya sangat seru. Yeni juga bilang sangat disayangkan drama tersebut tidak laku di pasaran.Selain itu, Sonia juga ingat dengan wanita yang mengenakan gaun biru itu, dia adalah seorang aktris baru bernama Tiara.“Asal ada Reza, kamu bisa dapat apa pun yang kamu mau. Kalau nanti kamu sudah terkenal, jangan lupa bantu aku juga, ya,” kata Tiara.“Buat apa aku bantuin lagi, bukannya kamu sudah punya Matias?”“Aku sudah mati-matian ngedapetin hatinya

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2083

    Sekujur tubuh Aminah gemetar. Dia hampir saja pingsan karena emosi.“Sekarang semua itu ide siapa sudah tidak penting lagi. Hal yang penting adalah Sonia sama sekali tidak ingin bertemu dengan kalian. Hendri dan Reviana sudah menulis pengumuman dengan sangat jelas. Sonia adalah anak yang diadopsi mereka. Sekarang, bahkan masalah adopsi itu palsu. Bisa ada hubungan apa lagi Sonia dengan Keluarga Dikara kalian?” ucap Reza dengan nada datar. Kemudian, Reza menoleh untuk berpesan kepada Fadin, “Usir mereka semua. Kelak jangan izinkan Keluarga Dikara injak kaki mereka di Kediaman Keluarga Herdian!”“Baik!” jawab Fadin. Dia memanggil pelayan dan pengawal di luar untuk membawa pergi anggota Keluarga Dikara.“Sonia, anggap Kakek mohon sama kamu!” Tobias didorong keluar oleh orang-orang, tetapi dia masih belum menyerah. Dengan suara tersendat dan penuh kepedihan, Tobias mencoba menarik simpati. “Warisan Keluarga Dikara adalah hasil jerih payah beberapa generasi. Aku tidak bisa membiarkannya ha

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2082

    Setelah membuka pintu dan keluar kamar, Reza masih sedang menunggu Sonia. Dia membawa Sonia ke lantai bawah untuk sarapan.Lysa melihat mereka berdua menuruni tangga. Dia pun duluan berdiri untuk menghampiri mereka. Tatapannya kelihatan lembut ketika melihat Sonia. “Apa tidurmu nyenyak semalam?”“Emm!” Sonia mengangguk. “Hanya saja, aku bangun kesiangan!”“Nggak siang. Masih kepagian untuk makan siang!” Tasya berjalan kemari, lalu berkata dengan nada bercanda.Sonia tersenyum sembari mengangkat-angkat pundaknya.“Kalau masih kepagian untuk makan siang, kita sarapan dulu saja!” Lysa membawa Sonia ke ruang makan. Pelayan pun menyuguhkan sarapan yang hangat.“Aku nggak makan banyak di pagi hari. Aku temani Sonia makan sedikit.” Tasya juga menghampiri.Tandy juga ikut meramaikan. “Pangsit hari ini enak sekali. Aku juga mau tambah lagi!”Alhasil, mereka yang tadinya sudah selesai sarapan makan lagi demi menemani Sonia.Selesai makan, Lysa baru berkata, “Sonia, anggota Keluarga Dikara kemari

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2081

    Reza membantu Sonia untuk memeriksa satu per satu. Panggilan terbanyak adalah panggilan dari kediaman lama Keluarga Dikara. Ada juga pesan masuk, semuanya adalah permintaan tolong. Mereka memohon Sonia untuk melepaskan mereka.Reza menghapus semuanya.Ada sebuah nomor asing. Reza merasa agak familier dengan nomor itu. Dia melihat sekali lagi, baru menyadari ternyata adalah nomor Celine.Celine mengirim pesan.[ Sonia, Keluarga Dikara memang nggak ada budi sama kamu, tapi juga nggak pernah menganggap Keluarga Dikara. Kalau nggak, kenapa kamu merahasiakan masalah pernikahanmu dengan Tuan Reza! Sekarang kamu sudah memiliki segalanya. Untuk apa kamu mendesak Keluarga Dikara ke jalan buntu? ][ Lepaskan mereka. Kakek sudah tua, nggak sanggup menerima siksaan ini lagi. Aku dengar-dengar, ibumu juga jatuh sakit dan sedang diopname di rumah sakit. Kamu juga bermarga Dikara. Kita semua sekeluarga. Apa mesti menghancurkan keluarga sendiri? ]Kening Reza berkerut. Kenapa dia melupakan Celine?Set

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2080

    Hendri terpaksa meminjam ponsel orang lain untuk menghubungi Stella. Setelah panggilan berdering beberapa kali, akhirnya Stella mengangkatnya.Begitu panggilan terhubung, Hendri segera berkata, “Stella, apa kamu sudah baca pesan yang aku kirim? Ibumu benar-benar lagi operasi. Penyakitnya sangat parah. Kami butuh uang. Dana perusahaan sudah dikosongkan sama kalian. Uang di rumah juga sudah kamu ambil semuanya. Apa kamu benar-benar tega tidak peduli dengan hidup matinya ibumu? Bagaimanapun, kami sudah membesarkanmu selama 20-an tahun!”Stella terdiam beberapa saat, kemudian berkata dengan datar, “Ibu masih ada uang investasi. Apa mungkin kalian nggak punya uang? Jangan bohongi aku!”Saking emosinya, wajah Hendri pun menjadi pucat. “Apa kamu melihat berita? Apa kamu tidak tahu kondisi Keluarga Dikara? Uang investasi ibumu tidak bisa dicairkan dalam waktu singkat. Meskipun bisa dicairkan, rekening kami juga akan segera diblokir oleh pihak bank. Ibumu butuh uang untuk menyelamatkan nyawanya

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2079

    Ada juga yang mengatakan, Keluarga Dikara ingin bergabung dengan Keluarga Tamara. Alhasil, mereka pun dikelabui oleh Keluarga Tamara!Asli palsunya masalah masih tidak diketahui. Hanya saja, hal yang bisa dipastikan adalah riwayat Keluarga Dikara sudah berakhir!Penagih utang berbondong-bondong datang mengepung kediaman kuno, kediaman Bagas, dan kediaman Hendri.Anehnya, perusahaan keluarga Harun masih berjalan seperti biasa, juga tidak ada yang mengganggu Harun dan keluarganya. Mereka pun menjadi satu-satunya Keluarga Dikara yang dalam keadaan amat. Para warganet yang doyan gosip menyadari ada yang aneh.Semalam King baru saja kembali dari luar negeri. Dia membuktikan dirinya tidak bersalah dan menuduh Keluarga Tamara bersekongkol dengan Keluarga Dikara untuk mencelakainya. Dalam waktu satu malam, riwayat Keluarga Tamara dan Keluarga Dikara sudah berakhir.Ada yang mengungkapkan bahwa saat King difitnah habis-habisan, hanya keluarganya Harun saja yang membela Sonia dan berani menegak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2078

    Stella yang ditampar merasa semakin benci ketika mendengar Reviana menyebutnya sebagai anak haram. Dia juga tidak berpura-pura lagi. “Kamu sudah lama ingin menyebutku sebagai anak haram, ‘kan? Terserah kamu saja mau pukul atau marah! Kamu bilang aku itu durhaka, apa kalian benar-benar menganggapku sebagai putri kandung kalian?”“Kalau kalian benar-benar menganggapku sebagai putri kandung, waktu itu kamu pasti akan sepenuhnya mendukungku untuk menjalankan studioku, bukan malah menyuruhku memelas orang-orang, bahkan dibohongi sama pria berengsek yang bernama Edward itu!”Reviana merasa kaget dengan ucapannya. Dia terbengong sejenak, lalu melangkah mundur dengan terhuyung-huyung.Hendri segera memapah Reviana, lalu berkata dengan murka, “Stella, kamu benar-benar keterlaluan sekali! Apa kami tidak menganggapmu sebagai putri kandung kami? Apa kamu lupa bagaimana kami menjaga dan membesarkanmu selama beberapa tahun ini? Demi kamu, ibumu bahkan sudah mengusir Sonia!”“Kalian membesarkanku dem

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2077

    Felix mengira Hendri ingin mencairkan aset dan mengira Welly memang sengaja dimasukkan ke perusahaan olehnya, jadi Felix pun tidak berani ikut campur dalam urusan itu.Akibatnya, Welly menjadi semakin semena-mena saja. Dia diam-diam menerima suap dari klien dan menyalahgunakan dana pembayaran barang, membuat produk menjadi kacau balas. Hendri malah tidak mengetahui masalah ini sama sekali.Hari ini, saat menemukan masalah dalam laporan keuangan, Hendri memanggil Felix dan staf keuangan. Saat itu, Hendri baru mengetahui bahwa Welly telah meraup keuntungan sebesar itu.Tentu saja, semua itu tidak terlepas dari bantuan Stella. Jika dugaannya tidak salah, Stella bahkan membantu Welly diam-diam mencap stempel resmi perusahaan.Saat perjalanan pulang, Hendri sudah emosi tinggi!Stella sungguh merasa syok dan tidak berhenti melangkah mundur. “Aku nggak tahu. Aku nggak tahu apa-apa.”“Welly apaan?” tanya Reviana dengan kaget.Hendri menceritakan secara ringkas kondisi perusahaan, lalu bertanya

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2076

    Stella benar-benar tidak habis pikir. Jelas-jelas Sonia telah diinjak mati-matian. Kenapa dia masih bisa bangkit kembali?Cucu perempuan dari Keluarga Bina, Bos dari GK Jewelry, istri dari Presdir Herdian Group … bagaimana Sonia bisa melakukannya!Selama ini, Sonia tidak pernah kembali dan merespons. Apakah dia sedang menunggu untuk menghancurkan mereka di saat paling bahagia mereka?Pasti seperti itu. Sonia memang licik.Panggilan Keluarga Tamara tidak terhubung, sepertinya mereka tidak bisa diandalkan lagi. Keluarga Dikara telah celaka. Reza dan Keluarga Bina tidak akan melepaskan Keluarga Dikara!Ketika melihat Reviana yang semakin emosi, Stella membalikkan tubuhnya berjalan ke lantai atas dengan tatapan datar. Dia kembali ke kamarnya sendiri, lalu menelepon, “Kamu lagi di mana?”Welly membalas, “Kak, apa sudah terjadi sesuatu dengan Keluarga Dikara?”“Iya!”“Kalau begitu, kamu cepat pergi, jangan tunda waktu lagi!” Welly merendahkan suaranya. “Lagi pula, aku sudah mendapatkan uang.

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2075

    Sejak lahir, Sonia sudah berjalan berlawanan arah dengan Keluarga Dikara. Sekarang dia sudah memiliki begitu banyak, tidak mungkin baginya untuk kembali dan mencari kembali kekurangan dari Keluarga Dikara.Selama belasan tahun hidup di luar, setiap harinya dia hanya memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup, sedangkan setiap harinya Stella berpikir bagaimana menikmati hidupnya di Keluarga Dikara. Stella yang seperti itu lebih cocok dengan Reviana. Sonia pun merupakan satu-satunya yang tidak cocok di antara mereka!Jadi, saat bertemu waktu itu, mereka pun sudah ditakdirkan untuk memiliki akhir seperti ini.“Boleh serakah!” Reza menatap wajah indah Sonia. “Aku akan memberimu semua yang kamu inginkan!”“Jangan bohongi aku! Kamu bahkan nggak kasih aku makan es krim!” Sonia tersenyum lebar.“Kamu boleh coba minta yang lain!” Terdengar nada hasutan dari suara Reza.Sonia memutar bola matanya. “Bagaimana dengan kasih seorang ibu?”Reza langsung menunjukkan ekspresi canggung. Tatapanny

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status