Suami Pilihan Kakek

Suami Pilihan Kakek

last updateLast Updated : 2023-03-30
By:  RifaniCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
41 ratings. 41 reviews
156Chapters
68.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sellandra Latief, seorang gadis cantik nan cerdas, tiba-tiba saja diminta untuk menikah dengan pria asing yang telah dipilihkan oleh sang Kakek. Sallendra bimbang, dia memiliki kekasih, tapi akhirnya ia menerima permintaannya untuk menikah dengan pria asing itu sebagai janjinya kepada sang Kakek sebelum meninggal. Dia adalah Ero, pria miskin yang hidupnya serba kekurangan. Namun, setelah menikah Sallendra baru tahu identitas sebenarnya dari Ero. Sallendra meminta cerai karena merasa dibohongi. Bagaimana kelanjutan hubungan Ero dan Sellandra ke depannya nanti? Mampukah Ero kembali merebut hati istrinya atau malah akan berujung pada perpisahan?

View More

Chapter 1

01. Permintaan Kakek Latief

Sellandra menggenggam erat tangan keriput kakeknya yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Dia sedang berada di kantor saat menerima kabar dari ibunya kalau sang kakek tiba-tiba terkena serangan jantung dan kini berada di UGD. Sellandra sangat menyayangi kakeknya, sudah pasti hal ini menjadi pukulan berat baginya. Sambil menahan tangis, Sellandra terus memanggil sang kakek yang tak kunjung membuka mata meskipun dia sudah menunggu selama hampir dua jam lamanya. 

"Kakek, ini Sellandra. Aku mohon sadarlah, buka mata Kakek."

Tak ada sahutan. Hal itu membuat airmata Sellandra akhirnya menetes keluar. Dia begitu sedih melihat keadaan pria yang selama ini begitu perhatian padanya dan juga pada ibunya. Dari semua anggota keluarga Latief, hanya kakeknya saja yang masih menganggap Sellandra dan ibunya sebagai anggota keluarga setelah ayahnya meninggal. Sellandra dan ibunya bagaikan orang asing, bahkan sang nenek pun memandang mereka hanya dengan sebelah mata. Jika bukan karena permintaan sang kakek, sudah sejak lama Sellandra mengajak ibunya pergi dari rumah utama keluarga Latief. Hatinya begitu sakit setiap kali di rendahkan oleh mereka yang notabenenya adalah keluarga sendiri. 

"Tolong jangan tinggalkan aku dan Ibu, Kek. Siapa lagi yang akan menyayangi kami jika Kakek pergi. Tetaplah tinggal bersama kami, Kek. Aku masih sangat membutuhkan nasehat-nasehat dari Kakek. Aku mohon sadarlah. Sadarlah, Kek. Hiksss..." ratap Sellandra di samping ranjang rumah sakit dimana kakeknya tengah terbaring dengan berbagai macam alat medis menempel di tubuh tuanya. 

"S-Sella...-ndra....

Sellandra tersentak kaget saat mendengar suara lirih kakeknya. Dia dengan cepat menghapus airmatanya kemudian membungkukkan tubuh sambil memandangi wajah sang kakek yang sedang berjuang untuk membuka mata. 

"Sell.... 

"Iya Kek, aku di sini," sahut Sellandra lembut. 

Perlahan-lahan mata Kakek Latief akhirnya terbuka. Bibir pucatnya mencoba untuk tersenyum ketika mendapati wajah cantik cucu kesayangannya. Sellandranya ada di sini, di sampingnya. 

"Mana yang sakit Kek?" tanya Sellandra sembari mengusap wajah kakeknya yang sangat pucat. "Jangan membuatku takut, aku tidak bisa jika tidak ada Kakek. Cepat sembuh ya, nanti aku akan membuatkan cake kesukaan Kakek. Oke?"

Kakek Latief meringis lirih saat dadanya berdenyut nyeri. Dia tahu, sangat tahu kalau waktunya sudah tidak lama lagi. Dengan tangan gemetar Kakek Latief meraih tangan cucunya.

"Sell, kau menyayangi Kakek bukan?"

"Tentu saja. Kakek adalah pria kedua yang sangat aku sayangi setelah almarhum Ayah" jawab Sellandra cepat. "Kenapa Kakek bertanya seperti itu?"

Kakek Latief menatap lekat ke manik mata Sellandra. Dia sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu yang kemungkinan besar bisa menyakiti perasaan cucunya ini. Namun, Kakek Latief meragu. Dia ragu apakah cucunya akan bersedia mengabulkan apa yang dia inginkan atau tidak. 

Sellandra menarik nafas pelan. Dia tahu kalau sang kakek sedang ragu-ragu untuk mengatakan sesuatu padanya.

"Aku tahu Kakek ingin mengatakan sesuatu padaku. Iya kan?" tanya Sellandra dengan suara lemah lembut. "Katakan saja Kek, tidak apa-apa. Jika aku mampu, aku pasti akan mengabulkan apapun yang Kakek mau asalkan Kakek bisa segera sembuh."

"Apa kau mempunyai kekasih?"

Kakek Latief bertanya. Dia sangat berharap kalau cucunya akan menjawab tidak. 

"Punya, namanya Davis. Apa Kakek ingin bertemu dengannya?"

"Jika Kakek memintamu untuk meninggalkan pria itu apakah kau bersedia melakukannya?"

Sellandra tersentak kaget. Dia tidak menyangka kalau kakeknya akan memintanya meninggalkan Davis.

"Katakan alasan kenapa Kakek memintaku melakukan hal itu," tanya Sellandra mencoba sabar. Dia tak mau kakeknya merasa tertekan. 

"Sell, waktu Kakek sudah tak lama lagi. Dan Kakek mau kau menikah dengan pria pilihan Kakek. Eugghh...m-maaf jika permintaan Kakek sedikit keterlaluan. Kakek hanya bisa pergi dengan tenang kalau kau menikah dengannya. Ka-Kakek...aakkhhhhh!"

Kakek Latief kesakitan. Sellandra yang melihat hal itu pun menjadi sangat panik. Dia kemudian berniat pergi untuk memanggil dokter tapi tangannya tertahan. 

"J-jawab dulu S-Sell...k-kau bersedia atau ti-dak untuk menikah dengan p-pria pilihan Ka-kek," desak Kakek Latief dengan suara terputus-putus. 

"Iya, aku akan meninggalkan Davis dan akan menikah dengan pria pilihan Kakek. Aku janji Kek, tapi sekarang biarkan aku memanggil doketr dulu ya," jawab Sellandra tanpa berpikir dua kali. 

Dalam kesakitannya, Kakek Latief tersenyum lega. Dia lega karena cucunya bersedia menikah dengan pria yang sudah lama dia pilihkan. Bukan tanpa alasan kenapa Kakek Latief ingin Sellandra menikah dengan laki-laki itu. Dan alasan tersebut hanya dia dan laki-laki itu saja yang mengetahuinya. 

"Nanti, saat Kakek dimakamkan akan ada se-seorang pria yang mendatangimu. D-dia membawa sebuah surat wasiat. Te-terima dia, jangan pandang statusnya. Kakek mau k-kau selamanya bersama pria itu. J-jangan terpikir untuk bercerai ka-karena Kakek akan sangat sedih. Kakek...aakkkkkhhhh..... 

"KAKEK!"

Tanpa sadar Sellandra menepis tangan kakeknya kemudian berlari keluar sambil menangis ketakutan. Sellandra berteriak seperti orang gila saat memanggil dokter yang mana hal itu membuat dua orang yang berada di ruang tunggu berlari ke arahnya. 

"Dokter! Tolong selamatkan Kakekku, dokter!" jerit Sellandra histeris. 

"Sell, Kakekmu kenapa? Apa yang terjadi?" cecar Nadia, sang ibu. 

"Kau apakan suamiku, hah! Minggir!" hardik Kasturi sembari mendorong tubuh cucunya agar menyingkir dari depan pintu. 

"Kakek Bu, Kakek."

Nadia segera memeluk putrinya yang sedang menangis ketakutan. Dia menatap cemas ke dalam ruangan saat tim dokter berlarian masuk ke dalam sana guna memeriksa kondisi ayah mertuanya. 

"Ssssttt tenanglah. Kakek pasti baik-baik saja, dia tidak akan pergi meninggalkan kita," hibur Nadia dengan suara bergetar. 

"Hikssss, Kakek kesakitan Bu. Aku takut," cicit Sellandra disela-sela isak tangisnya. 

"Jangan takut, tidak akan terjadi apapun pada Kakekmu karena sekarang tim dokter sedang memeriksanya. Kakekmu pasti akan kembali pulih seperti semula,"

Baru saja Nadia bicara seperti itu pada Sellandra, dari dalam ruangan terdengar suara jeritan ibu mertuanya berbarengan dengan bunyi suara dari mesin monitor. Tangis Nadia pun akhirnya pecah saat menyadari kalau ayah mertuanya telah pergi. 

"Kakek!!!" jerit Sellandra kemudian berlari masuk ke dalam ruangan. 

Sellandra jatuh terduduk di lantai saat dia melihat para dokter tengah berusaha mengembalikan detak jantung kakeknya. Sementara sang nenek, wanita kejam itu tengah ditolong oleh perawat karena jatuh tak sadarkan diri di dekat ranjang kakeknya. Tubuh Sellandra lemas, dia tak memiliki tenaga lagi saat tim dokter melihat ke arahnya dengan tatapan sendu. 

"Maafkan kami, Nona. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan Tuan Latief, tapi Tuhan berkehendak lain. Tuan Latief telah meninggal dunia."

Mungkin ini yang dinamakan patah hati ketika orang yang kita sayang pergi dari sisi kita. Terasa seperti mimpi, tapi rasa sakitnya begitu nyata. Sellandra tak menyangka kalau kakeknya akan pergi secepat ini. Baru saja mereka berbincang, dan tiba-tiba saja mereka sudah berada di alam yang berbeda. Ini nyatakah?

"Hikssss...Kakek."

"Jangan pergi, Kek. Jangan tinggalkan aku dan juga Ibu. Aku mohon kembalilah Kek, jangan tinggalkan kami....

Yang pergi harus tetap pergi, dan yang hidup harus tetap menjalani hidup. Setiap yang bernyawa pasti akan mati, tanpa terkecuali. Garis Tuhan tiada siapalah yang mampu menentang, karena Manusia di takdirkan hanya bisa berencana. Sellandra ingin kakeknya tetap tinggal, namun Tuhan berkeinginan lain. Kakek Latief kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa setelah mewasiatkan seorang suami untuk cucu kesayangannya, Sellandra Latief. 

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
95%(39)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
5%(2)
9.8 / 10.0
41 ratings · 41 reviews
Write a review
user avatar
Nicolas Prasetyo Riyadi
gooooodddd........
2023-12-25 06:56:51
0
user avatar
Monica Fransisca Sulaiman
Please bikin cerita gini lagi yang latar belakang luar negeri begini tanpa embel embel agama kayak gini lbh seru thanks
2023-02-11 21:34:59
0
user avatar
Enisensi Klara
bagus ceritanya
2023-02-03 18:05:34
0
user avatar
Monica Fransisca Sulaiman
Bagus banget ceritanyaaaa kuy lahhh dibaca biar tau sendiri
2023-01-10 04:03:38
0
user avatar
Barat Ngantisuko
nunggunu Ampe setahun baru update. itupun cuma 5. bab. hedehh...
2022-08-19 16:42:45
2
user avatar
Rifai Maulana
ngga ada klanjutan lagi crita kah
2021-10-18 05:33:14
1
user avatar
Nur Hafizh Bahri B
tamatkah s1?
2021-10-07 19:49:43
0
user avatar
Telkom Akses Jaksel
udh gk update lagi kah kak?? soal hampir sebulan gk nambah
2021-09-27 17:50:22
1
user avatar
Diyah Dhee
Walaupun ceritanya mirip sama cerita yg lagi trending, aku harap ada kejutan2/alur yg beda. smangat thor ...
2021-09-25 02:55:01
0
user avatar
Fadly Er
nice kekuatan yg tersembunyi
2021-09-22 01:43:30
1
user avatar
Flobamora_Tuka
Ini cerita yakin asik banget. Aku suka yg dijodoh2in org tua gini. Orang tuwak bukan orgtua ya..
2021-09-15 13:56:52
0
user avatar
Aeris Park
Seru Thor, semangat ngetiknya. Ditunggu kelanjutannya
2021-09-15 09:40:41
0
user avatar
Cucu Suliani
Semangat Sellandra..
2021-09-14 22:47:41
0
user avatar
Alinaa
Cerita luar biasa, recommend banget deh
2021-09-14 21:59:59
0
user avatar
Parpencari dollar
min update cpt dong
2021-09-14 21:25:59
0
  • 1
  • 2
  • 3
156 Chapters
01. Permintaan Kakek Latief
Sellandra menggenggam erat tangan keriput kakeknya yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Dia sedang berada di kantor saat menerima kabar dari ibunya kalau sang kakek tiba-tiba terkena serangan jantung dan kini berada di UGD. Sellandra sangat menyayangi kakeknya, sudah pasti hal ini menjadi pukulan berat baginya. Sambil menahan tangis, Sellandra terus memanggil sang kakek yang tak kunjung membuka mata meskipun dia sudah menunggu selama hampir dua jam lamanya. "Kakek, ini Sellandra. Aku mohon sadarlah, buka mata Kakek." Tak ada sahutan. Hal itu membuat airmata Sellandra akhirnya menetes keluar. Dia begitu sedih melihat keadaan pria yang selama ini begitu perhatian padanya dan juga pada ibunya. Dari semua anggota keluarga Latief, hanya kakeknya saja yang masih menganggap Sellandra dan ibunya sebagai anggota keluarga setelah ayahnya meninggal. Sellandra dan ibunya bagaikan orang asing, bahkan sang nenek pun memandang mereka hanya dengan sebelah mata. Jika bukan karena permintaan
last updateLast Updated : 2021-07-20
Read more
02. Pemakaman
🍀 Happy Reading 🍀 Langit seolah ikut bersedih ketika orang-orang mengantarkan Kakek Latief ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Nampak di sana tamu-tamu dari berbagai macam kalangan ikut menyaksikan bagaimana pria pendiri dari Group Latief itu disemayamkan. Sementara keluarga dan sanak saudara berbaris rapi di samping makam sembari menabur bunga beserta doa untuk mengiringi kepergian sang Kakek menuju pangkuan Sang Khalik. Sellandra, gadis itu menjadi sangat pendiam sejak dokter menyatakan kalau kakeknya sudah meninggal dunia. Dia kembali kehilangan satu orang yang begitu menyayanginya setelah kepergian ayahnya sepuluh tahun yang lalu. Di samping Sellandra berdiri ibunya yang masih terisak lirih sambil menatap sendu ke arah makam yang masih basah. Nadia, dia kehilangan sosok pahlawan yang selalu mengayomi dan melindungi dia dan juga putrinya selama ini. "Sell.... "Iya Bu," sahut Sellandra lirih. "Bagaimana nasib kita ke depannya nanti. Ayah dan Kakekmu sudah meninggal, I
last updateLast Updated : 2021-07-20
Read more
03. Yang Dipilihkan
🍀 Happy Reading 🍀 Semua keluarga Latief memperhatikan Ero yang sedang duduk sambil menundukkan kepala. Kedua tangannya saling bertaut, seolah menunjukkan kalau dirinya merasa cukup terintimidasi oleh tatapan orang-orang ini. "Sellandra, gembel mana yang kau bawa pulang kemari, hah!" tanya Kasturi dengan nada menyentak. "Dia bukan gembel, Nek. Namanya Ero," jawab Sellandra tak enak hati. "Dia adalah pria yang dipilih almarhum Kakek untuk menjadi suamiku." Ero langsung menatap Sellandra dengan raut wajah terkejut. Dia tidak menyangka kalau calon istrinya akan bicara dengan begitu jujur di hadapan semua orang. "Apa? Calon suamimu?" kaget Kasturi. "Dia? Aku tidak percaya. Kau jangan merendahkan selera suamiku, Sellandra. Kakekmu tidak mungkin memilih pria sembarangan untuk masuk ke keluarga ini. Kau pasti berkata bohong agar aku merasa iba padamu kan?" Dituduh seperti itu oleh sang nenek membuat dada Sellandra terasa semakin sesak. Susah payah dia menata hati untuk menerima keha
last updateLast Updated : 2021-07-20
Read more
04. Kebahagiaan Semu
🍀 Happy Reading 🍀 Kepala Sellandra tertunduk memandangi dua buah buku yang ada di tangannya. Matanya memanas, ingin sekali dia menjerit, tapi tidak bisa. Pernikahan ini dia sendiri yang memutuskan, tapi kenapa dia tidak merasa bahagia seperti pengantin-pengantin lainnya? Batin Sellandra bergejolak, dia kecewa, tapi tidak tahu pada siapa. Pada almarhum kakeknyakah? Atau pada Ero, pria asing yang kini menjelma jadi suaminya. Pantaskah? Ero tidak tahu apapun, dia sama sepertinya yang tidak bisa menolak surat wasiat itu. Ero tidak salah. Lalu siapa yang salah? "Nona Sellandra.... Mendengar namanya disebut, Sellandra akhirnya mengangkat kepala. Manik matanya berpapasan dengan manik mata Ero yang sedang menatapnya. Dia lalu membuang muka ke arah lain. "Kita sudah menikah, jangan memanggilku Nona" jawab Sellandra berusaha untuk tabah. Ero canggung. Dia tahu kalau gadis ini merasa sangat tersiksa dengan pernikahan mereka. "Kita bercerai saja. Aku tidak tega melihatmu terluka begini
last updateLast Updated : 2021-07-20
Read more
05. Pengorbanan Ero
🍀 Happy Reading 🍀 Plaakk! "Nyonya!" teriak Ero kaget saat istrinya ditampar hingga jatuh terduduk di lantai. "Diam kau gembel tidak berguna!" maki Kasturi meneriaki pria kumuh yang baru saja menikah dengan cucu sulungnya. "Sellandra, kau ini benar-benar j*lang murahan. Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak menikahi gembel ini, tapi kenapa kau tidak mau mendengarkan aku? Kehadiran Ibumu saja sudah mencoreng darah ningrat di keluarga Latief, kenapa kau juga ikut-ikutan melakukan hal bodoh seperti Ayahmu hah? Dasar tidak tahu diri. Anak dan Ibu sama-sama tidak ada yang mempunyai rasa malu. Cihh!" Nadia menangis tertahan. Meskipun sudah berulang kali direndahkan oleh ibu mertuanya, dia tetap saja merasa sakit. Apalagi sekarang dia harus menyaksikan putrinya mendapat perlakuan kasar hanya karena menikah dengan pria yang telah diwasiatkan oleh almarhum ayah mertuanya. Semakin sakitlah hati Nadia. "Pria itu bukan gembel, Nek. Dia suamiku," sahut Sellandra sembari terisak lirih. "Er
last updateLast Updated : 2021-07-21
Read more
06. Kejujuran
🍀 Happy Reading 🍀 "Sell, kau mau pergi kemana?" tanya Nadia seraya memperhatikan penampilan putrinya yang sudah terlihat rapi. Lesu, itu yang terlihat di wajah Sellandra. Jika biasanya dia akan merasa begitu bersemangat setiap kali akan bertemu dengan Davis, kali ini dia tidak merasakan hal itu. Langkahnya terasa berat, tapi dia harus tetap pergi untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi dengan hubungan mereka. Awalnya Sellandra enggan untuk menemui kekasihnya itu, tapi setelah melihat Ero yang sedang terlelap di sofa dengan punggung terluka parah membuat Sellandra berubah pikiran. Ya, sekarang dia sudah menjadi seorang istri. Akan sangat tidak pantas jika Sellandra masih memiliki hubungan dengan pria yang bukan suaminya. Meski tak siap, Sellandra harus rela untuk melepaskan Davis, pria yang sudah lima tahun menjalin hubungan dengannya. "Davis sedang menungguku, Bu." Nadia menghela nafas. Dia tahu hal ini sangatlah sulit untuk putrinya. Karenanya dia segera memberi pelukan hanga
last updateLast Updated : 2021-07-22
Read more
07. Akhir Yang Tragis
🍀 Happy Reading 🍀 Davis diam termenung di dalam mobil. Sungguh, dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar di dalam cafe tadi. Sellandra, gadis yang lima tahun ini menjalin hubungan dengannya tiba-tiba berkata kalau dia sudah menikah. Kenyataan ini terlalu sulit dicerna dengan akal fikiran Davis. Dia hanya pergi selama dua bulan untuk menyelesaikan urusan pekerjaan di negara lain dan konsekuensi yang harus dia terima adalah kehilangan cintanya dalam sekejap. Benarkah ini nyata? "Tidak, aku yakin Sellandra mengatakan itu semua hanya untuk memberiku kejutan saja. Dia dan aku saling mencintai, mana mungkin Sellandra mau menikah dengan pria lain," ucap Davis bermonolog sendiri. "Iya, ini pasti hanya akal-akalannya saja. Sellandra tidak mungkin mengkhianati aku, dia mencintaiku. Ya, begini baru benar. Lebih baik sekarang aku kembali lagi ke dalam, aku harus segera memberi gadis nakal itu sebuah hukuman. Beraninya dia membuat aku hampir mati jantungan," ucap Davis sambil terkekeh luc
last updateLast Updated : 2021-07-23
Read more
08. Menjadi Gunjingan
🍀 Happy Reading 🍀 "Bu...Ibu, kau dimana?" teriak Kintan dengan penuh semangat. Kasturi yang sedang duduk sambil membaca majalah bisnis menoleh. Keningnya mengerut melihat cucunya berjalan dengan terburu-buru. "Kintan, ada apa? Kenapa kau berteriak seperti itu di dalam rumah?" tegur Kasturi. Langkah Kintan terhenti. "Oh, Nenek. Dimana Ibuku Nek? Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padanya," "Ibumu sedang di dalam kamar mengurus Ayahmu," jawab Kasturi kemudian kembali membaca majalah. "Memangnya apa yang ingin kau sampaikan padanya?" Kintan segera duduk di sebelah neneknya untuk memberitahukan kabar penting yang baru saja dia terima. "Nenek tahu kan kalau Sellandra itu sudah lama menjalin hubungan dengan Davis?" tanya Kintan sambil mengotak-atik ponselnya. "Si pria miskin itu?" Kintan mengangguk. Tangannya masih asik mencari sesuatu di dalam galeri ponsel. Yang mana hal itu membuat sang nenek menjadi kesal. "Kalau sedang bicara dengan orangtua itu yang sopan, Kintan.
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more
09. Perhatian Kecil
🍀 Happy Reading 🍀 Mungkin untuk ukuran orang dewasa seperti Sellandra akan sangat memalukan jika menyebut kata patah hati. Akan tetapi, keadaan yang sedang dialaminya membuat Sellandra terpaksa harus mengurung diri di dalam kamar untuk menjernihkan pikiran. Hati siapa yang tidak hancur saat harus mengucapkan kata perpisahan tepat ketika akan dilamar oleh pria yang kita cintai. Sebenarnya di sini bukan hanya Davis saja yang terluka, tetapi Sellandra jauh lebih terluka lagi. Pria yang kini resmi menjadi mantan kekasihnya itu pasti merasa sangat hancur, Davis pasti beranggapan kalau Sellandra telah mengkhianatinya. Namun, semua ini di luar kehendak Sellandra. Perjodohan dan pernikahan ini bukan dia yang menginginkan. "Davis, maafkan aku. Aku tahu ini salah, tetapi aku tidak bisa menolak keinginan Kakek. Aku sama terlukanya sepertimu. Hatiku hancur," Sebutir cairan bening meluncur cepat dari sudut mata Sellandra. Wajahnya yang sayu terlihat semakin menyedihkan saat isakan kecil mulai
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more
10. Keterpurukan
🍀 Happy Reading 🍀 Meski hatinya sedang terluka, Sellandra memutuskan untuk tetap pergi ke perusahaan. Tugasnya sebagai direktur keuangan di Group Latief mengharuskan Sellandra untuk selalu bersikap profesional dengan tidak membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaannya. Sebelum pergi, tak lupa Sellandra membawa serta bekal sarapan sederhana yang dibuatkan oleh suaminya. Di bibirnya ada senyum, tetapi itu adalah senyum getir dimana dia harus memaksakan hati untuk menerima kehadiran Ero. "Sayang, kau mau ke kantor?" tanya Nadia lembut sembari memperhatikan penampilan putrinya yang sudah rapi dengan setelan formal. Sambil menutup pintu kamar, Sellandra menjawab pertanyaan sang ibu. "Iya Bu. Setumpuk pekerjaan sudah menantiku di sana," "Apa kau baik-baik saja?" Nadia begitu mengkhawatirkan kondisi putrinya sejak semalam. Dia begitu takut kalau-kalau Sellandra nekat melakukan hal buruk tanpa sepengetahuannya. "Jangan khawatir, Bu. Aku pasti bisa melewati semua ini dengan tabah.
last updateLast Updated : 2021-07-26
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status