Share

10. Keterpurukan

Penulis: Rifani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-26 13:23:53
🍀 Happy Reading 🍀

Meski hatinya sedang terluka, Sellandra memutuskan untuk tetap pergi ke perusahaan. Tugasnya sebagai direktur keuangan di Group Latief mengharuskan Sellandra untuk selalu bersikap profesional dengan tidak membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaannya. Sebelum pergi, tak lupa Sellandra membawa serta bekal sarapan sederhana yang dibuatkan oleh suaminya. Di bibirnya ada senyum, tetapi itu adalah senyum getir dimana dia harus memaksakan hati untuk menerima kehadiran Ero.

"Sayang, kau mau ke kantor?" tanya Nadia lembut sembari memperhatikan penampilan putrinya yang sudah rapi dengan setelan formal.

Sambil menutup pintu kamar, Sellandra menjawab pertanyaan sang ibu.

"Iya Bu. Setumpuk pekerjaan sudah menantiku di sana,"

"Apa kau baik-baik saja?"

Nadia begitu mengkhawatirkan kondisi putrinya sejak semalam. Dia begitu takut kalau-kalau Sellandra nekat melakukan hal buruk tanpa sepengetahuannya.

"Jangan khawatir, Bu. Aku pasti bisa melewati semua ini dengan tabah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yunia Afida
kapan ero bisa kuat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Pilihan Kakek   11. Perhatian Ero

    🍀 Happy Reading 🍀 Malam menjelang, saat Sellandra tengah melamun di atas ranjangnya tiba-tiba saja kaca jendela kembali diketuk dari luar. Dia menoleh, tapi enggan untuk bergerak. Sellandra tahu kalau itu pasti Ero. Sellandra tidak ingin suaminya tahu kalau saat ini dia tengah meratapi kisah cintanya yang kandas begitu saja. Karena bagaimanapun Sellandra harus tetap menghargai perasaan Ero meski di antara mereka tidak ada rasa apapun. Tok, tok, tok "Sell, aku tahu kau ada di dalam. Tolong buka jendelanya ya. Aku ingin bicara," Ketukan kembali terdengar. Dan kali ini di barengi dengan suara Ero yang terus memintanya untuk membuka jendela. Dengan berat hati Sellandra akhirnya memutuskan untuk menemui Ero. Akan tetapi dia sudah lebih dulu mencuci wajahnya agar tidak terlihat kusam saat bertemu dengan suaminya. Klik Jendela terbuka. Ero terdiam ketika melihat luka memar di pipi istrinya. Berpura-pura untuk tidak tahu, Ero mengacungkan sebuah bungkusan plastik berisi bakpao hangat

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Suami Pilihan Kakek   12. Ancaman Bima

    🍀 Happy Reading 🍀 Pagi harinya, di kediaman Latief tengah terjadi perdebatan sengit antara Ziko dengan putranya, Bima. Kedua ayah dan anak itu bertengkar hebat karena Bima yang ketahuan ingin melakukan tindak kecurangan pada anak cabang yang sekarang di pimpinnya. "Hentikan kegilaanmu ini, Bima. Kau tahu tidak resiko seperti apa yang akan terjadi pada kita semua jika Nenekmu sampai mengetahui perbuatanmu ini hah!" bentak Ziko sambil memelototkan mata. Bima berdecih. "Ayah tidak usah berlagak sok suci di hadapanku. Apa Ayah pikir aku tidak tahu kalau selama ini Ayah diam-diam menyogok dewan direksi agar mereka mau menunjuk Ayah sebagai Direktur Utama di Group Latief? Kita itu sama Ayah, sama-sama ingin menduduki jabatan yang tinggi di sana. Jadi sebaiknya Ayah jangan memojokkan aku seolah aku ini adalah orang yang bisa menghancurkan segalanya." "Tutup mulutmu, Bima. Beraninya kau bicara seperti itu pada Ayahmu sendiri!" hardik Ziko semakin emosi. "Ya, Ayah akui apa yang kau kata

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Suami Pilihan Kakek   13. Dukungan Ero

    🍀 Happy Reading 🍀 Sellandra tengah bersiap di dalam kamar ketika kaca jendelanya kembali diketuk. Dia yang tahu siapa pelakunya pun bergegas membukanya. "Selamat pagi tuan putri," sapa Ero melucu. Seulas senyum muncul di bibir Sellandra saat dirinya mendapat sapaan yang cukup menggelitik hati. "Pagi, Ero. Apa tidurmu semalam nyenyak?" tanya Sellandra. "Kau tidak demam kan?" Kening Ero mengerut. "Kenapa kau selalu bertanya apa aku ini demam atau tidak sih? Cobalah tanyakan hal yang lain saja, Sell. Pertanyaanmu itu seolah menganggapku seorang pria lemah yang sakit-sakitan," protes Ero. Sellandra tergelak melihat suaminya merajuk. Entah kenapa raut wajah suaminya bisa terlihat begitu natural saat melakukan protes terhadap pertanyaan yang dia lontarkan. Sungguh sesuatu yang sangat lucu. "Aku bertanya seperti itu karena aku khawatir, Ero. Punggungmu terluka, sementara kita sendiri tidak tinggal bersama. Sebagai seorang istri wajar bukan jika aku bertanya seperti itu pada su

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Suami Pilihan Kakek   14. Mendapat Promosi

    🍀 Happy Reading 🍀 Davis duduk termenung di kursi kerjanya. Pikirannya tengah melayang memikirkan perpisahan menyakitkan antara dia dengan Sellandra. Cinta yang sudah bertahun-tahun terjalin hancur begitu saja hanya karena sebuah wasiat. Davis sebenarnya ingin egois, tapi dia sangat paham seperti apa watak mantan kekasihnya itu. Sellandra adalah wanita yang sangat tegas dan berpendirian teguh. Keputusannya tidak akan goyah meski dihantam badai sekalipun. Inilah yang membuat Davis mengurungkan niat untuk menemuinya sejak mereka berpisah. Dia yakin sekali kalau Sellandra tidak akan mau menemuinya lagi karena sekarang dia sudah mempunyai seorang suami. "Suami? Astaga, aku bahkan tidak tahu laki-laki seperti apa yang menjadi suaminya Sellandra. Bagaimana kalau laki-laki itu bukan orang yang baik? Bagaimana kalau dia sampai menyia-nyiakan Sellandra? Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam Davis gelisah. Tah tahan dengan kegelisahannya, Davis akhirnya memutuskan untuk pergi menem

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • Suami Pilihan Kakek   15. Rapat Keputusan

    🍀 Happy Reading 🍀 Di ruang rapat, saat ini semua orang tengah berkumpul sembari menunggu kedatangan Nenek Kasturi yang masih terjebak macet di jalanan. Sesuai dengan amanah yang ditinggalkan oleh pemilik perusahaan, hari ini akan di adakan rapat besar untuk menentukan siapa yang akan menggantikan posisi mendiang Kakek Latief sebagai Direktur Utama di Group Latief. Sellandra, Bima, Kintan, dan Ziko duduk dengan ekpresi yang berbeda-beda. Bagaimana tidak! Salah satu dari mereka kemungkinan besar akan ditunjuk sebagai Direktur Utama untuk menggantikan sang kakek yang sudah berpulang ke rumah Tuhan. Namun, tidak dengan Sellandra. Dia termenung bukan karena memikirkan alih-posisi yang akan segera di tentukan sebentar lagi. Melainkan dia yang tengah memikirkan Davis, mantan kekasih yang dia tinggalkan demi memenuhi wasiat almarhum sang kakek. Bohonglah kalau Sellandra tidak merindukan Davis. Dia sangat sangat sangat merindukannya malah. Ingin rasanya Sellandra berlari menemui mantan k

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • Suami Pilihan Kakek   16. Cleaning Servis

    🍀 Happy Reading 🍀 Sore menjelang, dengan terburu-buru Ero mengayuh sepeda bututnya menuju Group Latief. Dia ingin memberitahukan sebuah kabar bahagia pada istrinya. "Kau pasti akan sangat senang mendengar kabar ini Sell," batin Ero semringah. Dengan tubuh yang di basahi peluh, Ero akhirnya sampai di daerah sekitar perusahaan milik keluarga istrinya. Dia kemudian berhenti di seberang jalan, menatap penuh kagum akan kemegahan dari perusahaan tersebut. "Kalau aku muncul di perusahaan dalam kondisi kotor seperti ini, Sellandra akan merasa malu tidak ya?" gumam Ero ragu saat ingin masuk dan menghampiri istrinya. Tin, tiinnn Saat Ero tengah bimbang antara ingin masuk atau tidak, sebuah mobil berwarna merah dengan sengaja menyalakan klakson. Ero yang saat itu sedang duduk di atas sepedanya terperanjat kaget hingga akhirnya jatuh terduduk di tanah. Bruuukkk "Hahahahaa, lihatlah gembel itu Nek. Benar-benar sangat menjijikkan!" ejek Kintan setelah membuka kaca jendela mobil. Kas

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Suami Pilihan Kakek   17. Kenangan

    🍀 Happy Reading 🍀 Perasaan Davis hancur. Itu yang dia rasakan ketika melihat Sellandra berbincang dengan sangat hangat bersama suaminya. Sore tadi, sepulang dari kantor Davis memutuskan untuk menemui mantan kekasihnya itu. Dia sudah tidak sanggup lagi menahan perasaan rindu dan juga kebahagiaan hatinya setelah mendapat promosi sebagai calon manager di Aeron Group. Davis ingin sekali membagi kabar bahagia tersebut pada Sellandra meskipun mereka sudah tak lagi bersama. Namun apa yang Davis lihat tadi cukup membuat hatinya merasa teriris. Sellandra, wanita yang sudah lima tahun bersamanya sedang tersenyum bersama seorang pria kumal yang menyandang status sebagai suaminya. Perbedaan antara mereka cukup mencolok dimana pria yang menjadi suami Sellandra memiliki penampilan yang jauh dari kata berkelas. Bahkan suami Sellandra muncul dengan menaiki sepeda tua yang sudah sangat jelek. Akan tetapi Davis tahu, penampilan pria itu tidak akan menjadi masalah untuk mantan kekasihnya. Sellandra

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-08
  • Suami Pilihan Kakek   18. Won Ton

    🍀 Happy Reading 🍀 Tok, tok, tok "Sell, apa Ibu boleh masuk?" tanya Nadia dari luar kamar. Sellandra yang tengah melamun di depan meja riasnya buru-buru menormalkan ekpresi wajah begitu mendengar suara sang ibu. Setelah yakin kalau dirinya sudah terlihat seperti biasa, barulah dia berjalan untuk membuka pintu. "Kenapa tidak turun untuk makan malam?" Nadia menatap seksama ke wajah putrinya. Kesedihan itu masih terlihat jelas meski putrinya berusaha untuk terlihat biasa saja di hadapannya. Nadia kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mengikuti langkah putrinya. "Ero bilang dia akan datang kemari, makanya aku tidak ikut makan malam bersama kalian. Aku khawatir dia akan kecewa jika aku tidak ada di kamar saat dia datang," jawab Sellandra kemudian mengajak ibunya untuk duduk di atas ranjang. "Ibu sudah makan?" Nadia mengangguk. Benar kalau dia sudah makan, tapi bukan nasi yang dia telan, melainkan kerikil besar yang sangat tajam. Di meja makan tadi bagaikan arena untuk saling me

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-08

Bab terbaru

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 9

    Tujuh tahun kemudian .... "Ayaahhh!"Suara teriakan lucu langsung menyambut kepulangan Almero yang baru saja kembali dari melakukan perjalanan bisnis keluar negeri. Melihat kedua anaknya berlarian ke arahnya membuat Almero tampak kegirangan. Segera dia berjongkok di lantai lalu merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan dari Rogert dan Adriana. "Aduhh anak-anak Ayah yang cantik dan tampan. Apa kabar, hm? Rindu Ayah tidak?" tanya Almero sambil mencium pipi kedua anaknya secara bergantian. Dia gemas sekali melihat kedua bocah ini. Sungguh. "Kabar kami sangat baik, Ayah. Ibu juga baik," jawab Rogert dengan lancar. Dia lalu mengelus rambut adiknya yang sedang merebah manja di bahu sang ayah. "Sekarang kau sudah tidak sedih lagi, kan? Ayah sudah kembali ke rumah. Jangan menangis lagi ya?""Iya, Kak," sahut Adriana patuh. "Lho, kenapa adikmu bisa menangis? Apa yang terjadi?""Adriana bilang dia sangat merindukan Ayah. Jadi setiap mau tidur dia akan selalu menangis dan bertanya

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 8

    "Hati-hati, sayang," ucap Almero sambil membantu mengantarkan Sellandra ke dalam kamar mandi. "Ughhh, begah sekali perutku. Aku sampai sulit bernafas, Ero," sahut Sellandra terengah. "Apa yang harus aku lakukan agar kau bisa merasa lebih nyaman? Rasanya sakit melihatmu kesulitan seperti ini, sayang."Sellandra tertawa. Suaminya selalu saja berkata manis. Dan sialnya Sellandra sangat suka itu. "Kau hanya perlu terus berada di sisiku. Dengan begitu kau sudah membantu membuatku merasa nyaman. Sungguh.""Hmmm,"Usia kandungan Sellandra sudah mencapai bulan kelahiran sekarang. Hal itu membuat semua orang menjadi sangat waspada. Terutama Almero. Setengah dia tak bisa tidur saat di malam hari karena takut Sellandra mulas mendadak. Agak berlebihan memang. Tapi Almero memang seantusias itu menyambut kelahiran anak pertama mereka. Dan setelah melewati perdebatan panjang, akhirnya di ketahui kalau Sellandra hamil kembar. Ini dilakukan karena Almero merasa panik melihat ukuran perut Sellandra

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 7

    Di bandara, terlihat Kintan berjalan sendirian sambil menarik koper yang tidak terlalu besar. Di matanya bertengger sebuah kaca mata hitam yang dia pakai untuk menyembunyikan matanya yang membengkak. Ya, semalaman penuh dia menangis menunggu Davis menghubunginya. Tapi nihil. Pria itu benar-benar tak peduli dengan kehamilannya. Akhirnya dengan sangat berat hati dia menghubungi Ero dan mengatakan kalau bersedia untuk tinggal di luar negeri. "Tidak apa-apa ya Nak kita hanya hidup berdua. Ibu janji nanti di sana Ibu akan merawatmu dengan baik. Maaf ya karena sudah membuatmu hadir dengar kondisi keluarga yang tidak lengkap," ucap Kintan lirih sambil mengelus-elus perutnya. Pagi tadi saat Kintan berpamitan pada semua keluarganya, Bima sempat melarangnya pergi ke luar negeri. Bahkan ibunya sampai menangis dan memohon agar dirinya tetap tinggal di kota ini. Meski sedih melihat keadaan itu, Kintan tetap memaksakan diri untuk pergi. Terlalu sakit jika harus bernafas di satu kota yang sama de

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 6

    “Selamat pagi, Nyonya. Ada yang bisa kami bantu?”“Di mana ruangan Davis?” tanya Sellandra. Raut wajahnya terlihat seperti orang yang sedang menyimpan amarah.“Ruangan Tuan Davis ada di lantai sembilan. Mau saya antarkan?”“Tidak usah. Terima kasih,”“Sama-sama, Nyonya.”Kedatangan Sellandra yang begitu tiba-tiba membuat heboh semua karyawan Aeron Group. Para karyawan itu saling berbisik, bertanya-tanya gerangan apa yang terjadi sehingga membuat wanita kesayangan bos mereka datang hanya dengan memakai daster saja. Pagi tadi saat Sellandra bangun, dia tak sengaja mendengar percakapan Ero dan Kai yang sedang membahas soal Kintan. Awalnya Sellandra ingin menimbrung, tapi setelah mengetahui apa yang terjadi diapun mengurungkan niatnya. Beralasan ingin pergi jalan-jalan sebentar dengan kepala pelayan, Sellandra nekad datang ke Aeron Group guna menemui Davis. Ya. Sellandra sudah mengetahui tentang kehamilan Kintan. Termasuk juga dengan penolakan Davis yang malah meminta Kintan agar menggug

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 5

    Flashback"Aku hamil,".... Kintan meremas baju bagian bawahnya setelah memberitahu Davis kalau dirinya hamil. Gugup, dia gugup sekali. Kintan begitu takut pria ini akan menolak mengakui janin yang ada di dalam perutnya. "Kau yakin itu adalah anakku?" tanya Davis. Jujur dia syok sekali setelah Kintan memberitahu kalau dirinya sedang hamil. Setelah hati Davis langsung bereaksi keras dengan meminta untuk tidak menerima kehadiran janin tersebut. Bayi itu bukan miliknya."Dav, hanya denganmu aku pernah melakukan hal seperti itu. Bukankah kau juga tahu kalau itu adalah yang pertama untukku?" sahut Kintan resah menyadari adanya penolakan di diri pria ini. "Aku memang yang pertama, tapi setelah itu aku mana tahu kau melakukannya dengan pria lain atau tidak. Kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi, bukan?"Kintan tersentak kaget mendengar tuduhan keji yang dilayangkan oleh Davis. Sungguh, dia benar-benar tidak menyangka kalau Davis akan sekejam ini padanya. Kejam sekali. "Berhenti memper

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 4

    Senyum Sellandra langsung mengembang begitu melihat wajah ibunya. Karena merindu, dia merengek meminta Ero agar mengantarkannya pulang ke rumah. Dia rindu sekali pada ibu dan juga neneknya. "Halo sayang, apa kabar?" tanya Nadia sembari berjalan cepat menghampiri putrinya yang baru saja keluar dari mobil. Begitu sampai di dekatnya dia langsung memeluknya penuh sayang. "Ibu rindu sekali padamu, Nak. Bagaimana? Kandunganmu sehat-sehat saja, kan?""Kami sangat sehat, Ibu. Ero menjagaku dengan begitu baik. Dia sangat siaga," jawab Sellandra. "Syukurlah kalau kalian sehat. Ibu lega mendengarnya,"Nadia mengurai pelukan. Dia lalu berganti memeluk menantunya yang begitu membanggakan. "Terima kasih sudah menjaga Sellandra dengan baik, Ero. Mungkinkah ini alasan kenapa Kakek menjodohkan kalian berdua. Beliau tahu kalau kau adalah suami yang paling tepat untuk Sellandra. Sekali lagi terima kasih banyak ya," ucap Nadia penuh haru. "Jangan berterima kasih seperti ini, Ibu. Menjaga Sellandra da

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 3

    Hoeekk hoeekkTubuh Sellandra sampai terbungkuk-bungkuk saat dia kembali memuntahkan isi perutnya. Dia lalu berpegangan ke dinding saat kakinya bergetar karena lemas. "E-Ero," .... Suara Sellandra begitu lirih. Almero yang sedang terlelap pun tak bisa mendengarnya. Sekarang waktu menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Dan tiba-tiba saja perut Sellandra bergejolak. Dia yang tidak tega membangunkan Almero memutuskan untuk pergi ke kamar mandi seorang diri. Awalnya Sellandra pikir rasa mual itu hanya sebentar. Tapi siapa sangka kalau dia tak henti mengeluarkan seluruh sisa makanan yang ada di perutnya yang mana membuat sekujur tubuhnya menjadi gemetaran dan juga lemas. "Ero, tolong aku," ucap Sellandra masih berusaha memanggil Ero dengan suaranya yang begitu kecil. Matanya sudah berkunang-kunang sekarang. Almero yang sedang terlelap samar-samar seperti mendengar ada orang yang memanggilnya. Dia lalu berusaha membuka mata sambil meraba kasur di sebelahnya. (Kosong) Tak butuh waktu la

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 2

    FlashbackKintan buru-buru keluar dari dalam mobil begitu melihat Davis muncul. Dia kemudian berlari mengejarnya. "Davis, tunggu. Aku ingin bicara padamu!" teriak Kintan ketika melihat Davis hendak masuk ke dalam lift. Mendengar suara teriakan memanggil namanya Davis akhirnya berbalik. Dia yang sedang kelelahan setelah seharian berkutat dengan pekerjaan merasa bebannya semakin bertambah saja begitu mengetahui siapa yang memanggilnya. Kintan, mantan tunangannya. Wanita itu tengah berlari menuju padanya. Entah apa yang di inginkan. Hmmmm. "Beri aku kesempatan untuk bicara. Please?" ucap Kintan begitu sampai di hadapan Davis. Dia memohon dengan tatapan memelas. "Apalagi yang ingin kau bicarakan, Kintan? Semuanya sudah selesai. Kau dan aku tidak lagi terikat tali pertunangan," sahut Davis dengan dinginnya. Dia enggan sekali bicara dengan mantannya ini. Membuat hati jadi berdenyut nyeri. "Dav, aku tahu aku salah. Tapi tidak bisakah kau memberiku kesempatan untuk memperbaikinya?"Kinta

  • Suami Pilihan Kakek   Extra Part 1

    Flashback“Bima, akhirnya kau pulang juga, Nak!” seru Felita sembari berjalan cepat menghampiri putranya yang sudah beberapa bulan hilang tak berkabar. Seketika air matanya mengalir deras begitu mereka saling memeluk. “Kau kemana saja, Bim. Ayahmu bilang kau berada di panti rehabilitasi, tapi kenapa Ibu dan yang lain tak bisa mengunjungimu? Apa yang sebenarnya terjadi?”Sebelum menjawab pertanyaan sang ibu, Bima terlebih dahulu melepas pelukan mereka kemudian mencium keningnya penuh sayang. Rindu sekali dia pada wanita ini. Sungguh.“Ceritanya panjang sekali, Bu. Mungkin tidak bisa selesai diceritakan seabad lamanya,” ucap Bima berseloroh.“Ei kau ini. Ibu serius, Bima. Tolong jangan bercanda!”“Hehe, baiklah.” Bima berdehem. “Ibu tahu tidak saat Sellandra mengalami lebam di lehernya?”“Iya Ibu tahu. Kenapa memangnya?” tanya Felita sambil mengerutkan kening. Agak bingung dia dengan yang sedang dibicarakan oleh putranya.“Itu aku yang menyerangnya,” jawab Bima. “Saat itu aku tidak tahu

DMCA.com Protection Status