“Kamu saja belum menikah. Kenapa kamu malah mengurusku?” Yandi melirik Morgan sekilas. “Kalau mau menikah, seharusnya kamu menikah duluan!”Terlihat rasa acuh tak acuh di atas wajah tampan Morgan. “Aku tidak pernah kepikiran soal menikah!”Yandi tersenyum lebar. “Aku sama sepertimu!”“Mengenai hal ini, lebih baik kamu jangan ikuti aku. Lagi pula, bukan hal bagus juga!” Morgan mendengus dingin.Yandi tidak berbicara, hanya tersenyum saja.Tasya kembali ke sisi Sonia. Dia masih kelihatan tidak fokus. Ketika melihat sup ayam yang diterlantarkan di atas meja tamu, hatinya semakin penat lagi.Tatapan Tasya tertuju pada bayangan tubuh tinggi di luar jendela. Dia bertanya pada Sonia, “Ada apa dengan Bos Yandi? Kulihat raut wajahnya nggak terlalu bagus.”Sonia berkata, “Dia terluka!”“Hah?” Tasya hampir saja menjerit lantaran merasa kaget. Dia pun melihat sekeliling dengan gugup, lalu merendahkan nada bicaranya dan bertanya dengan khawatir, “Apa serius?”“Serius, tapi mungkin itu bukan apa-apa
“Sebenarnya aku nggak bersedia melihat Keluarga Dikara menjadi seperti ini, tapi semua ini juga akibat dari perbuatan mereka!” Cindy mendengus. “Oh, ya, itu … ketua asosiasi desain … keluar untuk minta maaf sama kamu. Respons mereka sangat cepat. Apa kamu sudah melihatnya?”“Instagram dan beberapa platform lainnya mengalami gangguan, sampai sekarang masih nggak bisa diakses!” Cindy berkata dengan nada meremehkan, “Orang-orang yang sebelumnya memakimu beralih untuk memaki Paman Hendri, Bibi Reviana, dan Stella.”“Aku sudah nggak ada perasaan sama mereka. Tapi, penggemarmu baik sekali. Bahkan saat kamu diserang habis-habisan di internet, mereka masih saja membelamu. Sekarang setelah identitasmu terekspos, mereka juga nggak memamerkannya, hanya diam-diam merasa gembira saja!” Rasanya dilindungi membuat hati Sonia terasa hangat. “Terima kasih. Terima kasih, ya!”“Nggak usah bersikap sungkan. Aku tahu kamu pasti akan kembali dan menampar semua orang yang sudah memfitnahmu. Aku lagi menungg
Waktu itu Devin benar-benar sempat tergerak. Dia hampir saja menyetujui Keluarga Tamara.Kemudian, setelah menenangkan diri dan memikirkan orang-orang di belakang Sonia, seperti Aska, Jemmy, Devin juga pernah mendengar masalah pernikahan Sonia dan Reza, alhasil Devin pun tidak berani sembarangan berpihak.Sekarang setelah dipikir-pikir, ternyata langkah yang diambilnya itu benar!Mungkin karena Devin terlalu terburu-buru dalam membela diri, meskipun bicaranya terlihat tenang, tetap saja telah menunjukkan celah. Jemmy mengangkat mata menatap Devin tatapan yang dalam, lalu menoleh untuk mengambil teh.Reza memandangnya dengan tenang, lalu berkata dengan tersenyum tipis, “Kalau begitu, terima kasih, Tuan Devin!”“Tuan Reza tidak usah sungkan. Hubungan Rose dan Sonia sangat akrab. Kita itu juga teman!” ucap Devin dengan lembut.Reza sedikit mengangguk. Kebetulan ada panggilan masuk. Topik pembicaraan pun berhenti sampai di sini.Rose meninggalkan Devin untuk mengobrol dengan Reza dan yang
Mata Sonia berkilauan. Dia pun menggigit bibirnya sembari tersenyum tipis.Reza menggenggam tangan Sonia. “Kalau kamu ingin ngobrol sama Sonia, lain hari saja, ya? Dia sudah capek seharian, berhadapan dengan banyak reporter. Kamu biarkan dia istirahat dulu baru temani kamu mengobrol!”Lysa segera berkata, “Semua salahku. Kalau begitu, kamu segera bawa Sonia ke lantai atas.”Reza menggandeng Sonia ke lantai atas. Sonia menoleh, lalu mengucapkan selamat malam kepada Lysa.Di belokan, Tandy melihat Tasya yang berada di belakangnya sekilas. Dia berkata dengan nada bicara sedikit provokasi, “Apa kamu mau cari Bibi Sonia lagi?”Tasya sungguh kehabisan kata-kata. “Paman Reza menjaganya dengan sangat ketat. Sonia pasti sangat membencinya. Seharusnya kita pergi menyelamatkan Sonia!”Tandy menoleh berjalan ke sisi kamarnya sembari mendengus dingin. “Kalau mau pergi, kamu pergi sendiri saja, jangan bawa-bawa aku. Aku masih berharap Paman Reza bisa ajari aku tinju di saat liburan musim dingin nant
Sejak lahir, Sonia sudah berjalan berlawanan arah dengan Keluarga Dikara. Sekarang dia sudah memiliki begitu banyak, tidak mungkin baginya untuk kembali dan mencari kembali kekurangan dari Keluarga Dikara.Selama belasan tahun hidup di luar, setiap harinya dia hanya memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup, sedangkan setiap harinya Stella berpikir bagaimana menikmati hidupnya di Keluarga Dikara. Stella yang seperti itu lebih cocok dengan Reviana. Sonia pun merupakan satu-satunya yang tidak cocok di antara mereka!Jadi, saat bertemu waktu itu, mereka pun sudah ditakdirkan untuk memiliki akhir seperti ini.“Boleh serakah!” Reza menatap wajah indah Sonia. “Aku akan memberimu semua yang kamu inginkan!”“Jangan bohongi aku! Kamu bahkan nggak kasih aku makan es krim!” Sonia tersenyum lebar.“Kamu boleh coba minta yang lain!” Terdengar nada hasutan dari suara Reza.Sonia memutar bola matanya. “Bagaimana dengan kasih seorang ibu?”Reza langsung menunjukkan ekspresi canggung. Tatapanny
Stella benar-benar tidak habis pikir. Jelas-jelas Sonia telah diinjak mati-matian. Kenapa dia masih bisa bangkit kembali?Cucu perempuan dari Keluarga Bina, Bos dari GK Jewelry, istri dari Presdir Herdian Group … bagaimana Sonia bisa melakukannya!Selama ini, Sonia tidak pernah kembali dan merespons. Apakah dia sedang menunggu untuk menghancurkan mereka di saat paling bahagia mereka?Pasti seperti itu. Sonia memang licik.Panggilan Keluarga Tamara tidak terhubung, sepertinya mereka tidak bisa diandalkan lagi. Keluarga Dikara telah celaka. Reza dan Keluarga Bina tidak akan melepaskan Keluarga Dikara!Ketika melihat Reviana yang semakin emosi, Stella membalikkan tubuhnya berjalan ke lantai atas dengan tatapan datar. Dia kembali ke kamarnya sendiri, lalu menelepon, “Kamu lagi di mana?”Welly membalas, “Kak, apa sudah terjadi sesuatu dengan Keluarga Dikara?”“Iya!”“Kalau begitu, kamu cepat pergi, jangan tunda waktu lagi!” Welly merendahkan suaranya. “Lagi pula, aku sudah mendapatkan uang.
Felix mengira Hendri ingin mencairkan aset dan mengira Welly memang sengaja dimasukkan ke perusahaan olehnya, jadi Felix pun tidak berani ikut campur dalam urusan itu.Akibatnya, Welly menjadi semakin semena-mena saja. Dia diam-diam menerima suap dari klien dan menyalahgunakan dana pembayaran barang, membuat produk menjadi kacau balas. Hendri malah tidak mengetahui masalah ini sama sekali.Hari ini, saat menemukan masalah dalam laporan keuangan, Hendri memanggil Felix dan staf keuangan. Saat itu, Hendri baru mengetahui bahwa Welly telah meraup keuntungan sebesar itu.Tentu saja, semua itu tidak terlepas dari bantuan Stella. Jika dugaannya tidak salah, Stella bahkan membantu Welly diam-diam mencap stempel resmi perusahaan.Saat perjalanan pulang, Hendri sudah emosi tinggi!Stella sungguh merasa syok dan tidak berhenti melangkah mundur. “Aku nggak tahu. Aku nggak tahu apa-apa.”“Welly apaan?” tanya Reviana dengan kaget.Hendri menceritakan secara ringkas kondisi perusahaan, lalu bertanya
Tepat pukul tujuh Rabu malam, Sonia Dikara muncul di luar Celestial Hotel.Ponselnya bordering. Sonia membuka WhatsApp. Hendri Dikara yang mengirim pesan, “Son, makasih sudah mau bantu Papa. Di sini agak macet. Kamu masuk dulu.”Langkah kaki Sonia melambat, memikirkan bagaimana dia harus menyapa Reza Herdian nanti.Mereka sudah menikah selama tiga tahun, tapi belum pernah bertemu satu sama lain. Tak perlu memikirkannya, dia juga sudah tahu kalau Reza tidak setuju, bahkan menolak pernikahan ini.Dia tidak bisa menyalahkan Reza. Perusahaan keluarga Dikara sedang krisis saat itu. Mereka bermuka tebal dan mendatangi keluarga Herdian untuk menepati janji pernikahan antara kedua keluarga mereka dulu. Putra sulung keluarga Herdian sudah menikah, sehingga putra kedua mereka, Reza, yang kejatuhan ‘bencana’ itu. Wajar saja Reza tidak menyetujui pernikahan itu.Tentu saja, keluarga Herdian juga tidak akan membiarkan siapa pun memperalat mereka. Mereka memberikan mahar sebesar 600 miliar untuk mem
Felix mengira Hendri ingin mencairkan aset dan mengira Welly memang sengaja dimasukkan ke perusahaan olehnya, jadi Felix pun tidak berani ikut campur dalam urusan itu.Akibatnya, Welly menjadi semakin semena-mena saja. Dia diam-diam menerima suap dari klien dan menyalahgunakan dana pembayaran barang, membuat produk menjadi kacau balas. Hendri malah tidak mengetahui masalah ini sama sekali.Hari ini, saat menemukan masalah dalam laporan keuangan, Hendri memanggil Felix dan staf keuangan. Saat itu, Hendri baru mengetahui bahwa Welly telah meraup keuntungan sebesar itu.Tentu saja, semua itu tidak terlepas dari bantuan Stella. Jika dugaannya tidak salah, Stella bahkan membantu Welly diam-diam mencap stempel resmi perusahaan.Saat perjalanan pulang, Hendri sudah emosi tinggi!Stella sungguh merasa syok dan tidak berhenti melangkah mundur. “Aku nggak tahu. Aku nggak tahu apa-apa.”“Welly apaan?” tanya Reviana dengan kaget.Hendri menceritakan secara ringkas kondisi perusahaan, lalu bertanya
Stella benar-benar tidak habis pikir. Jelas-jelas Sonia telah diinjak mati-matian. Kenapa dia masih bisa bangkit kembali?Cucu perempuan dari Keluarga Bina, Bos dari GK Jewelry, istri dari Presdir Herdian Group … bagaimana Sonia bisa melakukannya!Selama ini, Sonia tidak pernah kembali dan merespons. Apakah dia sedang menunggu untuk menghancurkan mereka di saat paling bahagia mereka?Pasti seperti itu. Sonia memang licik.Panggilan Keluarga Tamara tidak terhubung, sepertinya mereka tidak bisa diandalkan lagi. Keluarga Dikara telah celaka. Reza dan Keluarga Bina tidak akan melepaskan Keluarga Dikara!Ketika melihat Reviana yang semakin emosi, Stella membalikkan tubuhnya berjalan ke lantai atas dengan tatapan datar. Dia kembali ke kamarnya sendiri, lalu menelepon, “Kamu lagi di mana?”Welly membalas, “Kak, apa sudah terjadi sesuatu dengan Keluarga Dikara?”“Iya!”“Kalau begitu, kamu cepat pergi, jangan tunda waktu lagi!” Welly merendahkan suaranya. “Lagi pula, aku sudah mendapatkan uang.
Sejak lahir, Sonia sudah berjalan berlawanan arah dengan Keluarga Dikara. Sekarang dia sudah memiliki begitu banyak, tidak mungkin baginya untuk kembali dan mencari kembali kekurangan dari Keluarga Dikara.Selama belasan tahun hidup di luar, setiap harinya dia hanya memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup, sedangkan setiap harinya Stella berpikir bagaimana menikmati hidupnya di Keluarga Dikara. Stella yang seperti itu lebih cocok dengan Reviana. Sonia pun merupakan satu-satunya yang tidak cocok di antara mereka!Jadi, saat bertemu waktu itu, mereka pun sudah ditakdirkan untuk memiliki akhir seperti ini.“Boleh serakah!” Reza menatap wajah indah Sonia. “Aku akan memberimu semua yang kamu inginkan!”“Jangan bohongi aku! Kamu bahkan nggak kasih aku makan es krim!” Sonia tersenyum lebar.“Kamu boleh coba minta yang lain!” Terdengar nada hasutan dari suara Reza.Sonia memutar bola matanya. “Bagaimana dengan kasih seorang ibu?”Reza langsung menunjukkan ekspresi canggung. Tatapanny
Mata Sonia berkilauan. Dia pun menggigit bibirnya sembari tersenyum tipis.Reza menggenggam tangan Sonia. “Kalau kamu ingin ngobrol sama Sonia, lain hari saja, ya? Dia sudah capek seharian, berhadapan dengan banyak reporter. Kamu biarkan dia istirahat dulu baru temani kamu mengobrol!”Lysa segera berkata, “Semua salahku. Kalau begitu, kamu segera bawa Sonia ke lantai atas.”Reza menggandeng Sonia ke lantai atas. Sonia menoleh, lalu mengucapkan selamat malam kepada Lysa.Di belokan, Tandy melihat Tasya yang berada di belakangnya sekilas. Dia berkata dengan nada bicara sedikit provokasi, “Apa kamu mau cari Bibi Sonia lagi?”Tasya sungguh kehabisan kata-kata. “Paman Reza menjaganya dengan sangat ketat. Sonia pasti sangat membencinya. Seharusnya kita pergi menyelamatkan Sonia!”Tandy menoleh berjalan ke sisi kamarnya sembari mendengus dingin. “Kalau mau pergi, kamu pergi sendiri saja, jangan bawa-bawa aku. Aku masih berharap Paman Reza bisa ajari aku tinju di saat liburan musim dingin nant
Waktu itu Devin benar-benar sempat tergerak. Dia hampir saja menyetujui Keluarga Tamara.Kemudian, setelah menenangkan diri dan memikirkan orang-orang di belakang Sonia, seperti Aska, Jemmy, Devin juga pernah mendengar masalah pernikahan Sonia dan Reza, alhasil Devin pun tidak berani sembarangan berpihak.Sekarang setelah dipikir-pikir, ternyata langkah yang diambilnya itu benar!Mungkin karena Devin terlalu terburu-buru dalam membela diri, meskipun bicaranya terlihat tenang, tetap saja telah menunjukkan celah. Jemmy mengangkat mata menatap Devin tatapan yang dalam, lalu menoleh untuk mengambil teh.Reza memandangnya dengan tenang, lalu berkata dengan tersenyum tipis, “Kalau begitu, terima kasih, Tuan Devin!”“Tuan Reza tidak usah sungkan. Hubungan Rose dan Sonia sangat akrab. Kita itu juga teman!” ucap Devin dengan lembut.Reza sedikit mengangguk. Kebetulan ada panggilan masuk. Topik pembicaraan pun berhenti sampai di sini.Rose meninggalkan Devin untuk mengobrol dengan Reza dan yang
“Sebenarnya aku nggak bersedia melihat Keluarga Dikara menjadi seperti ini, tapi semua ini juga akibat dari perbuatan mereka!” Cindy mendengus. “Oh, ya, itu … ketua asosiasi desain … keluar untuk minta maaf sama kamu. Respons mereka sangat cepat. Apa kamu sudah melihatnya?”“Instagram dan beberapa platform lainnya mengalami gangguan, sampai sekarang masih nggak bisa diakses!” Cindy berkata dengan nada meremehkan, “Orang-orang yang sebelumnya memakimu beralih untuk memaki Paman Hendri, Bibi Reviana, dan Stella.”“Aku sudah nggak ada perasaan sama mereka. Tapi, penggemarmu baik sekali. Bahkan saat kamu diserang habis-habisan di internet, mereka masih saja membelamu. Sekarang setelah identitasmu terekspos, mereka juga nggak memamerkannya, hanya diam-diam merasa gembira saja!” Rasanya dilindungi membuat hati Sonia terasa hangat. “Terima kasih. Terima kasih, ya!”“Nggak usah bersikap sungkan. Aku tahu kamu pasti akan kembali dan menampar semua orang yang sudah memfitnahmu. Aku lagi menungg
“Kamu saja belum menikah. Kenapa kamu malah mengurusku?” Yandi melirik Morgan sekilas. “Kalau mau menikah, seharusnya kamu menikah duluan!”Terlihat rasa acuh tak acuh di atas wajah tampan Morgan. “Aku tidak pernah kepikiran soal menikah!”Yandi tersenyum lebar. “Aku sama sepertimu!”“Mengenai hal ini, lebih baik kamu jangan ikuti aku. Lagi pula, bukan hal bagus juga!” Morgan mendengus dingin.Yandi tidak berbicara, hanya tersenyum saja.Tasya kembali ke sisi Sonia. Dia masih kelihatan tidak fokus. Ketika melihat sup ayam yang diterlantarkan di atas meja tamu, hatinya semakin penat lagi.Tatapan Tasya tertuju pada bayangan tubuh tinggi di luar jendela. Dia bertanya pada Sonia, “Ada apa dengan Bos Yandi? Kulihat raut wajahnya nggak terlalu bagus.”Sonia berkata, “Dia terluka!”“Hah?” Tasya hampir saja menjerit lantaran merasa kaget. Dia pun melihat sekeliling dengan gugup, lalu merendahkan nada bicaranya dan bertanya dengan khawatir, “Apa serius?”“Serius, tapi mungkin itu bukan apa-apa
Di sisi lain, Lysa menggandeng tangan Sonia sembari berbicara. Dia sungguh merasa sakit hati ketika melihat Sonia. “Kenapa kamu semakin kurus lagi? Kamu tidak usah peduli dengan apa yang dikatakan di internet, biarkan Reza saja yang menyelesaikannya!”Sonia mengusap wajahnya sendiri. “Nggak, kok. Mungkin karena kelamaan nggak melihatku, makanya kamu merasa aku kurusan!”“Selama beberapa hari ini, kamu tinggal di rumah saja. Aku akan suruh pelayan untuk bikin makanan bergizi buat kamu!”Ranty memutar bola matanya, kemudian berkata dengan tersenyum, “Bibi Lysa, Sonia baru saja kembali, masih belum melepas rindu sama kami, kamu serahkan Sonia beberapa hari kepada kami, ya? Nanti kami akan kembalikan kepadamu, oke?”Lysa berkata dengan tersenyum, “Kalau begitu, malam ini kamu mesti tinggal di rumah, ya. Selama di luar, kalian ingat untuk jaga dia dengan baik!”“Kamu tenang saja. Aku juga berharap bisa kasih lemak yang kutimbun selama beberapa hari ini kepada Sonia!”Lysa pun tertawa terbah
Bondan melihat Tiffany bermaksud ingin mengalahkannya. Dia pun tidak membantah, melainkan berkata dengan mengangguk, “Benar apa katamu!”Tiffany tidak menghiraukan sikap acuh tak acuh pria itu. Dia hanya berkata, “Setelah identitas sehebat ini terekspos, aku ingin lihat nasib Keluarga Dikara!”Bondan mengangkat-angkat alisnya. “Aku merasa Kak Reza juga cukup serbasalah. Bagaimanapun, mereka adalah orang tua kandung Sonia, ada hubungan darah!”Tiffany tersenyum dingin. “Saat mereka mencelakai Sonia, mereka nggak kepikiran Sonia itu anak kandung mereka. Jadi, nggak usah berbelas kasihan sama orang seperti mereka!”Bondan menatapnya. Terlihat sedikit senyuman di atas wajah tampannya. “Aku cukup kagum dengan sikap tegasmu!”Dari masalah kali ini, Tiffany merasa Bondan juga cukup baik. Setidaknya, dia bukan anak orang kaya yang hanya tahu bersenang-senang dan berfoya-foya saja.Tiffany berkata dengan lantang, “Kelak setelah pertunangan kita dibatalkan, kita juga bisa menjadi teman!”Bondan