Share

Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama
Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama
Author: Musim Gugur

Bab 1

Author: Musim Gugur
Tepat pukul tujuh Rabu malam, Sonia Dikara muncul di luar Celestial Hotel.

Ponselnya bordering. Sonia membuka WhatsApp. Hendri Dikara yang mengirim pesan, “Son, makasih sudah mau bantu Papa. Di sini agak macet. Kamu masuk dulu.”

Langkah kaki Sonia melambat, memikirkan bagaimana dia harus menyapa Reza Herdian nanti.

Mereka sudah menikah selama tiga tahun, tapi belum pernah bertemu satu sama lain. Tak perlu memikirkannya, dia juga sudah tahu kalau Reza tidak setuju, bahkan menolak pernikahan ini.

Dia tidak bisa menyalahkan Reza. Perusahaan keluarga Dikara sedang krisis saat itu. Mereka bermuka tebal dan mendatangi keluarga Herdian untuk menepati janji pernikahan antara kedua keluarga mereka dulu. Putra sulung keluarga Herdian sudah menikah, sehingga putra kedua mereka, Reza, yang kejatuhan ‘bencana’ itu. Wajar saja Reza tidak menyetujui pernikahan itu.

Tentu saja, keluarga Herdian juga tidak akan membiarkan siapa pun memperalat mereka. Mereka memberikan mahar sebesar 600 miliar untuk membantu keluarga Dikara mengatasi kesulitan, tetapi juga mengajukan syarat, yaitu pernikahan ini akan berakhir setelah tiga tahun.

Tiga tahun lalu, Sonia masih di bawah usia legal untuk menikah di Cendania, jadi mereka berdua pergi ke Vegas untuk menikah. Tepatnya, mereka tidak pergi ke sana. Mereka mengirim orang untuk mengurus surat nikah mereka di sana.

Setelah menikah, Reza pergi ke Amerika Serikat dan baru pulang tiga bulan sebelum pernikahan mereka berakhir. Sikapnya yang menolak pernikahan ini tidak bisa lebih kentara lagi.

Namun, demi urusan bisnis, ayah Sonia malah ingin mendatangi pria itu dan memohon bantuannya lagi hari ini.

Sonia tersenyum mengejek diri sendiri. Dia harus memperkenalkan dirinya sendiri nanti, “Halo, Pak Reza. Aku istrimu!”

Apa pria itu akan menganggapnya?

Konon katanya, sebelum pergi ke Amerika, Reza adalah seorang preman terkenal di Jembara. Dia memimpin baik bisnis legal dan ilegal, orangnya tegas dan kejam.

Sonia melihat Reza di saluran TV tentang keuangan beberapa hari yang lalu. Tampang pria itu agak berbeda dengan yang dia bayangkan. Pria itu mengenakan setelan jas yang mewah. Meskipun pembawaannya arogan, gerakannya anggun dan tenang.

Sonia berharap pria itu bisa bersikap ramah dan tenang seperti yang terlihat di TV. Jangan terlalu mempersulitnya.

Celestial Hotel didekorasi dengan gaya oriental, dengan suasana klasik seperti kastil. Sonia pergi ke lantai tiga Paviliun Lotus, sesuai dengan nomor kamar yang diberikan ayahnya.

Di lantai tiga semuanya adalah kamar suite, dengan lantai kayu dilapisi karpet dan penerangan yang redup. Sangat sunyi.

Sonia sampai di depan kamar suite itu, menarik napas dalam-dalam dan mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.

Pintunya terbuka sedikit. Ketika dia menyentuhnya, pintu mahoni berlapis cat emas itu otomatis terbuka lebih lebar.

Sonia agak terkejut. Apakah Reza sedang menunggunya?

Karena alasan sopan santun, Sonia mengetuk beberapa kali lagi.

Tidak ada yang menyahut.

Sonia mengangkat alisnya, membuka pintu dan berjalan ke dalam. Dia mendapati hanya ada lampu kuning redup yang hidup di pintu masuk. Bagian dalam kamar itu benar-benar gelap.

Apa tidak ada orang?

Kamar suite ini sangat besar, dengan ruang tamu di tengah, dan ruang bersantai serta kamar tidur di kedua sisinya.

Dia sudah berjalan sampai ke ruang tamu, tetapi dia punya firasat buruk. Ketika dia hendak berbalik badan dan keluar lagi, dia tiba-tiba mendengar suara air dari arah kamar tidur. Pada saat yang sama, terdengar juga suara berat seseorang yang terdengar kesakitan, “Masuk!”

Hati Sonia menyuruhnya untuk berbalik badan dan pergi tanpa ragu, tetapi setelah berdiri diam dalam kegelapan selama tiga detik, dia akhirnya tetap berjalan menuju kamar tidur itu.

Sonia membuka pintu kamar dan bertanya dengan suara rendah, “Pak Reza? Ada apa denganmu?”

Tiba-tiba, sebuah lengan terulur keluar dan menarik Sonia masuk ke kamar mandi. Pria itu menyandarkan satu tangannya ke dinding dan mencekik lehernya dengan tangan satu lagi. Suaranya terdengar seperti sedang menekan rasa sakit, dingin dan marah, “Berani-beraninya kamu memberiku obat. Kamu mau mati?”

Di ruang tamu tadi masih ada cahaya yang masuk dari jendela, tapi di kamar mandi ini, Sonia bahkan tidak bisa melihat jari-jarinya sendiri.

Sonia menahan diri untuk tidak melawan. Tenggorokannya dicekik, suaranya serak dan tenang, “Bukan aku!”

“Kalau begitu, siapa kamu?”

Pria itu sepertinya sudah sedari tadi mengguyur dirinya dengan air dingin. Seluruh tubuhnya dingin, tapi napas yang dia embuskan panas. Suhu panas dan dingin yang bercampur itu membuat Sonia sedikit linglung.

Dalam kegelapan, keduanya saling memandang dalam diam. Napas pria itu semakin berat, seolah-olah dia tidak bisa menahannya lagi. Tangannya yang mencekik leher Sonia tiba-tiba mengangkat dagu Sonia, lalu dia menundukkan kepalanya dan mencium Sonia dengan ganas.

Bibirnya dingin dan mendominasi mulut Sonia!

Mata Sonia melebar. Dia mengangkat kakinya dan berusaha untuk mendorong tubuh pria itu dengan keras.

Namun, dia tidak bisa menandingi kekuatan pria itu. Kaki panjang pria itu menekan lututnya, kemudian pria itu berkata dengan suara serak, “Tolong aku. Apapun yang kamu mau, aku akan memberinya untukmu nanti!”

Sonia menarik napas. Dia tidak menyangka akan menghadapi situasi seperti ini. Bisa-bisanya Reza diberi obat oleh orang?

Dalam kegelapan itu, napas pria itu menyelimuti seluruh tubuhnya. Ketika Sonia masih menimbang-nimbang apakah dia mau membantu pria ini atau menyuruh pria ini mencari wanita lain, ciuman ganas pria itu sudah mendarat di bibirnya.

….

Sonia sudah lupa bagaimana mereka berdua bisa pindah dari kamar mandi ke tempat tidur di kamar. Ketika dia masih bingung ingin melawan atau menyerah, pria itu sudah menariknya ke dalam jurang dengan tidak bisa dia tolak.

Bukannya dia tidak pernah berpikir bahwa mereka berdua akan melakukan hal seperti ini setelah menikah, tapi yang dia bayangkan bukan dalam situasi seperti ini.

Api membara di jurang kenikmatan itu. Apa yang dia alami ini terasa lebih lama dari tiga tahun.

….

Ketika mereka berhenti, kebetulan ada orang yang masuk dan mendekati kamar tidur, “Pak Reza?”

“Jangan masuk!” Suara pria itu rendah, terdengar malas dan puas.

Setelah itu, tidak ada suara lain yang terdengar.

Setelah beberapa saat, Reza bangkit, memakai jubah mandinya dan berjalan keluar tanpa melihat wanita di atas tempat tidurnya.

Sonia menarik selimut ke lehernya dan melihat lampu di luar dinyalakan. Seberkas cahaya masuk melalui celah di pintu.

Reza berjalan ke ruang tamu dan bersandar di sofa. Tidak ada ekspresi di wajah tampannya, hanya ada sedikit kemalasan.

Asistennya melangkah maju dan berkata, “Pak Reza, apa Bapak baik-baik saja?”

Reza tiba-tiba pergi di tengah perjamuan, tanpa membiarkan siapa pun mengikutinya. Lalu, dia masih belum kembali selama lebih dari dua jam. Karena khawatir, asistennya ini datang untuk mengecek. Tapi, dia sepertinya mendengar napas dua orang barusan?

Reza memijat keningnya, “Nggak apa-apa!”

Asistennya berkata, “Hendri Dikara telah memesan kamar di Paviliun Salju nomor 1009 dan mengajak Bapak bertemu di jam Sembilan. Ini sudah hampir waktunya.”

Reza bertanya santai, “Hendri Dikara yang mana?”

Setelah mengatakan itu, dia sepertinya teringat dan bertanya dengan dingin, “Masih belum tiga tahun?”

Asistennya menjawab, “Masih beberapa bulan lagi.”

Reza berkata dengan nada mencibir, “Apa bedanya?”

Asistennya berkata, “Hendri telah menelepon beberapa kali untuk menemui Bapak. Sepertinya ada sesuatu yang ingin ditanyakan pada Bapak.”

Reza merasa sedikit kesal memikirkan wanita yang ada di kamar, “Dia sudah pernah menjual putrinya sebelumnya, apa dia ingin menjualnya lagi sekarang? Memangnya dia siapa? Dia kira aku akan mengiyakan dia terus? Atau dia pikir putrinya itu emas, yang selalu bisa dijual dengan harga mahal? Aku nggak mau bertemu dengannya!”

Kalimat terakhir terdengar kejam dan dingin.

Di kamar tidur, Sonia mendengar percakapan di luar dengan jelas. Wajahnya yang awalnya merah merona berubah menjadi pucat. Kalau Reza tahu bahwa wanita yang ada di tempat tidurnya saat ini adalah putrinya Hendri, kata ‘jual’ itu akan terdengar lebih ironis lagi!

Sambil menahan rasa tidak nyaman di sekujur tubuhnya, dia bangkit dari tempat tidur, mencari pakaiannya sendiri dan mengenakannya. Lalu, dia mengeluarkan sesuatu di sakunya dan meletakkannya di atas meja.

Tanpa melihat ke belakang, dia langsung berjalan ke balkon, membuka jendela, dan melompat keluar.

Sonia berguling beberapa kali. Dalam sekejap, dia sudah berada di jalan bebatuan yang jaraknya beberapa meter jauhnya dari kamar tersebut. Sosok rampingnya pun menghilang dalam kegelapan.

Reza dan asistennya membicarakan hal-hal lain di luar kamar, sampai akhirnya Reza memerintah, “Pergi selidiki, siapa yang membawa obat ke perjamuan hari ini?”

Asisten itu tertegun sesaat, kemudian mengingat suara yang dia dengar barusan dari dalam kamar. Dia langsung menyadarinya dan berkata dengan wajah serius, “Baik!”

Reza bangkit dan kembali ke kamar, melirik ke tempat tidur besar di dalam kegelapan itu dan berkata dengan datar, “Bangunlah. Ambil uangnya dan pergi. Jangan muncul di depanku lagi!”

Tidak ada yang menjawab. Reza mengerutkan kening dan menyalakan lampu. Di bawah cahaya remang-remang lampu itu, dia melihat tempat tidur yang berantakan. Tapi, wanita tadi sudah pergi!

Dia berbalik badan dan pergi ke kamar mandi. Kosong juga.

Ekspresi terkejut sekilas muncul di wajahnya. Apa yang barusan tidur bersamanya itu hantu?

Namun, dia jelas-jelas melihat bekas darah di tempat tidur.

Reza mengerutkan kening, menoleh dan melihat ke arah lemari di seberang tempat tidur. Dia melangkah ke sana dan mengambil benda yang ada di bawah vas. Raut mukanya langsung berubah masam.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Misra Wati
keren banget cerita ya
goodnovel comment avatar
Ev Tl
bagus silahkan dilanjutkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2

    Ada dua lembar uang seratus ribu di tangannya.Wanita itu membayarnya setelah tidur dengannya. Wanita itu pikir dia ini apa?Raut mukanya dingin. Dia berjalan menuju balkon dan melihat jendela di kamar itu memang terbuka.Bangunan di sini tinggi. Lantai tiga setara dengan lantai empat di tempat lain. Bagaimana wanita itu bisa melompat turun?Apa dia begitu menakutkan? Sampai-sampai wanita itu mempertaruhkan nyawanya supaya bisa melarikan diri darinya?Angin bertiup masuk dari jendela, sejuk dan dingin, tetapi tidak bisa memadamkan api amarah di hati Reza. Wanita itu tidak hanya menghinanya dengan dua lembar seratus ribu, tapi juga melompat keluar jendela setelah bersetubuh dengannya. Jangan sampai dia menangkap wanita itu!….Sonia yang sedang naik taksi tiba-tiba bersin. Supir taksi itu melihat ke kaca spion, “Dik, apa kamu baik-baik saja?”Supir itu berpikir. Wanita ini cantik, tapi seluruh tubuhnya basah kuyup. Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya.Sonia tersenyum lembut, “Nggak a

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 3

    Sonia membeku sesaat.Pria itu berkata dengan nada dingin, “Untuk apa kamu mengikutiku? Kamu mahasiswa di Jembara University?”Sepanjang jalan ke gedung ini, dia sudah menyadari kalau wanita ini mengikutinya. Setiap kali dia berhenti, wanita ini juga berpura-pura melakukan sesuatu dan ikut berhenti, bahkan kemudian mengikuti sampai ke lift ini.Wajah Sonia memerah, tapi dengan cepat kembali pulih menjadi putih. Dia berkata dengan tenang, “Apa ini jalan menuju rumahmu? Jalan ini bisa dilalui oleh semua orang. Mengapa kamu bilang aku mengikutimu?”Mata pria itu memancarkan tatapan dingin. Dia mundur selangkah dan memberi isyarat agar Sonia masuk ke dalam lift.Sonia tersenyum sinis, “Lupakan saja, daripada kamu salah paham.”Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan pergi naik tangga.Pintu lift menutup perlahan di belakang Sonia, sampai akhirnya menghalangi pandangan Reza yang menyipitkan matanya sambil memandangi wanita itu.Sonia takut bertemu dengan Reza lagi, jadi dia langsung

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 4

    Reza menyuruh Robi menyelidiki wanita yang melompat keluar jendela hari itu, jadi Robi pun segera mengecek rekaman CCTV di Celestial HotelNamun anehnya, rekaman dari pukul tujuh sampai pukul sembilan tidak ada. Petugas keamanan di Celestial Hotel bahkan tidak dapat menjelaskan mengapa bisa begitu. Mereka hanya menduga bahwa internet mungkin sempat terputus pada waktu itu.Namun, Robi berhasil menemukan seseorang dari rekaman CCTV itu. Siska Dayanti.Siska Dayanti adalah seorang aktris yang tidak terlalu terkenal. Dia memiliki image yang polos dan lembut. Dia tidak pernah naik daun. Dari rekaman CCTV itu, bisa dilihat bahwa dia memasuki Celestial Hotel pada pukul 6:50 kemarin malam dan berjalan ke arah Paviliun Lotus. Setelah itu, rekaman CCTV-nya kosong untuk beberapa waktu, sehingga mereka tidak bisa melihat wanita itu pergi ke kamar yang mana.Pada pukul 9.05, manajer Siska muncul di lantai bawah Paviliun Lotus sambil memapahnya. Satu kaki Siska terkulai lemas dan ekspresinya kesaki

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 5

    Wanita yang berbicara itu bergegas menghampiri mereka. Bunga di tangannya langsung dipakai untuk memukul Sonia, mendorong Sonia dengan keras. Kemudian, wanita itu menarik Stella ke dalam pelukannya.Reviana memeriksa tubuh Stella dengan cemas, “Ada yang terluka, nggak? Apa ada yang berdarah? Di mana yang sakit?”Kelopak-kelopak bunga yang basah karena embun berserakan di lantai. Duri dari bunga segar itu menusuk leher Sonia. Sonia merasa sedikit pedih, tertegun menatap wanita yang sedang mencemaskan putrinya itu.Hendri Dikara cepat-cepat menghampiri dan berkata pada Sonia, “Kamu nggak terluka, ‘kan?”Reviana tiba-tiba menoleh ke belakang, menatap Sonia dengan mata galak, “Kamu mau apa? Kamu mau membunuh Stella?”Hati Sonia pedih melihat tatapan jijik dan benci yang terpancar dari mata wanita itu.Stella melirik Sonia sekilas, lalu buru-buru meraih pergelangan tangan Reviana dan berkata, “Ma, Mama salah paham. Aku yang minta Kak Sonia untuk menggunting rambutku. Kak Sonia nggak melukai

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 6

    Reza tidak mengangkat kepalanya sama sekali dan hanya membaca dokumen yang ada di tangannya dengan ekspresi dingin dan tidak tersentuh. Setelah itu lelaki tersebut menoleh dan tersenyum sambil bertanya, “Sonia, kamu jadi guru les?”Dia tahu perempuan itu tinggal di daerah timur dan kondisi ekonominya juga tidak bagus. Sedangkan di sini merupakan kawasan elit, otomatis Reza menganggap Sonia datang untuk menjadi guru bimbingan.“Untung saja ketemu dengan kamu,” jawab Sonia sambil tersenyum tipis.Kenapa dia bisa melupakan kalau Tasya adalah anak dari kakaknya Reza dan merupakan keponakan dari lelaki itu.Dulu, dalam tiga tahun mereka nyaris tidak pernah bertemu satu kali pun. Sekarang, dalam satu minggu bisa bertemu sebanyak tiga kali. Sonia berpikiran apakah Sang Cupid baru saja terbangun dari tidurnya dan tengah mencoba menyatukan mereka?Tasya menatap Sonia dan memperkenalkan perempuan itu pada Reza. “Dia Om aku yang kedua, Om Reza.”Sonia bersikap seakan tidak kenal dan menganggukkan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 7

    Sebersit sorot curiga melintas di mata Reza. Dia menatap perempuan itu sekali lagi. Kebetulan Tasya sudah kembali dari toilet dan langsung mendaratkan bokongnya di sisi Sonia. Dengan senyuman lebar perempuan itu bercerita,“Aku ketemu sama teman SMA dan ngobrol sebentar.”Pelayan datang dan membawa makanan mereka. Ketiga orang tersebut mulai makan dengan lahap. Terkadang Tasya akan mengeluarkan celetukan dan membicarakan hal-hal mengenai kampus dengan Sonia.Setelah selesai makan, mereka bertiga keluar dari restoran dan secara kebetulan ketemu dengan Ranty dan beberapa orang yang lain. Perempuan itu tengah makan dengan kliennya. Mereka bertemu di depan pintu dengan Ranty yang memberikan lirikan penuh arti pada Sonia.Kedua perempuan itu berpura-pura saling tidak mengenal dan hanya saling melewati saja. Justru dua orang klien Ranty yang merupakan CEO tua tampak mengenali Reza. Mereka menyapa lelaki itu dengan sikap yang terlihat sangat santun.Hujan di luar sana sudah berhenti, jalanan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 8

    Reza menyapukan pandangannya ke wajah Sonia yang mulus dan polos. Kulit putih perempuan itu terlihat sedikit merah dan membuat perempuan itu terlihat sangat bocah sekali, tidak seperti seorang mahasiswi melainkan anak SMA.Mungkin karena sifatnya sebagai seseorang yang lebih tua, Reza berusaha menahan emosinya dan mengusir Max. Setelah itu dia berkata dengan nada datar, “Sekarang sudah boleh turun.”Sonia menoleh ke belakang sejenak dan setelah memastikan tidak ada Max lagi di sana, dia melompat turun dengan ekspresi pura-pura datar. Perempuan itu langsung berdiri di belakang tubuh Reza dan berusaha menghindari mata anjing tersebut yang sedari tadi melihat ke arahnya. Lelaki itu tertawa kecil kemudian melangkah mendekati Max.Dia memandangi punggung lelaki itu dan baru menyadari jaraknya tadi sangat dekat sekali dengan Reza. Saking dekatnya bahkan dia bisa menghirup aroma lelaki itu yang seperti rintikan hujan yang membentuk genangan air di pegunungan bercampur dengan aroma kayu. Begit

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 9

    Sonia tanpa sadar ingin menyembunyikan tangannya ke balik punggungnya. Akan tetapi menyadari gerakan tersebut terlalu mencurigakan sehingga dia berusaha tidak membuat respons berlebihan apa pun.Dalam permainan tadi dia baru saja meledakkan Tandy dan dirinya sendiri juga telah mati di bunuh lawan. Bocah lelaki itu menahan dirinya untuk tidak menendang Sonia saat ini juga. Padahal tadi perempuan itu berjanji mau bilang pada Pamannya dan membantunya.“Om, tugasku sudah selesai!”Reza terlihat sedikit terkejut ketika mendengar ucapan keponakannya itu. Dia melirik wajah Sonia kemudian berjalan ke arah meja belajar dan berkata, “Coba Om lihat!”Tandy memberikan buku tugasnya pada Reza dan ternyata memang sudah selesai dan juga telah diperiksa. Bagian yang salah sudah diperbaiki bahkan ada beberapa penjelasan penyelesaian dari tugas tersebut.Lelaki itu semakin merasa aneh. Dia menoleh dan melihat Sonia yang juga tengah menatapnya dengan matanya yang polos dan jernih. “Aku janji pada Tandy u

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2097

    Tenggorokan Juno bergerak. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Rose.Rose malah langsung membukanya lagi. “Panas! Panas sekali!”Juno kembali menarik selimut, lalu menahan Rose tidak mengizinkannya untuk bergerak. Keningnya sendiri juga ikut berkeringat.Biasanya orang yang demam akan merasa kedinginan. Kenapa Rose malah berbeda?Juno mencari pakaian Rose, lalu memasukkannya ke dalam selimut. Dia meraba-raba mulai memakaikan pakaian di tubuh Rose. Meskipun hendak memanggil pelayan, Rose juga mesti duluan mengenakan pakaiannya. Jika tidak, bagaimana pemikiran orang lain ketika melihat Rose tidak mengenakan apa-apa di dalam kamarnya?Mungkin karena merasa gugup dan tidak pernah membantu orang lain untuk mengenakan pakaian dalam, Juno pun meneliti beberapa saat baru berhasil mengenakannya. Di antaranya, tentu saja tersentuh bagian yang tidak seharusnya tersentuh. Juno memaksakan dirinya untuk menganggap Rose sebagai anak kecil yang baru datang ke rumah Aska saja.Pada akhirnya, Juno m

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2096

    Saat menjelang malam, Juno baru tiba di rumah Aska.Penerbangan ke Kota Jembara dibatalkan. Dia pun menaiki pesawat terbang duluan ke Kota Samuderang. Kemudian, dia mengendarai mobil ke rumah dari Kota Samuderang. Dia kelihatan sangat buru-buru, entah siapa yang ingin dia temui?Setelah menempuh perjalanan seharian, Juno berencana kembali ke kamar untuk membasuh tubuhnya terlebih dahulu, baru pergi menemui Aska dan Jemmy.Saat melewati belakang taman, Juno pun bertemu dengan Morgan.Juno yang kelihatan letih itu menunjukkan raut hormatnya. “Kak Morgan!”“Kata Kakek Aska, kamu tidak sempat pulang hari ini. Aku tidak menyangka kamu akan pulang hari ini!” Di tengah dinginnya salju, wajah Morgan kelihatan semakin tampan. “Sudah menyusahkanmu!”Juno tersenyum datar. “Kami sudah mengerahkan seluruh kemampuan kami untuk mengumpulkan barang bukti. Semuanya berjalan lancar, tidak tergolong susah.”Kemudian, Juno bertanya, “Bagaimana kondisi Sonia?”“Dia hanya mengalami sedikit luka, kondisinya b

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2095

    Theresia berkata dengan nada bercanda, “Kalau ada cowok dengan persyaratan sebagus itu, kenapa kamu menyisakannya untukku?”Ranty berkata dengan menghela napas. “Karena aku sudah masuk ke dalam jebakan Matias. Kalau nggak, aku pasti akan mengejarnya!”Theresia tersenyum. “Sudahlah, belakangan ini aku benar-benar lagi sibuk. Nggak ada waktu buat pacaran!”“Sejak kapan kamu punya waktu? Jangan cari alasan. Aku saja nggak pernah lihat kamu pacaran. Sebagai teman, aku merasa sudah seharusnya kamu mempertimbangkannya!”Theresia terdiam. Tiba-tiba dia kepikiran dengan malam meninggalkan Hondura. Pria itu memberitahunya untuk mencari orang yang kamu sukai dan hidup dengan baik.Waktu itu, Theresia benar-benar berjanji padanya. Dia memang merasa sudah seharusnya berpamitan dengan masa lalu, lalu memulai hidup barunya.Ketika menyadari Theresia tidak berbicara, Ranty berkata dengan tersenyum, “Hanya ketemuan saja. Kalian juga bukan mesti bersama setelah bertemu. Kamu bisa anggap jadi sebuah pen

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2094

    Dalam sesaat, Jason teringat dengan mereka berempat sebelumnya tinggal di sini. Dia mengajari Kelly bagaimana mendapatkan hati orang yang dia sukai. Kelly membalasnya, “Aku juga nggak suka sama kamu!”Meskipun waktu sudah berlalu lama, Jason masih saja bisa merasakannya!Jason menghela napas. “Sudahlah, kalian lebih akrab. Cuma aku saja orang luar di sini!”Yana menjerit, “Ayah, aku dan kamu sama-sama jadi orang luar!”Semua orang langsung tertawa.Jason terharu hingga kedua matanya berkilauan. “Yana memang baik. Memang tidak salah lagi, Yana memang putri kandungku!”“Jangan cerewet lagi. Cepat pergi potong kentang sana!” Reza menarik Jason untuk kembali ke kamar.Di dalam ruang tamu, Kelly menyerahkan biskuit cokelat buatannya kepada Sonia. “Apa masalah sudah diselesaikan? Saat aku di Lonson, aku sangat mencemaskanmu. Kata Kak Jason, aku mesti percaya dengan kemampuan kamu dan Kak Reza! Sesuai dugaannya, begitu kalian kembali, semua masalah pun sudah diatasi. Aku benar-benar merasa sa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2093

    Sonia berkata canggung, “Hallie masih berada di Kediaman Keluarga Herdian.”“Aku sudah beri tahu Ibu. Malam ini kita akan tinggal di rumah Tuan Aska untuk temani Kakek. Aku suruh Ibu untuk bantu jaga Hallie,” ucap Reza dengan perlahan.Sonia memalingkan kepala untuk melihat Reza. “Kalau di Kediaman Keluarga Herdian, juga nggak ada yang ganggu kita. Ngapain kamu mesti bohong?”Kebetulan mobil sedang berhenti di depan lampu merah, Reza memalingkan wajahnya untuk menatap Sonia. “Aku takut kamu tidak bebas di rumah!”Wajah Sonia seketika merona. Dia memelototi si pria hingga tidak bisa berkata-kata.Reza tersenyum tipis. “Bercanda. Jason dan Kelly sudah kembali ke Imperial Garden. Katanya, mereka sudah persiapkan yang enak-enak untuk menyambutmu.”Sonia meliriknya sekilas, lalu memalingkan kepalanya melihat ke luar jendela.“Umur Hallie dan Tasya sebaya. Selama di rumah, kamu tenang saja!” ucap Reza.“Emm!” Sonia mengangguk dengan perlahan.“Kebetulan ada yang ingin aku katakan sama kamu,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2092

    Reza kelihatan tenang. “Sebelum kamu pulang, Sonia selalu menerima segalanya!”Maksudnya, sekarang giliran Morgan.Morgan mengeluarkan ponsel dengan tenang. “Aku lihat dulu apa ada misi belakangan ini?”Semua orang langsung tertawa.Saat hampir menyelesaikan makan siang, Sonia menyadari Rose yang duduk dengan tidak fokus. Dia mencedok sup untuk Rose. “Ada apa?”Rose menggenggam tangan Sonia. “Sonia, coba kamu pegang kepalaku. Apa aku demam?”Sonia mengangkat tangannya untuk memegang. Memang terasa panas. “Ada masalah apa? Aku panggil dokter kemari!”“Ada apa?” Aska kemari.“Rose demam!” balas Sonia.Semua orang menjadi diam, lalu menatap Rose dengan penuh perhatian.Rose melambaikan tangannya. “Nggak apa-apa. Nggak usah panggil dokter. Semalam aku dan Devin kelamaan di jalan raya. Mungkin aku jadi flu karena masuk angin.”Kening Aska berkerut. “Kondisi tubuhmu tidak bagus dan sering sakit. Memangnya kamu tidak tahu? Kenapa malah berdiri tengah malam di pinggir jalan?”Rose tidak memili

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2091

    “Bukan!” Tentu saja Sonia tidak bermaksud seperti itu. Dia hanya merasa agak konyol.“Theresia juga cukup malang. Dia nggak punya orang tua. Seorang diri bekerja keras di Kota Jembara. Kalau dia benar-benar bersama Tuan Morgan, bisa jadi mereka bisa akan jadi pasangan sejati!” Tadinya Ranty hanya sembarangan bicara saja. Saat ini, dia malah merasa masalah ini bisa direalisasi. “Seharusnya Kakek nggak akan merasa latar belakang Theresia nggak pantas menjadi bagian Keluarga Bina, ‘kan?”“Tentu saja nggak!” balas Sonia.“Baguslah kalau begitu!” Ranty kelihatan gembira, seolah-olah masalah ini telah berhasil.Sonia tersenyum tipis. “Kak Morgan juga belum pasti akan setuju!”“Kalau begitu, kamu jangan beri tahu dia dulu. Setelah bertemu dengan Theresia, bisa jadi dia akan terpesona oleh Theresia!” Ranty tersenyum nakal. “Theresia itu cewek cantik yang disukai para cowok dan cewek. Dia pasti bisa menarik Tuan Morgan kembali ke dunia fana!”Sepertinya pikiran Sonia berhasil dicuci oleh Ranty.

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2090

    Ranty telah tiba di rumah Aska. Dia berbasa-basi beberapa saat dengan Jemmy dan yang lain, kemudian menarik Sonia untuk berbicara di samping.“Stella nggak bisa berulah lagi. Dia sudah bertengkar hebat sama Reviana. Sandaran terakhirnya juga sudah hilang. Aku nggak apa-apain dia, cuma bikin dia kehilangan segalanya. Dengan begitu, dia baru bisa merasakan kehidupannya yang semula.”Usai berbicara, Ranty menyerahkan uang hasil transfer Stella tadi kepada Sonia. “Aku sudah periksa sebelumnya, uangnya juga nggak banyak, sekitar 40 miliar saja. Kalau kamu bersedia untuk menyimpannya, kamu ambil saja. Kalau kamu nggak mau, kamu bisa kembalikan kepada Hendri.”Sonia mengambil kartu di tangan, lalu berpikir sejenak, baru berkata, “Aku ingin kembalikan kepada Keluarga Dikara!”Ranty mencemberutkan bibirnya. “Aku tahu kamu pasti akan luluh.”Sonia tersenyum tipis. “Bukan juga. Sekarang perusahaan Keluarga Dikara sedang merugi. Para klien yang dirugikan itu nggak bersalah. Bank akan menyita aset

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2089

    Jantung Yandi berdebar. Rasa kebas mulai menjalar di dirinya. Dia spontan bersandar ke belakang, lalu menarik kemejanya untuk menutupi bagian pundak yang terpampang lebar. “Aku baik-baik saja. Kamu pulang sana!”“Nggak usah usir aku. Aku akan pergi sendiri nanti!” Tasya meletakkan obat kembali, lalu berkata dengan serius, “Kenapa kamu bisa tertembak? Apa kamu bergabung dalam organisasi gelap? Apa kelak kamu akan sering bertarung lagi?”Yandi menatapnya. “Takut?”“Takut!” Tasya langsung menatap mata Yandi. “Aku takut kamu akan mati!”Yandi tertegun.Tasya berkata dengan menggigit bibirnya, “Aku nggak peduli dengan apa yang kamu lakukan dulu. Kelak aku berharap kamu jangan ke sana lagi, melewati hidupmu dengan baik, ya?”Tadinya Yandi ingin mengatakan bahwa dia memang tipe orang seperti itu. Namun, ketika melihat mata merah Tasya, dia pun tidak beradu lagi dengan Tasya, hanya mengangguk dengan perlahan saja. “Aku punya batasan!”Mereka semua adalah orang dewasa, terutama Yandi. Dia lebih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status