Share

Bab 3

Author: Musim Gugur
Sonia membeku sesaat.

Pria itu berkata dengan nada dingin, “Untuk apa kamu mengikutiku? Kamu mahasiswa di Jembara University?”

Sepanjang jalan ke gedung ini, dia sudah menyadari kalau wanita ini mengikutinya. Setiap kali dia berhenti, wanita ini juga berpura-pura melakukan sesuatu dan ikut berhenti, bahkan kemudian mengikuti sampai ke lift ini.

Wajah Sonia memerah, tapi dengan cepat kembali pulih menjadi putih. Dia berkata dengan tenang, “Apa ini jalan menuju rumahmu? Jalan ini bisa dilalui oleh semua orang. Mengapa kamu bilang aku mengikutimu?”

Mata pria itu memancarkan tatapan dingin. Dia mundur selangkah dan memberi isyarat agar Sonia masuk ke dalam lift.

Sonia tersenyum sinis, “Lupakan saja, daripada kamu salah paham.”

Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan pergi naik tangga.

Pintu lift menutup perlahan di belakang Sonia, sampai akhirnya menghalangi pandangan Reza yang menyipitkan matanya sambil memandangi wanita itu.

Sonia takut bertemu dengan Reza lagi, jadi dia langsung menaiki tangga menuju lantai Sembilan.

Sesampainya di ruang rapat, dosennya sedang berbicara dengan dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Ketika melihatnya, dosennya itu memberi isyarat mata untuk menyuruhnya menunggu sebentar.

Ada beberapa mahasiswa lain yang juga datang untuk mengantar dokumen, dan salah satu dari mereka mengamati Sonia dengan tidak senang.

Sonia pura-pura tidak melihat orang itu, mengeluarkan ponselnya, dan main game Sudoku sebentar.

Tidak sampai lima menit, dia sudah menyelesaikan satu babak. Kemudian, dia mendengar suara langkah kaki mendekat.

“Kamu pulang sudah cukup lama, ‘kan? Selama itu di luar negeri, memang sudah waktunya pulang!”

Bersama dengan suara itu, terlihat dua orang memasuki ruang rapat. Satunya adalah Pak Santo, rektor di universitas ini, dan yang satunya lagi ….

Sonia mengerutkan keningnya. Bisa-bisanya kebetulan seperti ini?

Reza juga melihat Sonia, tapi matanya hanya menyapu Sonia sekilas.

Dekan bergegas menyambut kedua orang itu, memberi salam pada rektor.

Pak Santo memperkenalkan Reza, “Ini adalah presiden direktur Herdian Group. Dia juga mahasiswa di universitas kita dulu. Oh ya, beberapa beasiswa di universitas kita disponsori oleh Pak Reza.”

Dekan tadi langsung bersikap lebih hormat dari sebelumnya. Dia menjabat tangan Reza dan berkata sambil tersenyum, “Saya kebetulan menyuruh siswa untuk datang mengumpulkan berkas-berkas untuk mengajukan beasiswa mereka hari ini. Coba lihat, Pak Reza. Mereka semua ini yang pernah mendapat beasiswa dari Bapak.”

Reza menoleh ke siswa-siswa di sana, sepertinya melirik Sonia dua kali, lalu berkata sambil tersenyum, “Jembara University memang banyak siswa berbakat!”

Sonia memandangi wajah tampan pria itu. Orang-orang menyebut Reza sebagai pemuda kaya. Pria itu memang bersikap dominan semalam, sangat agresif. Tapi, dia terlihat elegan dan penuh martabat saat ini, seperti orang yang ada di dalam TV itu.

Sebenarnya, mana yang merupakan wajah aslinya?

Ketika diungkit oleh dekan, beberapa mahasiswa langsung menegakkan punggung mereka dan menatap Reza dengan kagum atau malu.

Perempuan yang sedari tadi menatap Sonia tiba-tiba melangkah maju dan berkata dengan tegas, “Karena Pak Reza yang memberi beasiswa pada kami datang, aku nggak tahu apakah aku harus mengatakan hal ini.”

Dosen mereka mengerutkan kening, tidak tahu apa yang akan dilakukan Melia.

Pak Santo tersenyum dan berkata, “Kalau kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan saja.”

Melia melirik Sonia dan berkata sambil melipat kedua tangannya di belakang punggung, “Pak Reza memberikan beasiswa ini sebagai penghargaan bagi mahasiswa berprestasi di Jembara University. Menurutku, mahasiswa berprestasi itu nggak hanya dipandang dari studinya, tapi juga dari karakternya. Benar, ‘kan?”

“Tentu saja!” Pak Santo mengangguk.

Melia mengeluarkan ponselnya, membuka postingan di sebuah forum dan menunjukkannya pada semua orang.

“Beberapa hari yang lalu, seseorang melihat Sonia naik mobil mewah sepulang sekolah. Keluarga Sonia adalah keluarga biasa-biasa saja. Kurasa mereka nggak mampu membeli mobil seperti itu. Jadi, aku rasa semua orang tahu apa yang dia lakukan hari itu. Apa mahasiswa seperti ini bisa dianggap berprestasi?”

Ekspresi semua orang berubah, kecuali Reza. Dosen mereka berkata dengan suara pelan, “Melia, untuk apa kamu mengatakan semua ini di depan Pak Reza?”

Melia mengangkat alisnya, “Aku ingin Pak Reza tahu dia memberikan beasiswanya itu pada orang seperti apa. Apa dia merasa rugi memberikannya?”

Raut muka dekan mereka sangat masam. Dia mengambil ponsel Melia untuk melihat postingan tersebut. Postingan itu dari beberapa hari yang lalu dan hanya ada beberapa foto buram. Sonia naik mobil Mercedes Benz S600 bersama seorang pria paruh baya yang wajahnya tidak bisa dilihat jelas.

“Sonia, bagaimana kamu ingin menjelaskannya?” Melia memandang Sonia dengan ekspresi menantang.

Tidak ada ekspresi di wajah cantik Sonia. Dia berkata dengan tenang, “Siapa kamu? Mengapa aku harus menjelaskannya padamu?”

Tepat ketika Melia hendak mengatakan sesuatu, Reza tiba-tiba bersuara dengan nada bicaranya yang acuh tak acuh seperti biasa, “Zaman sekarang, masih ada siswa dari universitas bergengsi yang menggunakan asumsi nggak berdasar seperti ini untuk merusak reputasi seseorang?”

Melia menggertakkan gigi dan membela diri, "Ada fotonya. Mengapa Pak Reza menyebutku menggunakan asumsi nggak berdasar?”

Reza tersenyum dingin, “Apa yang kamu bisa lihat di foto itu? Kalau aku membelanya sekarang, apa kamu juga akan bilang ada hubungan antara kami berdua?”

Sonia terkejut.

Dia tiba-tiba merasa beruntung Reza tidak mengenalinya, makanya pria itu bisa mengatakan hal barusan dengan begitu percaya diri!

Setelah mengatakan itu, Reza menambahkan, “Apa ini karakter dari seorang siswa berprestasi dari universitas bergengsi?”

Dia menekankan kata “berprestasi”, jelas sekali sedang menyindir betapa “berprestasinya" Melia barusan.

Melia merasa terintimidasi oleh pembawaan Reza, sehingga tidak bisa menjawab.

Ekspresi semua orang berubah. Melia tampak malu, dan yang lainnya juga tidak terlihat nyaman. Hanya Sonia yang mengangkat alis. Dia tidak menyangka Reza akan membelanya.

Pak Santo mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah, “Apa yang dikatakan Pak Reza benar. Hanya dengan foto yang nggak bisa membuktikan apa-apa, postingan seperti ini nggak seharusnya muncul di forum Jembara University.”

Dosen mereka langsung berkata, “Aku akan menyuruh orang untuk menghapus postingan itu.”

Melia tidak terima dan masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi dosennya memelototinya.

Pak Santo menoleh ke arah Reza dan berkata sambil tersenyum, “Saya lihat Pak Sugi masih ada urusan lain untuk didiskusikan dalam ruang rapat ini. Bagaimana kalau kita pergi ke kantor saya?”

Reza mengangguk, “Oke!”

“Mari lewat sini, Pak.”

“Mari.”

Setelah Pak Santo dan Reza pergi, dosen mereka menoleh dan melihat Melia, lalu berkata dengan marah, “Melia, kamu nggak sopan sekali!”

Melia menggertakkan giginya dan tidak mengatakan apa-apa. Dia memelototi Sonia, kemudian berbalik badan dan meninggalkan ruang rapat itu.

Dosen mereka menghibur Sonia, tetapi Sonia tidak mengatakan apa-apa lagi, menyerahkan berkas-berkas yang dia bawa, lalu berpamit pergi.

Melia berdiri di sudut koridor dan menatap Sonia dengan dingin.

Sonia berjalan lurus ke arah wanita itu. Ketika dia mau melewati wanita itu, dia berhenti dan berkata dengan nada datar, “Kalau kamu suka Andre, kejar. Kalau kamu menggunakan cara yang nggak berbobot seperti ini, kamu akan terkesan ….”

Sonia melihat ke samping. Wajahnya jelas-jelas sangat cantik, tapi kalimat yang dia lontarkan sangat dingin, “Rendahan!”

Melia seketika langsung menegakkan tubuhnya dan berkata dengan raut muka masam, “Apa katamu?”

Sonia hanya melirik wanita itu sekilas, lalu berjalan pergi dengan santai.

Melia sangat marah dan ingin menyusul, tetapi siswi yang lain menghentikannya, “Melia, tenang sedikit! Ini gedung kantor guru!”

Melia berhenti dan menatap punggung Sonia dengan mata berapi-api, “Aku akan membunuhnya cepat atau lambat!”

….

Sore ini tidak ada kelas. Siangnya, Sonia naik bus dan pulang ke vila. Ketika sedang naik bus, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan Reza.

Pertama kali mereka bertemu, mereka malah bersetubuh tanpa mengenal satu sama lain. Kedua kali mereka bertemu, dia malah dianggap sebagai penguntit, dan dituduh sebagai wanita simpanan di depan semua orang.

Sonia menempelkan dahinya ke jendela mobil dan mengangkat alisnya. Pria itu pasti pembawa sial baginya!

Satu jam kemudian, Reza menolak perjamuan Pak Santo, naik ke mobilnya dan meninggalkan Jembara University.

Sopirnya menoleh ke belakang dan berkata, “Pak Reza, sore ini jam tiga ada rapat pengembangan area Kompleks Vila Golden Coast. Di tengah-tengah ada sedikit waktu untuk istirahat, Bapak mau ke mana?”

Reza membolak-balik dokumen di tangannya. Mendengar kata vila, dia tiba-tiba teringat akan sesuatu dan berkata dengan datar, “Kita pergi ke Vila Green Garden.”

“Baik!” Sopirnya mencari persimpangan dan berbalik arah.

Ponsel Reza tiba-tiba berdering. Setelah mengangkatnya, terdengar suara Robi dari ujung telepon, “Pak Reza, aku sudah menemukan wanita yang semalam!”
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alldi San Sedt
gimana hk lanjutan ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 4

    Reza menyuruh Robi menyelidiki wanita yang melompat keluar jendela hari itu, jadi Robi pun segera mengecek rekaman CCTV di Celestial HotelNamun anehnya, rekaman dari pukul tujuh sampai pukul sembilan tidak ada. Petugas keamanan di Celestial Hotel bahkan tidak dapat menjelaskan mengapa bisa begitu. Mereka hanya menduga bahwa internet mungkin sempat terputus pada waktu itu.Namun, Robi berhasil menemukan seseorang dari rekaman CCTV itu. Siska Dayanti.Siska Dayanti adalah seorang aktris yang tidak terlalu terkenal. Dia memiliki image yang polos dan lembut. Dia tidak pernah naik daun. Dari rekaman CCTV itu, bisa dilihat bahwa dia memasuki Celestial Hotel pada pukul 6:50 kemarin malam dan berjalan ke arah Paviliun Lotus. Setelah itu, rekaman CCTV-nya kosong untuk beberapa waktu, sehingga mereka tidak bisa melihat wanita itu pergi ke kamar yang mana.Pada pukul 9.05, manajer Siska muncul di lantai bawah Paviliun Lotus sambil memapahnya. Satu kaki Siska terkulai lemas dan ekspresinya kesaki

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 5

    Wanita yang berbicara itu bergegas menghampiri mereka. Bunga di tangannya langsung dipakai untuk memukul Sonia, mendorong Sonia dengan keras. Kemudian, wanita itu menarik Stella ke dalam pelukannya.Reviana memeriksa tubuh Stella dengan cemas, “Ada yang terluka, nggak? Apa ada yang berdarah? Di mana yang sakit?”Kelopak-kelopak bunga yang basah karena embun berserakan di lantai. Duri dari bunga segar itu menusuk leher Sonia. Sonia merasa sedikit pedih, tertegun menatap wanita yang sedang mencemaskan putrinya itu.Hendri Dikara cepat-cepat menghampiri dan berkata pada Sonia, “Kamu nggak terluka, ‘kan?”Reviana tiba-tiba menoleh ke belakang, menatap Sonia dengan mata galak, “Kamu mau apa? Kamu mau membunuh Stella?”Hati Sonia pedih melihat tatapan jijik dan benci yang terpancar dari mata wanita itu.Stella melirik Sonia sekilas, lalu buru-buru meraih pergelangan tangan Reviana dan berkata, “Ma, Mama salah paham. Aku yang minta Kak Sonia untuk menggunting rambutku. Kak Sonia nggak melukai

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 6

    Reza tidak mengangkat kepalanya sama sekali dan hanya membaca dokumen yang ada di tangannya dengan ekspresi dingin dan tidak tersentuh. Setelah itu lelaki tersebut menoleh dan tersenyum sambil bertanya, “Sonia, kamu jadi guru les?”Dia tahu perempuan itu tinggal di daerah timur dan kondisi ekonominya juga tidak bagus. Sedangkan di sini merupakan kawasan elit, otomatis Reza menganggap Sonia datang untuk menjadi guru bimbingan.“Untung saja ketemu dengan kamu,” jawab Sonia sambil tersenyum tipis.Kenapa dia bisa melupakan kalau Tasya adalah anak dari kakaknya Reza dan merupakan keponakan dari lelaki itu.Dulu, dalam tiga tahun mereka nyaris tidak pernah bertemu satu kali pun. Sekarang, dalam satu minggu bisa bertemu sebanyak tiga kali. Sonia berpikiran apakah Sang Cupid baru saja terbangun dari tidurnya dan tengah mencoba menyatukan mereka?Tasya menatap Sonia dan memperkenalkan perempuan itu pada Reza. “Dia Om aku yang kedua, Om Reza.”Sonia bersikap seakan tidak kenal dan menganggukkan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 7

    Sebersit sorot curiga melintas di mata Reza. Dia menatap perempuan itu sekali lagi. Kebetulan Tasya sudah kembali dari toilet dan langsung mendaratkan bokongnya di sisi Sonia. Dengan senyuman lebar perempuan itu bercerita,“Aku ketemu sama teman SMA dan ngobrol sebentar.”Pelayan datang dan membawa makanan mereka. Ketiga orang tersebut mulai makan dengan lahap. Terkadang Tasya akan mengeluarkan celetukan dan membicarakan hal-hal mengenai kampus dengan Sonia.Setelah selesai makan, mereka bertiga keluar dari restoran dan secara kebetulan ketemu dengan Ranty dan beberapa orang yang lain. Perempuan itu tengah makan dengan kliennya. Mereka bertemu di depan pintu dengan Ranty yang memberikan lirikan penuh arti pada Sonia.Kedua perempuan itu berpura-pura saling tidak mengenal dan hanya saling melewati saja. Justru dua orang klien Ranty yang merupakan CEO tua tampak mengenali Reza. Mereka menyapa lelaki itu dengan sikap yang terlihat sangat santun.Hujan di luar sana sudah berhenti, jalanan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 8

    Reza menyapukan pandangannya ke wajah Sonia yang mulus dan polos. Kulit putih perempuan itu terlihat sedikit merah dan membuat perempuan itu terlihat sangat bocah sekali, tidak seperti seorang mahasiswi melainkan anak SMA.Mungkin karena sifatnya sebagai seseorang yang lebih tua, Reza berusaha menahan emosinya dan mengusir Max. Setelah itu dia berkata dengan nada datar, “Sekarang sudah boleh turun.”Sonia menoleh ke belakang sejenak dan setelah memastikan tidak ada Max lagi di sana, dia melompat turun dengan ekspresi pura-pura datar. Perempuan itu langsung berdiri di belakang tubuh Reza dan berusaha menghindari mata anjing tersebut yang sedari tadi melihat ke arahnya. Lelaki itu tertawa kecil kemudian melangkah mendekati Max.Dia memandangi punggung lelaki itu dan baru menyadari jaraknya tadi sangat dekat sekali dengan Reza. Saking dekatnya bahkan dia bisa menghirup aroma lelaki itu yang seperti rintikan hujan yang membentuk genangan air di pegunungan bercampur dengan aroma kayu. Begit

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 9

    Sonia tanpa sadar ingin menyembunyikan tangannya ke balik punggungnya. Akan tetapi menyadari gerakan tersebut terlalu mencurigakan sehingga dia berusaha tidak membuat respons berlebihan apa pun.Dalam permainan tadi dia baru saja meledakkan Tandy dan dirinya sendiri juga telah mati di bunuh lawan. Bocah lelaki itu menahan dirinya untuk tidak menendang Sonia saat ini juga. Padahal tadi perempuan itu berjanji mau bilang pada Pamannya dan membantunya.“Om, tugasku sudah selesai!”Reza terlihat sedikit terkejut ketika mendengar ucapan keponakannya itu. Dia melirik wajah Sonia kemudian berjalan ke arah meja belajar dan berkata, “Coba Om lihat!”Tandy memberikan buku tugasnya pada Reza dan ternyata memang sudah selesai dan juga telah diperiksa. Bagian yang salah sudah diperbaiki bahkan ada beberapa penjelasan penyelesaian dari tugas tersebut.Lelaki itu semakin merasa aneh. Dia menoleh dan melihat Sonia yang juga tengah menatapnya dengan matanya yang polos dan jernih. “Aku janji pada Tandy u

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 10

    Pukul sepuluh malam hari, Tasya sudah tiba di rumahnya dan melihat sosok Reza yang duduk di sofa. Dia memutar bola matanya dan memberi kode melalui pandangan mata pada pelayannya yang tiba-tiba buru-buru naik ke lantai atas.“Sini!” Lelaki itu bersandar pada punggung sofa dengan sebelah tangannya yang memegang sebuah buku. Detik selanjutnya Tasya tahu dia sudah tidak bisa menutupinya lagi. Lebih baik dia bersikap pura-pura tenang dan berjalan ke arah lelaki itu sambil bertanya,“Om, kok belum tidur?”Reza meliriknya dan berkata, “Pantasan begitu buru-buru mau cari guru les. Ternyata kamu ingin pergi berkencan? Sudah ada pacar?”“Nggak!” sahut Tasya sambil menggelengkan kepalanya kuat-kuat.“Aku hanya jalan sama temanku.”“Pacarmu itu teman kampus?” tanya Reza lagi dengan nada suara lebih berat.Perempuan itu tahu kalau dia tidak bisa membohongi pamannya yang cerdik ini. Dia duduk di hadapan Reza dan berkata jujur,“Iya, aku memang sudah ada pacar. Aku juga tahu kalau keluarga kita sedi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 11

    Dosen pelajaran bahasa asing kali ini berasal dari luar negeri dengan wajah yang tampan. Chenny kerap bilang padanya kalau dosennya yang ini merupakan sosok idamannya yang sempurna.Saat masuk ke dalam kelas, banyak mata yang memandang Sonia. Sepertinya mereka semua sudah melihat atau mendengar apa yang baru saja terjadi di lantai bawah. Tatapan semua orang terlihat ada yang kagum, menertawakan bahkan ada yang meremehkan sikap Sonia.Tidak ada perubahan ekspresi yang berarti di wajah perempuan itu. Dia dan Chenny memilih tempat duduk dan mengeluarkan peralatan kuliahnya sambil fokus mendengarkan pelajaran.Setelah jam kuliah tersebut telah selesai, Chenny memanfaatkan kesempatan untuk bertanya pada sang dosen agar bisa mendekatkan dirinya dengan lelaki itu. Sedangkan Sonia hanya duduk di tempatnya sambil menunggu perempuan itu.Sekitar sepuluh menit kemudian, tidak ada tanda-tanda Chenny yang akan menyudahi kegiatannya. Sonia memutuskan untuk berdiri dan pergi ke toilet dulu. Ketika di

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2000

    Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1999

    Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1998

    Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1997

    Bondan melepaskannya. “Aku minta maaf sama kamu.”“Tadi aku juga nggak sengaja marah-marah sama kamu. Anggap saja kita impas!” Tiffany kembali duduk di bangkunya. “Kita bicara masalah serius dulu. Sonia dan Tuan Reza memang lagi nggak di tempat, tapi kita nggak boleh tinggal diam saja. Kita mesti berbuat sesuatu untuk Sonia, jangan sampai rencana orang jahat itu kesampaian!”Bondan berpikir sejenak, kemudian berkata, “Orang tua Sonia mengecamnya secara terbuka, memperkuat banyak rumor negatif sebelumnya. Masalah ini sulit untuk diatasi lagi.”Kening Tiffany berkerut. “Apa Sonia benar-benar adalah anak angkat Keluarga Dikara? Apa benar Sonia dibesarkan oleh mereka? Aku nggak percaya.”Bondan membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya latar belakang Sonia agak rumit. Berhubung dia adalah anggota Kak Reza, Kak Reza pun melindunginya dengan sangat baik. Aku juga tidak bisa tahu cerita lebih detail.”“Pokoknya, aku nggak percaya Sonia seperti yang mereka katakan. Sonia itu orangny

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1996

    Teddy mengepal erat tangannya. Sikapnya kelihatan tegas. “Terserah kalian!”“Tuan Teddy, kamu akan segera tahu kalau kamu sudah membuat sebuah keputusan yang salah.”“Aku sudah lama bergumul di lingkaran ini. Aku juga sudah pernah mengalami banyak hal. Paling-paling aku akan keluar dari dunia perfilman. Sampai jumpa!” ucap Teddy, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Setelah Teddy meninggalkan tempat, pria itu menghubungi Erwin. Dia melaporkan kondisi di Jembara.Erwin memerintah dengan dingin, “Coba kamu korek aib King lagi. Manfaatkan semua orang yang bisa dimanfaatkan. Pastikan dia diinjak mati-matian. Jangan beri dia sedikit pun kesempatan untuk bangkit kembali.”Sekarang Reza sedang tidak berada di dalam negeri. Ini adalah satu-satunya kesempatan. Setelah Reza pulang nanti, reputasi King sudah hancur. Meski Reza ingin membantunya, semuanya juga sudah tidak memungkinkan lagi!…Tiffany dinas selama dua hari. Setelah kembali, dia baru melihat berita King di internet. Dia berpiki

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1995

    Setelah video Reviana disensor, video pun disebarluaskan di internet dan memicu kericuhan orang-orang. Suara hujatan King semakin memuncak lagi.Arkava Studio dan GK Jewelry kembali terseret dalam masalah karena King. Studio tersebut menjadi sasaran perburuan informasi pribadi dan pemboikotan. Alhasil, semua desainer diserang warganet bahkan sampai takut untuk pergi bekerja.Gerai GK Jewelry dihancurkan oleh para warganet. Mereka menuntut GK Jewelry segera mengumumkan pemutusan kerja sama dengan King. Jika tidak, mereka mengancam akan membuat GK Jewelry gulung tikar.Semua penghargaan yang pernah diraih King di dalam negeri dicabut bahkan dihapus namanya. Tidak sampai di sana saja, semua film dan drama yang melibatkannya juga ditarik dari peredaran.Nama King sepenuhnya telah diboikot di dalam negeri!Masalah semakin besar lagi. Satu per satu anggota Keluarga Dikara juga maju. Dimulai dari Bagas, Bagas dan istrinya dihalangi wartawan di depan pintu gedung perusahaan. Mereka diminta unt

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1994

    Senyuman di wajah Reviana menjadi terkaku. Dia berkata dengan tersenyum, “Ada apa dengan King?”“Nyonya Reviana, King itu putri kandungmu, kenapa kamu malah mengunggah pernyataan seperti itu?” Kening Dania berkerut. “Kenapa kamu mesti berbohong, lalu memfitnah King? Kalau sampai dia tahu dirinya difitnah orang terdekatnya, apa kamu pernah berpikir betapa sedihnya dia?”Reviana merasa gusar. “Ini masalah keluarga kami. Sepertinya Nona Dania tidak berhak untuk bertanya?”“Nyonya Reviana, apa pun ceritanya, King itu anak kandungmu. Mohon hapus pernyataan itu, beri sedikit ruang untuk kamu dan Sonia. Anggap saja aku mohon sama kamu!” Dania berkata dengan serius, “Kelak kalau Nyonya Reviana memerlukanku, aku pasti akan berusaha untuk membantumu!”Sikap Reviana sangat dingin. “Tidak mungkin. Pernyataan itu sudah dipublikasikan!”“Kenapa?” Kening Dania berkerut. “Aku nggak habis pikir. Kenapa kamu begitu membenci Sonia? Saking membencinya, sampai ingin menghancurkannya?”Raut wajah Reviana me

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1993

    Tuhan memang punya mata!Jantung Stella berdetak kencang. Dia menekan bagian dadanya, lalu dengan perlahan berjalan kembali ke kamarnya.Keesokan harinya, pernyataan yang diunggah Keluarga Dikara menjadi berita hangat.Di dalam pernyataan, Hendri dan Reviana mengekspos identitas mereka, lalu membenarkan bahwa merekalah yang telah membesarkan King, kemudian menjemputnya dari Kota Atria ke Kota Jembara.Mereka memang mengangkat Sonia sebagai anak asuh mereka. Hanya saja, hubungan mereka tidak semakin dekat. Sekarang King sudah tidak memiliki hubungan apa-apa dengan mereka.Dari beberapa ucapan singkat itu, dapat diketahui bahwa Sonia tidak tahu diri, habis manis sepah dibuang, juga durhaka!Dalam waktu singkat, pernyataan itu sudah disebarluaskan hingga beberapa puluh ribu kali. Sekarang nama King kembali viral.Ini bukan pertama kalinya King viral. Dulu ada juga penggemar yang datang untuk membelanya, lalu mengendalikan arah opini. Namun kali ini, komentar penggemar King ditenggelamkan

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1992

    Tobias berpikir sejenak. “Oh, begitu, ya? Setelah tiba di Kota Kibau, aku akan beri kalian 20% saham perusahaan baru. Apa semua itu cukup?”Reviana membalas dengan tersenyum, “Kami mengambil risiko dibunuh Keluarga Herdian, sepertinya 20% terlalu sedikit. Kalau 30%, masih bisa dipertimbangkan lagi.”Raut wajah Tobias langsung berubah muram. Dia melihat ke sisi Hendri.Baru saja Hendri hendak berbicara, Reviana sudah melanjutkan omongannya. Dia menegaskan sekali lagi. “Ayah, Sonia itu anak kandung kami. Orang yang melakukan pernyataan juga kami. Kelak kamilah yang akan dibenci Keluarga Herdian!”Pada akhirnya, Tobias juga merasa tidak berdaya dan memilih untuk mengalah. “Oke, aku akan beri kalian saham 30%!”“Terima kasih, Ayah!” balas Reviana dengan sangat puas.“Kalau begitu, kalian persiapkan dulu. Usahakan untuk unggah pernyataan itu besok pagi,” pesan Tobias.“Baik!” balas Reviana dengan segera.Hendri berdiri, lalu berpamitan dengan Tobias. Dia membawa Reviana meninggalkan tempat.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status