Share

Bab 147. Penyesalan

"Ya, ngomong soal keponakan saya. Namanya juga ghak pernah ketemu, Mbak ya,.. pas di sini duluh saya sampai ikut menguncingkan dia karena dia aku pikir merebut mas Rendra dari mbak Gayatri, ghak taunya itu keponakan saya."

"Kania itu keponakan Tante?" tanya Galing ikutan bingung.

"Iya. Dari di hajatan saudara saya yang kemarin taunya. Lawong ponakan kok aku bahas dengan mencibirnya. Ghak taunya kasusnya begitu."

"Galuh malah berhenti sejenak. "Begitu gimana ya, Te?"

"Adik aku kan nikahnya dengan orang Sumantra itu ghak disetujui sama orang tua kami. Ghak lama suaminya meninggal. Adikku jadi buruh di pabriknya Mas Rendra. Saat dia meninggal, dia memasrahkan Nia sama Mas Rendra, suruh nikahi walau cuma sebatas lisan. Agar Nia terlindung dari orang yang selalu ngejar dia, mau nikahi dia. Anaknya berandal. Padahal Nia itu sudah cinta sama Arya."

"Silahkan duduk duluh, Bu Aries," ujar Gayatri. "Galuh, Galing, kamu pergi sekolah."

Galuh yang merasa bersalah mendekati bundanya. "Jadi kemar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status