Istriku Punya Suami Dua

Istriku Punya Suami Dua

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-12
Oleh:  Inna Asmalik  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
21Bab
106Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dua belas tahun sudah Gio dan Rani merajut kisah cinta mereka dalam bahtera rumah tangga, kini kian hancur karena Gio baru menyadari bahwa dirinya mandul di saat Rani tengah mengandung. Gio mengira kalau bayi yang di kandung Rani adalah darah dagingnya. Siapa sangka bayi dalam kandungan itu adalah hasil dari perselingkuhan Rani dengan sahabatnya, Candra. Setelah Gio mengetahui semuanya, Rani mengugurkan kandungannya dan mendapatkan pria lain yang kemudian menjadi suami kedua Rani. Pria itu bukanlah Candra selingkuhannya. melainkan orang baru yang hadir di hidup Rani.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Polog

Baru saja Gio pulang dari toko buah tempat ia bekerja, seperti biasa Gio selalu saja ditodongkan telapak tangan istrinya yang langsung menadah meminta uang hasil berjualan buah di toko mereka. Gio segera membuka tas kecilnya, dimana tempat ia menyimpan semua uangnya disana. Gio tak lagi menghitungnya dan segera menyerahkan semua pada istrinya. Rani menghitung uang yang diberikan oleh Gio suaminya dan raut wajahnya sedikit sumringah karena hari ini penjualan buah lumayan cukup banyak. "Oke… makasih sayang. Aku buatkan kamu kopi dulu, ya," ucap Rani lembut yang segera beranjak pergi ke dapur. Gio pun masuk ke dalam kamar mengambil handuk untuk segera pergi mandi. Terdengar keran air dinyalakannya, Gio membuka bajunya sehingga terlihat ototnya yang begitu kekar seperti laki-laki perkasa. Ia berdiri mematung memperhatikan bentuk tubuhnya di sebuah cermin yang memperlihatkan seluruh tubuhnya. Gio menghela napas kasar, sepertinya tubuh gagah perkasa ini rasanya percuma sebab ia mempunyai

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Inna Asmalik
Baca novelku yaa....
2024-10-03 22:58:46
1
21 Bab

Polog

Baru saja Gio pulang dari toko buah tempat ia bekerja, seperti biasa Gio selalu saja ditodongkan telapak tangan istrinya yang langsung menadah meminta uang hasil berjualan buah di toko mereka. Gio segera membuka tas kecilnya, dimana tempat ia menyimpan semua uangnya disana. Gio tak lagi menghitungnya dan segera menyerahkan semua pada istrinya. Rani menghitung uang yang diberikan oleh Gio suaminya dan raut wajahnya sedikit sumringah karena hari ini penjualan buah lumayan cukup banyak. "Oke… makasih sayang. Aku buatkan kamu kopi dulu, ya," ucap Rani lembut yang segera beranjak pergi ke dapur. Gio pun masuk ke dalam kamar mengambil handuk untuk segera pergi mandi. Terdengar keran air dinyalakannya, Gio membuka bajunya sehingga terlihat ototnya yang begitu kekar seperti laki-laki perkasa. Ia berdiri mematung memperhatikan bentuk tubuhnya di sebuah cermin yang memperlihatkan seluruh tubuhnya. Gio menghela napas kasar, sepertinya tubuh gagah perkasa ini rasanya percuma sebab ia mempunyai
Baca selengkapnya

Rani Positif hamil

BAGAIMANA ISTRIKU BISA HAMIL? SEDANGKAN AKU SENDIRI DINYATAKAN MANDUL! "Mandinya lama sekali, Mas. Itu kopinya hampir dingin, loh," ucap Rani sambil memberikan pakaian untuk dikenakan Gio suaminya. Gio tak menjawab dan justru memperhatikan bagian leher Rani istrinya. "Kamu beli kalung baru?" tanya Gio kemudian. "Oh, iya... bagus, kan, Mas? Aku beli ini 10 gram tadi di pasar. Motifnya cantik," jawab Rani. "Sepuluh gram?!" tanya Gio begitu terkejut dan kemudian Rani mengangguk. Gio terdiam dan berpikir dari mana istrinya mendapatkan uang sebanyak itu untuk membeli emas 10 gram. Minggu kemarin ia baru saja membelikannya sebuah cincin 5 gram. Rani selalu mengeluh karena mendapatkan hasil menjual buah di toko sedang sepi. Pendapatan yang didapat oleh Gio biasanya mencapai seratus sampai dua ratus ribu per hari. Mereka juga harus menyimpan separoh modalnya untuk berbelanja buah kembali. 'Tapi, kenapa Rani bisa membeli perhiasan? Uang dari mana?' Gio membatin penuh tanya. "Kamu, kok
Baca selengkapnya

Siapakah yang Menghamili Rani?

"Besok aku gak buka toko dulu, ada panggilan kerja bantu pasang keramik di luar kota," ucap Gio seraya bersandar di dipan ranjang."Hah! Serius, Mas, berapa lama? Berapa hari?" tanya Rani beruntun yang justru memperlihatkan raut penuh bahagia jika Gio akan pergi ke luar kota.Padahal Gio hanya ingin memeriksa kondisinya saja dan terpaksa berbohong karena ingin tahu apa yang dilakukan Rani selama ia tidak ada di rumah. Sepertinya pergi keluar kota untuk membantu kerja bangunan, adalah alasan yang tepat karena selain menjual buah, Gio memang mahir bekerja proyek bangunan."Dua hari, saja," jawab Gio."Oh… okey, kalau emang dua hari belum kelar, kamu lanjutin saja sampai selesai. Aku nggak apa kok kamu tinggal, kan ada mama," sahut Rani santai."Nanti aku lihat situasinya, ya," ucap Gio yang langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Ia mencoba memejamkan matanya, tetapi malah terus saja terngiang dengan ucapan dan perkataan Ana soal Rani bila Gio sedang berjualan di pasar tadi."Mas Gio rom
Baca selengkapnya

Suara Desahan di Kamar Gio

Gio pulang ke rumah secara diam-diam dan sengaja menepikan motornya di tepi jalan agar Rani tidak mengetahui jikai ia sudah kembali. Namun, di tepi jalan juga Gio melihat motor Candra terparkir tepat di depannya di bawah pohon mangga."Ngapain Candra parkir motor disini?" gumam Gio. Gio merasa ada yang tidak beres, dan ia yakin kalau Candra memang tengah bermain api dengan istrinya. Dengan raut wajah yang sudah tampak geram, Gio mencoba menahan diri dan berjalan perlahan mengendap-endap agar langkah kakinya tak didengar. Gio pun melihat arloji di tangannya sudah menunjukkan pukul 10 malam. Pekarangan rumah pun sudah sepi, begitu juga rumah mertuanya ibu Ratih. Dari pinggiran jalan menuju rumah Rani itu, diawali dari rumah bagian belakang Rani. Gio berjalan perlahan menuju rumah, tetapi ia dikejutkan dengan suara istrinya. Terdengar samar-samar suara Rani, seperti suara yang sedang menikmati permainan bersama dengan seorang pria. Desahan napas yang dikeluarkn istrinya seakan hanyut d
Baca selengkapnya

Hadiah dari Perselingkuhan

Gio tak menyahut lagi dan memilih diam karena percuma jika ia masih terus bicara dengann Rani, sebab ia sangat keras kepala. Rani selalu begitu, menyuruh Gio untuk mencari pekerjaan tambahan di saat tokonya sedang sepi. Gio lebih memilih pergi ke tongkrongan, saat Rani sedang marah. Daripada harus mendengar celotehan Rani, lebih baik Gio menenangkan diri bersama dengan Agus dan Budi."Eh, Gio… kenapa mukamu, kok ditekuk begitu? Gelut kau, ya sama bini," ejek Agus yang selalu saja memberi candaan pada Gio."Mendingan traktir kita minumlah, Gio. Ayok!" ajak Budi yang selalu saja meminta dibelikan minuman alkohol pada Gio."Toko sedang sepi, uang aku kasih semua sama Rani," keluh Gio kesal."Ya, sudah tunggu Candra saja, ya. Dia katanya lagi cari hadiah, entah buat siapa. Nanti aku chat dia supaya sekalian beli anggur merah sama yang lainnya," celetuk Budi yang langsung menggunakan ponselnya.'Candra beli hadiah?' Gio membatin. Gio baru ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahun Ran
Baca selengkapnya

Chandra Ketahuan Selingkuh oleh Istrinya

Gita adalah istri sah dari perselingkuhan Rani. Selingkuhan Rani adalah teman satu tongkrongan Gio, yaitu Candra. Rani menikah dijodohkan orang tuanya dengan Gio. Candra pun menikah dengan Gita dikaruniai 3 orang anak perempuan, sedangkan Rani dengan Gio belum dikaruniai seorang anak. "Mas, beras persediaan di rumah sudah habis. Besok nggak ada buat masak nasi," ucap Gita saat Candra baru saja tiba di rumah."Aduh! Bisa nggak aku duduk dulu, baru kamu kasih tahu aku! Ini suami baru pulang sudah ditodong duit!" dengus Candra kesal.Gita hanya diam tak menyahuti sang suami, kemudian mendengar anak bungsunya menangis di dalam ayunan. Ia beranjak untuk mengayun-ayun anak bungsunya yang masih berusia 8 bulan itu. Candra pun bergegas mandi dan meninggalkan dompet serta ponselnya di meja rias kamar.Ting…! Terdengar bunyi pesan masuk di ponsel Candra.Ting…! Ting…! Pesan itu datang lagi dan lagi hingga menimbulkan bunyi berkali-kali sehingga membuat Gita penasaran.Sementara sambil mengayun
Baca selengkapnya

Lia Menyaksikan Sendiri, Perbuatan Bejat Ayahnya

Semua ibu-ibu di tempat arisan itu tidak mengetahui kalau ternyata, selingkuhan Candra adalah Rani. Bisa marah besar ibu Eni pada Rani kalau ia tahu suami keponakannya sudah direbut oleh dirinya."Iish...! Makin marak, ya pelakor sekarang,," celetuk Vera kesal."Hmm... kalau Ari tidak mungkin nyantol sama pelakor, Ver. Dia, kan bucin banget sama kamu," sahut Dina pada Vera.Rani hanya terdiam dan merasa panik. Tubuhnya mula8 mengeluarkan keringat dingin. Dia harus memberitahu Candra kalau istrinya sedang berada di rumah ibu Eni. Rani tidak ingin jika Candra tiba-tiba datang ke rumah dan dilihat oleh Gita istrinya."Emang si Gita kayak gimana, sih wajahnya? Aku penasaran. Kok, bisa-bisanya, ya suaminya direbut pelakor?" tanya Neneng penasaran.Ibu Eni langsung mengambil gawai di tas kecilnya. Mencari foto Gita digaleri dan menunjukkannya pada ibu-ibu arisan."Secantik ini diselingkuhin? Selingkuhannya kayak apa, ya wajahnya?!" Dina menjadi sewot sendiri."Laki-laki tidak bersyukur!" g
Baca selengkapnya

Gita Melabrak Rani di Rumahnya

Tubuh Ririn bergetar hebat saat teman-teman di sekelilingnya menatapnya dengan penuh rasa kebencian."Itu semua fitnah!" teriak Ririn sengaja menutupi, kemudian berlari keluar kelas karena tak sanggup menahan rasa malu oleh kelakuan bejat kakaknya yang tersebar.Sebenarnya Lia tak ingin menyebar aib ayahnya bersama dengan kakaknya Ririn, tetapi karena terpancing emosi yang dibuat oleh Ririn. Persoalan Lia dituduh menjadi perebut seorang lelaki yang disukai Ririn, Lia pun terpaksa menyebarkan perbuatan kakaknya. Berbagai macam tanya akhirnya dilontarkan teman-teman Lia di kelas. Mereka bertanya, bagaimana Lia bisa mendapatkan bukti itu. Lia tampak duduk di kursinya dan tangannya menutup kedua telinganya. Bulir-bulir bening pun akhirnya berjatuhan di pipinya.Lia harus menerima resiko kalau ayahnya, saat ini menjadi buah bibir di desanya karena perselingkuhannya dengan Rani istri Gio, sedangkan orang lain pun tak menyangka jika Candra akan mengkhianati Gita. Apalagi Lia yang sama sekali
Baca selengkapnya

Rani Hamil Anak Chandra

"Apa! Bayi?" Gita terbelalak tak percaya kalau Rani sampai mengandung anak suaminya. Rani hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya. Semakin banyak para tetangga keluar menyaksikan keributan yang dibuat oleh Rani. "Dasar lontè memang kamu, ya! Memang perempuan jalang!" geram Ibu Eni matanya memerah karena marah sambil menunjuk-nunjuk Rani. Gio hanya mendengarkan semuanya di balik pintu rumahnya, kini ia mendengar sendiri pengakuan Rani kalau anak yang dikandungnya adalah hasil perselingkuhan mereka berdua. "Heh! Kamu itu kalau punya anak jangan didukung jadi lontè! Dasar orang tua nggak ada otak! Jangan-jangan Ririn juga mau kamu ajari seperti Rani?" dengus Ibu Eni menghardik ibu Ratih yang hanya diam saja dari tadi. "Jangan tuduh Ibuku!" bentak Rani. "Kenapa? Tidak mungkin ibu kamu nggak tahu kamu selingkuh sama Candra, kan? Sudah jelas rumah kalian bersebelahan dan masih satu pekarangan!" teriak Ibu Eni. Gita hanya menangis di pelukan tantenya. Ia tak tahu harus bagai
Baca selengkapnya

Candra Memutuskan Hubungannya dengan Rani

Melihat surat hasil pemeriksaan Gio yang telah dinyatakan mandul. Rani terdiam tak bisa berkutlk lagi karena tak bisa bicara lagi jika bayi yang dikandung adalah darah daging Gio. Rani juga masih bingung, siapa ayah dari anak yang sedang dikandungnya sebab selama ia mendapat panggilan manggung, bahkan berkenalan dengan pria-pria di sosial media. Begitu banyak laki-laki yang sudah menjàmah tubuhnya tanpa sepengetahuan Gio suaminya.Sementara yang mengetahui perbuatan bejat mèsum Rani pada para pria, hanyalah Ririn adiknya karena Ririn yang selalu menjadi asisten kemana Rani kakaknya pergi. Namun, saat Rani sudah terlambat datang bulan, ia sengaja meminta Candra untuk menyetubuhinya tanpa menggunakan pengaman, sebab selama ini mereka berhubungan dengan menggunakan pengaman agar Rani tak dapat hamil."Mas, kali ini coba jangan dipake, ya pengamannya. Biar masuk kedalam. Enak tahu kalau masuk, cairannya terasa hangat." Rayu Rani sambil mengambil alat kontrasepsi yang sudah dipasang oleh
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status