Beranda / Rumah Tangga / Istriku Punya Suami Dua / Hadiah dari Perselingkuhan

Share

Hadiah dari Perselingkuhan

Penulis: Inna Asmalik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-23 13:27:08

Gio tak menyahut lagi dan memilih diam karena percuma jika ia masih terus bicara dengann Rani, sebab ia sangat keras kepala. Rani selalu begitu, menyuruh Gio untuk mencari pekerjaan tambahan di saat tokonya sedang sepi. Gio lebih memilih pergi ke tongkrongan, saat Rani sedang marah. Daripada harus mendengar celotehan Rani, lebih baik Gio menenangkan diri bersama dengan Agus dan Budi.

"Eh, Gio… kenapa mukamu, kok ditekuk begitu? Gelut kau, ya sama bini," ejek Agus yang selalu saja memberi candaan pada Gio.

"Mendingan traktir kita minumlah, Gio. Ayok!" ajak Budi yang selalu saja meminta dibelikan minuman alkohol pada Gio.

"Toko sedang sepi, uang aku kasih semua sama Rani," keluh Gio kesal.

"Ya, sudah tunggu Candra saja, ya. Dia katanya lagi cari hadiah, entah buat siapa. Nanti aku chat dia supaya sekalian beli anggur merah sama yang lainnya," celetuk Budi yang langsung menggunakan ponselnya.

'Candra beli hadiah?' Gio membatin.

Gio baru ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahun Rani yang ke 30 tahun. Ia malah berpikir kalau Candra menyiapkan hadiah untuk istrinya.

Brak..! Gio menggebrak balai tempat nongkrong sampai Agus dan Budi melonjak kaget.

"Kamu itu, ya! Bikin diriku sawan aja!" Agus langsung menjitak kepala Gio.

Gio tak menyahut dan bergegas pergi meninggalkan Agus dan Budi tanpa berpamitan.

"Wooi… lagi ada masalah sama bini, kok malah kita kena imbas. Dasar sableng!" seru Budi.

Sementara di perjalanan pulang Gio melihat Ririn adik Rani seperti sedang bertemu dengan seseorang di belakang rumah kosong yang ada di pinggir jalan. Gio cepat-cepat menguntit dan ingin mengetahui apa yang sedang mereka lakukan di rumah kosong itu. Tampak Ririn seperti menerima sebuah bingkisan dari seorang pria. Namun, Gio tak bisa melihat wajah pria itu karena menggunakan kupluk hoodie dan masker penutup mulut.

'Kenapa menerima bingkisan sampai harus mengumpat di rumah kosong?' Gio membatin

Ririn segera berlari dengan tergesa-gesa dan Gio juga diam-diam terus membuntutinya. Bukan masuk ke dalam rumahnya, Ririn justru mengetuk pintu rumah Gio yang kemudian dibuka oleh Rani istrinya. Sebelum menyuruh Ririn masuk, Rani menoleh ke kanan dan ke kiri, gelagatnya seperti orang yang takut jika orang lain mengetahui. Ririn membawa bingkisan itu dari kekasih gelap Rani.

Ririn selalu mendapatkan upah oleh kekasih Rani ataupun kakaknya sendiri kalau disuruh oleh mereka untuk memberikan sesuatu atau menemani mereka bertemu.

"Waaah... ini parfum mahal yang aku mau," ucap Rani kegirangan saat membuka bingkisan hadiah dari kekasihnya.

[Selamat ulang tahun ke 30 ya, sayangku Rani. Parfumnya kamu pakai kalau kita ketemu ya. Aku sayang kamu.] Isi kartu ucapan untuk Rani.

"Enak ya jadi kau, kak. Suami punya, pacar juga punya," gerutu Ririn pada sang kakak.

"Makanya kamu kalau jadi perempuan kayak kakak. Biarpun sudah bersuami tetap saja banyak yang antri," sahut Rani dengan bangga yang seakan semua perbuatannya itu dibenarkan olehnya.

Tok… tok… tok…! Gio mengetuk pintu rumah yang membuat Rani dan Ririn menjadi panik.

Rani cepat-cepat membuang kertas bingkisan dan kartu ucapan ke tempat sampah di dapur dan Ririn yang membuka pintu rumahnya.

"Eh, Kak, sudah pulang," sapa Ririn saat membukakan pintu rumah.

Gio tak menyahut dan terus masuk ke dalam rumah menuju dapur. Rani muncul dari pintu dapur dan langsung tersenyum pada Gio, tetapi Gio hanya melewatinya tanpa menyapa.

'Dasar suami nggak romantis! Istrinya ulang tahun, bukannya kasih ucapan. Kasih kue atau kado, kek. Ini malah nggak sama sekali. Mana ngasih uangnya saja kurang!' batin Rani mengeluh.

Raut wajah Rani tidak sesuai dengan apa yang ia ucapkan di dalam hatinya. Gio ke dapur membuka lemari es dan minum satu kaleng suplemen yang sudah ia simpan di dalam kulkas, kemudian melemparkan kaleng minuman ke tong sampah setelah habis. Sesudah itu, Gio melihat ada bingkisan yang sudah dibuka. Bingkisan itu persis yang dibawa oleh Ririn saat bertemu dengan pria yang tak dikenalnya di belakang rumah kosong.

Gio melirik ke dalam rumah dan melihat Rani sudah masuk ke dalam kamar. Ririn adiknya pun sudah pulang. Gio pun segera mengambil bekas bingkisan dan mendapati sebuah kartu ucapan.

'Hmmm... untuk Rani rupanya,' batin Gio sambil menganggukkan kepala.

Gio meremas kertas bingkisan itu dan langsung dibuang ke dalam tempat sampah. Gio segera masuk ke dalam kamar untuk mengambil bantal dan selimut karena ia ingin tidur di ruang tamu.

"Mas... coba, deh cium aku. Harum, kan? Aku pakai parfum baru loh, Mas." Rani mendekati Gio menyerahkan tubuhnya untuk dicium.

"Siapa yang belikan kau parfum? Baunya seperti para lonta!" sahut Gio yang membuat mata Rani mendelik tajam.

"Kok, Mas ngomongnya begitu? Aku disamain sama lonte sih, Mas?!" teriak Rani geram.

"Aku nggak samakan … cuma baunya terlalu menyengat. Biasanya dipake buat para lonte supaya banyak pelanggan," ucap Gio yang sama sekali tak ingin menatap wajah Rani.

"Mas itu maunya apa, sih?! Aku ini sudah berusaha menggoda Mas, loh. Mas, kok malah begitu? Ini hari ulang tahunku, Mas!" bentak Rani kemudian.

"Terus kenapa kalau hari ini hari ulang tahunmu? Kenapa kau pakai parfum itu untuk dicium sama aku, hah? Bukannya parfum itu dibelikan khusus untuk kau bertemu dengan orang yang kasih parfum itu!" dengus Gio yang kemudian berlalu keluar dari kamar.

Mata Rani membola. Ia tampak begitu terkejut, ketika Gio mengatakan hal tersebut.

'Pasti Mas Gio baca kartu ucapan yang aku buang di tempat sampah. Duh! Kenapa aku buang disitu sih!"

Rani menjadi cemas karena suaminya sudah mulai curiga kepadanya, bahkan semenjak kejadian malam itu, saat Gio hampir memergoki Rani sedang bercumbu dengan kekasihnya. Gio sudah tak lagi tidur bersama Rani di dalam kamar. Gio masuk ke dalam kamar hanya untuk mengambil pakaian, bantal dan selimut saja serta memilih untuk tidur di sofa atau di ruang TV beralaskan tikar. Rani menjadi serba bersalah, tetapi ia tak mau mengakui kesalahannya.

Rani hanya mencari cara agar Gio kembali memperhatikannya lagi. Rani tidak ingin kehilangan Gio, tetapi Rani mencintai kekasihnya. Ia tidak ingin salah satunya meninggalkannya karena Rani membutuhkan keduanya.

Ting...! Pesan masuk diponsel Rani membuat ia segera mengambilnya di atas nakas.

[Dasar pelakor! Anjìng kamu, ya! Siapa namamu? Dimana tempat tinggalmu? Beraninya kamu goda suamiku!] Sebuah pesan masuk dari nomor yang tak dikenal mengirim pesan kepadanya.

[Balas! Dimana tempat tinggalmu? Beraninya kamu goda suamiku! Semoga karma akan segera datang padamu!] Pesan itu datang lagi. Membuat tubuh Rani menjadi agak gemetaran.

Bab terkait

  • Istriku Punya Suami Dua   Chandra Ketahuan Selingkuh oleh Istrinya

    Gita adalah istri sah dari perselingkuhan Rani. Selingkuhan Rani adalah teman satu tongkrongan Gio, yaitu Candra. Rani menikah dijodohkan orang tuanya dengan Gio. Candra pun menikah dengan Gita dikaruniai 3 orang anak perempuan, sedangkan Rani dengan Gio belum dikaruniai seorang anak. "Mas, beras persediaan di rumah sudah habis. Besok nggak ada buat masak nasi," ucap Gita saat Candra baru saja tiba di rumah."Aduh! Bisa nggak aku duduk dulu, baru kamu kasih tahu aku! Ini suami baru pulang sudah ditodong duit!" dengus Candra kesal.Gita hanya diam tak menyahuti sang suami, kemudian mendengar anak bungsunya menangis di dalam ayunan. Ia beranjak untuk mengayun-ayun anak bungsunya yang masih berusia 8 bulan itu. Candra pun bergegas mandi dan meninggalkan dompet serta ponselnya di meja rias kamar.Ting…! Terdengar bunyi pesan masuk di ponsel Candra.Ting…! Ting…! Pesan itu datang lagi dan lagi hingga menimbulkan bunyi berkali-kali sehingga membuat Gita penasaran.Sementara sambil mengayun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Istriku Punya Suami Dua   Lia Menyaksikan Sendiri, Perbuatan Bejat Ayahnya

    Semua ibu-ibu di tempat arisan itu tidak mengetahui kalau ternyata, selingkuhan Candra adalah Rani. Bisa marah besar ibu Eni pada Rani kalau ia tahu suami keponakannya sudah direbut oleh dirinya."Iish...! Makin marak, ya pelakor sekarang,," celetuk Vera kesal."Hmm... kalau Ari tidak mungkin nyantol sama pelakor, Ver. Dia, kan bucin banget sama kamu," sahut Dina pada Vera.Rani hanya terdiam dan merasa panik. Tubuhnya mula8 mengeluarkan keringat dingin. Dia harus memberitahu Candra kalau istrinya sedang berada di rumah ibu Eni. Rani tidak ingin jika Candra tiba-tiba datang ke rumah dan dilihat oleh Gita istrinya."Emang si Gita kayak gimana, sih wajahnya? Aku penasaran. Kok, bisa-bisanya, ya suaminya direbut pelakor?" tanya Neneng penasaran.Ibu Eni langsung mengambil gawai di tas kecilnya. Mencari foto Gita digaleri dan menunjukkannya pada ibu-ibu arisan."Secantik ini diselingkuhin? Selingkuhannya kayak apa, ya wajahnya?!" Dina menjadi sewot sendiri."Laki-laki tidak bersyukur!" g

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Istriku Punya Suami Dua   Gita Melabrak Rani di Rumahnya

    Tubuh Ririn bergetar hebat saat teman-teman di sekelilingnya menatapnya dengan penuh rasa kebencian."Itu semua fitnah!" teriak Ririn sengaja menutupi, kemudian berlari keluar kelas karena tak sanggup menahan rasa malu oleh kelakuan bejat kakaknya yang tersebar.Sebenarnya Lia tak ingin menyebar aib ayahnya bersama dengan kakaknya Ririn, tetapi karena terpancing emosi yang dibuat oleh Ririn. Persoalan Lia dituduh menjadi perebut seorang lelaki yang disukai Ririn, Lia pun terpaksa menyebarkan perbuatan kakaknya. Berbagai macam tanya akhirnya dilontarkan teman-teman Lia di kelas. Mereka bertanya, bagaimana Lia bisa mendapatkan bukti itu. Lia tampak duduk di kursinya dan tangannya menutup kedua telinganya. Bulir-bulir bening pun akhirnya berjatuhan di pipinya.Lia harus menerima resiko kalau ayahnya, saat ini menjadi buah bibir di desanya karena perselingkuhannya dengan Rani istri Gio, sedangkan orang lain pun tak menyangka jika Candra akan mengkhianati Gita. Apalagi Lia yang sama sekali

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Istriku Punya Suami Dua   Rani Hamil Anak Chandra

    "Apa! Bayi?" Gita terbelalak tak percaya kalau Rani sampai mengandung anak suaminya. Rani hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya. Semakin banyak para tetangga keluar menyaksikan keributan yang dibuat oleh Rani. "Dasar lontè memang kamu, ya! Memang perempuan jalang!" geram Ibu Eni matanya memerah karena marah sambil menunjuk-nunjuk Rani. Gio hanya mendengarkan semuanya di balik pintu rumahnya, kini ia mendengar sendiri pengakuan Rani kalau anak yang dikandungnya adalah hasil perselingkuhan mereka berdua. "Heh! Kamu itu kalau punya anak jangan didukung jadi lontè! Dasar orang tua nggak ada otak! Jangan-jangan Ririn juga mau kamu ajari seperti Rani?" dengus Ibu Eni menghardik ibu Ratih yang hanya diam saja dari tadi. "Jangan tuduh Ibuku!" bentak Rani. "Kenapa? Tidak mungkin ibu kamu nggak tahu kamu selingkuh sama Candra, kan? Sudah jelas rumah kalian bersebelahan dan masih satu pekarangan!" teriak Ibu Eni. Gita hanya menangis di pelukan tantenya. Ia tak tahu harus bagai

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Istriku Punya Suami Dua   Candra Memutuskan Hubungannya dengan Rani

    Melihat surat hasil pemeriksaan Gio yang telah dinyatakan mandul. Rani terdiam tak bisa berkutlk lagi karena tak bisa bicara lagi jika bayi yang dikandung adalah darah daging Gio. Rani juga masih bingung, siapa ayah dari anak yang sedang dikandungnya sebab selama ia mendapat panggilan manggung, bahkan berkenalan dengan pria-pria di sosial media. Begitu banyak laki-laki yang sudah menjàmah tubuhnya tanpa sepengetahuan Gio suaminya.Sementara yang mengetahui perbuatan bejat mèsum Rani pada para pria, hanyalah Ririn adiknya karena Ririn yang selalu menjadi asisten kemana Rani kakaknya pergi. Namun, saat Rani sudah terlambat datang bulan, ia sengaja meminta Candra untuk menyetubuhinya tanpa menggunakan pengaman, sebab selama ini mereka berhubungan dengan menggunakan pengaman agar Rani tak dapat hamil."Mas, kali ini coba jangan dipake, ya pengamannya. Biar masuk kedalam. Enak tahu kalau masuk, cairannya terasa hangat." Rayu Rani sambil mengambil alat kontrasepsi yang sudah dipasang oleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Istriku Punya Suami Dua   Pelet Pemikat untuk Ari

    Candra hanya tersenyum sinis membaca pesan dari Rani. Siapa yang ingin menjalin hubungan serius dengan wanita seperti Rani yang dikenal sudah banyak dijamah banyak laki-laki. Sekalipun Candra tergila-gila pada Rani, itu hanya untuk memuaskan hasrat birahinya, tanpa ada ikatan dengan Rani. Candra akan tetap memilih Gita istrinya, meskipun saat ini Gita dan anak-anaknya sudah sangat membencinya.Candra pun pergi meninggalkan kampung halamannya karena malu bila terus ada di desa. Perselingkuhan Rani dan Candra sudah menyebar dimana-mana. Ia tak bisa menyalahkan siapapun, apalagi Lia anaknya yang sudah menyebar berita perselingkuhan ayahnya tersebut. Ini memang resiko bermain hubungan gelap. Namun, beruntungnya Gita maupun Gio tak ada yang melaporkan pasangan mereka kepada pihak kepolisian.*Pada saat itu Rani sengaja pergi ke rumah Vera untuk membayar arisan karena ia malu untuk bertemu dengan ibu Eni. Pasti ibu Eni masih terus mencelanya. Rani dengan maksud lain ke rumah Vera adalah a

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Istriku Punya Suami Dua   Rani hampir Diarak oleh Warga

    Pak Karso terus mendengar suara di dalam gubuk. Meskipun Ririn sudah melarangnya untuk masuk, pak Karso tetap memaksa untuk masuk ke dalam. Begitu terkejut pak Karso saat melihat Rani dan Hendra sedang bersenggama tak mengenakan busana. Rani segera menutup diri menggunakan pakaiannya dan Hendra langsung ketakutan, saat mata pak Karso menatap mereka penuh kebencian."Rani! Apa-apaan kamu?! Malah main kuda-kudaan siang hari begini sama laki-laki lain!" bentak Pak Karso yang memarahi Rani."Kalian harus ikut saya ke kantor polisi!" Pak Karso langsung menyeret Rani dan Hendra."Pak… Pak saya mohon, jangan laporkan saya pada suami saya, Pak." Rani memohon kepada Pak Karso. Namun, ketika pak Karso sedang melabrak Rani dan Hendra, ada Pak Abdul dan Pak Romi yang mendengar keributan saat mereka melewati sebuah perkebunan."Ada apa, Pak Karso?" tanya Pak Abdul kemudian."Ini, loh. Rani siang bolong malah main kuda-kudaan di gubuk," tunjuk Pak Karso kesal pada Rani dan Hendra yang sedang sibuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Istriku Punya Suami Dua   Rani Bertemu Chandra di Kafe Tempatnya Bekerja

    Rani benar-benar mencari dukun aborsi lain untuk menggugurkan kandungannya karena ibunya tak mau menggugurkan anak yang dikandung oleh Rani. Setelah berhasil menggugurkan kandungannya, Rani berpura-pura jatuh dari kamar mandi agar Gio mengira ia keguguran. Gio begitu panik saat melihat banyak darah yang keluar dari jalan lahir Rani. Gio segera memanggil ibu Ratih untuk memeriksa kondisinya.Ibu Ratih tahu kalau Rani ini tengah berpura-pura karena janin yang mati sudah disimpan di dalam sebuah kendi kecil. Ibu Ratih hanya memberitahu Gio kalau Rani mengalami keguguran karena jatuh dari kamar mandi. Gio menyarankan Rani untuk pergi ke Rumah Sakit, tetapi Rani menolak dan meminta untuk dirawat di rumah saja oleh ibunya. Gio akhirnya menguburkan janin yang sudah di aborsi oleh Rani di belakang rumahnya. Meskipun Gio tahu janin itu bukanlah darah dagingnya, tetapi Gio merasa sedih karena kehilangan bayi itu. Sebab mempunyai anak adalah impian Gio dan Rani. Namun, Tuhan berkehendak lain.**

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30

Bab terbaru

  • Istriku Punya Suami Dua   Rani Resmi Poliandri dengan Varo

    Rani ikut pergi ke kampung halaman dimana Varo tinggal. Di tempat tinggal Varo masih minim sinyal karena jaringan tidak begitu memadai di sana. Kampung halaman Varo memang sangat pelosok, jauh dari kota karena memasuki kawasan perkebunan sawit."Di sini kalau mau cari sinyal naik ke bukit, Ran. Nanti aku kasih tahu bukitnya, ya," ucap Varo menjelaskan.Rani mengangguk. Bagi Rani tak apa hilang jaringan supaya tak ada lagi Gio yang menghubunginya. Rani disambut ramah oleh penduduk di sana. Apalagi oleh keluarga Varo. Sementara itu, Varo dan Rani sepakat merahasiakan status Rani yang sudah menjadi istri orang agar keluarga Varo mau menikahkan mereka berdua. Varo juga sudah meminta keluarganya untuk tutup mulut, soal pekerjaan Varo selama Rani belum sah menjadi istrinya.Kedua orang tua Varo banyak bertanya mengenai keseharian Rani di kampungnya dan Rani menjawab penuh kebohongan agar dapat memikat hati keluarga Varo. Rani dan Varo sama-sama menutupi sesuatu agar mereka bisa bersama. En

  • Istriku Punya Suami Dua   Ririn Dibully

    "Ya, sudah pelet aja itu Rani. Seharusnya ibu Ratih bisa, ya seperti itu," usul Budi. Namun, bukan membuat teman-teman Gio setuju, mereka malah merasa kalau Gio yang terkena pengasihan oleh Ibu Ratih sehingga tidak bisa melepaskan Rani."Loh, kok kalian malah pada diam?" tanya Budi kemudian."Sesuatu yang dasarnya dari sihir itu tidak baik, Bud," ucap Ari."Iya juga, sih," gumam Budi. Agus menatap Gio yang masih resah dan gelisah karena kepergian Rani istrinya."Lebih baik Mas Gio sholat istikhoroh, deh. Siapa tahu Mas Gio dapat petunjuk," saran Vera dan Ari suaminya mengangguk setuju.Gio termenung, sepertinya memang harus menghadap kepada sang kuasa agar Gio merasa lebih tenang dan bisa mendapatkan petunjuk hubungannya dengan Rani. Gio sudah terlampau jauh melupakan Tuhan sehingga ia tak tahu arah dan kini mungkin saatnya Gio menghadap kepada sang kuasa untuk meminta petunjuk."Iya, bener juga yang dibilang Vera. Daripada gue ke dukun-dukun buat menghentikan Rani untuk tidak berbuat

  • Istriku Punya Suami Dua   Rani Berencana untuk Poliandri

    Gio mencari ke sana-kemari di sudut ruangan, namun hanya ada Varo yang tengah duduk sendiri. Gio mencurigainya, tetapi ia tidak melihat Rani sedang bersamanya."Maaf, Mas pelanggan perempuan yang Mas maksud sudah pergi dari sini," kata seorang pelayan yang langsung datang menghampiri Gio."Oh, begitu, ya." Gio melirik ada rasa curiga kepada pria yang sedang duduk itu, namun Varo hanya terdiam saja."Mbak, saya pesan nasi gorengnya sama es jeruk, ya," seru Varo yang sengaja memesan makanan agar tidak dicurigai. Gio pun kemudian beringsut pergi dari warung makan Sudiro itu. Raut wajah Gio menjadi kecewa karena ia tak berhasil menemukan Rani."Berarti benar, Rani pergi dengan Candra ke kota Rajawali lagi. Dan pria yang di dalam bukanlah kenalan Rani," gumam Gio yang kemudian menaiki motornya.Gio menduga Rani melarikan diri bersama Candra ke luar kota lagi. Gio tidak tahu kalau pria di dalam warung itu adalah kekasih baru Rani istrinya. Gio melajukan motornya kembali pulang. Sepertinya G

  • Istriku Punya Suami Dua   Rani Minggat dari Rumah

    Candra segera menghubungi Gita untuk memberitahukan Lia agar tidak banyak bergaul dengan laki-laki yang nantinya hanya mempermainkannya saja. [Lia sudah dewasa, Mas. Dia sudah tahu mana yang baik menurut dia, apalagi dia ambil pembelajaran mengenal laki-laki itu dari ayahnya sendiri.] Isi pesan Gita pada Candra saat Candra menyalahkan Gita karena tak bisa menjaga anaknya."Aku yang tak bisa menjaga anak-anak dia bilang? Dia hanya bisa menjaga Rani saja sudah berani menasihatiku!" rutuk Gita kesal.Krieeet...! Suara pintu rumah terbuka."Aku pulang," seru Lia saat baru saja tiba di rumah."Lia.""Hmm...""Dari mana kamu?""Jalan sama Dimas, Bu. Kan, Ibu tahu tadi aku dijemput Dimas di pengadilan, kan.""Ayahmu menegur Ibu, katanya Ibu nggak bisa menjaga kamu karena kamu bergaul dengan pria yang salah," kata Gita pada putri sulungnya."Dia tahu dari mana kalau Dimas adalah laki-laki yang nggak baik? Sebelum dia menilai orang, lebih baik suruh ayah bercermin dulu, deh," bantah Lia tak s

  • Istriku Punya Suami Dua   Candra dan Gita Resmi Bercerai

    Aku tidak pernah tahu, mana pria yang baik. Karena pria yang terbaik menurutku saja ternyata adalah pria yang paling keji kelakuannya.Rani langsung melupakan janjinya kepada Gio kalau ia menyesali perbuatannya selama ini kepada Gio karena mendapatkan pesan dari pria idamannya, yaitu Varo."Aku gak akan sanggup kalau terus di kurung sama Gio begini. Aku harus bisa bebas dari sini." Rani menggumam dan berharap Varo membawanya pergi.Drrtt...! Ponsel Rani berdering, ada telepon masuk dari Varo, tetapi Rani tidak berani mengangkatnya karena takut kalau Gio mendengar obrolannya dengan Varo.[Jangan telpon, kita chat aja, ya.] Rani mengirim pesan pada Varo setelah teleponnya ia matikan.[Kamu bisa gak jemput aku di Desa Kuala? Aku benar-benar minta tolong sama kamu, aku harap kamu bisa jemput aku.] Isi pesan Rani pada Varo lagi. Menunggu balasan dari Varo membuat Rani gelisah dan berharap Varo akan menjemputnya.[Memangnya kenapa? Kamu di desa itu ngapain?] tanya Varo.[Panjang ceritanya,

  • Istriku Punya Suami Dua   Gio Membawa Rani Pulang

    Gio tersenyum sinis menatap istrinya. Namun, kini tidak ada lagi perkataan Rani yang dapat ia percaya semuanya penuh kepalsuan. Ditambah lagi saat Gio mendapati Rani tengah bersenang-senang dengan Candra."Jadi, kalian bersekongkol pergi dari desa, dan melanjutkan perselingkuhan kalian di luar kota?" tanya Gio dengan wajah datar penuh kekecewaan."Gak, Gi. Gue gak tahu kalau Rani akan bekerja di kafe. Kami hanya bertemu di sini tanpa disengaja." Candra coba menjelaskan kepada sahabatnya itu."Kafe? Berarti selama ini benar, kan! Kalau kamu tidak bekerja di toko baju?" tanya Gio yang mendelik tajam melihat ke arah Rani yang sudah gugup karena tertangkap basah oleh suaminya."Tidak, Mas! Cuma malam saja aku kerja di kafe, cari tambahan sebagai penyanyi bayaran. Paginya aku kerja di toko baju," jawab Rani. Tubuhnya gemetar dan mulai berkeringat dingin."Kalau begitu tunjukkan tempat tinggal kamu, dan tunjukkan dimana toko bajunya," pinta Gio kemudian.Rani kebingungan menjelaskan kepada

  • Istriku Punya Suami Dua   Gio Melihat Rani Berada di Kafe

    Candra merasa resah karena Rani tidak menjawab telepon dan membalas pesannya di ponsel. Candra mencoba menghubungi Feni, namun Feni tidak mau berkata jujur kepada Candra karena ia tahu kalau Rani sedang pergi bersenang-senang dengan Varo."Gue yakin lo tahu ke mana Rani, Fen!" "Gue gak tahu, Can. Gue kira dia udah balik." Feni sengaja berbohong.Candra tampak resah dan mengacak-acak rambutnya dan menendang meja di kafe itu. Candra merogoh ponsel di saku celananya. Di layar ponsel ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, tetapi tidak ada satupun pesannya dibalas oleh Rani."Ke mana Rani belum pulang jam segini?!" gumam Candra.*Di tempat lain, bukan hanya Candra ingin tahu kebaradaan Rani saat ini . Gio pun merasa begitu resah karena Rani selalu menghilang dan tak ada kabarnya."Sesibuk itukah dia bekerja sampai tidak bisa memberikan kabar walau hanya satu kali," gumam Gio yang sambil menyandarkan kepalanya di kursi sofa, sambil memainkan remot televisi.Ting...! Pesan masuk d

  • Istriku Punya Suami Dua   Gio Curiga Gelagat Rani saat Ditelepon

    Setelah Rani pergi di luar kota untuk bekerja. Tak ada habisnya orang-orang di desa membicarakannya. Membicarakan tentang kebodohan Gio yang masih mempertahankan istri seperti Rani."Kemarin suamiku lihat Rani … sedang nganu di gubuk lama itu, dekat kebun jagung," celetuk istri pak Karso membicarakan Rani di warung nasi uduk Ibu Ida. "Gubuknya akhirnya dibakar sama suamiku, bersama Pak Abdul dan juga Pak Romi.""Siapa itu laki-lakinya? Kan, Rani juga selingkuh sama Candra," timpal Neneng."Nggak tahu laki-lakinya, kayaknya cuma kenalan di pesbuk, loh. Terus inbokan gitu, pas ketemuan malah nyoblos," ucap istri pak Karso."Hiih…! Kalau aku jadi Gio, udah aku talak tiga istri macam begitu. Jijiklah, ya. Udah masuk batang sana sini, belum saja kena penyakit!" Dina ikut menimpali."Iya, kok Gio bodoh banget, masih mau saja mempertahankan Rani!" sungut Ibu Ida."Katanya, sih karena Rani lagi hamil, mungkin Gio kasihan mau ceraikan," sahut Dina."Jangan-jangan juga bukan anak Gio," celetuk

  • Istriku Punya Suami Dua   Rani Bertemu Chandra di Kafe Tempatnya Bekerja

    Rani benar-benar mencari dukun aborsi lain untuk menggugurkan kandungannya karena ibunya tak mau menggugurkan anak yang dikandung oleh Rani. Setelah berhasil menggugurkan kandungannya, Rani berpura-pura jatuh dari kamar mandi agar Gio mengira ia keguguran. Gio begitu panik saat melihat banyak darah yang keluar dari jalan lahir Rani. Gio segera memanggil ibu Ratih untuk memeriksa kondisinya.Ibu Ratih tahu kalau Rani ini tengah berpura-pura karena janin yang mati sudah disimpan di dalam sebuah kendi kecil. Ibu Ratih hanya memberitahu Gio kalau Rani mengalami keguguran karena jatuh dari kamar mandi. Gio menyarankan Rani untuk pergi ke Rumah Sakit, tetapi Rani menolak dan meminta untuk dirawat di rumah saja oleh ibunya. Gio akhirnya menguburkan janin yang sudah di aborsi oleh Rani di belakang rumahnya. Meskipun Gio tahu janin itu bukanlah darah dagingnya, tetapi Gio merasa sedih karena kehilangan bayi itu. Sebab mempunyai anak adalah impian Gio dan Rani. Namun, Tuhan berkehendak lain.**

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status