Aroma kopi memang sangat menenangkan, Ratna menyukai aroma dan itu membuatmya sering menghabiskan waktu di coffee shop kesukaannya. Menghidu aroma kopi membuat pikiran tenang dan juga melupakan masalahnya, masalah jodoh. Diego, public figure yang membuka coffee shop. Public penasaran dengan sosok kekasihnya, tapi sampai sekarang tidak ada satupun wanita yang bisa menarik hatinya. Satu wanita yang masih membayangi hari-harinya yaitu Ratna. Akankah mereka bertemu dan bisa bersama?
view more“Kamu pasti kesal sama berita dan komentar fans?” “Resiko, mau bagaimana lagi.” Diego menjawab santai seakan tidak peduli “Aku dengar kalau kamu sudah punya kekasih? Benar?” “Memang, kenapa?” Diego menatap malas mendengar pertanyaan Anggun. “Bukan masalah besar, kasihan para fans kalian berdua yang menginginkan hubungan lebih diantara kalian.” “Aku nggak peduli.” Diego menatap sekitar mencari keberadaan Kiki “Udah selesai ini? Kalau udah aku mau balik.” “Bagaimana reaksi kekasih kamu dengar perjodohan fans kalian itu? Aku harap dia nggak kemakan, bagaimanapun dalam dunia kita hal ini itu biasa tapi tidak dengan orang diluar sana. Apalagi orang tua Vallerie percaya sama kamu, tidak hanya itu kalian pernah melakukan hal gila bersama.” “Aku pergi, nggak ada lagi yang dikerjakan.” Diego memilih tidak mendengarkan kalimat Anggun. Anggun menganggukk
“Kalian nggak mau go public?” Ratna langsung menggelengkan kepalanya “Malas berhadapan sama fans cewek itu dan sekarang pastinya berhadapan dengan fans ship mereka, hidup seakan diatur sama mereka.” Vita menganggukkan kepalanya “Nggak mau baca? Diego udah hubungi?” “Udah, dia nginep disana sama staf produksi juga. Aku belum buka ponsel, gimana mau buka pekerjaan ini belum selesai. Kenapa kamu disini? Bukannya pameran sama Haikal?” Ratna memilih membahas hal lainnya. “Bentar lagi berangkat, masih ada yang mau aku urus disini. Kamu benar nggak papa?” Vita menatap khawatir. “Bohong kalau aku nggak kenapa-kenapa, hubungan ini hubungan dewasa. Mikirin jodoh-jodohan dari fans nggak akan berhenti, aku percaya sama dia. Kalaupun nanti memang jodohan itu terbukti, artinya memang kita nggak berjodoh.” Ratna mengatakan dengan sangat santai “Aku pergi dulu, udah ditunggu Mas Angga.”
Vallerie putus dengan kekasihnya, semoga bisa bersama Diego Fans Vallerie-Diego berharap mereka bisa bersatu dalam kehidupan nyata Diego pantas sama Vallerie, orang tua Valerie sudah bertemu dengan Diego Mengawal mereka sampai sah “Kenapa ada berita ini, Ki?” Diego mengusap kasar wajahnya. “Nggak tahu, memang nggak benar? Aku kira selama ini kamu langsung pulang karena Vallerie.” Diego membelalakkan matanya mendengar kalimat Kiki “Kamu tahu kalau aku udah punya cewek, lagian bukannya Vallerie udah punya tunangan? Kapan mereka putus?” “Hilda bilang mereka cuman pura-pura, simbiosis mutualisme gitu.” “Dibayar? Cewek simpanan?” Diego menatap penasaran. “Bukan juga, tapi buat manasin kekasihnya tu cowok. Hilda bilang mereka udah persiapan pernikahan, lagian katanya Vallerie capek dikaitin sama kamu terus ya
“Bagaimana harimu?” Diego menghembuskan napas panjangnya “Nggak jauh berbeda, tapi setidaknya satu hal yang membuat aku lega adalah hubungan kita kembali seperti sebelumnya. Kamu sendiri?” “Sama, ketemu klien dan kerjain permintaannya.” Ratna menganggukkan kepalanya. “Kamu sangat menikmati pekerjaan kamu itu, hasil yang kamu buat juga sangat memuaskan. Apa nanti kamu yang akan design sendiri kalau kita menikah?” Ratna terdiam dengan sedikit terkesiap ketika Diego membahas pernikahan, hubungan mereka akan sampai ke tahap serius seperti yang dikatakan Diego atau tidak. Menatap Diego dimana tidak ada keraguan saat membahas tentang pernikahan, tatapan penuh cinta sama seperti dulu ketika mereka bersama. “Aku belum memikirkan sampai sana, apa kamu akan berpikir menikah dalam waktu cepat?” Ratna mengatakan dengan hati-hati. “Nggak juga, penting aku bisa menikmati seti
“Senang banget, habis dapat apaan ini dari Mas Angga? Bonus? Perasaan belum cair bonusnya.” “Belumlah, mana yang mau ketemuan? Udah siap semua?” Ratna mengalihkan perhatian Iqbal. Statusnya dengan Diego kembali seperti dulu, walaupun sekarang keadaannya sangat berbeda dibandingkan dulu. Diego seorang public figure yang pastinya akan dijodohkan dengan siapapun. “Pesta lajang, nggak nyangka kita bakal urus pesta lajang juga.” Iqbal menggelengkan kepalanya “Aku kira dia bakal minta pesta pernikahan ternyata...” “Kita harus siap dengan apapun permintaan klien, walaupun aneh sekalipun.” Menatap jam yang tampaknya klien terlambat beberapa menit, hembusan napas dikeluarkan Ratna yang sudah hafal jika mereka akan selalu menunggu klien, menjaga image memang sering mereka lakukan. “Maaf, terlambat. Saya malah minta ketemuan diluar, kebetulan tempatnya nggak jauh dari loka
“Benar nggak papa ini kita keluar berdua? Kalau nanti ada gosip gimana?” “Nggak papa, kamu nggak usah takut atau khawatir.” Diego tersenyum lebar, ajakan Ratna untuk bertemu tentu saja akan langsung disetujui. Tubuhnya yang lelah seketika kembali semangat jika berhubungan dengan Ratna, wanita yang duduk disampingnya akan selalu ada tempat di hatinya. “Memang kamu nggak ada shooting?” “Kamu mau ikut aku kalau ada shooting? Aku mau kenalin duniaku sama kamu, termasuk orang-orang disana biar nggak ada salah paham lagi kita.” “Salah paham apaan?” Ratna menatap bingung “Taruhan?” Diego menganggukkan kepalanya “Kita mau makan dimana? Jangan terserah, tapi aku sudah tahu akan kemana kita.” “Kalau gitu buat apa tanya,” ucap Ratna sambil mengerucutkan bibirnya. Perjalanan mereka ternyata tidak terlalu jauh, mereka berhenti di sala
“Percaya sih, aku pernah dengar waktu itu.” Ratna menatap tidak percaya mendengar pengakuan Vita, waktu itu dirinya langsung menerima ajakan Naufal untuk berpacaran jadinya tidak tahu tentang perkembangan dari taruhan. Ditambah lagi Ratna seketika tidak mau berinteraksi dengan Diego, seketika semua orang tahu jika mereka sudah tidak bersama kembali, tapi orang-orang tidak tahu cerita yang sebenarnya karena hanya teman-teman dekat mereka berdua. “Aku juga nggak kasih waktu Diego buat bicara.” “Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama.” Vita menganggukkan kepalanya memahami sikap Ratna “Apalagi setelah itu kita sudah mulai ujian akhir, pastinya sudah nggak akan bahas hal nggak penting.” “Betul,” ucap Ratna senang ada yang membela dirinya “Apalagi setelah itu kita fokus sama masuk perguruan tinggi juga.” Vita menganggukkan kepalanya “Sebenarnya itu semua bukan alasan buat bicara, tap
“Kamu nggak mau membuka siapa dia?” Diego menggelengkan kepalanya penuh keyakinan, tidak ingin membuka identitas wanita yang belum pasti didapatkannya. Setidaknya saat ini bisa bernapas lega, Vallerie membuka tentang kekasihnya dan itu artinya media nggak akan menjodohkan mereka lagi. “Media memang nggak jodohin kalian lagi, tapi fans kalian nggak terima.” Kiki mengingatkan Diego yang memilih menganggukkan kepalanya “Kamu dengerin nggak sih? Aku penasaran Vallerie itu memang pacaran atau agar nggak kelihatan berharap sama kamu?” “Bukan urusanku.” Diego mengatakan dengan santai. “Memang siapa sih ceweknya? Dia dari kalangan kita?” Kiki menatap penuh selidik. “Kepo banget sih.” Diego mencubit pipi Kiki pelan “Kegiatan setelah ini apa?” “Udah sih, memang mau kemana? Kamu belum makan kalau nggak salah.” “Ya udah kalau gitu aku pergi dulu.”
Diego memiliki kekasih bukan dari kalangan entertainment, siapa wanita yang beruntung? Apa wanita yang bersama dengan dia beberapa waktu lalu? Hubungan antara Diego dan Vallerie hanya untuk keperluan produksi, Vallerie membawa pasangannya pada acara award. Public figure pria yang sangat terkenal tampak berjalan ke tangga darurat bersama dengan seorang wanita, tampaknya mereka adalah pasangan kekasih karena terlihat mesra disana. Siapa mereka? “Kamu kemarin pas acara kemana? Kamu sama Diego?” Vita menatap penuh selidik yang dijawab Ratna dengan menganggukkan kepalanya “Kalian nggak melakukan sesuatu?” “Memang kenapa?” tanya Ratna malas. Vita membaringkan tubuhnya di ranjang, memberikan ponselnya pada Ratna “Kamu baca sendiri, semoga aja bukan kalian berdua.” Ratna menerima ponsel yang Vita berikan, membacanya perlahan dan seketika membelalakkan matanya. Pertem
“Bosen kopi mulu, memang nggak ada minuman lain? Kita bisa ke cafe lain jangan disitu terus.”“XCofee itu enak, disana juga nggak hanya kopi. Kamu juga suka sama minuman dia yang lain belum lagi makanannya.” “Please deh, Ratna. Memang kamu nggak bosan?” “Nggak.”Perdebatan yang akan selalu terjadi setiap kali memutuskan akan menghabiskan waktu dimana, Ratna pastinya akan mengajak ke XCoffee yang sudah sering mereka datangi dan tidak bisa dihitung dengan jari. “Jangan ditekuk gitu makanya, Vit.” Ratna menatap sang sahabat yang mengerucutkan bibirnya “Lagian suasana disini enak, tenang dan kita bisa mendapatkan ide dengan sangat cepat.”Ratna dan Vita, mereka berdua sudah berteman sejak masa putih abu-abu. Mereka juga berada dalam fakultas yang sama dan sekarang berada di perusahaan yang sama, semua itu secara tidak sengaja. Ratna masuk dulu, beberapa bulan selanjutnya Vita, padahal mereka tes bersamaan.“Kalau nggak inget deadline dari Mas Angga malas kesini.” Vita menatap malas Rat...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments