Share

Lelah

Author: nura0484
last update Last Updated: 2025-01-17 14:27:56

“Diego...Diego...foto dong.”

“Diego...siapa ceweknya sekarang? Vallerie cocok, sama dia aja.”

“Ya...ampun...tampan banget! Punya siapa sih?”

Diego memasuki ruangan dengan bantuan bodyguard yang ditugaskan menemani dirinya setiap saat, beberapa orang tersenyum kearah dirinya tapi ada juga yang memandang kasihan. Hembusan napas panjang dikeluarkan setelah duduk diatas sofa, menyandarkan tubuhnya dengan menutup mata, seluruh dalam dirinya terasa lelah. Pertanyaan mereka tidak jauh-jauh dari pasangan, ditambah beberapa fans yang menginginkan dirinya bersama dengan wanita-wanita yang pernah menjadi lawan mainnya.

“Kegiatan setelah ini apa, Ki?” tanya Diego tanpa membuka suaranya.

“Mas mau kemana? Kita cuman satu kali take lagi sih, mas.” Kiki menjawab tanpa melepaskan tatapannya “Mas mau kemana?”

“Istirahat, jam berapa take lagi?” Diego membuka matanya menatap Kiki yang ada disampingnya.

“Anggun belum datang, mas. Kita nungguin Anggun, infonya sih setengah jam lagi. Mas mau sesuatu?”

Diego menggelengkan kepalanya “Aku kerja dulu, kamu kasih kode kalau udah mulai.”

Diego memiliki pekerjaan lain selain menjadi public figure, membuka lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan kopi. XCoffee, nama yang dibuat mengingat sang mantan yang menyukai aroma kopi. Tempat tersebut dipegang oleh sahabatnya yang sangat dipercaya, secara kebetulan sang sahabat paham dengan dunia kopi juga kuliner. Mereka tidak ada yang tahu tentang tempat tersebut, kalaupun Kiki tahu lebih pada jika dirinya menyukai menu disana.

“Mas pesan XCoffee buat kita?” tanya Kiki setelah memberi kode jika pekerjaannya akan dimulai.

“Memang kenapa? Kopinya enak, aku belum menemukan kopi yang seenak ini.” Diego mengatakan dengan santai sambil meminum kopi miliknya.

“Apa yang nggak enak buat kita kalau gratisan.” Kiki mengatakan dengan santai yang ditanggapi dengan suara tawa Diego “Mas, rapikan penampilan. Kalau mau cepat pulang, buruan berdiri.”

Mengikuti perkataan Kiki, menyelesaikan take terakhir hari yang sangat melelahkan. Hembusan napas dikeluarkan ketika sutradara berkata cut dan selesai, memeluk Anggun sebentar sebelum melangkah keluar.

“Kenapa nggak mau sama Vallerie?” tanya Anggun ketika mereka jalan bersama menuju ruangan.

“Cocok depan layar, belakang layar cocok sebagai teman kaya kamu.” Diego menjawab santai.

“Aku sudah punya kekasih, mau nikah juga. Fans nggak akan jodoh-jodohin kita, tapi kalian berdua memang cocok. Aku suka lihat kalian berdua, kamu mau cari yang kaya gimana?” Anggun menatap Diego penasaran.

“Aku cari wanita diluar entertainment, aku duluan.” Diego membelai bahu Anggun sebelum memasuki ruangannya.

Menatap mereka satu per satu, Kiki memasukkan barang-barangnya dan miliknya pribadi. Melihat kegiatan Kiki itu tandanya jika mereka telah selesai, memasuki ruang ganti dengan mengganti pakaian miliknya. Menunggu Kiki sambil membersihkan make up pada wajahnya, tangannya yang lain membuka ponsel menatap wajah seseorang yang sudah membuang dirinya.

“Kita balik sekarang,” ucap Kiki yang mengejutkan Diego.

“Aku bawa aja.” Diego mengambil barang yang terlihat berat.

Berpamitan pada mereka satu per satu, mereka tidak lupa memeluk Diego agar tidak perlu menghiraukan atau mendengar semua berita yang beredar. Diego pribadi tidak pernah mendengarkan mereka, fokusnya adalah menunjukkan jika dirinya bisa sukses pada seseorang yang sudah membuangnya.

“Kamu balik rumah?” tanya Kiki yang diangguki Diego “Aku antar.”

“Nggak usah, aku bisa sendiri. Aku mau istirahat juga, lagian kamu bukannya ada urusan sama Tia?”

“Aku bisa...”

“Nggak, nanti pendekatan kamu gagal.” Diego menggelengkan kepalanya pada Kiki yang akan melakukan pendekatan pada cewek “Kamu bukan hanya asisten tapi juga sahabat, jadi kerjakan apa yang menjadi keinginan kamu setelah pekerjaan yang kamu lakukan sama aku selesai. Buruan berangkat.”

Diego beranjak ke mobilnya sendiri, membiarkan Kiki bersama dengan mobil perusahaan. Mobil perusahaan yang diserahkan pada Kiki agar bisa membantu dirinya, lagian saat ini yang diinginkan adalah menuju tempat usahanya. Mengidu aroma kopi yang bisa menenangkan dirinya agar tidak mengingat wanita tersebut, mengingat wanita itu selalu membangkitkan sesuatu dalam dirinya.

Lokasi cafe dengan tempatnya lumayan jauh, membutuhkan waktu lama untuk sampai. Melihat usahanya yang sudah dikenal orang-orang sekitar sempat membuatnya ingin membuka cabang, tapi tampaknya tidak semudah itu melakukannya. Melangkahkan kaki dengan melakukan penyamaran, menutup wajanhnya menggunakan topi dan masker. Langkah kakinya menuju tempat yang biasa dipakai pengunjung untuk bekerja, mengirim pesan pada seseorang jika dirinya sudah datang.

“Bukannya ada shooting? Memang sudah selesai? Apa balik lagi setelah ini?”

Diego menatap Fahri, sahabatnya yang membantu dirinya mengembangkan usaha kopi ini “Udah selesai, bagaimana disini? Ramai kayaknya.”

Fahri menatap sekitar “Marketing yang kamu berikan berjalan lancar, aku mau buat menu baru tapi masih tahap uji coba.”

“Kalau sudah fix nanti kita buat promo lagi, perhitungannya jangan lupa.”

Fahri menganggukkan kepalanya “Kenapa lagi? Wajahmu kusut banget, jangan bilang masih masalah Vallerie.”

“Mereka suka banger jodoh-jodohkan, padahal semua hanya profesionalitas nggak lebih.”

“Vallerie sendiri gimana? Lagian kalau nggak begitu proyek kalian nggak akan terkenal, film kalian nggak akan boom.”

‘Tahu, tapi...mau gimana juga aku harus menunjukkan kalau kita memang pasangan yang mereka harapkan.”

“Kenapa kamu nggak membuka hati? Vallerie juga cantik, apa yang kurang dari dia? Kamu masih mikirin dia? Mau sampai kapan?”

Diego mengangkat bahunya “Aku nggak tahu, aku masih ingin menunjukkan kalau aku sudah sukses.”

“Aku lihat dia nggak peduli.” Fahri mencoba mengingat pertemuan mereka dan pembicaraan mereka “Dia memang belum punya cowok, tapi bukan berarti nggak move on dari kamu.”

“Dia memang selalu fokus pada apa yang dikerjakan.” Diego melanjutkan informasi Fahri dengan sok tahu.

“Terserah, tapi fokus utamanya bukan pria untuk saat ini.”

Pembicaraan mengenai wanita masa lalu Diego akan menjadi perdebatan kecil, Diego tahu jika wanita tersebut sering datang kesini, tidak peduli mengerjakan pekerjaan kantor atau diam beberapa waktu sambil menatap cafe ini. Diego memang memberikan aroma kopi pada tempat usahanya, aroma yang sangat disukai sang wanita dan secara tiba-tiba juga disukainya. Keberuntungan macam apa yang didapatnya bisa menemukan sang wanita dengan sangat cepat, sedangkan sang wanita bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang dirinya dari manapun itu.

“Kamu mau menunjukkan sukses yang seperti apa? Semua orang sudah kenal kamu, bahkan usahamu sekarang sudah sebesar ini.” Fahri menggelengkan kepalanya “Kalau dia wanita matre pastinya akan langsung datang temuin kamu, lagian sekarang mau cari kamu juga nggak sulit tinggal cari nama kamu di media sosial terus kirim pesan selesai. Apa kamu sampai sekarang dapat pesan dari dia?”

“Cerewet banget kamu!” Diego menatap tidak suka pada Fahri yang tersenyum tipis.

“Apa dia bisa diterima sama fans kamu? Padahal banyak dari fans kamu yang menyukai kamu sama Vallerie atau cewek-cewek yang jadi lawan main kamu nanti. Gimana kamu hadapin fans begitu?”

“Suaramu buat lelah.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • I Coffee You   Kepercayaan

    “Nggak pulang?” Ratna menatap Angga yang berdiri disampingnya “Belum selesai, mas. Mastikan ini dulu baru pulang, mas sendiri?” “Mau pulang imi, mau ditungguin?” Ratna menggelengkan kepalanya “Mas pulang aja, kasihan nanti ceweknya.” “Cewek mana? Kamu tahu kalau aku baru diselingkuhi, malah tanya masalah cewek. Teman kamu mana?” “Cari makan sama Mas Nando.”Angga mengajak berbicara tentang pekerjaan yang ada didepan mata mereka, tidak saling menatap karena matanya fokus pada mereka yang sedang bekerja. Hubungan mereka memang baru berjalan sebentar, tapi setidaknya mereka berdua rekan yang cocok dalam berdiskusi tentang masalah pekerjaan.“Kalian...sini makan malam dulu.” Angga dan Ratna membalikkan tubuhnya mendapati Nando sedang mengangkat kantong berisi makanan, saling menatap satu sama lain dan mengikuti apa yang dikatakan Nando. Melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Nando, mencari tempat yang bisa mereka menghabiskan waktu untuk makan bersama. Menu yang dibeli Nando dan

    Last Updated : 2025-01-17
  • I Coffee You   Masih Sama

    “Apa kabar?” “Baik.” Berada dalam satu tempat yang sama, Ratna sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Iqbal mengajak sang calon pengantin keliling melihat sekeliling meninggalkan dirinya dengan Diego. Pria yang datang tidak lain adalah Diego, datang bersama calon pengantin yang ternyata adalah sang sahabat. Ratna sama sekali tidak tahu tentang lingkungan Diego saat ini, pastinya teman-temannya sudah sangat banyak dan dari element berbeda.“Maaf.”Ratna mengangkat alisnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir Diego “Nggak ada yang perlu di maafkan, semua sudah selesai dan impas.”“Aku tahu kalau kamu nggak benar-benar melakukan itu.” “Nggak penting lagi aku melakukan itu atau nggak, semua sudah berubah dan kita mempunyai jalan kehidupan masing-masing.” Diego menghembuskan napas panjangnya “Aku memang salah, sangat salah.” Ratna memilih tidak menanggapi kalimat Diego saat melihat keberadaan Iqbal dan sang calon yang melangkah kearah mereka. Iqbal tampak fokus berbicara dengan pria

    Last Updated : 2025-01-17
  • I Coffee You   Tindakan Gila

    “Andai kita tamu pastinya bisa minta foto sama mereka.” Ratna hanya tersenyum mendengar kalimat yang keluar dari bibir teman-temannya, tidak hanya satu orang tapi hampir semuanya. Tamu undangan dari pengantin memang bukan orang sembarangan, beberapa biasa mereka lihat di televisi atau media sosial. Semua orang yang datang hanya satu yang harus dipersiapkan Ratna yaitu pertemuannya dengan Diego, pertemuan terakhir yang berakhir di XCofffe dengan tempat berbeda, tidak tahu tempat duduk pilihan Diego karena tidak penting sama sekali.“Aku denger Diego masih ada hubungan sama pengantin pria?” bisik Vita yang berada disamping Ratna tepat di telinga.“Ya,” jawab Ratna singkat sambil menganggukkan kepalanya dengan mata yang awas menatap sekitar.“Kamu pulang sama dia? Awas ada gosip loh nanti, kamu tahu kalau Diego sedang di gosipin sama artis siapa namanya?” Vita mencoba mengingat nama wanita yang menjadi teman gosip Diego.“Aku nggak peduli sama gosip tentang dia, sekarang kita kerja buka

    Last Updated : 2025-01-17
  • I Coffee You   Gosip

    Diego memiliki kekasih bukan dari kalangan entertainment, siapa wanita yang beruntung? Apa wanita yang bersama dengan dia beberapa waktu lalu? Hubungan antara Diego dan Vallerie hanya untuk keperluan produksi, Vallerie membawa pasangannya pada acara award. Public figure pria yang sangat terkenal tampak berjalan ke tangga darurat bersama dengan seorang wanita, tampaknya mereka adalah pasangan kekasih karena terlihat mesra disana. Siapa mereka? “Kamu kemarin pas acara kemana? Kamu sama Diego?” Vita menatap penuh selidik yang dijawab Ratna dengan menganggukkan kepalanya “Kalian nggak melakukan sesuatu?” “Memang kenapa?” tanya Ratna malas. Vita membaringkan tubuhnya di ranjang, memberikan ponselnya pada Ratna “Kamu baca sendiri, semoga aja bukan kalian berdua.”  Ratna menerima ponsel yang Vita berikan, membacanya perlahan dan seketika membelalakkan matanya. Pertem

    Last Updated : 2025-03-16
  • I Coffee You   Strategi

    “Kamu nggak mau membuka siapa dia?”  Diego menggelengkan kepalanya penuh keyakinan, tidak ingin membuka identitas wanita yang belum pasti didapatkannya. Setidaknya saat ini bisa bernapas lega, Vallerie membuka tentang kekasihnya dan itu artinya media nggak akan menjodohkan mereka lagi. “Media memang nggak jodohin kalian lagi, tapi fans kalian nggak terima.” Kiki mengingatkan Diego yang memilih menganggukkan kepalanya “Kamu dengerin nggak sih? Aku penasaran Vallerie itu memang pacaran atau agar nggak kelihatan berharap sama kamu?” “Bukan urusanku.” Diego mengatakan dengan santai. “Memang siapa sih ceweknya? Dia dari kalangan kita?” Kiki menatap penuh selidik. “Kepo banget sih.” Diego mencubit pipi Kiki pelan “Kegiatan setelah ini apa?”  “Udah sih, memang mau kemana? Kamu belum makan kalau nggak salah.”  “Ya udah kalau gitu aku pergi dulu.”

    Last Updated : 2025-03-17
  • I Coffee You   Kebenaran

    “Percaya sih, aku pernah dengar waktu itu.” Ratna menatap tidak percaya mendengar pengakuan Vita, waktu itu dirinya langsung menerima ajakan Naufal untuk berpacaran jadinya tidak tahu tentang perkembangan dari taruhan. Ditambah lagi Ratna seketika tidak mau berinteraksi dengan Diego, seketika semua orang tahu jika mereka sudah tidak bersama kembali, tapi orang-orang tidak tahu cerita yang sebenarnya karena hanya teman-teman dekat mereka berdua. “Aku juga nggak kasih waktu Diego buat bicara.”  “Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama.” Vita menganggukkan kepalanya memahami sikap Ratna “Apalagi setelah itu kita sudah mulai ujian akhir, pastinya sudah nggak akan bahas hal nggak penting.” “Betul,” ucap Ratna senang ada yang membela dirinya “Apalagi setelah itu kita fokus sama masuk perguruan tinggi juga.” Vita menganggukkan kepalanya “Sebenarnya itu semua bukan alasan buat bicara, tap

    Last Updated : 2025-03-18
  • I Coffee You   Waktu Berdua

    “Benar nggak papa ini kita keluar berdua? Kalau nanti ada gosip gimana?” “Nggak papa, kamu nggak usah takut atau khawatir.” Diego tersenyum lebar, ajakan Ratna untuk bertemu tentu saja akan langsung disetujui. Tubuhnya yang lelah seketika kembali semangat jika berhubungan dengan Ratna, wanita yang duduk disampingnya akan selalu ada tempat di hatinya. “Memang kamu nggak ada shooting?”  “Kamu mau ikut aku kalau ada shooting? Aku mau kenalin duniaku sama kamu, termasuk orang-orang disana biar nggak ada salah paham lagi kita.”  “Salah paham apaan?” Ratna menatap bingung “Taruhan?”  Diego menganggukkan kepalanya “Kita mau makan dimana? Jangan terserah, tapi aku sudah tahu akan kemana kita.”  “Kalau gitu buat apa tanya,” ucap Ratna sambil mengerucutkan bibirnya. Perjalanan mereka ternyata tidak terlalu jauh, mereka berhenti di sala

    Last Updated : 2025-03-19
  • I Coffee You   Sebuah Rahasia

    “Senang banget, habis dapat apaan ini dari Mas Angga? Bonus? Perasaan belum cair bonusnya.” “Belumlah, mana yang mau ketemuan? Udah siap semua?” Ratna mengalihkan perhatian Iqbal. Statusnya dengan Diego kembali seperti dulu, walaupun sekarang keadaannya sangat berbeda dibandingkan dulu. Diego seorang public figure yang pastinya akan dijodohkan dengan siapapun.  “Pesta lajang, nggak nyangka kita bakal urus pesta lajang juga.” Iqbal menggelengkan kepalanya “Aku kira dia bakal minta pesta pernikahan ternyata...” “Kita harus siap dengan apapun permintaan klien, walaupun aneh sekalipun.”  Menatap jam yang tampaknya klien terlambat beberapa menit, hembusan napas dikeluarkan  Ratna yang sudah hafal jika mereka akan selalu menunggu klien, menjaga image memang sering mereka lakukan. “Maaf, terlambat. Saya malah minta ketemuan diluar, kebetulan tempatnya nggak jauh dari loka

    Last Updated : 2025-03-20

Latest chapter

  • I Coffee You   Pikirkan Dulu

    “Kenapa? Ada masalah?”  Diego hanya bisa menghela napas panjang mendengar pertanyaan Fahri, pengakuan Ratna semalam masih membuatnya terkejut dan sama sekali tidak ada dalam bayangannya, beberapa kali meyakini jika semua ini hanya karangan yang dibuar agar dirinya menjauh atau bentuk pembalasan atas tindakannya dulu, tapi melihat ekspresi Ratna tampak jika semua itu bukan kebohongan. “Malah melamun.” Fahri melempar kertas yang mendapatkan tatapan tajam dari Diego “Kenapa? Ada masalah? Kaya masalahmu itu berat banget. Mikirin gosip itu?” “Nggak sama sekali.” Diego langsung membantah. “Lalu? Kamu nggak mungkin mikirin itu secara udah makanan setiap hari, jadi apa yang ada dalam isi kepalmu sampai harus melamun dan seakan masalah yang kamu alami itu berat.” Fahri kembali mengeluarkan pertanyaan. “Aku mau tanya kalau kamu berhubungan sama wanita dan ternyata dia itu pelakor gimana?”

  • I Coffee You   Apa Siapa?

    “Kamu jemput?” Ratna menatap sekitar sedikit takut. “Buruan naik, aku pakai mobil orang bukan yang biasa dipakai.” Tidak memiliki pilihan dengan masuk kedalam mobil Diego, beberapa hari sejak berita kedekatan pria disampingnya dengan wanita lain membuatnya menjaga jarak dengan tidak membalas atau mematikan ponselnya. Tujuan yang sama sekali tidak diketahui tapi setidaknya sudah bisa ditebak kemana tempat yang akan dituju sang actor besar ini, rasa penasaran tentang taruhan seketika hilang menjadi rasa tidak percaya diri. “Kenapa nggak balas atau terima panggilan dari aku?” Diego membuka suaranya terlebih dahulu. “Apa kita akan membahas dalam mobil dalam kondisi jalan yang tidak menentu? Apa nggak bisa ditunda sampai tempat yang kamu tuju?” Ratna memilih tidak menjawab terlebih dahulu dengan mengulur waktu dan mencari alasan yang masuk akal. “Kamu ada tempat yang bisa kita berbicara?”

  • I Coffee You   Permintaan Aneh

    “Kamu pasti kesal sama berita dan komentar fans?” “Resiko, mau bagaimana lagi.” Diego menjawab santai seakan tidak peduli “Aku dengar kalau kamu sudah punya kekasih? Benar?” “Memang, kenapa?” Diego menatap malas mendengar pertanyaan Anggun. “Bukan masalah besar, kasihan para fans kalian berdua yang menginginkan hubungan lebih diantara kalian.”  “Aku nggak peduli.” Diego menatap sekitar mencari keberadaan Kiki “Udah selesai ini? Kalau udah aku mau balik.”  “Bagaimana reaksi kekasih kamu dengar perjodohan fans kalian itu? Aku harap dia nggak kemakan, bagaimanapun dalam dunia kita hal ini itu biasa tapi tidak dengan orang diluar sana. Apalagi orang tua Vallerie percaya sama kamu, tidak hanya itu kalian pernah melakukan hal gila bersama.” “Aku pergi, nggak ada lagi yang dikerjakan.” Diego memilih tidak mendengarkan kalimat Anggun. Anggun menganggukk

  • I Coffee You   Tidak Peduli

    “Kalian nggak mau go public?”  Ratna langsung menggelengkan kepalanya “Malas berhadapan sama fans cewek itu dan sekarang pastinya berhadapan dengan fans ship mereka, hidup seakan diatur sama mereka.” Vita menganggukkan kepalanya “Nggak mau baca? Diego udah hubungi?” “Udah, dia nginep disana sama staf produksi juga. Aku belum buka ponsel, gimana mau buka pekerjaan ini belum selesai. Kenapa kamu disini? Bukannya pameran sama Haikal?” Ratna memilih membahas hal lainnya. “Bentar lagi berangkat, masih ada yang mau aku urus disini. Kamu benar nggak papa?” Vita menatap khawatir. “Bohong kalau aku nggak kenapa-kenapa, hubungan ini hubungan dewasa. Mikirin jodoh-jodohan dari fans nggak akan berhenti, aku percaya sama dia. Kalaupun nanti memang jodohan itu terbukti, artinya memang kita nggak berjodoh.” Ratna mengatakan dengan sangat santai “Aku pergi dulu, udah ditunggu Mas Angga.” 

  • I Coffee You   Jodoh Fans

    Vallerie putus dengan kekasihnya, semoga bisa bersama Diego Fans Vallerie-Diego berharap mereka bisa bersatu dalam kehidupan nyata Diego pantas sama Vallerie, orang tua Valerie sudah bertemu dengan Diego  Mengawal mereka sampai sah “Kenapa ada berita ini, Ki?” Diego mengusap kasar wajahnya. “Nggak tahu, memang nggak benar? Aku kira selama ini kamu langsung pulang karena Vallerie.”  Diego membelalakkan matanya mendengar kalimat Kiki “Kamu tahu kalau aku udah punya cewek, lagian bukannya Vallerie udah punya tunangan? Kapan mereka putus?”  “Hilda bilang mereka cuman pura-pura, simbiosis mutualisme gitu.” “Dibayar? Cewek simpanan?” Diego menatap penasaran. “Bukan juga, tapi buat manasin kekasihnya tu cowok. Hilda bilang mereka udah persiapan pernikahan, lagian katanya Vallerie capek dikaitin sama kamu terus ya

  • I Coffee You   Status Baru

    “Bagaimana harimu?”  Diego menghembuskan napas panjangnya “Nggak jauh berbeda, tapi setidaknya satu hal yang membuat aku lega adalah hubungan kita kembali seperti sebelumnya. Kamu sendiri?”  “Sama, ketemu klien dan kerjain permintaannya.” Ratna menganggukkan kepalanya. “Kamu sangat menikmati pekerjaan kamu itu, hasil yang kamu buat juga sangat memuaskan. Apa nanti kamu yang akan design sendiri kalau kita menikah?”  Ratna terdiam dengan sedikit terkesiap ketika Diego membahas pernikahan, hubungan mereka akan sampai ke tahap serius seperti yang dikatakan Diego atau tidak. Menatap Diego dimana tidak ada keraguan saat membahas tentang pernikahan, tatapan penuh cinta sama seperti dulu ketika mereka bersama. “Aku belum memikirkan sampai sana, apa kamu akan berpikir menikah dalam waktu cepat?” Ratna mengatakan dengan hati-hati. “Nggak juga, penting aku bisa menikmati seti

  • I Coffee You   Sebuah Rahasia

    “Senang banget, habis dapat apaan ini dari Mas Angga? Bonus? Perasaan belum cair bonusnya.” “Belumlah, mana yang mau ketemuan? Udah siap semua?” Ratna mengalihkan perhatian Iqbal. Statusnya dengan Diego kembali seperti dulu, walaupun sekarang keadaannya sangat berbeda dibandingkan dulu. Diego seorang public figure yang pastinya akan dijodohkan dengan siapapun.  “Pesta lajang, nggak nyangka kita bakal urus pesta lajang juga.” Iqbal menggelengkan kepalanya “Aku kira dia bakal minta pesta pernikahan ternyata...” “Kita harus siap dengan apapun permintaan klien, walaupun aneh sekalipun.”  Menatap jam yang tampaknya klien terlambat beberapa menit, hembusan napas dikeluarkan  Ratna yang sudah hafal jika mereka akan selalu menunggu klien, menjaga image memang sering mereka lakukan. “Maaf, terlambat. Saya malah minta ketemuan diluar, kebetulan tempatnya nggak jauh dari loka

  • I Coffee You   Waktu Berdua

    “Benar nggak papa ini kita keluar berdua? Kalau nanti ada gosip gimana?” “Nggak papa, kamu nggak usah takut atau khawatir.” Diego tersenyum lebar, ajakan Ratna untuk bertemu tentu saja akan langsung disetujui. Tubuhnya yang lelah seketika kembali semangat jika berhubungan dengan Ratna, wanita yang duduk disampingnya akan selalu ada tempat di hatinya. “Memang kamu nggak ada shooting?”  “Kamu mau ikut aku kalau ada shooting? Aku mau kenalin duniaku sama kamu, termasuk orang-orang disana biar nggak ada salah paham lagi kita.”  “Salah paham apaan?” Ratna menatap bingung “Taruhan?”  Diego menganggukkan kepalanya “Kita mau makan dimana? Jangan terserah, tapi aku sudah tahu akan kemana kita.”  “Kalau gitu buat apa tanya,” ucap Ratna sambil mengerucutkan bibirnya. Perjalanan mereka ternyata tidak terlalu jauh, mereka berhenti di sala

  • I Coffee You   Kebenaran

    “Percaya sih, aku pernah dengar waktu itu.” Ratna menatap tidak percaya mendengar pengakuan Vita, waktu itu dirinya langsung menerima ajakan Naufal untuk berpacaran jadinya tidak tahu tentang perkembangan dari taruhan. Ditambah lagi Ratna seketika tidak mau berinteraksi dengan Diego, seketika semua orang tahu jika mereka sudah tidak bersama kembali, tapi orang-orang tidak tahu cerita yang sebenarnya karena hanya teman-teman dekat mereka berdua. “Aku juga nggak kasih waktu Diego buat bicara.”  “Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama.” Vita menganggukkan kepalanya memahami sikap Ratna “Apalagi setelah itu kita sudah mulai ujian akhir, pastinya sudah nggak akan bahas hal nggak penting.” “Betul,” ucap Ratna senang ada yang membela dirinya “Apalagi setelah itu kita fokus sama masuk perguruan tinggi juga.” Vita menganggukkan kepalanya “Sebenarnya itu semua bukan alasan buat bicara, tap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status