Home / Romansa / I Coffee You / Tindakan Gila

Share

Tindakan Gila

Author: nura0484
last update Last Updated: 2025-01-17 18:23:49

“Andai kita tamu pastinya bisa minta foto sama mereka.”

Ratna hanya tersenyum mendengar kalimat yang keluar dari bibir teman-temannya, tidak hanya satu orang tapi hampir semuanya. Tamu undangan dari pengantin memang bukan orang sembarangan, beberapa biasa mereka lihat di televisi atau media sosial. Semua orang yang datang hanya satu yang harus dipersiapkan Ratna yaitu pertemuannya dengan Diego, pertemuan terakhir yang berakhir di XCofffe dengan tempat berbeda, tidak tahu tempat duduk pilihan Diego karena tidak penting sama sekali.

“Aku denger Diego masih ada hubungan sama pengantin pria?” bisik Vita yang berada disamping Ratna tepat di telinga.

“Ya,” jawab Ratna singkat sambil menganggukkan kepalanya dengan mata yang awas menatap sekitar.

“Kamu pulang sama dia? Awas ada gosip loh nanti, kamu tahu kalau Diego sedang di gosipin sama artis siapa namanya?” Vita mencoba mengingat nama wanita yang menjadi teman gosip Diego.

“Aku nggak peduli sama gosip tentang dia, sekarang kita kerja bukan bahas masalah dia.” Ratna menatap malas pada Vita yang langsung mengerucutkan bibirnya.

Sudut tempat yang tidak jauh dari Ratna dan Vita ada seseorang yang menatap kearah mereka datar, pertemuan terakhir yang sangat membekas pada diri Diego. Pertemuan setelah sekian lama mereka dalam kondisi tidak memungkinkan, menyimpan permalasahan yang harusnya tidak terlalu besar bagi dirinya tapi tidak dengan wanita yang sedang dilihatnya.

“Dia kemarin nggak lama di tempat kita,” ucap Fahri yang diangguki Diego “Hasil kerja mereka bagus, mungkin kalau nanti menikah bisa pakai jasa mereka.” Diego hanya menganggukkan kepalanya tanpa melepaskan tatapan pada Ratna “Kamu udah minta maaf?”

“Udah, aku bukan hanya mau minta maaf saja tapi bagaimana bisa dekat lagi sama dia.” Diego menjawab lagi-lagi masih menatap Ratna “Bagaimana caranya?”

“Bilang aja ke media kalau kamu punya kekasih bukan dari kalangan entertainment atau kenalin dia tiba-tiba ke media.”

Diego mengalihkan pandangan kearah Fahri dengan tatapan tidak percaya, usul yang sangat ekstrim. Ratna pastinya akan semakin marah atas apa yang dilakukannya, mengikuti saran Fahri sama saja dengan mencari masalah baru. Menatap Ratna kembali yang tampaknya mengarahkan petugas catering agar lebih peka terhadap barang-barang mereka, senyum yang tidak berubah dari dulu.

“Kamu datangi dia,” ucap Fahri menepuk bahu Diego pelan yang langsung menggelengkan kepalanya “Kenapa? Takut wartawan? Gimana dia bisa tahu kalau kamu diam aja.”

“Aku takut nyakitin dia lagi.” Diego menggelengkan kepalanya kembali.

“Memang kamu mau dia sama pria lain?” Diego memberikan tatapan tajam “Kalau kamu nggak maju dia akan bersama dengan pria lain, sama kaya dulu yang akhirnya kamu kesal. Aku penasaran kamu memang cinta sama dia atau penasaran?”

Diego terdiam, tidak bisa menjawab pertanyaan Fahri yang beberapa kali sering menghantui dirinya. Membuka coffee shop hanya berharap dia datang karena aroma kopi yang sangat disukai, saat tahu Ratna kesana hati kecilnya bersorak senang karena apa yang diharapkan benar-benar tercapai. Selanjutnya apalagi yang diharapkan, ditambah sekarang sudah bisa melihat Ratna secara langsung tidak seperti sebelumnya.

“Siapa laki-laki itu?” pertanyaan Fahri menghentikan pikirannya dengan menatap kearah Ratna “Kamu kenal?” Diego menggelengkan kepalanya “Kekasihnya? Bukan kayaknya tapi nggak tahu lagi.”

Pemandangan yang membuat sudut hatinya tercubit, selama ini menganggap jika Ratna tidak memiliki pria lain, tapi nyatanya pemandangan dihadapannya membuat Diego tidak tenang sama sekali. Diego tanpa sadar berjalan kearah dimana Ratna berada meninggalkan Fahri yang mengangkat sudut bibirnya keatas.

“Kamu disini ternyata,” ucap Diego dengan melingkarkan tangannya pada pinggang Ratna yang hampir loncat karena terkejut.

“Siapa?” tanya Angga menatap Ratna yang hanya diam “Saya Angga, rekan kerja Ratna.” Angga mengulurkan tangannya kearah Diego.

“Mas, aku tinggal dulu.” Ratna menarik Diego yang hendak mengulurkan tangannya membalas Angga.

Diego tersenyum tipis melihat reaksi Ratna yang tidak tahu membawanya kemana, menatap sekitar yang tampaknya tidak terlalu peduli pada sekitar. Mereka berhenti di depan pintu tangga darurat, Ratna memberikan tatapan tajamnya kearah Diego yang masih diam dan tersenyum tipis.

“Apa maksudmu? Bukankah kita nggak ada urusan apa-apa? Tadi....apa yang kamu lakukan? Tanganmu lancang sekali!” Ratna tidak melepaskan tatapan penuh emosi pada Diego.

“Kenapa kamu dulu nggak begini? Marah pada saat aku melakukan kesalahan fatal, sekarang hanya karena tanganku di pinggang kamu sudah marah....kamu itu aneh.” Diego menanggapi Ratna dengan sangat santai.

“Aku rasa sebaiknya kita seperti sebelum ini yang tidak saling mengenal.” Ratna memilih tidak menanggapi Diego dengan mengambil keputusan tepat.

Diego menggelengkan kepalanya “Nggak semudah itu, aku merasa kalau...”

“Masih penasaran menaklukan aku? Bukannya kamu sudah menang? Apa yang sedang kamu cari? Bukankah harusnya kamu bersama dengan wanita yang dijodohkan netizen...”

“Kamu cemburu?”

“Hah! Cemburu? Ngapain?” Ratna menggelengkan kepalanya “Nggak ada untungnya juga cemburu sama cewek-cewek itu...”

“Betul, kamu yang akan menang. Bagi aku itu kamu yang paling cantik, sedangkan mereka itu....”

Ratna mengangkat telapak tangannya kehadapan Diego “Pembicaraan ini nggak akan terhenti, jadi aku minta jangan lakukan apa yang kamu lakukan tadi.”

Memilih berjalan meninggalkan Diego yang terdiam, tiba-tiba tangannya ditarik Diego dengan mendorongnya di dinding. Tatapan mereka bertemu, tatapan yang selalu bisa membuat mereka lemah, tatapan ini yang membuat Ratna tidak mau membaca semua yang berhubungan dengan Diego, pada saat kemarin bertemu Ratna selalu menghindar tatapan dari pria dari masa lalunya ini.

“Aku cemburu, aku cemburu lihat kamu sama dia tadi. Aku nggak suka kamu tertawa sama pria lain, aku hanya mau kamu melihat aku bukan pria lain. Aku tahu pernah melakukan kesalahan, aku langsung menyesal dan merasa kehilangan arah sejak kamu pergi dan berubah sikap. Apa kita nggak bisa memulai kembali dari awal?” Diego berkata tanpa melepaskan tatapannya pada Ratna.

Jantung mereka berdua berdetak sangat kencang, kisah yang belum selesai di masa lalu dengan perasaan sama membuat mereka hanya diam dengan saling menatap satu sama lain. Perlahan mendorong tubuh Diego, tapi yang pasti usahanya akan sia-sia karena tenaga yang dimilikinya jauh dengan tenaga Diego. Perlahan wajah Diego mendekat, mereka berdua masih saling memandang, tangan Ratna secara otomatis menyentuh dada Diego untuk menghentikan gerakannya.

“Jangan lakukan....”

Mencium singkat bibir Ratna tanpa mendengarkan kalimat yang akan dikatakan, membelalakkan matanya mendapatkan serangan yang memang bisa ditebak tapi tidak menyangka jika Diego melakukan hal gila ini di tempat yang biasa saja orang melihatnya. Diego yang merasakan Ratna hanya diam mencoba memancingnya, Ratna yang masih sadar secara kasar mendorong tubuh Diego sampai ciuman mereka terlepas.

“Aku nggak percaya sama semua yang kamu katakan, tampaknya memang kamu belum berubah.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • I Coffee You   Tenang

    “Bosen kopi mulu, memang nggak ada minuman lain? Kita bisa ke cafe lain jangan disitu terus.”“XCofee itu enak, disana juga nggak hanya kopi. Kamu juga suka sama minuman dia yang lain belum lagi makanannya.” “Please deh, Ratna. Memang kamu nggak bosan?” “Nggak.”Perdebatan yang akan selalu terjadi setiap kali memutuskan akan menghabiskan waktu dimana, Ratna pastinya akan mengajak ke XCoffee yang sudah sering mereka datangi dan tidak bisa dihitung dengan jari. “Jangan ditekuk gitu makanya, Vit.” Ratna menatap sang sahabat yang mengerucutkan bibirnya “Lagian suasana disini enak, tenang dan kita bisa mendapatkan ide dengan sangat cepat.”Ratna dan Vita, mereka berdua sudah berteman sejak masa putih abu-abu. Mereka juga berada dalam fakultas yang sama dan sekarang berada di perusahaan yang sama, semua itu secara tidak sengaja. Ratna masuk dulu, beberapa bulan selanjutnya Vita, padahal mereka tes bersamaan.“Kalau nggak inget deadline dari Mas Angga malas kesini.” Vita menatap malas Rat

    Last Updated : 2025-01-17
  • I Coffee You   Lelah

    “Diego...Diego...foto dong.” “Diego...siapa ceweknya sekarang? Vallerie cocok, sama dia aja.” “Ya...ampun...tampan banget! Punya siapa sih?” Diego memasuki ruangan dengan bantuan bodyguard yang ditugaskan menemani dirinya setiap saat, beberapa orang tersenyum kearah dirinya tapi ada juga yang memandang kasihan. Hembusan napas panjang dikeluarkan setelah duduk diatas sofa, menyandarkan tubuhnya dengan menutup mata, seluruh dalam dirinya terasa lelah. Pertanyaan mereka tidak jauh-jauh dari pasangan, ditambah beberapa fans yang menginginkan dirinya bersama dengan wanita-wanita yang pernah menjadi lawan mainnya.“Kegiatan setelah ini apa, Ki?” tanya Diego tanpa membuka suaranya.“Mas mau kemana? Kita cuman satu kali take lagi sih, mas.” Kiki menjawab tanpa melepaskan tatapannya “Mas mau kemana?” “Istirahat, jam berapa take lagi?” Diego membuka matanya menatap Kiki yang ada disampingnya.“Anggun belum datang, mas. Kita nungguin Anggun, infonya sih setengah jam lagi. Mas mau sesuatu?”

    Last Updated : 2025-01-17
  • I Coffee You   Kepercayaan

    “Nggak pulang?” Ratna menatap Angga yang berdiri disampingnya “Belum selesai, mas. Mastikan ini dulu baru pulang, mas sendiri?” “Mau pulang imi, mau ditungguin?” Ratna menggelengkan kepalanya “Mas pulang aja, kasihan nanti ceweknya.” “Cewek mana? Kamu tahu kalau aku baru diselingkuhi, malah tanya masalah cewek. Teman kamu mana?” “Cari makan sama Mas Nando.”Angga mengajak berbicara tentang pekerjaan yang ada didepan mata mereka, tidak saling menatap karena matanya fokus pada mereka yang sedang bekerja. Hubungan mereka memang baru berjalan sebentar, tapi setidaknya mereka berdua rekan yang cocok dalam berdiskusi tentang masalah pekerjaan.“Kalian...sini makan malam dulu.” Angga dan Ratna membalikkan tubuhnya mendapati Nando sedang mengangkat kantong berisi makanan, saling menatap satu sama lain dan mengikuti apa yang dikatakan Nando. Melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Nando, mencari tempat yang bisa mereka menghabiskan waktu untuk makan bersama. Menu yang dibeli Nando dan

    Last Updated : 2025-01-17
  • I Coffee You   Masih Sama

    “Apa kabar?” “Baik.” Berada dalam satu tempat yang sama, Ratna sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Iqbal mengajak sang calon pengantin keliling melihat sekeliling meninggalkan dirinya dengan Diego. Pria yang datang tidak lain adalah Diego, datang bersama calon pengantin yang ternyata adalah sang sahabat. Ratna sama sekali tidak tahu tentang lingkungan Diego saat ini, pastinya teman-temannya sudah sangat banyak dan dari element berbeda.“Maaf.”Ratna mengangkat alisnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir Diego “Nggak ada yang perlu di maafkan, semua sudah selesai dan impas.”“Aku tahu kalau kamu nggak benar-benar melakukan itu.” “Nggak penting lagi aku melakukan itu atau nggak, semua sudah berubah dan kita mempunyai jalan kehidupan masing-masing.” Diego menghembuskan napas panjangnya “Aku memang salah, sangat salah.” Ratna memilih tidak menanggapi kalimat Diego saat melihat keberadaan Iqbal dan sang calon yang melangkah kearah mereka. Iqbal tampak fokus berbicara dengan pria

    Last Updated : 2025-01-17

Latest chapter

  • I Coffee You   Tindakan Gila

    “Andai kita tamu pastinya bisa minta foto sama mereka.” Ratna hanya tersenyum mendengar kalimat yang keluar dari bibir teman-temannya, tidak hanya satu orang tapi hampir semuanya. Tamu undangan dari pengantin memang bukan orang sembarangan, beberapa biasa mereka lihat di televisi atau media sosial. Semua orang yang datang hanya satu yang harus dipersiapkan Ratna yaitu pertemuannya dengan Diego, pertemuan terakhir yang berakhir di XCofffe dengan tempat berbeda, tidak tahu tempat duduk pilihan Diego karena tidak penting sama sekali.“Aku denger Diego masih ada hubungan sama pengantin pria?” bisik Vita yang berada disamping Ratna tepat di telinga.“Ya,” jawab Ratna singkat sambil menganggukkan kepalanya dengan mata yang awas menatap sekitar.“Kamu pulang sama dia? Awas ada gosip loh nanti, kamu tahu kalau Diego sedang di gosipin sama artis siapa namanya?” Vita mencoba mengingat nama wanita yang menjadi teman gosip Diego.“Aku nggak peduli sama gosip tentang dia, sekarang kita kerja buka

  • I Coffee You   Masih Sama

    “Apa kabar?” “Baik.” Berada dalam satu tempat yang sama, Ratna sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Iqbal mengajak sang calon pengantin keliling melihat sekeliling meninggalkan dirinya dengan Diego. Pria yang datang tidak lain adalah Diego, datang bersama calon pengantin yang ternyata adalah sang sahabat. Ratna sama sekali tidak tahu tentang lingkungan Diego saat ini, pastinya teman-temannya sudah sangat banyak dan dari element berbeda.“Maaf.”Ratna mengangkat alisnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir Diego “Nggak ada yang perlu di maafkan, semua sudah selesai dan impas.”“Aku tahu kalau kamu nggak benar-benar melakukan itu.” “Nggak penting lagi aku melakukan itu atau nggak, semua sudah berubah dan kita mempunyai jalan kehidupan masing-masing.” Diego menghembuskan napas panjangnya “Aku memang salah, sangat salah.” Ratna memilih tidak menanggapi kalimat Diego saat melihat keberadaan Iqbal dan sang calon yang melangkah kearah mereka. Iqbal tampak fokus berbicara dengan pria

  • I Coffee You   Kepercayaan

    “Nggak pulang?” Ratna menatap Angga yang berdiri disampingnya “Belum selesai, mas. Mastikan ini dulu baru pulang, mas sendiri?” “Mau pulang imi, mau ditungguin?” Ratna menggelengkan kepalanya “Mas pulang aja, kasihan nanti ceweknya.” “Cewek mana? Kamu tahu kalau aku baru diselingkuhi, malah tanya masalah cewek. Teman kamu mana?” “Cari makan sama Mas Nando.”Angga mengajak berbicara tentang pekerjaan yang ada didepan mata mereka, tidak saling menatap karena matanya fokus pada mereka yang sedang bekerja. Hubungan mereka memang baru berjalan sebentar, tapi setidaknya mereka berdua rekan yang cocok dalam berdiskusi tentang masalah pekerjaan.“Kalian...sini makan malam dulu.” Angga dan Ratna membalikkan tubuhnya mendapati Nando sedang mengangkat kantong berisi makanan, saling menatap satu sama lain dan mengikuti apa yang dikatakan Nando. Melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Nando, mencari tempat yang bisa mereka menghabiskan waktu untuk makan bersama. Menu yang dibeli Nando dan

  • I Coffee You   Lelah

    “Diego...Diego...foto dong.” “Diego...siapa ceweknya sekarang? Vallerie cocok, sama dia aja.” “Ya...ampun...tampan banget! Punya siapa sih?” Diego memasuki ruangan dengan bantuan bodyguard yang ditugaskan menemani dirinya setiap saat, beberapa orang tersenyum kearah dirinya tapi ada juga yang memandang kasihan. Hembusan napas panjang dikeluarkan setelah duduk diatas sofa, menyandarkan tubuhnya dengan menutup mata, seluruh dalam dirinya terasa lelah. Pertanyaan mereka tidak jauh-jauh dari pasangan, ditambah beberapa fans yang menginginkan dirinya bersama dengan wanita-wanita yang pernah menjadi lawan mainnya.“Kegiatan setelah ini apa, Ki?” tanya Diego tanpa membuka suaranya.“Mas mau kemana? Kita cuman satu kali take lagi sih, mas.” Kiki menjawab tanpa melepaskan tatapannya “Mas mau kemana?” “Istirahat, jam berapa take lagi?” Diego membuka matanya menatap Kiki yang ada disampingnya.“Anggun belum datang, mas. Kita nungguin Anggun, infonya sih setengah jam lagi. Mas mau sesuatu?”

  • I Coffee You   Tenang

    “Bosen kopi mulu, memang nggak ada minuman lain? Kita bisa ke cafe lain jangan disitu terus.”“XCofee itu enak, disana juga nggak hanya kopi. Kamu juga suka sama minuman dia yang lain belum lagi makanannya.” “Please deh, Ratna. Memang kamu nggak bosan?” “Nggak.”Perdebatan yang akan selalu terjadi setiap kali memutuskan akan menghabiskan waktu dimana, Ratna pastinya akan mengajak ke XCoffee yang sudah sering mereka datangi dan tidak bisa dihitung dengan jari. “Jangan ditekuk gitu makanya, Vit.” Ratna menatap sang sahabat yang mengerucutkan bibirnya “Lagian suasana disini enak, tenang dan kita bisa mendapatkan ide dengan sangat cepat.”Ratna dan Vita, mereka berdua sudah berteman sejak masa putih abu-abu. Mereka juga berada dalam fakultas yang sama dan sekarang berada di perusahaan yang sama, semua itu secara tidak sengaja. Ratna masuk dulu, beberapa bulan selanjutnya Vita, padahal mereka tes bersamaan.“Kalau nggak inget deadline dari Mas Angga malas kesini.” Vita menatap malas Rat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status