Share

Strategi

Author: nura0484
last update Last Updated: 2025-03-17 20:30:24

“Kamu nggak mau membuka siapa dia?”

 

Diego menggelengkan kepalanya penuh keyakinan, tidak ingin membuka identitas wanita yang belum pasti didapatkannya. Setidaknya saat ini bisa bernapas lega, Vallerie membuka tentang kekasihnya dan itu artinya media nggak akan menjodohkan mereka lagi.

 

“Media memang nggak jodohin kalian lagi, tapi fans kalian nggak terima.” Kiki mengingatkan Diego yang memilih menganggukkan kepalanya “Kamu dengerin nggak sih? Aku penasaran Vallerie itu memang pacaran atau agar nggak kelihatan berharap sama kamu?”

 

“Bukan urusanku.” Diego mengatakan dengan santai.

 

“Memang siapa sih ceweknya? Dia dari kalangan kita?” Kiki menatap penuh selidik.

 

“Kepo banget sih.” Diego mencubit pipi Kiki pelan “Kegiatan setelah ini apa?”

 

“Udah sih, memang mau kemana? Kamu belum makan kalau nggak salah.”

 

“Ya udah kalau gitu aku pergi dulu.”

 

Semalam berada di lokasi shooting membuat tubuhnya lelah, sebenarnya bisa saja istirahat didalam mobil atau kamar yang memang sudah disiapkan tapi Diego memilih diluar bersama dengan crew. Sekarang tujuannya adalah XCoffee dimana Ratna berada disana berdasarkan pesan yang dikirim Fahri, melihat dari jauh sudah membuat dirinya semangat apalagi seperti kemarin dimana mereka bisa dekat kembali dan merasakan bibirnya setelah sekian lama, rasanya tidak berubah dan tetap membuat ketagihan. Diego sangat tahu jika Ratna tidak pernah memberikan kemudahan bagi orang lain menyentuhnya, bisa dikatakan dirinya berarti bagi wanita yang pernah disakitinya.

 

Membuka pintu cafe dengan menggunakan penyamaran, pegawai disini sudah tahu dengan kebiasannya setiap kali datang. Melangkah dengan matanya mencari keberadaan Ratna, wanita yang dirindukannya, tidak bertemu sejak pertemuan terakhir mereka dengan ciuman yang masih membekas dalam ingatannya.

 

“Dia minta ruang terpisah dan tertutup, mungkin ada yang harus dikerjakan.” Fahri menjawab tanpa menatap Diego “Jangan kesana...dikasih tahu malah ngilang.”

 

Langkah kaki Diego berjalan kearah ruangan khusus, tempat yang hanya ditempati mereka atau pekerja membutuhkan sesuatu hal private, biasanya mereka akan memberikan tarif tambahan jika menggunakan tempat ini. Diego tidak akan melakukan itu pada Ratna, pastinya Fahri paham dengan keinginannya.

 

Diego menatap pintu dihadapannya, melepaskan maskernya sebelum membuka pintu sambil mempersiapkan detak jantungnya yang semakin cepat.

 

“Sorry...aku kira nggak ada orang.” Diego mengatakan tempat ketika pintu terbuka dan tatapan mereka bertemu “Kamu disini? Ngapain?” Diego membuka pintu dengan langkah kakinya masuk kedalam dan tidak lupa menutup pintunya.

 

“Kamu ngapain disini? Memang nggak kerja?”

 

“Aku tanya dulu, Ratna. Kamu kebiasaan orang tanya nggak dijawab malah kasih pertanyaan balik.” Diego memilih duduk dihadapan Ratna yang menggunakan pakaian santai “Aku baru selesai shooting, beberapa hari di lokasi udah capek aja.”

 

“Habisnya milih sinetron coba kalau film pasti nggak akan capek.” Ratna menggelengkan kepalanya.

 

“Film ini, belum selesai sih. Besok balik lagi dengan lokasi berbeda, sekarang waktunya istirahat.”

 

“Peran utama?” tanya Ratna penasaran, setidaknya bisa kasih informasi pada Vita.

 

“Kenapa? Mau nonton? Nontonnya sama aku pas pertama.”

 

Ratna seketika menggelengkan kepalanya “Nggak, aku nanti di gosipin jadi perusak hubungan sama wanita-wanita itu. Aku nggak mau merasakan sakit lagi, sakit mendengar kenyataan.”

 

Diego menelan saliva kasar mendengar perkataan Ratna, ciuman mereka tidak memberikan dampak apapun. Salah harusnya ketika berpikir jika ciuman bisa mengubah segalanya, permasalahan tetap harus diselesaikan.

 

“Kenapa kamu di ruangan ini?” tanya Diego kembali pada pertanyaan awal.

 

“Butuh tempat privacy buat kerja, mau ketemu klien juga setelah ini.”

 

“Sama siapa?” tanya Diego penasaran.

 

“Apanya? Kliennya nggak tahu cowok atau cewek, tapi aku kesana sendirian.” Ratna menyadari kesalahan setelah menjawab pertanyaan Diego “Bukannya kamu salah ruangan? Kenapa malah ada disini?”

 

“Kebetulan ketemu, aku mikirin kamu terus dan akhirnya bisa bertemu juga sekarang.” Diego mengatakannya dengan menatap kedua mata Ratna dalam “Apa kita bisa kembali seperti sebelumnya? Mencoba hubungan seperti dulu?”

 

Ratna memilih tidak menjawab pertanyaan Diego, pertanyaan yang memang tidak perlu dijawab. Kejadian kemarin adalah sebuah kesalahan, sebelumnya adalah kebodohan, jika dirinya memulai hubungan seperti sebelumnya adalah kebodohan besar. Permasalahan mereka bukan masalah yang sederhana, kalaupun sekarang bersikap biasa saja lebih pada Ratna tidak ingin berkutat di masa lalu.

 

“Kesalahan aku besar ternyata, kamu nggak memaafkan kejadian masa lalu.” Diego mengatakan dengan helaan napas kasarnya “Apa yang kita lakukan....”

 

“Bukannya kamu sudah terbiasa ciuman dengan lawan jenis? Aku sedikit tahu tentang dunia kamu, pergaulan bebas tidak bisa dihindari sama sekali, belum lagi gosip dengan lawan jenis yang pastinya fans meminta kalian bersikap romantis.”

 

“Apa aku boleh percaya diri mengatakan jika itu adalah cemburu?” Diego menatap senang mendengar kalimat yang Ratna katakan “Kamu nggak mau tahu tentang masalah kita dulu? Masalah....taruhan.”

 

Ratna menatap Diego dengan mengangkat alisnya mendengar pembicaraan yang berkaitan dengan masa lalu, sejujurnya penasaran tapi pada saat itu emosi lebih mendominasi dibandingkan mendengar semua kenyataan.

 

“Apa memang pembelaan kamu? Aku harap bukan salah satu cara melakukan pendekatan.”

 

Diego menelan saliva kasar, tidak menyangka jika Ratna paham atas apa yang ada dalam pikirannya. Membuka masa lalu sebagai bahan pembicaraan mereka, menjelaskan semua tanpa ada yang ditutupi kembali. Diego pernah ingin mengatakan langsung pada Ratna tapi melihat kedekatan dengan pria lain, salah satu ego dalam dirinya tidak menerima itu semua.

 

“Memang benar, salah satu cara agar kita bisa dekat lagi. Aku ingin memulai hubungan kembali sama kamu.” Diego mengatakan dengan menatap kedua mata Ratna.

 

“Nggak salah dengar?” Ratna tertawa sambil menggelengkan kepalanya “Apa kamu tahu kalau aku bukan mencari kekasih melainkan pasangan hidup, usiaku sudah bukan untuk begituan. Kalaupun ada pria yang mendekati tujuannya kearah sana bukan hanya main-main, tapi kalau sama kamu....aku nggak yakin.”

 

Diego mengangkat alisnya mendengar perkataan Ratna “Apa yang membuat nggak yakin? Masa lalu kita?”

 

Ratna mengangkat bahunya “Bisa iya tapi bisa juga nggak. Masa lalu merupakan guru berharga, kan?”

 

“Kita nggak pernah tahu siapa jodoh kita, bukan? Bisa saja kita berjodoh, jadi apa salahnya kita mencoba kembali seperti dulu?”

 

“Apa yang kamu janjikan kalau kita kembali?” Ratna menatap Diego dalam dengan tatapan menantang.

 

“Apa yang kamu inginkan?” tanya Diego seakan membalas tantangan Ratna “Kamu ingin identitas nggak diketahui? Aku akan melakukannya, apalagi?”

 

“Mungkin itu salah satunya, kamu tahu kalau aku nggak suka berhadapan dengan kamera dan banyak orang. Sayangnya bukan hanya itu yang aku ingin kamu lakukan.” Ratna masih menatap Diego yang tampak tidak sabar mendengar kalimatnya selanjutnya.

 

“Apa ini ada hubungan dengan masa lalu? Taruhan? Apa yang mau kamu tahu tentang taruhan itu?” Diego harus mengatur strategi agar bisa mendapatkan Ratna kembali.

 

“Aku ingin hadiah waktu kamu menang, bukankah aku ikut didalamnya? Aku mau hadiah itu.” Ratna mengatakan tanpa beban.

 

“Aku mundur dari taruhan pada saat kamu tahu kenyataannya, jadi aku nggak mengambil hadiahnya.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • I Coffee You   Kebenaran

    “Percaya sih, aku pernah dengar waktu itu.” Ratna menatap tidak percaya mendengar pengakuan Vita, waktu itu dirinya langsung menerima ajakan Naufal untuk berpacaran jadinya tidak tahu tentang perkembangan dari taruhan. Ditambah lagi Ratna seketika tidak mau berinteraksi dengan Diego, seketika semua orang tahu jika mereka sudah tidak bersama kembali, tapi orang-orang tidak tahu cerita yang sebenarnya karena hanya teman-teman dekat mereka berdua. “Aku juga nggak kasih waktu Diego buat bicara.”  “Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama.” Vita menganggukkan kepalanya memahami sikap Ratna “Apalagi setelah itu kita sudah mulai ujian akhir, pastinya sudah nggak akan bahas hal nggak penting.” “Betul,” ucap Ratna senang ada yang membela dirinya “Apalagi setelah itu kita fokus sama masuk perguruan tinggi juga.” Vita menganggukkan kepalanya “Sebenarnya itu semua bukan alasan buat bicara, tap

    Last Updated : 2025-03-18
  • I Coffee You   Waktu Berdua

    “Benar nggak papa ini kita keluar berdua? Kalau nanti ada gosip gimana?” “Nggak papa, kamu nggak usah takut atau khawatir.” Diego tersenyum lebar, ajakan Ratna untuk bertemu tentu saja akan langsung disetujui. Tubuhnya yang lelah seketika kembali semangat jika berhubungan dengan Ratna, wanita yang duduk disampingnya akan selalu ada tempat di hatinya. “Memang kamu nggak ada shooting?”  “Kamu mau ikut aku kalau ada shooting? Aku mau kenalin duniaku sama kamu, termasuk orang-orang disana biar nggak ada salah paham lagi kita.”  “Salah paham apaan?” Ratna menatap bingung “Taruhan?”  Diego menganggukkan kepalanya “Kita mau makan dimana? Jangan terserah, tapi aku sudah tahu akan kemana kita.”  “Kalau gitu buat apa tanya,” ucap Ratna sambil mengerucutkan bibirnya. Perjalanan mereka ternyata tidak terlalu jauh, mereka berhenti di sala

    Last Updated : 2025-03-19
  • I Coffee You   Sebuah Rahasia

    “Senang banget, habis dapat apaan ini dari Mas Angga? Bonus? Perasaan belum cair bonusnya.” “Belumlah, mana yang mau ketemuan? Udah siap semua?” Ratna mengalihkan perhatian Iqbal. Statusnya dengan Diego kembali seperti dulu, walaupun sekarang keadaannya sangat berbeda dibandingkan dulu. Diego seorang public figure yang pastinya akan dijodohkan dengan siapapun.  “Pesta lajang, nggak nyangka kita bakal urus pesta lajang juga.” Iqbal menggelengkan kepalanya “Aku kira dia bakal minta pesta pernikahan ternyata...” “Kita harus siap dengan apapun permintaan klien, walaupun aneh sekalipun.”  Menatap jam yang tampaknya klien terlambat beberapa menit, hembusan napas dikeluarkan  Ratna yang sudah hafal jika mereka akan selalu menunggu klien, menjaga image memang sering mereka lakukan. “Maaf, terlambat. Saya malah minta ketemuan diluar, kebetulan tempatnya nggak jauh dari loka

    Last Updated : 2025-03-20
  • I Coffee You   Status Baru

    “Bagaimana harimu?”  Diego menghembuskan napas panjangnya “Nggak jauh berbeda, tapi setidaknya satu hal yang membuat aku lega adalah hubungan kita kembali seperti sebelumnya. Kamu sendiri?”  “Sama, ketemu klien dan kerjain permintaannya.” Ratna menganggukkan kepalanya. “Kamu sangat menikmati pekerjaan kamu itu, hasil yang kamu buat juga sangat memuaskan. Apa nanti kamu yang akan design sendiri kalau kita menikah?”  Ratna terdiam dengan sedikit terkesiap ketika Diego membahas pernikahan, hubungan mereka akan sampai ke tahap serius seperti yang dikatakan Diego atau tidak. Menatap Diego dimana tidak ada keraguan saat membahas tentang pernikahan, tatapan penuh cinta sama seperti dulu ketika mereka bersama. “Aku belum memikirkan sampai sana, apa kamu akan berpikir menikah dalam waktu cepat?” Ratna mengatakan dengan hati-hati. “Nggak juga, penting aku bisa menikmati seti

    Last Updated : 2025-04-11
  • I Coffee You   Jodoh Fans

    Vallerie putus dengan kekasihnya, semoga bisa bersama Diego Fans Vallerie-Diego berharap mereka bisa bersatu dalam kehidupan nyata Diego pantas sama Vallerie, orang tua Valerie sudah bertemu dengan Diego  Mengawal mereka sampai sah “Kenapa ada berita ini, Ki?” Diego mengusap kasar wajahnya. “Nggak tahu, memang nggak benar? Aku kira selama ini kamu langsung pulang karena Vallerie.”  Diego membelalakkan matanya mendengar kalimat Kiki “Kamu tahu kalau aku udah punya cewek, lagian bukannya Vallerie udah punya tunangan? Kapan mereka putus?”  “Hilda bilang mereka cuman pura-pura, simbiosis mutualisme gitu.” “Dibayar? Cewek simpanan?” Diego menatap penasaran. “Bukan juga, tapi buat manasin kekasihnya tu cowok. Hilda bilang mereka udah persiapan pernikahan, lagian katanya Vallerie capek dikaitin sama kamu terus ya

    Last Updated : 2025-04-12
  • I Coffee You   Tidak Peduli

    “Kalian nggak mau go public?”  Ratna langsung menggelengkan kepalanya “Malas berhadapan sama fans cewek itu dan sekarang pastinya berhadapan dengan fans ship mereka, hidup seakan diatur sama mereka.” Vita menganggukkan kepalanya “Nggak mau baca? Diego udah hubungi?” “Udah, dia nginep disana sama staf produksi juga. Aku belum buka ponsel, gimana mau buka pekerjaan ini belum selesai. Kenapa kamu disini? Bukannya pameran sama Haikal?” Ratna memilih membahas hal lainnya. “Bentar lagi berangkat, masih ada yang mau aku urus disini. Kamu benar nggak papa?” Vita menatap khawatir. “Bohong kalau aku nggak kenapa-kenapa, hubungan ini hubungan dewasa. Mikirin jodoh-jodohan dari fans nggak akan berhenti, aku percaya sama dia. Kalaupun nanti memang jodohan itu terbukti, artinya memang kita nggak berjodoh.” Ratna mengatakan dengan sangat santai “Aku pergi dulu, udah ditunggu Mas Angga.” 

    Last Updated : 2025-04-13
  • I Coffee You   Permintaan Aneh

    “Kamu pasti kesal sama berita dan komentar fans?” “Resiko, mau bagaimana lagi.” Diego menjawab santai seakan tidak peduli “Aku dengar kalau kamu sudah punya kekasih? Benar?” “Memang, kenapa?” Diego menatap malas mendengar pertanyaan Anggun. “Bukan masalah besar, kasihan para fans kalian berdua yang menginginkan hubungan lebih diantara kalian.”  “Aku nggak peduli.” Diego menatap sekitar mencari keberadaan Kiki “Udah selesai ini? Kalau udah aku mau balik.”  “Bagaimana reaksi kekasih kamu dengar perjodohan fans kalian itu? Aku harap dia nggak kemakan, bagaimanapun dalam dunia kita hal ini itu biasa tapi tidak dengan orang diluar sana. Apalagi orang tua Vallerie percaya sama kamu, tidak hanya itu kalian pernah melakukan hal gila bersama.” “Aku pergi, nggak ada lagi yang dikerjakan.” Diego memilih tidak mendengarkan kalimat Anggun. Anggun menganggukk

    Last Updated : 2025-04-14
  • I Coffee You   Apa Siapa?

    “Kamu jemput?” Ratna menatap sekitar sedikit takut. “Buruan naik, aku pakai mobil orang bukan yang biasa dipakai.” Tidak memiliki pilihan dengan masuk kedalam mobil Diego, beberapa hari sejak berita kedekatan pria disampingnya dengan wanita lain membuatnya menjaga jarak dengan tidak membalas atau mematikan ponselnya. Tujuan yang sama sekali tidak diketahui tapi setidaknya sudah bisa ditebak kemana tempat yang akan dituju sang actor besar ini, rasa penasaran tentang taruhan seketika hilang menjadi rasa tidak percaya diri. “Kenapa nggak balas atau terima panggilan dari aku?” Diego membuka suaranya terlebih dahulu. “Apa kita akan membahas dalam mobil dalam kondisi jalan yang tidak menentu? Apa nggak bisa ditunda sampai tempat yang kamu tuju?” Ratna memilih tidak menjawab terlebih dahulu dengan mengulur waktu dan mencari alasan yang masuk akal. “Kamu ada tempat yang bisa kita berbicara?”

    Last Updated : 2025-04-15

Latest chapter

  • I Coffee You   Pikirkan Dulu

    “Kenapa? Ada masalah?”  Diego hanya bisa menghela napas panjang mendengar pertanyaan Fahri, pengakuan Ratna semalam masih membuatnya terkejut dan sama sekali tidak ada dalam bayangannya, beberapa kali meyakini jika semua ini hanya karangan yang dibuar agar dirinya menjauh atau bentuk pembalasan atas tindakannya dulu, tapi melihat ekspresi Ratna tampak jika semua itu bukan kebohongan. “Malah melamun.” Fahri melempar kertas yang mendapatkan tatapan tajam dari Diego “Kenapa? Ada masalah? Kaya masalahmu itu berat banget. Mikirin gosip itu?” “Nggak sama sekali.” Diego langsung membantah. “Lalu? Kamu nggak mungkin mikirin itu secara udah makanan setiap hari, jadi apa yang ada dalam isi kepalmu sampai harus melamun dan seakan masalah yang kamu alami itu berat.” Fahri kembali mengeluarkan pertanyaan. “Aku mau tanya kalau kamu berhubungan sama wanita dan ternyata dia itu pelakor gimana?”

  • I Coffee You   Apa Siapa?

    “Kamu jemput?” Ratna menatap sekitar sedikit takut. “Buruan naik, aku pakai mobil orang bukan yang biasa dipakai.” Tidak memiliki pilihan dengan masuk kedalam mobil Diego, beberapa hari sejak berita kedekatan pria disampingnya dengan wanita lain membuatnya menjaga jarak dengan tidak membalas atau mematikan ponselnya. Tujuan yang sama sekali tidak diketahui tapi setidaknya sudah bisa ditebak kemana tempat yang akan dituju sang actor besar ini, rasa penasaran tentang taruhan seketika hilang menjadi rasa tidak percaya diri. “Kenapa nggak balas atau terima panggilan dari aku?” Diego membuka suaranya terlebih dahulu. “Apa kita akan membahas dalam mobil dalam kondisi jalan yang tidak menentu? Apa nggak bisa ditunda sampai tempat yang kamu tuju?” Ratna memilih tidak menjawab terlebih dahulu dengan mengulur waktu dan mencari alasan yang masuk akal. “Kamu ada tempat yang bisa kita berbicara?”

  • I Coffee You   Permintaan Aneh

    “Kamu pasti kesal sama berita dan komentar fans?” “Resiko, mau bagaimana lagi.” Diego menjawab santai seakan tidak peduli “Aku dengar kalau kamu sudah punya kekasih? Benar?” “Memang, kenapa?” Diego menatap malas mendengar pertanyaan Anggun. “Bukan masalah besar, kasihan para fans kalian berdua yang menginginkan hubungan lebih diantara kalian.”  “Aku nggak peduli.” Diego menatap sekitar mencari keberadaan Kiki “Udah selesai ini? Kalau udah aku mau balik.”  “Bagaimana reaksi kekasih kamu dengar perjodohan fans kalian itu? Aku harap dia nggak kemakan, bagaimanapun dalam dunia kita hal ini itu biasa tapi tidak dengan orang diluar sana. Apalagi orang tua Vallerie percaya sama kamu, tidak hanya itu kalian pernah melakukan hal gila bersama.” “Aku pergi, nggak ada lagi yang dikerjakan.” Diego memilih tidak mendengarkan kalimat Anggun. Anggun menganggukk

  • I Coffee You   Tidak Peduli

    “Kalian nggak mau go public?”  Ratna langsung menggelengkan kepalanya “Malas berhadapan sama fans cewek itu dan sekarang pastinya berhadapan dengan fans ship mereka, hidup seakan diatur sama mereka.” Vita menganggukkan kepalanya “Nggak mau baca? Diego udah hubungi?” “Udah, dia nginep disana sama staf produksi juga. Aku belum buka ponsel, gimana mau buka pekerjaan ini belum selesai. Kenapa kamu disini? Bukannya pameran sama Haikal?” Ratna memilih membahas hal lainnya. “Bentar lagi berangkat, masih ada yang mau aku urus disini. Kamu benar nggak papa?” Vita menatap khawatir. “Bohong kalau aku nggak kenapa-kenapa, hubungan ini hubungan dewasa. Mikirin jodoh-jodohan dari fans nggak akan berhenti, aku percaya sama dia. Kalaupun nanti memang jodohan itu terbukti, artinya memang kita nggak berjodoh.” Ratna mengatakan dengan sangat santai “Aku pergi dulu, udah ditunggu Mas Angga.” 

  • I Coffee You   Jodoh Fans

    Vallerie putus dengan kekasihnya, semoga bisa bersama Diego Fans Vallerie-Diego berharap mereka bisa bersatu dalam kehidupan nyata Diego pantas sama Vallerie, orang tua Valerie sudah bertemu dengan Diego  Mengawal mereka sampai sah “Kenapa ada berita ini, Ki?” Diego mengusap kasar wajahnya. “Nggak tahu, memang nggak benar? Aku kira selama ini kamu langsung pulang karena Vallerie.”  Diego membelalakkan matanya mendengar kalimat Kiki “Kamu tahu kalau aku udah punya cewek, lagian bukannya Vallerie udah punya tunangan? Kapan mereka putus?”  “Hilda bilang mereka cuman pura-pura, simbiosis mutualisme gitu.” “Dibayar? Cewek simpanan?” Diego menatap penasaran. “Bukan juga, tapi buat manasin kekasihnya tu cowok. Hilda bilang mereka udah persiapan pernikahan, lagian katanya Vallerie capek dikaitin sama kamu terus ya

  • I Coffee You   Status Baru

    “Bagaimana harimu?”  Diego menghembuskan napas panjangnya “Nggak jauh berbeda, tapi setidaknya satu hal yang membuat aku lega adalah hubungan kita kembali seperti sebelumnya. Kamu sendiri?”  “Sama, ketemu klien dan kerjain permintaannya.” Ratna menganggukkan kepalanya. “Kamu sangat menikmati pekerjaan kamu itu, hasil yang kamu buat juga sangat memuaskan. Apa nanti kamu yang akan design sendiri kalau kita menikah?”  Ratna terdiam dengan sedikit terkesiap ketika Diego membahas pernikahan, hubungan mereka akan sampai ke tahap serius seperti yang dikatakan Diego atau tidak. Menatap Diego dimana tidak ada keraguan saat membahas tentang pernikahan, tatapan penuh cinta sama seperti dulu ketika mereka bersama. “Aku belum memikirkan sampai sana, apa kamu akan berpikir menikah dalam waktu cepat?” Ratna mengatakan dengan hati-hati. “Nggak juga, penting aku bisa menikmati seti

  • I Coffee You   Sebuah Rahasia

    “Senang banget, habis dapat apaan ini dari Mas Angga? Bonus? Perasaan belum cair bonusnya.” “Belumlah, mana yang mau ketemuan? Udah siap semua?” Ratna mengalihkan perhatian Iqbal. Statusnya dengan Diego kembali seperti dulu, walaupun sekarang keadaannya sangat berbeda dibandingkan dulu. Diego seorang public figure yang pastinya akan dijodohkan dengan siapapun.  “Pesta lajang, nggak nyangka kita bakal urus pesta lajang juga.” Iqbal menggelengkan kepalanya “Aku kira dia bakal minta pesta pernikahan ternyata...” “Kita harus siap dengan apapun permintaan klien, walaupun aneh sekalipun.”  Menatap jam yang tampaknya klien terlambat beberapa menit, hembusan napas dikeluarkan  Ratna yang sudah hafal jika mereka akan selalu menunggu klien, menjaga image memang sering mereka lakukan. “Maaf, terlambat. Saya malah minta ketemuan diluar, kebetulan tempatnya nggak jauh dari loka

  • I Coffee You   Waktu Berdua

    “Benar nggak papa ini kita keluar berdua? Kalau nanti ada gosip gimana?” “Nggak papa, kamu nggak usah takut atau khawatir.” Diego tersenyum lebar, ajakan Ratna untuk bertemu tentu saja akan langsung disetujui. Tubuhnya yang lelah seketika kembali semangat jika berhubungan dengan Ratna, wanita yang duduk disampingnya akan selalu ada tempat di hatinya. “Memang kamu nggak ada shooting?”  “Kamu mau ikut aku kalau ada shooting? Aku mau kenalin duniaku sama kamu, termasuk orang-orang disana biar nggak ada salah paham lagi kita.”  “Salah paham apaan?” Ratna menatap bingung “Taruhan?”  Diego menganggukkan kepalanya “Kita mau makan dimana? Jangan terserah, tapi aku sudah tahu akan kemana kita.”  “Kalau gitu buat apa tanya,” ucap Ratna sambil mengerucutkan bibirnya. Perjalanan mereka ternyata tidak terlalu jauh, mereka berhenti di sala

  • I Coffee You   Kebenaran

    “Percaya sih, aku pernah dengar waktu itu.” Ratna menatap tidak percaya mendengar pengakuan Vita, waktu itu dirinya langsung menerima ajakan Naufal untuk berpacaran jadinya tidak tahu tentang perkembangan dari taruhan. Ditambah lagi Ratna seketika tidak mau berinteraksi dengan Diego, seketika semua orang tahu jika mereka sudah tidak bersama kembali, tapi orang-orang tidak tahu cerita yang sebenarnya karena hanya teman-teman dekat mereka berdua. “Aku juga nggak kasih waktu Diego buat bicara.”  “Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama.” Vita menganggukkan kepalanya memahami sikap Ratna “Apalagi setelah itu kita sudah mulai ujian akhir, pastinya sudah nggak akan bahas hal nggak penting.” “Betul,” ucap Ratna senang ada yang membela dirinya “Apalagi setelah itu kita fokus sama masuk perguruan tinggi juga.” Vita menganggukkan kepalanya “Sebenarnya itu semua bukan alasan buat bicara, tap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status