Share

20. Aku Bisa Membunuhmu

“Apa sekarang kamu berbalik menyerangku?”

“Kenapa tidak? Aku memegang kepercayaan Mamamu. Semua bisa aku bongkar jika sewaktu-waktu kamu tidak menuruti permintaanku,” tandas Amarise menarik senyum puas.

Sementara ia masih bisa mengirup banyak oksigen, sedangkan napas Nic sudah memburu dengan kedua tangan terkepal. Kilatan amarah sangat jelas dari manik coklat, tapi Amarise tidak peduli.

Kedua tangan Nic mengepal kuat dengan rahang mengetat. “Sampai kapan kamu ingin menguji kesabaranku, Amarise Damaswara?”

Amarise menepis ketakutan dan rasa nyeri setiap Nic melupakan panggilan khusus untuknya. Ia mendongak sengit dan menjawab, “Aku tidak mungkin bisa membuatmu membalas cintaku selagi perempuan itu masih mengirup udara yang sama dengan kita.”

“Jadi, aku akan menggunakan banyak cara agar kamu selalu melihatku, bersamaku dan luluh padaku,” desisnya mengabaikan tatapan menusuk Nic.

Pria itu berjalan mendekat penuh intimidasi. Amarise menahan gugup dan wajah yang ingin memucat. Sebaik mungk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status