Share

26. Kamu Sangat Cantik

Amarise merasakan gugup di antara momen sakral sejak ia memasuki gereja. Para tamu undangan terbatas dan tanpa media, tidak mengurangi rasa sedih dan bahagia Amarise. Seharusnya di antara kenalan keluarga Isaac, ada perwakilan dari pihak Amarise. Tapi orangtua pun tidak ada dan membuat dirinya teramat sedih.

Ia sudah berusaha meredam air mata sedari awal. Namun, air mata Amarise luluh saat di antara ia dan Nic mengucapkan janji suci. Ia menangis, tidak terbesit jika ini adalah pernikahan sandiwara dengan intonasi dan kalimat Nic yang teramat menyentuh.

“Aku akan selalu menjagamu,” bisik Nic mengakhiri ciuman pasangan suami istri, lalu mengusap lembut kedua pipi Amarise yang basah oleh air mata.

Sorot mata dan kalimat lembut itu seolah meminta Amarise menggali lebih jauh. Ia merasa jika ucapan itu bukanlah kalimat yang dilakukan atas dasar sandiwara. Perasaan haru melingkupi Amarise dan berharap ia tidak salah mengartikan ucapan Nic tadi.

Keluarga besar Nic melanjutkan pesta di hal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status