Share

22. Menikahi Keponakan Angkat

Kedua kelopak mata Nic terpejam sejenak. Tangis Amarise mengisi keheningan yang sudah terasa mencekam. Nic terpojokkan untuk tuduhan beberapa menit lalu. Ia disidang, tidak bisa memiliki kesempatan lain untuk membela diri selain mengambil satu keputusan, “Aku akan menikahi Amarise.”

Ruang kerja Nic hening sempurna. Kedua tangan pria itu mengepal kuat di sisi tubuh, sudah membalut tubuh atletisnya dengan kemeja putih dan celana hitam bahan.

Namun, penampilan acakannya memang sangat mendominasi, membaur tatapan letih Nic. “Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas perbuatanku tadi,” tambahnya.

Sontak sorot tajam dan kalimat makian yang diterima Nic berubah menjadi sorot teduh. Kedua bibir wanita yang berdiri di hadapan Nic tertarik perlahan, “Itu baru anakku! Kamu memang harus bertanggungjawab sudah melecehkan anak perempuan keduaku,” tandas Nyonya Isaac.

“Ayo, Nak. Tinggalkan sebentar Nic dan Amarise di sini. Mereka butuh bicara dan aku harus membasuh wajahku. Untung saja putra semata way
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status