Share

24. Ciuman di Danau Mansion

Jantung Amarise berdegup kuat. Kedua sudut bibirnya masih tertarik, membentuk lengkungan bahagia. Telapak tangan kanan dan kirinya bertumpu memegang bahu Nic, membiarkan pria itu menggowes sepeda di sekitar area mansion.

Area luas ini tidak pernah Amarise sisir. Ia hanya lewat saat berada di dalam mobil, bukan dalam momen manis seperti ini. “Kita akan duduk di sana?!” tanya Amarise sedikit menaikkan volume suara.

Tatapannya mengarah pada danau buatan, cukup luas dengan warna cantik yang memperlihatkan perbukitan jarak jauh. Matanya berbinar senang mendapati jalur Nic menuju ke sana. “Ya. Di sana tempat yang tepat untuk beristirahat,” balas pria itu.

“Aku pikir kamu akan mengajakku bersepeda.”

“Menurutmu ini bukan bersepeda?” tanya balik Nic datar, masih dengan menggowes.

Bibir Amarise mengerucut. “Dua sepeda. Bukan satu untuk berdua,” jelasnya setengah kesal.

Nic mengedik sekilas. “Aku hanya memiliki satu sepeda. Tidak berniat mengoleksi, kecuali untuk mobil dan motor.”

Amarise mencib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status