“Kau mau membeli putriku untuk semalam?” ucap pria setengah baya pada temannya di halte bus. “Berapa?” “30 juta.” “Kau gila! Mahal sekali.” pekiknya. Pria itu terkekeh. “Ah, kau tidak tau saja. Dia ini istimewa.” “Apa istimewanya?” “Masih perawan,“ bisiknya. Dijual oleh Ayah angkat, diratukan oleh CEO mesum--Michael, membuat Sahira tak bisa lari kemanapun, sebab Michael tak akan pernah melepaskannya. Bagaimana nasib Sahira ditangan Michael yang mesum sekaligus kejam?
View MorePagi hari di kantor Michael dimulai dengan suasana yang lebih sepi dari biasanya. Michael duduk di belakang meja kerjanya, sibuk membaca laporan keuangan perusahaan. “Em, yang ini bagus ....”“Yang ini sudah ada peningkatan.”“Yang ini mulai naik kembali,” gumam Michael, sambil memainkan pena dijari-nya.Meskipun kejadian beberapa hari terakhir cukup membuatnya frustrasi, dia tetap harus menjaga fokus pada bisnisnya.Tak berselang lama ....Tok! Tok!Pintu ruangannya diketuk sebelum akhirnya terbuka. Lucas masuk dengan ekspresi serius, namun ada sedikit senyum di sudut bibirnya.“Apa?” tanya Michael tanpa mengangkat wajahnya dari laporan.Lucas melangkah mendekat, meletakkan sebuah undangan berwarna hitam dan emas di atas meja Michael. “Ini undangan dari investor ternama, Andrew Donovan. Dia mengadakan acara eksklusif di pulau pribadinya akhir pekan ini. Kau diundang.”Michael melirik undangan itu sekilas. “Aku sibuk.”Lucas mendesah, sudah menduga jawaban itu. “Bos, ini bukan sekada
Lucas dan Olivia sedang berada di sudut ruangan, berbicara dengan suara pelan, sesekali saling menyentuh dengan mesra.“Iihhh, liat ke arah sana.”“Kalo ada wanita cantik di depanku, ngapain aku harus liat ke arah lain, hem?”Tatapan menggoda dari Lucas membuat Olivia tersenyum malu-malu, sementara tangannya memainkan ujung dasi pria itu.“Nanti lagi ya? Aku udah kecanduan sayang ....” Lucas mendekat, kemudian memeluk Olivia dengan erat, menaruh kepalanya di ceruk leher Olivia.“Eummhh, tubuhmu wangi.”Michael baru saja tiba dan melangkah masuk ke ruangannya. Dia merasa lelah setelah semalaman tidak bisa tidur, pikirannya dipenuhi berbagai strategi bisnis, dan—entah kenapa—sosok Alexa juga terus mengganggunya. Kriet!Begitu dia membuka pintu, pandangannya langsung tertuju pada Lucas dan Olivia yang sedang tenggelam dalam dunia mereka sendiri.“Ah, pelan-pelan, Pak ....” Olivia meringis. Tidak menyadari kehadiran Michael.Michael menegakkan tubuh, menarik napas panjang, lalu berdehem
Keesokan harinya.Alexa duduk di belakang meja kerjanya, menatap layar laptop dengan sorot mata dingin. Ia baru saja menerima laporan dari Albert mengenai langkah selanjutnya untuk menghancurkan citra Michael. Kali ini, ia akan menggunakan media.Michael selama ini dikenal sebagai pengusaha yang dingin dan berwibawa, tetapi Alexa tahu sisi lemahnya. Dia akan membocorkan "skandal" yang bisa menghancurkan reputasinya. Michael suka bermain wanita, bahkan berbuat mesum dengan sekretarisnya. Sama seperti saat bersama dirinya dulu.Albert juga sudah menyusun berita palsu tentang penyalahgunaan dana di salah satu perusahaan milik Michael.“Begitu berita ini tersebar, Michael tidak akan bisa berkutik,” gumam Alexa sambil tersenyum puas.Albert mengangguk. “Aku sudah menghubungi beberapa media. Berita akan mulai menyebar dalam satu jam.”Alexa menyandarkan tubuhnya ke kursi, menikmati kemenangan yang sudah ada di depan mata.“Inilah saatnya, kehancuran yang kutunggu-tunggu selama ini.”Alexa
Michael duduk di kursi panjang ruang rapat, dikelilingi oleh para pebisnis berpengaruh dari berbagai industri. Ia tidak bersemangat menghadiri pertemuan ini, apalagi setelah insiden kebakaran yang merugikan perusahaannya. Namun, sebagai CEO, ia harus tetap profesional.Di seberangnya, Alexa duduk dengan percaya diri, mengenakan gaun formal berwarna biru tua yang mempertegas wibawanya. Rambut panjangnya ditata rapi, riasan wajahnya sempurna. Dia tampak seperti seorang ratu di tengah pertemuan bisnis, memancarkan aura kuat yang tidak bisa diabaikan.Michael melirik ke arahnya sekilas. Ada sesuatu tentang wanita ini yang terus mengusik pikirannya. Tidak hanya karena cara bicaranya yang tegas dan licik, tetapi juga karena ia memiliki daya tarik yang aneh—sesuatu yang mengingatkannya pada ... Sahira.Ah, sial.Lagi-lagi wanita itu muncul dalam pikirannya.“Baiklah, kita mulai rapat hari ini,” suara seorang moderator menggema di ruangan. “Kita akan membahas proyek besar antara perusahaan-pe
Pukul 23:00.Malam telah larut, tetapi Alexa masih terjaga. Duduk di tepi ranjangnya yang luas, dia memandangi pantulan dirinya di cermin besar di seberang kamar. Jemarinya secara refleks menyentuh bibirnya. Bayangan kejadian siang tadi kembali memenuhi pikirannya.Michael menciumnya … dan dia malah membalasnya.Ahh!Yang lebih parah, dia malah mendesah saat tangan kekar Michael meremas salah satu gunung kembarnya.Alexa memejamkan mata sejenak, merasakan kembali sensasi hangat di bibirnya, aroma khas Michael yang maskulin, dan tatapan matanya yang begitu menusuk. “Emmhh ....”Bisakah dia melawan gairah liar seorang Michael lagi? Rasa rindu yang selama ini dia tekan mulai merayap naik ke permukaan, mengganggu pertahanannya.“Tidak.”Dia menggeleng kuat, mengusir kenangan itu dari benaknya. Ini bukan tentang cinta. Tidak ada cinta lagi. Hanya dendam yang harus dia jalankan sampai tuntas.Alexa mengembuskan napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Namun, ketukan di pintu mengalihka
Ruangan itu kembali sunyi setelah insiden kopi tadi. Olivia sudah kembali ke mejanya di luar, sementara Alexa berusaha membersihkan noda di roknya dengan tisu basah.Michael menyandarkan punggung ke kursinya, menyilangkan tangan di dada sambil menatap Alexa dengan ekspresi penuh pertimbangan.Dia masih penasaran dengan wanita ini.Sebuah ide muncul di kepalanya.Dengan nada santai, Michael berdehem, Ekhhmm! “Olivia memang asisten pribadi yang luar biasa.”Alexa yang sedang sibuk dengan roknya langsung mendongak.Michael melanjutkan, "Dia bukan hanya asisten yang cekatan, tapi juga perhatian. Lihat saja tadi, dia sampai panik karena menumpahkan kopi padamu. Aku jadi ingat, dulu dia juga pernah membantuku menyiapkan presentasi semalaman. Dia benar-benar bisa diandalkan."Alexa diam sejenak.Michael memperhatikannya dengan seksama.Reaksi apa yang akan wanita itu tunjukkan?Alexa berusaha tetap tenang, tapi rahangnya sedikit mengeras. "Hmph, memangnya itu sesuatu yang istimewa?" ucapny
Suasana di ruang kerja Michael sangat hening. Hanya terdengar suara keyboard yang diketik. Lampu gantung kristal menerangi meja besar di tengah ruangan, di mana Michael dan Alexa duduk berdampingan, mengerjakan proyek bersama.Michael bersandar di kursinya, sesekali melirik layar laptop, tapi perhatiannya terusik oleh sesuatu yang jauh lebih menarik—wanita di sampingnya.Alexa tampak fokus. Rambut panjangnya tergerai dengan elegan, beberapa helai jatuh di depan wajahnya. Dia sibuk membaca dokumen, ujung jarinya menelusuri baris-baris teks dengan gerakan anggun.Michael menggigit bibirnya. Ah, sial ... Dia benci mengakuinya, tapi wanita ini terlalu menggoda, bahkan tanpa usaha.Gaun kerja yang dikenakan Alexa tidak terlalu mini, tapi tetap saja lekuk tubuhnya jelas terlihat, terutama ketika dia sedikit bersandar ke depan.Michael mengalihkan pandangan, menekan tombol telepon di mejanya."Olivia, buatkan aku dua kopi," perintahnya.Alexa menoleh tajam. "Aku tidak suka kopi," ucapnya c
Mobil melaju kembali dengan kecepatan stabil, suasana di dalamnya dipenuhi keheningan yang aneh. Alexa menatap lurus ke depan, tetapi sudut matanya terus mengawasi ekspresi Michael yang terlihat tenggelam dalam pikirannya sendiri.Dia masih bisa merasakan tatapan pria itu di penjual jagung bakar tadi. Tatapan yang penuh nostalgia, seakan Michael baru saja terlempar kembali ke masa lalu.Sahira.Alexa tahu nama itu pasti yang ada di kepala Michael saat ini."Sepertinya kau sedang mengingat sebuah kenangan?" Alexa akhirnya membuka suara, terdengar sedikit mengejek, meskipun dalam hatinya ada sesuatu yang berdesir tak nyaman.Eh!Michael tersentak kecil, seakan baru sadar bahwa dia tidak sedang sendirian. Pria itu menghela napas panjang, kemudian tersenyum tipis—senyum yang tak sampai ke matanya."Kau benar," jawabnya, mengakui tanpa ragu.Alexa melirik sekilas, berusaha menyembunyikan debaran dalam dadanya."Kenangan seperti apa?" tanyanya ringan, meskipun jauh di dalam hatinya, dia tah
Setelah menyelesaikan pengecekan di lapangan, Alexa berjalan menuju mobilnya yang terparkir di sisi jalan. Namun, saat sopir pribadinya hendak menyalakan mesin, dia merasakan sesuatu yang aneh."Nona, ban mobil bocor," lapor sopirnya setelah memeriksa roda depan.Alexa menghela napas panjang. "Ah, sial ..." gumamnya.Michael yang sudah bersiap masuk ke dalam mobilnya, melirik ke arah Alexa. "Ada masalah?" tanyanya santai."Ban mobilku bocor."Michael menyeringai. "Sepertinya kau harus ikut denganku ke kantor."Alexa mendelik. "Aku bisa menunggu mobil pengganti.""Tentu saja," ujar Michael dengan nada menggoda. "Tapi itu akan memakan waktu. Kau tidak ingin buang-buang waktu, kan? Lagipula, kita akan ke tempat yang sama."Alexa diam sejenak, menimbang-nimbang. Dia enggan berada satu mobil dengan Michael terlalu lama, tapi dia juga tidak bisa membuang waktu hanya untuk menunggu mobil lain.Akhirnya, dia mengangguk. "Baiklah."Sopir Alexa membuka pintu belakang untuknya, tetapi sebelum Al
“Kau mau membeli putriku untuk semalam?” ucap pria setengah baya pada temannya di halte bus.“30 juta.”“Kau gila! Mahal sekali.” pekiknya.Pria itu terkekeh. “Ah, kau tidak tau saja. Dia ini istimewa.”“Apa istimewanya?”“Masih perawan,“ bisiknya.“Ah, tidak, itu terlalu mahal.” Protes pria kedua, berniat untuk pergi.“Eitts, janganlah buru-buru begitu. Bagaimana kalau 25 juta?”Pria di depannya tampak menimbang. “Em, 10 juta?”“Cih, itu terlalu murah. Anakku itu berbeda, dia sangat cantik, kulitnya putih, tubuhnya seksi. Rugi sekali aku menjualnya padamu hanya sepuluh juta. Pergilah!”Percakapan dua pria gila wanita tak luput dari pendengaran Michael yang tak jauh dari sana. Seorang CEO ternama di perusahaan 'Horisson Steel' itu hanya berdecih. Mendengar seorang ayah yang tega menjual putrinya sendiri.Namun dia juga penasaran dengan putri yang katanya sangat cantik. Michael akhirnya mendekat ke arah pria tua yang terlihat kesal tersebut.“Em, permisi ... aku tadi tak sengaja menden...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments