Share

Masa lalu

Penulis: Rafasya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-07 07:40:10

“Ah, Pak, lepaskan! Aduh!”

Michael tidak menjawab, tapi malah menarik Sahira lebih dekat ke arahnya. Sahira merasa tidak nyaman dan berusaha melepaskan diri, tapi Michael terlalu kuat.

“Ah, nikm4t sekali.” pria itu langsung menggesekkan senjata miliknya dengan pant*t bahenol Sahira.

Sahira menggigit bibir, kala jemari Michael meremas bulatan indah miliknya.

“Pak ... kumohon jangan. Bukankah aku butuh waktu. Jangan sekarang, Pak.”

Michael mendesah pelan, napasnya mengenai leher Sahira. Sahira merasa bulu kuduknya berdiri, dia memberontak dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Michael.

Michael yang tak sabaran segera menurunkan resleting celananya, hal itu membuat Sahira semakin panik.

“Ahh, Pak ... jangan Pak, bagaimana kalau ada yang melihat kita!”

“Pak!”

“Ah, Pak, jangan! Ugh!”

Hening.

Sahira tertegun, dia segera menoleh ke samping, tak ada siapapun.

Hah?

Dia tersadar bahwa itu hanya khayalan. Saat ini, dirinya masih berada di ruangan kerja Michael, sendirian. Dia tidak sedang da
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eka Purnamasari
seru bgtttt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sakit tapi .... (21+)

    Sahira duduk di sudut transportasi umum, uangnya tak cukup untuk memesan taksi. Pagi ini penumpang begitu ramai, membuatnya menjadi canggung.Dan benar saja, tatapan beberapa penumpang yang duduk di sekitarnya membuatnya merasa tidak nyaman. Bisik-bisik pun mulai terdengar.“Lihat, rok sependek itu pagi-pagi. Mau ke mana dia?” seorang wanita tua berbisik pelan tapi sengaja dikeraskan.“Ya ampun, gak takut kedinginan apa?” sahut seorang ibu sambil memeluk anaknya erat, seolah Sahira adalah ancaman.“Zaman sekarang, kok, perempuan makin berani, ya. Mau cari perhatian siapa? Perhatian Bos?” kata seorang pria sambil melirik Sahira dari atas ke bawah.Mendengar itu, Sahira menunduk dalam-dalam, wajahnya memerah karena malu. Dengan cepat, ia meraih jaket di tasnya dan menutupinya ke paha. “Kenapa aku harus pakai rok ini tadi?” gumamnya pelan, hampir menangis.Dia menggigit bibirnya, mencoba mengabaikan suara-suara di sekitarnya. “Semoga cepat sampai,” batinnya, sambil memandangi jalanan di

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Rumah sakit

    Mereka masuk ke dalam gedung rumah sakit. Sesampai di sana, Michael langsung masuk ke dalam ruangan dokter tak perlu mengantri terlalu lama.Sahira yang merasa tak enak pada bagian anu-nya akibat kejadian di dalam taksi tadi, bergegas pamit pada Michael untuk ke toilet. "Pak, aku permisi dulu ke toilet dulu, ya," katanya.Michael mengangguk. Dia mengerti apa yang terjadi pada Sahira. “Pergilah. Aku akan menunggu di sini. Jangan lama-lama."Sahira berjalan menuju toilet, merasa lega bisa melarikan diri sejenak dari Michael yang tiba-tiba berubah menjadi sangat mesum. Dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan bosnya itu.Sahira menghela napas, mencoba menetralkan perasaannya. “Ini gila! Bagaimana mungkin aku menikmatinya,” umpatnya sedikit frustrasi.“Aku harus segera melarikan diri sebelum dua minggu. Jangan sampai Pak Michael memperawaniku. Setelah mendapatkan gaji pertamaku, aku akan pergi.”Untung saja Sahira masuk di pertengahan bulan, kemungkinan gajinya dibayar setengah.“10 ju

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa dia?

    Michael mengetuk meja pelan, tanpa menoleh ke arah Sahira yang sibuk di mejanya. Setelah sakit dikepalanya mereda, dia langsung melanjutkan pekerjaannya daripada memilih beristirahat.“Sahira, tolong buatkan aku kopi? Aku butuh sesuatu yang panas untuk membantuku fokus,” ucapnya.Sahira segera berdiri. “Baik, Pak. Tunggu sebentar.”Dia bergegas menuju pantry, mengambil cangkir favorit Michael, lalu menyeduh kopi dengan hati-hati. “Em, sudah.”Setelah selesai, dia membawa kopi itu dengan langkah pelan, takut cairan hitam pekat itu tumpah. Tangannya memegang nampan erat-erat.Jangan sampai tumpah ...Jangan sampai tumpah ...Itu yang dia ucapkan di dalam hati berulang-ulang.Dia masuk ke dalam ruangan dengan senyum dibibirnya, untuk mengurangi rasa gugup. Sahira berdiri di depan meja Michael, tetapi mendadak tangannya bergetar. Entah karena gugup atau takut, cangkir kopi di atas nampan mulai goyah.“Cepat, taruh saja di meja,” perintah Michael tanpa menoleh, sibuk dengan dokumen di dep

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Salah remas

    “Lama tidak bertemu, Karin,” ucap Michael pelan.Tanpa ragu, Karin--wanita berpenampilan elegan dengan rambut cokelat bergelombang, mengenakan dress pas badan berwarna merah menyala itu menarik wajah Michael dan mencium bibirnya lagi. Ciuman itu cukup lama, penuh gairah, membuat Sahira yang duduk di pojok ruangan hanya bisa tertegun.Deg!Sahira menatap keduanya dengan mata membulat. Hatinya mendadak panas. “Bisa-bisanya mereka tidak melihat aku di sini!”Michael dan Karin seperti lupa bahwa ada orang lain di ruangan itu. Mereka terus berpelukan, berciuman penuh gairah dan suara decapan lidah mereka membuat Sahira semakin kesal.“Berlebihan sekali,” gumam Sahira dengan kesal. Dia mencebik, lalu berdehem keras hingga dahaknya rontok.“Ekhem!”Michael dan Karin akhirnya tersadar. Karin melepas pelukannya, menoleh ke arah Sahira dengan alis terangkat, sementara Michael hanya menghela napas kecil.“Mike, siapa dia?” tanya Karin, dia menelisik Sahira dari atas sampai bawah.Michael melirik

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Penyelamat

    Beberapa menit sebelumnya ...“David, belok kiri,” ucap Michael pada David, salah satu anak buahnya.“Tapi, Bos, bentar lagi kita sampai ke mansion.”“Aku bilang belok kiri,” jawab Michael dengan tegas. Entah kenapa, sejak tadi dia terus memikirkan Sahira.“Padahal baru saja bertemu pagi tadi, aku sudah merindukannya,” batinnya.Michael tersenyum kecil, dia terus memberi intrusksi pada David menuju ke tempat Sahira. David mendengus kesal saat melewati jalan kecil yang yang becek dan berlubang.“Bos, sebenarnya, kita mau kemana?”“Sudah, jangan banyak bicara. Ikuti saja arahanku.”“Hmm, baiklah.” dia segera menurut saja, daripada kena amukan Bos-nya.Michael duduk di dalam mobil dengan dada berdebar-debar. Tak biasanya dia merasakan firasat seperti ini, tapi bayangan Sahira terus saja menghantuinya. Mobil berhenti di sebuah jalan sempit di depan rumah kecil Sahira.“Bos, ini rumahnya?” tanya David sambil melirik bangunan kecil di depannya.Michael hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Gak pake dalaman

    “Ini salah satu apartemen kosong milik keluargaku. Kamu bisa tinggal di sini sementara.”“Em, sekali lagi terima kasih, Pak.”“Hmm, sama-sama.”Sahira masih terdiam di pintu apartemen mewah itu, matanya menyapu setiap sudut ruangan yang tampak begitu luas dan elegan. Tidak percaya, dia melihat semua jenis makanan yang enak-enak di atas meja makan.“Di rumah aku hanya makan Indomie.” dia merasa canggung sekaligus terharu."Sahira, aku harap kamu menyukainya,” kata Michael dengan lembut.Sahira terdiam, hampir tak tahu harus berbuat apa. Pikirannya bercampur aduk, antara rasa terima kasih yang dalam dan rasa tak percaya, dia masih hidup.Michael bukan hanya telah menyelamatkannya dari kebakaran, tetapi juga memberinya tempat tinggal yang nyaman.Tanpa berpikir panjang, Sahira mendekat dengan langkah cepat, lalu tanpa aba-aba, memeluk Michael dengan erat.Pelukan yang spontan membuat Michael terkejut, tubuhnya membeku sejenak, lalu ia menyadari maksud dari pelukan itu.“David! Keluar!” t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Remas dikit

    Sahira terbelalak melihat siapa yang berdiri di depan pintu.“Ka-kamu?”“Pak Michael, mau apa dia malam-malam begini?” ucapnya dalam hati.Sahira memang merindukan pria itu, tapi tak menginginkannya kalau datang ke sana.Michael berdiri di ambang pintu dengan jasnya yang sedikit berantakan, dasinya melonggar, dan wajahnya tampak lelah.“Ada apa, kenapa Bapak datang kemari?Tanpa aba-aba, Michael melangkah masuk, tangannya langsung menarik pinggang Sahira dan menutup pintu di belakang mereka.Klik!Sahira tersentak. Michael baru saja mengunci pintu apartemen.“Pak Michael, apa yang kau—”Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Michael sudah memeluknya erat. Tangan pria itu melingkar di pinggangnya, tubuhnya menekan lembut ke dada bidang Michael yang terasa hangat.“Aku merindukanmu,” bisik Michael di telinga Sahira.Deg!Sahira membeku.Jantungnya berdetak tak karuan, napasnya tercekat, dan otaknya seolah berhenti berpikir.Rindukah dia?Michael merindukannya?Ini gawat! Pria itu pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Seminggu lagi

    Sahira duduk di meja kerjanya, tersenyum kecil sambil menatap secangkir kopi yang baru saja ia buat untuk Michael. Entah kenapa, meski masih kesal dengan kejadian pagi tadi, memikirkan ekspresi Michael saat menerima kopi buatannya membuatnya merasa lebih baik.Dia menghela napas pelan, lalu kembali fokus pada pekerjaannya. Namun, baru beberapa detik, pintu ruangannya terbuka dengan kasar.Brak!Karin masuk tanpa mengetuk, senyum sinis menghiasi wajahnya.“Jadi, ini yang kamu lakukan di kantor? Membuat kopi untuk Michael seperti sekretaris murahan?” ejeknya.Sahira menatapnya tanpa ekspresi. “Kalau memang aku sekretaris, setidaknya aku lebih berguna daripada seseorang yang hanya bisa mengatur hidup orang lain.”Wajah Karin menegang sejenak, tapi dengan cepat dia kembali tersenyum sinis. “Kamu percaya diri sekali, ya? Aku penasaran, apakah Michael benar-benar menyukai kopimu?”Sahira tidak menanggapi. Dia tahu, Karin tidak akan puas sebelum merasa menang.Tak berselang lama, pintu kemb

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09

Bab terbaru

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Dipecat

    “Siapa kamu?” tanya Evelyn menatap Sahira dengan tajam.“A-aku sekretaris Pak Michael, Nyonya Bos.”“Kenapa kamu tidak menyambutku?” Evelyn merasa terhina saat salah satu pegawai putranya tak menghormati dirinya.“Maaf, Nyonya, tadi aku hanya mengikuti perintah Pak Michael untuk tidak melakukan apapun.”“Wah ... kurang ajar sekali dirimu, ya. Ongkang-ongkang kaki di perusahaan anakku.”Sahira menunduk dalam-dalam. Ia bisa merasakan tatapan tajam Evelyn menelisiknya dari atas hingga bawah, seolah menelanjangi harga dirinya di depan semua orang.Evelyn menyipitkan mata, lalu mendekat selangkah, ekspresi wajahnya berubah seketika—seakan-akan ada sesuatu yang baru ia sadari. Sudut bibirnya melengkung ke atas dalam seringai penuh ejekan.“Kok bisa putraku itu mempekerjakan pembantu menjadi sekretaris?”Hening. Suasana kantor mendadak sunyi, hanya desisan kecil dari beberapa karyawan yang tak bisa menahan keterkejutan mereka.Sahira mengangkat kepala, matanya melebar. “Pembantu?” gumamnya

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa kamu?!

    Sinar matahari yang hangat menembus jendela besar kamar, menyinari wajah Sahira yang masih terlelap dalam pelukan Michael. Pria itu sudah terjaga sejak beberapa menit yang lalu, tetapi dia enggan bergerak. Melihat Sahira tidur dengan wajah damai membuatnya merasa tenang.Namun, akhirnya dia memutuskan untuk membangunkan wanita itu. Dengan lembut, dia menyelipkan jemarinya ke rambut Sahira, menyibakkan beberapa helai yang jatuh ke wajahnya.“Sayang, bangun,” bisiknya.Sahira menggeliat pelan, “Engghh ... aku masih ngantuk, Mike.”“Ya sudah, kalau begitu tidur saja.”Sahira tersenyum, kemudian memejamkan mata kembali. Tak lama kemudian ...“Ughh!“ dia menggigit bibir saat sebuah tangan masuk ke dalam piyamanya.Sahira lekas membuka mata, kemudian menyingkirkan tangan Michael dari anu-nya.“Aku bangun, ternyata ini sudah siang.”“Permisi, Pak ...” Sahira segera menyingkap selimut, dan pergi menuju kamar mandi.Michael terkekeh, melihat wanitanya yang tiba-tiba saja berubah pikiran. Takut

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   BOM!

    Pintu utama tiba-tiba terbuka dengan kasar.Brakk!!Sahira terlonjak, jantungnya hampir melompat keluar karena terkejut. Michael dengan refleks menariknya ke belakang, bersiap menghadapi siapa pun yang masuk.Namun, yang muncul adalah David, wajahnya terlihat sangat cemas dan napasnya juga memburu.“Boss! Ini gawat!” serunya sambil berjalan cepat ke arah Michael.Michael mengerutkan kening. “Apa yang terjadi?”David melirik sekilas ke arah Sahira, seolah ragu untuk berbicara di depannya.Michael mendesah. “Katakan saja.”“Ada kiriman bom di jalan utama dekat mansion. Kita harus segera bertindak sebelum terlambat!”Deg!Sahira menahan napas, membelalak kaget. “B-Bom?”Michael mengumpat pelan. Rahangnya menegang, lalu menoleh ke arah Sahira yang masih terlihat kebingungan.“Sahira, dengarkan aku baik-baik.” Michael menggenggam bahu gadis itu dengan kedua tangannya. “Kamu tidak perlu khawatir. Aku akan menangani ini. Tapi aku ingin kamu tetap aman di sini.”Sahira menatapnya dengan cemas

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Masalah baru

    Michael menginjak rem dengan kasar di depan gedung apartemen Sahira. Mobilnya berhenti mendadak, ban mengeluarkan suara mencicit tajam di aspal. Detak jantungnya berdegup kencang, bukan karena kecepatan yang barusan ia tempuh, tapi karena ketakutan yang mulai merayapi pikirannya.Tanpa membuang waktu, ia melepas sabuk pengaman, membuka pintu, dan melangkah dengan tergesa ke dalam gedung.Saat tiba di lobi, dia menyapu pandangan ke sekeliling. Tidak ada tanda-tanda ibunya. Itu pertanda baik.Dia bergegas menuju lift, menekan tombol dengan tidak sabar. Namun, lift masih berada di lantai atas.“Sial,” gumamnya.Tanpa pikir panjang, Michael berlari menaiki tangga darurat dua anak tangga sekaligus. Nafasnya memburu, tapi dia tidak peduli. Yang terpenting adalah sampai ke Sahira sebelum ibunya.Setelah beberapa menit akhirnya dia tiba di depan pintu apartemen Sahira. Michael tidak mengetuk, langsung memutar kenop pintu yang memang tidak terkunci dan masuk ke dalam dengan cepat.Sahira yang

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kedatangan Evelyn

    Karin duduk di sofa apartemennya dengan tubuh yang terasa lelah. Perjalanan dari Pulau Hidden Gem benar-benar menguras energinya, tapi bukan itu yang paling mengganggunya. Rasa cemburu yang menggerogoti hatinya jauh lebih menyakitkan daripada kelelahan fisik.Dia menyesap kopi hangat yang baru saja dibuat, mencoba menenangkan pikirannya. Matanya menatap kosong ke jendela, memperhatikan pemandangan kota yang bising di siang hari.Dia tertawa kecil, sambil menatap layar ponselnya. Membayangkan Sahira ketakutan, apalgi sampai tak bisa tidur dengan nyenyak. Wanita itu pasti merasa terancam, berpikir ada seseorang yang mengawasinya. Tiba-tiba ....BRAK!Pintu apartemennya terbuka lebar dengan kasar.Karin tersentak, nyaris menjatuhkan cangkir kopinya. Matanya melebar saat melihat siapa yang berdiri di ambang pintu.Pria itu berdiri di sana dengan wajah gelap, matanya menyala penuh amarah. Rahangnya mengeras, memperlihatkan betapa marahnya dia saat ini.Namun, alih-alih panik, Karin justru

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Obok-obok di kantor 21+

    “Si-siapa kamu?!”Tak lama kemudian ...TING!Ponselnya berbunyi lagi.[Sahira, buka pintunya. Aku antar makanan.] David.Hufftt!“Syukurlah itu Pak David, aku sangat takut sekali.”Sahira menepuk dahinya sendiri saat sadar, kalau lampu apartemen mati karena memang sedang ada perbaikan. Jantungnya yang sempat berdetak kencang mulai tenang, meskipun rasa takutnya belum sepenuhnya hilang.Kriet.Pintu terbuka.David berdiri di sana dengan kantong makanan di tangan. “Kenapa wajahmu pucat begitu?” tanyanya heran.Sahira menelan ludah, lalu menggeleng pelan. “Eng ... cu-cuma kaget aja.”“Oh, ini makanan untukmu. Bos yang mengirimkannya.”“Terima kasih.”Sahira segera menutup pintu dan menguncinya.Dia berpikir.Kalau semuanya cuma kebetulan ... lalu siapa yang mengirim pesan tadi?Namun, dia berusaha mengabaikan semuanya.“Mungkin aku cuma capek dan terlalu paranoid,” pikirnya.Sahira meletakkan kantong makanan di meja dapur, membuka isinya sekilas, lalu memutuskan untuk langsung tidur. Ra

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa kamu?

    Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam yang terasa begitu panjang, jet pribadi yang ditumpangi Michael, Sahira, dan Lucas akhirnya mendarat di landasan rahasia. Mesin pesawat perlahan meredup, tetapi rasa tegang di dalam kabin tidak berkurang sedikit pun.Michael menghela napas dalam-dalam, mencoba meredakan pikirannya yang masih cemas. Matanya tajam menatap ke luar jendela, memastikan semuanya aman sebelum akhirnya berdiri dari kursinya.Lucas bangkit lebih dulu, membuka pintu pesawat dan menuruni tangga dengan sigap. Beberapa anak buah kepercayaan Michael sudah berdiri menunggu di landasan. Mereka semua berpakaian serba hitam, wajah mereka serius dan waspada.Michael turun dengan langkah cepat, matanya langsung menyapu seluruh area. Dia tidak peduli dengan udara dingin yang menusuk kulitnya saat malam mulai menjelang. Yang ada di pikirannya hanya satu hal ... Sergio.“Di mana Sergio?” tanyanya tegas.Beberapa anak buahnya menunduk, tidak berani menatap langsung ke arah Michael.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sergio menghilang

    Jonathan berdiri di tepi balkon villa pribadinya di Pulau Hidden Gem, menatap laut lepas yang bergelombang di bawah langit senja. Angin berembus kencang, tapi itu tak cukup untuk meredam amarah yang berkobar di dalam dirinya.Tiba-tiba ...BRAK!Sebuah gelas kaca melayang dari tangannya, menghantam dinding dan pecah berkeping-keping di lantai.“KALIAN SEMUA BODOH!” suaranya menggema di dalam ruangan, membuat semua anak buahnya terdiam, tak berani mengangkat kepala.Beberapa pria berbadan kekar berdiri di hadapannya, kepalanya tertunduk merasa takut. Salah satu dari mereka, Diego, maju dengan wajah pucat. “Bos, kami sudah berusaha mengejar mereka, tapi Michael terlalu cepat. Lucas juga menutup semua akses ke pelabuhan. Kami kehilangan jejak mereka sebelum bisa menghentikannya.”Jonathan menggeram, meninju meja kayu di depannya hingga benda itu bergoyang keras.BUGH!“Kalian tahu berapa banyak uang yang telah aku keluarkan untuk memastikan mereka tak bisa kabur? Dan kalian malah membia

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Serangan Jonathan

    BRAK!Michael membuka pintu kamar Sahira dengan tergesa-gesa.“Sahira, cepat kemasi barang-barangmu, sekarang!”Sahira yang sedang duduk di tepi ranjang menoleh dengan kaget. “Apa? Kenapa mendadak sekali?”“Jangan banyak tanya. Kita harus pergi dalam 30 menit.”Nada suaranya Michael yang tegas, membuat Sahira mengangguk dan segera berdiri. Ia membuka lemari, mengambil pakaian dan memasukkannya ke koper tanpa banyak berpikir. Tangannya gemetar sedikit, merasakan ada sesuatu yang tidak beres.“Ya, Tuhan ... tolong selamatkan kami, apapun yang terjadi.”Sahira masih menatap Michael dengan sorot mata bingung. Tangannya menggenggam koper dengan erat, mencoba memahami situasi yang tiba-tiba berubah drastis.“Pak Michael, bisa tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?” tanyanya dengan suara sedikit bergetar.Michael tidak segera menjawab. Ia menatap wanita di hadapannya dengan mata sendu. Sesaat, hanya kesunyian yang mengisi ruangan. Sahira bisa merasakan hawa dingin yang menyelimuti pria

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status