Share

Seminggu lagi

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-02-09 12:42:02

Sahira duduk di meja kerjanya, tersenyum kecil sambil menatap secangkir kopi yang baru saja ia buat untuk Michael.

Entah kenapa, meski masih kesal dengan kejadian pagi tadi, memikirkan ekspresi Michael saat menerima kopi buatannya membuatnya merasa lebih baik.

Dia menghela napas pelan, lalu kembali fokus pada pekerjaannya. Namun, baru beberapa detik, pintu ruangannya terbuka dengan kasar.

Brak!

Karin masuk tanpa mengetuk, senyum sinis menghiasi wajahnya.

“Jadi, ini yang kamu lakukan di kantor? Membuat kopi untuk Michael seperti sekretaris murahan?” ejeknya.

Sahira menatapnya tanpa ekspresi. “Kalau memang aku sekretaris, setidaknya aku lebih berguna daripada seseorang yang hanya bisa mengatur hidup orang lain.”

Wajah Karin menegang sejenak, tapi dengan cepat dia kembali tersenyum sinis. “Kamu percaya diri sekali, ya? Aku penasaran, apakah Michael benar-benar menyukai kopimu?”

Sahira tidak menanggapi. Dia tahu, Karin tidak akan puas sebelum merasa menang.

Tak berselang lama, pintu kemb
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kamu takut padaku?

    Sahira duduk di meja kerjanya dengan hati yang masih gelisah. Tangannya menggenggam pulpen, tapi pikirannya melayang ke percakapan Michael dan Lucas yang tak sengaja dia dengar.Michael ingin dia ikut ke Pulau Hidden Gem? Sedangkan waktu dia untuk mempersiapkan diri sudah habis.Dan di sana, dia harus menyerahkan keperawanannya pada pria itu.Sahira menggigit bibirnya, mencoba mengusir rasa cemas yang menggelayuti pikirannya. Dia tidak bisa membiarkan ini terjadi. Tidak boleh.Tapi bagaimana cara menolaknya tanpa membuat Michael curiga?Tak berselang lama, sebuah ketukan di pintu mengagetkannya.Tok! Tok!Jantungnya langsung berdegup lebih cepat.Apa itu Michael?Pintu terbuka, tak lama kemudian sosok yang muncul adalah Lucas. Pria itu menyeringai lebar sambil melangkah masuk tanpa menunggu izin.“Sahira,” sapanya santai.Sahira mencoba menyembunyikan rasa gugupnya. “Ada yang bisa saya bantu, Pak Lucas?”Lucas menutup pintu di belakangnya, lalu menyandarkan tubuhnya ke meja kerja di d

    Last Updated : 2025-02-09
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   On4ni!

    Malam Hari.Di dalam ruang kerja, Michael duduk dengan ekspresi serius, menatap layar besar yang menampilkan rekaman CCTV rumahnya.Di sampingnya, David berdiri dengan tangan bersedekap, ikut memperhatikan setiap sudut rumah yang terekam di layar.“Ada yang mencurigakan,” gumam Michael, matanya menyipit.David mengangguk. “Aku juga melihatnya, Bos. Seseorang baru saja menyelinap ke pekarangan belakang. Gerakannya sangat hati-hati, sepertinya sudah berpengalaman.”Michael mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja, lalu menggerakkan mouse untuk memperbesar tampilan. Sosok berpakaian serba hitam itu tampak berjongkok di dekat salah satu jendela, seperti sedang mencari celah untuk masuk.“Siapkan orang-orang kita,” perintah Michael tegas. “Kita cegah dia sebelum bertindak lebih jauh.”David segera menghubungi tim keamanan. Dalam hitungan detik, beberapa orang sudah bersiap di titik-titik strategis.Michael tidak menunggu lebih lama. Dengan langkah tenang, ia keluar dari ruangannya dan berjalan m

    Last Updated : 2025-02-09
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Terlambat

    Sahira bangun di pagi hari. Dia meregangkan badan, kemudian menoleh ke arah ponselnya yang tergeletak di atas meja. Terdapat 1 pesan masuk. Dia segera membukanya. Deg!Alangkah terkejutnya dia saat membaca chat dari Michael 30 menit yang lalu. Dan sekarang jam 8 pagi.[Hari ini kita ada meeting jam 7:30, jangan sampai terlambat.]“Astaga, aku kesiangan!” pekiknya. Dia langsung berlari menuju kamar mandi, membersihkan diri dengan cepat, lalu memakai asal pakaiannya. Sahira mendengus kesal saat melihat jalanan yang tampak sepi, tak ada taksi atau transportasi umum yang lewat.“Huh! Aku harus bagaimana? Pasti datang lebih lambat hari ini,” gumamnya.Dia mencoba mengubungi Michael untuk meminta maaf, tapi nomor Bos-nya itu tidak aktif.***Di kantor.Michael menatap kursi kosong di ruang meeting. Harusnya dia sudah sampai satu jam yang lalu. Apa yang membuat asisten pribadinya itu sampai terlambat?“Aku akan memberikan hukuman,” ucapnya dalam hati sambil mengepalkan tangan.Michael masi

    Last Updated : 2025-02-10
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa yang datang?

    Bruk!“Ah, maaf, aku tak sengaja.” Sahira langsung mendongak melihat siapa orang yang tak sengaja dia tabrak.“Em, Pak ...” dia langsung menunduk saat melihat Michael di depannya.“Pulang naik apa?” tanya Michael datar.“Na-naik taksi.”“Hari ini aku yang antar.”Mata Sahira membulat, dia lekas menggeleng, “Tidak perlu, Pak.”“Tidak boleh menolak.”“Em, baiklah ...” Sahira akhirnya menurut, dia tak mau kalau Michael marah-marah lagi. Sudah cukup dia kena semprot pagi tadi, sampai mendapatkan hukuman yang masih tanda tanya.Mereka berjalan menuju parkiran di mana mobil mewah milik Michael berada.Sahira meremas roknya. Dia memang pernah menaiki mobil itu saat rumahnya kebakaran tempo lalu. Tapi saat itu ada David diantara mereka, sedangkan sekarang? Ah ...Sahira sangat takut Michael akan mengobok-obok dirinya di dalam mobil.Michael membuka pintu mobil untuk Sahira. Namun, tiba-tiba terdengar suara benturan kecil di belakangnya.Bruk!Dia menoleh dan melihat Karin terhuyung setelah m

    Last Updated : 2025-02-10
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Hukuman kenikmatan

    Kriet!Pintu terbuka, menampakkan Michael di pintu apartemen.Huh! Sahira bernapas lega, dia pikir orang lain yang datang.“Cepat sekali. Kupikir siapa yang datang.”“Kenapa? Apa kau sedang menunggu orang lain?”Dia gelegapan sendiri, kemudian menggeleng, “Tidak, bukan begitu maksudku.”“Hmm.”Michael langsung memasuki apartemen Sahira tanpa dipersilahkan. Setiap langkahnya, menambah ketegangan dihati Sahira yang belum reda.Memang, saat pintu terbuka tadi, ekspresi Michael tidak menunjukkan keramahan sedikit pun. Wajahnya datar, seperti biasa, tapi kali ini terlihat seperti sedang menahan amarah.Sahira, yang sebelumnya berdiri di dekat meja, mendekat dengan langkah ragu. Jantungnya berdebar lebih cepat daripada sebelumnya, mencoba menenangkan diri, tapi sepertinya rasa gelisah itu semakin besar.Michael melepaskan jasnya dengan cepat dan melemparkannya ke atas kursi. Tanpa kata, dia melangkah lebih jauh ke dalam ruangan, menuju sofa besar yang ada di tengah apartemen Sahira. Tidak

    Last Updated : 2025-02-11
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pakai mulutmu

    “Aku sedang menstruasi, Pak.”APAH?“Jangan bercanda!” wajah Micahel tampak frustrasi.“Aku sedang tidak bercanda, Pak.” Sahira menggigit bibirnya, merasa takut. Sebelah tangannya meraih selimut lalu menutupi dadanya yang polos.Michael terdiam sejenak, menatap Sahira dengan ekspresi tak terbaca. Ucapannya barusan sukses membuat gairahnya meredup seketika.Dia menarik napas panjang, lalu bangkit dari posisi semula dan duduk di tepi ranjang. “Kenapa tidak bilang dari tadi?” tanyanya datar, menekan emosinya yang baru saja meluap.Sahira meneguk ludah, merasa bersalah karena telah membuat suasana menjadi canggung. “Aku … tak sempat. Bapak terlalu terburu-buru,” jawabnya pelan.Michael menoleh ke arah Sahira yang masih terbaring dengan napas sedikit tersengal. Dia menutup matanya sebentar, mencoba meredam gejolak dalam dirinya.Michael melirik ke arah bawah, di mana si gagah berada. Dia mendengus kesal. Kemudian ....“Kalau begitu, lakukan dengan cara lain.”Mata Sahira seketika membulat,

    Last Updated : 2025-02-11
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Berita mengejutkan

    Sesampai di parkiran, Michael menarik napas dalam, berusaha mengendalikan emosinya sebelum akhirnya menatap Sahira. “Aku akan mengantarkanmu pulang dulu ke apartemen. Setelah itu, aku harus pergi.”Sahira mengernyit, bingung dengan perubahan sikapnya yang mendadak serius. “Ada apa, Pak? Kenapa tiba-tiba ingin pergi?”Michael tidak langsung menjawab. Dia hanya menyalakan mesin mobil dan melajukan kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi dari biasanya.“Pak?” Sahira mencoba lagi, kini nada suaranya mengandung sedikit khawatir.Michael menghela napas, lalu berkata, “Aku tak bisa menjelaskannya sekarang. Ini urusan penting.”Sahira semakin curiga, tapi melihat ekspresi Michael yang tegang, dia memilih untuk tidak banyak bertanya.Mobil berhenti di depan apartemen Sahira. Michael menoleh padanya, matanya sedikit melunak. “Tetap di dalam. Jangan keluar sampai aku menghubungimu.”Sahira semakin bingung. “Pak, ini ada hubungannya dengan pekerjaan?”Michael tidak menjawab langsung. “Ya, semacam

    Last Updated : 2025-02-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Enak atau sakit?

    Sahira masih duduk di sofa, memainkan ponselnya dengan bosan.Tak berselang lama, terdengar suara pintu apartemen terbuka.Klik!Kepalanya segera menoleh, dan di sana berdiri sosok Michael dengan jas yang kini sudah dilepas, hanya menyisakan kemeja putih yang lengannya sedikit digulung.Langkahnya tenang, tapi sorot matanya tajam. Ada sesuatu dalam cara dia menatap Sahira yang membuat napas wanita itu sedikit tertahan.“Pak Michael.”Michael tidak langsung bicara. Dia berjalan mendekat, lalu berdiri di depan Sahira yang masih duduk di sofa.“Bosan?” tanyanya dengan suara pelan.Sahira menelan ludah. “E-emm … ya, sedikit.”Michael tersenyum miring, tapi matanya tetap menatap Sahira dengan intens. “Aku sudah bilang jangan keluar, kan?”Sahira mengerutkan kening. “Aku memang tidak keluar.”Michael berjongkok, kini sejajar dengannya. Wajah mereka hanya terpisah beberapa inci. Jari-jarinya terulur, menyelipkan helaian rambut Sahira ke belakang telinga dengan gerakan yang perlahan tapi penu

    Last Updated : 2025-02-12

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Dipecat

    “Siapa kamu?” tanya Evelyn menatap Sahira dengan tajam.“A-aku sekretaris Pak Michael, Nyonya Bos.”“Kenapa kamu tidak menyambutku?” Evelyn merasa terhina saat salah satu pegawai putranya tak menghormati dirinya.“Maaf, Nyonya, tadi aku hanya mengikuti perintah Pak Michael untuk tidak melakukan apapun.”“Wah ... kurang ajar sekali dirimu, ya. Ongkang-ongkang kaki di perusahaan anakku.”Sahira menunduk dalam-dalam. Ia bisa merasakan tatapan tajam Evelyn menelisiknya dari atas hingga bawah, seolah menelanjangi harga dirinya di depan semua orang.Evelyn menyipitkan mata, lalu mendekat selangkah, ekspresi wajahnya berubah seketika—seakan-akan ada sesuatu yang baru ia sadari. Sudut bibirnya melengkung ke atas dalam seringai penuh ejekan.“Kok bisa putraku itu mempekerjakan pembantu menjadi sekretaris?”Hening. Suasana kantor mendadak sunyi, hanya desisan kecil dari beberapa karyawan yang tak bisa menahan keterkejutan mereka.Sahira mengangkat kepala, matanya melebar. “Pembantu?” gumamnya

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa kamu?!

    Sinar matahari yang hangat menembus jendela besar kamar, menyinari wajah Sahira yang masih terlelap dalam pelukan Michael. Pria itu sudah terjaga sejak beberapa menit yang lalu, tetapi dia enggan bergerak. Melihat Sahira tidur dengan wajah damai membuatnya merasa tenang.Namun, akhirnya dia memutuskan untuk membangunkan wanita itu. Dengan lembut, dia menyelipkan jemarinya ke rambut Sahira, menyibakkan beberapa helai yang jatuh ke wajahnya.“Sayang, bangun,” bisiknya.Sahira menggeliat pelan, “Engghh ... aku masih ngantuk, Mike.”“Ya sudah, kalau begitu tidur saja.”Sahira tersenyum, kemudian memejamkan mata kembali. Tak lama kemudian ...“Ughh!“ dia menggigit bibir saat sebuah tangan masuk ke dalam piyamanya.Sahira lekas membuka mata, kemudian menyingkirkan tangan Michael dari anu-nya.“Aku bangun, ternyata ini sudah siang.”“Permisi, Pak ...” Sahira segera menyingkap selimut, dan pergi menuju kamar mandi.Michael terkekeh, melihat wanitanya yang tiba-tiba saja berubah pikiran. Takut

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   BOM!

    Pintu utama tiba-tiba terbuka dengan kasar.Brakk!!Sahira terlonjak, jantungnya hampir melompat keluar karena terkejut. Michael dengan refleks menariknya ke belakang, bersiap menghadapi siapa pun yang masuk.Namun, yang muncul adalah David, wajahnya terlihat sangat cemas dan napasnya juga memburu.“Boss! Ini gawat!” serunya sambil berjalan cepat ke arah Michael.Michael mengerutkan kening. “Apa yang terjadi?”David melirik sekilas ke arah Sahira, seolah ragu untuk berbicara di depannya.Michael mendesah. “Katakan saja.”“Ada kiriman bom di jalan utama dekat mansion. Kita harus segera bertindak sebelum terlambat!”Deg!Sahira menahan napas, membelalak kaget. “B-Bom?”Michael mengumpat pelan. Rahangnya menegang, lalu menoleh ke arah Sahira yang masih terlihat kebingungan.“Sahira, dengarkan aku baik-baik.” Michael menggenggam bahu gadis itu dengan kedua tangannya. “Kamu tidak perlu khawatir. Aku akan menangani ini. Tapi aku ingin kamu tetap aman di sini.”Sahira menatapnya dengan cemas

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Masalah baru

    Michael menginjak rem dengan kasar di depan gedung apartemen Sahira. Mobilnya berhenti mendadak, ban mengeluarkan suara mencicit tajam di aspal. Detak jantungnya berdegup kencang, bukan karena kecepatan yang barusan ia tempuh, tapi karena ketakutan yang mulai merayapi pikirannya.Tanpa membuang waktu, ia melepas sabuk pengaman, membuka pintu, dan melangkah dengan tergesa ke dalam gedung.Saat tiba di lobi, dia menyapu pandangan ke sekeliling. Tidak ada tanda-tanda ibunya. Itu pertanda baik.Dia bergegas menuju lift, menekan tombol dengan tidak sabar. Namun, lift masih berada di lantai atas.“Sial,” gumamnya.Tanpa pikir panjang, Michael berlari menaiki tangga darurat dua anak tangga sekaligus. Nafasnya memburu, tapi dia tidak peduli. Yang terpenting adalah sampai ke Sahira sebelum ibunya.Setelah beberapa menit akhirnya dia tiba di depan pintu apartemen Sahira. Michael tidak mengetuk, langsung memutar kenop pintu yang memang tidak terkunci dan masuk ke dalam dengan cepat.Sahira yang

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kedatangan Evelyn

    Karin duduk di sofa apartemennya dengan tubuh yang terasa lelah. Perjalanan dari Pulau Hidden Gem benar-benar menguras energinya, tapi bukan itu yang paling mengganggunya. Rasa cemburu yang menggerogoti hatinya jauh lebih menyakitkan daripada kelelahan fisik.Dia menyesap kopi hangat yang baru saja dibuat, mencoba menenangkan pikirannya. Matanya menatap kosong ke jendela, memperhatikan pemandangan kota yang bising di siang hari.Dia tertawa kecil, sambil menatap layar ponselnya. Membayangkan Sahira ketakutan, apalgi sampai tak bisa tidur dengan nyenyak. Wanita itu pasti merasa terancam, berpikir ada seseorang yang mengawasinya. Tiba-tiba ....BRAK!Pintu apartemennya terbuka lebar dengan kasar.Karin tersentak, nyaris menjatuhkan cangkir kopinya. Matanya melebar saat melihat siapa yang berdiri di ambang pintu.Pria itu berdiri di sana dengan wajah gelap, matanya menyala penuh amarah. Rahangnya mengeras, memperlihatkan betapa marahnya dia saat ini.Namun, alih-alih panik, Karin justru

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Obok-obok di kantor 21+

    “Si-siapa kamu?!”Tak lama kemudian ...TING!Ponselnya berbunyi lagi.[Sahira, buka pintunya. Aku antar makanan.] David.Hufftt!“Syukurlah itu Pak David, aku sangat takut sekali.”Sahira menepuk dahinya sendiri saat sadar, kalau lampu apartemen mati karena memang sedang ada perbaikan. Jantungnya yang sempat berdetak kencang mulai tenang, meskipun rasa takutnya belum sepenuhnya hilang.Kriet.Pintu terbuka.David berdiri di sana dengan kantong makanan di tangan. “Kenapa wajahmu pucat begitu?” tanyanya heran.Sahira menelan ludah, lalu menggeleng pelan. “Eng ... cu-cuma kaget aja.”“Oh, ini makanan untukmu. Bos yang mengirimkannya.”“Terima kasih.”Sahira segera menutup pintu dan menguncinya.Dia berpikir.Kalau semuanya cuma kebetulan ... lalu siapa yang mengirim pesan tadi?Namun, dia berusaha mengabaikan semuanya.“Mungkin aku cuma capek dan terlalu paranoid,” pikirnya.Sahira meletakkan kantong makanan di meja dapur, membuka isinya sekilas, lalu memutuskan untuk langsung tidur. Ra

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa kamu?

    Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam yang terasa begitu panjang, jet pribadi yang ditumpangi Michael, Sahira, dan Lucas akhirnya mendarat di landasan rahasia. Mesin pesawat perlahan meredup, tetapi rasa tegang di dalam kabin tidak berkurang sedikit pun.Michael menghela napas dalam-dalam, mencoba meredakan pikirannya yang masih cemas. Matanya tajam menatap ke luar jendela, memastikan semuanya aman sebelum akhirnya berdiri dari kursinya.Lucas bangkit lebih dulu, membuka pintu pesawat dan menuruni tangga dengan sigap. Beberapa anak buah kepercayaan Michael sudah berdiri menunggu di landasan. Mereka semua berpakaian serba hitam, wajah mereka serius dan waspada.Michael turun dengan langkah cepat, matanya langsung menyapu seluruh area. Dia tidak peduli dengan udara dingin yang menusuk kulitnya saat malam mulai menjelang. Yang ada di pikirannya hanya satu hal ... Sergio.“Di mana Sergio?” tanyanya tegas.Beberapa anak buahnya menunduk, tidak berani menatap langsung ke arah Michael.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sergio menghilang

    Jonathan berdiri di tepi balkon villa pribadinya di Pulau Hidden Gem, menatap laut lepas yang bergelombang di bawah langit senja. Angin berembus kencang, tapi itu tak cukup untuk meredam amarah yang berkobar di dalam dirinya.Tiba-tiba ...BRAK!Sebuah gelas kaca melayang dari tangannya, menghantam dinding dan pecah berkeping-keping di lantai.“KALIAN SEMUA BODOH!” suaranya menggema di dalam ruangan, membuat semua anak buahnya terdiam, tak berani mengangkat kepala.Beberapa pria berbadan kekar berdiri di hadapannya, kepalanya tertunduk merasa takut. Salah satu dari mereka, Diego, maju dengan wajah pucat. “Bos, kami sudah berusaha mengejar mereka, tapi Michael terlalu cepat. Lucas juga menutup semua akses ke pelabuhan. Kami kehilangan jejak mereka sebelum bisa menghentikannya.”Jonathan menggeram, meninju meja kayu di depannya hingga benda itu bergoyang keras.BUGH!“Kalian tahu berapa banyak uang yang telah aku keluarkan untuk memastikan mereka tak bisa kabur? Dan kalian malah membia

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Serangan Jonathan

    BRAK!Michael membuka pintu kamar Sahira dengan tergesa-gesa.“Sahira, cepat kemasi barang-barangmu, sekarang!”Sahira yang sedang duduk di tepi ranjang menoleh dengan kaget. “Apa? Kenapa mendadak sekali?”“Jangan banyak tanya. Kita harus pergi dalam 30 menit.”Nada suaranya Michael yang tegas, membuat Sahira mengangguk dan segera berdiri. Ia membuka lemari, mengambil pakaian dan memasukkannya ke koper tanpa banyak berpikir. Tangannya gemetar sedikit, merasakan ada sesuatu yang tidak beres.“Ya, Tuhan ... tolong selamatkan kami, apapun yang terjadi.”Sahira masih menatap Michael dengan sorot mata bingung. Tangannya menggenggam koper dengan erat, mencoba memahami situasi yang tiba-tiba berubah drastis.“Pak Michael, bisa tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?” tanyanya dengan suara sedikit bergetar.Michael tidak segera menjawab. Ia menatap wanita di hadapannya dengan mata sendu. Sesaat, hanya kesunyian yang mengisi ruangan. Sahira bisa merasakan hawa dingin yang menyelimuti pria

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status