Share

Resign

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-02-06 15:54:33

BRAK!

Pintu ruangan terbuka dengan kencang, membuat Michael yang semula fokus pada layar komputer menoleh ke arah sumber suara.

Di sana, berdiri Sahira yang wajah merah padam.

“Pak Michael, aku mau resign!” ucapnya dengan lantang.

Michael terdiam sejenak, seolah berpikir.

“Resign?” ulangnya.

“Iya.”

“Kenapa? Kamu baru bekerja dua hari, sekarang minta resign, apa ada yang salah?”

'Tentu saja salah, kau sudah bertindak kurang ajar padaku!' umpat Sahira dalam hati.

“Pokoknya aku mau resign Pak, aku nggak betah bekerja di sini.“

“Baiklah, kalau kamu mau resign.”

Hah?

Semudah itu?

“Iya.” Sahira segera berbalik, berniat pergi dari sana. Tetapi, ucapan Michael menghentikan langkahnya.

“Kau pulang sekarang, dan kembali lagi sambil bawa uang sebanyak 500 juta, berikan padaku.”

“Apa?!”

“Kurang jelas? Pulanglah, dan kembali lagi kemari. Kamu harus memberiku 500 juta karena telah memilih resign.”

“Aku sama sekali tak mengerti!”

Michael menarik napas dalam-dalam sebelum menjelaskan, “Kamu ingat surat perjanjian yang kamu tanda-tangani kemarin?” Sahira mengangguk pelan. “Di sana tertulis bahwa kamu terkontrak seumur hidup denganku. Jika kamu melanggar perjanjian, kamu akan dikenai sanksi sebesar 500 juta.”

Sahira terkejut, “Ini gila!”

Michael membatin, “Ya, aku tergila-gila padamu.”

“Jangan pernah berpikir untuk kabur, atau kau akan dijebloskan ke dalam penjara. Dan dihukum dengan seberat-beratnya.” Michael mencoba menakuti Sahira.

Sahira terdiam, lalu bergumam, “Dari mana aku dapatkan uang sebanyak itu? Untuk makan saja aku ngutang. Apa aku harus jual ginjal atau jual kutang? Ah ...!” Sahira mencoba berpikir, tapi tetap saja tak mengubah apapun.

Michael tersenyum licik, “Tenang saja, tak perlu panik.”

“Bagaimana mungkin aku tak panik. Aku telah di tipu mentah-mentah.”

“Kalau kau mau, aku bisa memberikan keringanan padamu, Sahira.”

Sahira menatapnya dengan curiga, “Apa itu?”

Michael berjalan mendekati Sahira, “Kamu hanya perlu melakukan satu hal untukku.”

“Hemm?” Sahira menatapnya lekat, menunggu jawaban.

“Kamu harus ... bercinta denganku semalam,” bisiknya.

Sahira terkejut dan marah,“Dasar Bos kamvret! Baji-gur!”

Michael tertawa kecil. “Jika kamu melakukannya, aku akan mengurangi kontrakmu menjadi setahun. Kamu tidak perlu membayar 500 juta. Dan, aku akan memberikan semua fasilitas yang kamu butuhkan. Setelah setahun, kamu bebas.”

Sahira menggeleng, “Tidak mau! Aku tidak akan melakukan hal seperti itu!”

Tapi, Michael hanya tersenyum, “Pikirkanlah, Sahira. Kamu tidak memiliki pilihan lain. Kamu tidak memiliki uang untuk membayar sanksi. Dan, kamu juga tidak ingin kehilangan pekerjaanmu, kan?”

“Tidur denganku semalam, bekerja setahun. Setelah itu, kamu bisa foya-foya.”

Sahira berpikir sejenak, dan kemudian menatap Michael dengan wajah yang tidak bisa dijelaskan, “Tapi ...”

“Bayar 500 juta kalau mau pergi.”

Sahira menghela napas, dia benar-benar terjebak.

“Baiklah, aku setuju. Tapi ... aku butuh waktu untuk mempersiapkan diri. Karena aku ... aku masih perawan.”

Michael tersenyum tipis, kemudian mengangguk, “Baiklah, berapa lama waktu yang kamu butuhkan?”

Sahira berpikir sejenak, “Dua minggu. Aku butuh dua minggu untuk mempersiapkan diri.”

Michael tersenyum, “Baiklah, aku setuju. Di mulai hari ini. Kamu memiliki dua minggu untuk mempersiapkan diri. Setelah itu, kita akan melakukan apa yang telah kita sepakati.”

Sahira merasa tidak nyaman dengan keputusannya, tapi dia tahu bahwa dia tidak memiliki pilihan lain. Dia akan memikirkan cara agar bisa kabur sebelum 2 Minggu tersebut.

“Baiklah,” ucap Sahira pelan. “Aku akan siap dalam dua minggu.”

*

Sahira duduk sendirian di kantin, menatap es teh yang masih penuh di depannya. Dia tidak memiliki selera untuk makan atau minum. Pikirannya terganggu oleh kejadian-kejadian yang baru saja terjadi.

“Bapak ... Bapak di mana? Aku rindu.”

Dia merindukan Haidar, ayah angkatnya yang telah meninggalkannya tiga hari yang lalu. Sahira tidak tahu ke mana Haidar pergi, atau mengapa dia pergi tanpa memberitahunya. Sahira merasa kesepian dan tidak memiliki tempat untuk berlindung.

Dia tidak pernah berpikir akan terjebak oleh Michael, CEO yang mesum itu. Sahira merasa frustrasi dan marah pada dirinya sendiri.

'Seharusnya aku menolak tawaran kerja di sini. Seandainya Bapak tidak tergiur dengan gajinya, mungkin aku baik-baik saja.'

Sahira mendesah dan menutup matanya, berharap semuanya akan berakhir dan dia bisa kembali hidup normal.

***

Tok! Tok! Tok!

Lucas mengetuk pintu ruangan Michael dengan pelan sebelum masuk. Di tangannya, dia membawa sebuah ponsel, tampak sedikit ragu saat masuk ke dalam.

“Em, Bos, ada telpon dari Nyonya Evelyn, ibu Anda,” ucap Lucas dengan sedikit canggung. Dia tahu Michael tak terlalu suka berbicara dengan ibunya, terutama saat ibunya menelpon tanpa alasan yang jelas.

Michael mengerutkan keningnya, seolah sudah bisa menebak siapa yang menelepon. “Baiklah, terima kasih,” jawab Michael dengan nada malas, mengambil alih ponsel dari tangan Lucas.

“Halo, Mom?” suaranya terdengar datar.

“Halo, Mike Sayang, bagaimana kabarmu?” suara ibu Michael, Nyonya Evelyn, terdengar sumringah di ujung telepon.

Michael memejamkan mata sejenak, mencoba menahan perasaan muak yang mulai muncul. “Aku baik, Mom. Ada apa?”

“Oh, tidak ada apa-apa, Mike. Mommy hanya ingin mendengar suaramu. Oh iya, Mommy akan pulang bulan depan, maaf baru memberitahumu sekarang,” seru Nyonya Evelyn.

“Benarkah?” tanya Michael, berusaha terdengar lebih tertarik.

“Ya, mommy harap kamu sudah memiliki calon untuk dikenalkan pada Mommy.”

Michael terdiam sejenak, pikirannya melayang. “Aku ... aku belum menemukan yang tepat, Mom,” jawabnya dengan hati-hati, meskipun sebenarnya ia sudah cukup lelah dengan pembicaraan ini.

Huh!

Michael menghembuskan napas kasar. Sepertinya percakapan seperti ini tidak pernah berubah.

“Mom, aku harus pergi sekarang,” ucap Michael mencoba mengakhiri pembicaraan.

“Mike, sayang, jangan lupa pikirkan lagi. Mommy hanya ingin melihatmu bahagia.”

“Baiklah, Mom. Sampai nanti,” jawab Michael cepat, lalu memutuskan sambungan telepon.

Dia meletakkan ponsel di meja, menatap Lucas yang masih berdiri di pintu dengan setia. “Jadi, bagaimana dengan bisnis kita?” tanya Michael, berusaha mengalihkan perhatian.

“Semua berjalan dengan lancar, Bos. Semua sesuai dengan rencana,” jawab Lucas dengan suara lebih lega, setelah melihat Bos-nya terlihat lebih fokus pada pembicaraan bisnis.

“Baguslah,” ujar Michael, kemudian berdiri dan melangkah keluar dari ruangannya. Lucas mengikuti di belakangnya, siap melaporkan lebih lanjut tentang perkembangan yang perlu Michael ketahui.

*

Sahira melangkah masuk ke ruangan Michael dengan langkah pelan.

Kriet!

“Maaf, Pak, aku—” Dia terkejut melihat ruangan yang kosong, tanpa ada satu orang pun di dalamnya.

“Lho, kemana dia?” gumamnya.

'Ah, sudahlah. Aku lebih leluasa saat tak ada dia.'

Sahira melihat-lihat interior di sana dengan bebas, menyentuh pajangan-pajangan mahal di sana. Dia bergumam, “Pak Michael memang tampan, hanya saja ... sedikit mesum kek Othor.” dia tersenyum kecil, tapi senyum itu langsung pudar saat mengingat hal menyebalkan tentang Bos-nya.

Sahira berjalan mendekati meja kerja Michael, melihat-lihat dokumen-dokumen yang tergeletak di atasnya.

Tiba-tiba, dia tidak sengaja menjatuhkan pulpen di lantai.

Puk!

“Astaga!”

Sahira menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan aman dari seseorang saat ia membungkuk. Posisinya yang memakai rok mini membuat siapa saja bisa melihat celana dalamnya saat membungkuk.

Dia menggigit bibir, kemudian ... “Aman,” ucapnya pelan. Dia segera membungkuk, mengambil pulpen itu. Saat hendak bangun, tiba-tiba seseorang memegangi pinggulnya. Sahira terkejut, dia segera menoleh ke belakang.

Deg!

Michael berdiri di belakangnya, dia menyeringai. “Apa yang Anda lakukan, Pak?” tanya Sahira dengan panik.

“Ah, Pak, lepaskan! Aduh!”

Michael tidak menjawab, tapi malah menarik Sahira lebih dekat ke arahnya. Sahira merasa tidak nyaman dan berusaha melepaskan diri, tapi Michael terlalu kuat.

Bersambung ....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Masa lalu

    “Ah, Pak, lepaskan! Aduh!” Michael tidak menjawab, tapi malah menarik Sahira lebih dekat ke arahnya. Sahira merasa tidak nyaman dan berusaha melepaskan diri, tapi Michael terlalu kuat.“Ah, nikm4t sekali.” pria itu langsung menggesekkan senjata miliknya dengan pant*t bahenol Sahira.Sahira menggigit bibir, kala jemari Michael meremas bulatan indah miliknya.“Pak ... kumohon jangan. Bukankah aku butuh waktu. Jangan sekarang, Pak.”Michael mendesah pelan, napasnya mengenai leher Sahira. Sahira merasa bulu kuduknya berdiri, dia memberontak dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Michael.Michael yang tak sabaran segera menurunkan resleting celananya, hal itu membuat Sahira semakin panik.“Ahh, Pak ... jangan Pak, bagaimana kalau ada yang melihat kita!”“Pak!”“Ah, Pak, jangan! Ugh!”Hening.Sahira tertegun, dia segera menoleh ke samping, tak ada siapapun.Hah?Dia tersadar bahwa itu hanya khayalan. Saat ini, dirinya masih berada di ruangan kerja Michael, sendirian. Dia tidak sedang da

    Last Updated : 2025-02-07
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sakit tapi .... (21+)

    Sahira duduk di sudut transportasi umum, uangnya tak cukup untuk memesan taksi. Pagi ini penumpang begitu ramai, membuatnya menjadi canggung.Dan benar saja, tatapan beberapa penumpang yang duduk di sekitarnya membuatnya merasa tidak nyaman. Bisik-bisik pun mulai terdengar.“Lihat, rok sependek itu pagi-pagi. Mau ke mana dia?” seorang wanita tua berbisik pelan tapi sengaja dikeraskan.“Ya ampun, gak takut kedinginan apa?” sahut seorang ibu sambil memeluk anaknya erat, seolah Sahira adalah ancaman.“Zaman sekarang, kok, perempuan makin berani, ya. Mau cari perhatian siapa? Perhatian Bos?” kata seorang pria sambil melirik Sahira dari atas ke bawah.Mendengar itu, Sahira menunduk dalam-dalam, wajahnya memerah karena malu. Dengan cepat, ia meraih jaket di tasnya dan menutupinya ke paha. “Kenapa aku harus pakai rok ini tadi?” gumamnya pelan, hampir menangis.Dia menggigit bibirnya, mencoba mengabaikan suara-suara di sekitarnya. “Semoga cepat sampai,” batinnya, sambil memandangi jalanan di

    Last Updated : 2025-02-07
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Rumah sakit

    Mereka masuk ke dalam gedung rumah sakit. Sesampai di sana, Michael langsung masuk ke dalam ruangan dokter tak perlu mengantri terlalu lama.Sahira yang merasa tak enak pada bagian anu-nya akibat kejadian di dalam taksi tadi, bergegas pamit pada Michael untuk ke toilet. "Pak, aku permisi dulu ke toilet dulu, ya," katanya.Michael mengangguk. Dia mengerti apa yang terjadi pada Sahira. “Pergilah. Aku akan menunggu di sini. Jangan lama-lama."Sahira berjalan menuju toilet, merasa lega bisa melarikan diri sejenak dari Michael yang tiba-tiba berubah menjadi sangat mesum. Dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan bosnya itu.Sahira menghela napas, mencoba menetralkan perasaannya. “Ini gila! Bagaimana mungkin aku menikmatinya,” umpatnya sedikit frustrasi.“Aku harus segera melarikan diri sebelum dua minggu. Jangan sampai Pak Michael memperawaniku. Setelah mendapatkan gaji pertamaku, aku akan pergi.”Untung saja Sahira masuk di pertengahan bulan, kemungkinan gajinya dibayar setengah.“10 ju

    Last Updated : 2025-02-07
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa dia?

    Michael mengetuk meja pelan, tanpa menoleh ke arah Sahira yang sibuk di mejanya. Setelah sakit dikepalanya mereda, dia langsung melanjutkan pekerjaannya daripada memilih beristirahat.“Sahira, tolong buatkan aku kopi? Aku butuh sesuatu yang panas untuk membantuku fokus,” ucapnya.Sahira segera berdiri. “Baik, Pak. Tunggu sebentar.”Dia bergegas menuju pantry, mengambil cangkir favorit Michael, lalu menyeduh kopi dengan hati-hati. “Em, sudah.”Setelah selesai, dia membawa kopi itu dengan langkah pelan, takut cairan hitam pekat itu tumpah. Tangannya memegang nampan erat-erat.Jangan sampai tumpah ...Jangan sampai tumpah ...Itu yang dia ucapkan di dalam hati berulang-ulang.Dia masuk ke dalam ruangan dengan senyum dibibirnya, untuk mengurangi rasa gugup. Sahira berdiri di depan meja Michael, tetapi mendadak tangannya bergetar. Entah karena gugup atau takut, cangkir kopi di atas nampan mulai goyah.“Cepat, taruh saja di meja,” perintah Michael tanpa menoleh, sibuk dengan dokumen di dep

    Last Updated : 2025-02-07
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Salah remas

    “Lama tidak bertemu, Karin,” ucap Michael pelan.Tanpa ragu, Karin--wanita berpenampilan elegan dengan rambut cokelat bergelombang, mengenakan dress pas badan berwarna merah menyala itu menarik wajah Michael dan mencium bibirnya lagi. Ciuman itu cukup lama, penuh gairah, membuat Sahira yang duduk di pojok ruangan hanya bisa tertegun.Deg!Sahira menatap keduanya dengan mata membulat. Hatinya mendadak panas. “Bisa-bisanya mereka tidak melihat aku di sini!”Michael dan Karin seperti lupa bahwa ada orang lain di ruangan itu. Mereka terus berpelukan, berciuman penuh gairah dan suara decapan lidah mereka membuat Sahira semakin kesal.“Berlebihan sekali,” gumam Sahira dengan kesal. Dia mencebik, lalu berdehem keras hingga dahaknya rontok.“Ekhem!”Michael dan Karin akhirnya tersadar. Karin melepas pelukannya, menoleh ke arah Sahira dengan alis terangkat, sementara Michael hanya menghela napas kecil.“Mike, siapa dia?” tanya Karin, dia menelisik Sahira dari atas sampai bawah.Michael melirik

    Last Updated : 2025-02-08
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Penyelamat

    Beberapa menit sebelumnya ...“David, belok kiri,” ucap Michael pada David, salah satu anak buahnya.“Tapi, Bos, bentar lagi kita sampai ke mansion.”“Aku bilang belok kiri,” jawab Michael dengan tegas. Entah kenapa, sejak tadi dia terus memikirkan Sahira.“Padahal baru saja bertemu pagi tadi, aku sudah merindukannya,” batinnya.Michael tersenyum kecil, dia terus memberi intrusksi pada David menuju ke tempat Sahira. David mendengus kesal saat melewati jalan kecil yang yang becek dan berlubang.“Bos, sebenarnya, kita mau kemana?”“Sudah, jangan banyak bicara. Ikuti saja arahanku.”“Hmm, baiklah.” dia segera menurut saja, daripada kena amukan Bos-nya.Michael duduk di dalam mobil dengan dada berdebar-debar. Tak biasanya dia merasakan firasat seperti ini, tapi bayangan Sahira terus saja menghantuinya. Mobil berhenti di sebuah jalan sempit di depan rumah kecil Sahira.“Bos, ini rumahnya?” tanya David sambil melirik bangunan kecil di depannya.Michael hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa

    Last Updated : 2025-02-08
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Gak pake dalaman

    “Ini salah satu apartemen kosong milik keluargaku. Kamu bisa tinggal di sini sementara.”“Em, sekali lagi terima kasih, Pak.”“Hmm, sama-sama.”Sahira masih terdiam di pintu apartemen mewah itu, matanya menyapu setiap sudut ruangan yang tampak begitu luas dan elegan. Tidak percaya, dia melihat semua jenis makanan yang enak-enak di atas meja makan.“Di rumah aku hanya makan Indomie.” dia merasa canggung sekaligus terharu."Sahira, aku harap kamu menyukainya,” kata Michael dengan lembut.Sahira terdiam, hampir tak tahu harus berbuat apa. Pikirannya bercampur aduk, antara rasa terima kasih yang dalam dan rasa tak percaya, dia masih hidup.Michael bukan hanya telah menyelamatkannya dari kebakaran, tetapi juga memberinya tempat tinggal yang nyaman.Tanpa berpikir panjang, Sahira mendekat dengan langkah cepat, lalu tanpa aba-aba, memeluk Michael dengan erat.Pelukan yang spontan membuat Michael terkejut, tubuhnya membeku sejenak, lalu ia menyadari maksud dari pelukan itu.“David! Keluar!” t

    Last Updated : 2025-02-08
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Remas dikit

    Sahira terbelalak melihat siapa yang berdiri di depan pintu.“Ka-kamu?”“Pak Michael, mau apa dia malam-malam begini?” ucapnya dalam hati.Sahira memang merindukan pria itu, tapi tak menginginkannya kalau datang ke sana.Michael berdiri di ambang pintu dengan jasnya yang sedikit berantakan, dasinya melonggar, dan wajahnya tampak lelah.“Ada apa, kenapa Bapak datang kemari?Tanpa aba-aba, Michael melangkah masuk, tangannya langsung menarik pinggang Sahira dan menutup pintu di belakang mereka.Klik!Sahira tersentak. Michael baru saja mengunci pintu apartemen.“Pak Michael, apa yang kau—”Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Michael sudah memeluknya erat. Tangan pria itu melingkar di pinggangnya, tubuhnya menekan lembut ke dada bidang Michael yang terasa hangat.“Aku merindukanmu,” bisik Michael di telinga Sahira.Deg!Sahira membeku.Jantungnya berdetak tak karuan, napasnya tercekat, dan otaknya seolah berhenti berpikir.Rindukah dia?Michael merindukannya?Ini gawat! Pria itu pa

    Last Updated : 2025-02-08

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Evelyn pulang

    “Mommy!”Michael hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sosok wanita paruh baya berwajah anggun dan penuh wibawa itu berdiri di tengah ruang tamunya, mengenakan mantel wol berwarna krem. Wajahnya berseri-seri, seolah kedatangannya adalah hadiah terbesar yang pernah dia siapkan untuk sang putra.“Hai, sayang. Kenapa wajahmu terkejut begitu? Kau tidak suka Mommy pulang?” tanya Evelyn sambil tersenyum, meski ada sorot tajam tersembunyi di balik matanya.Michael yang semula terkejut mencoba memasang wajah ramah. Dia segera berjalan mendekat dan memeluk ibunya erat-erat.“Tidak, bukan begitu. Aku suka Mommy datang. Tapi kenapa Mommy tidak memberi kabar dulu? Aku pasti menjemput Mommy di bandara.”Evelyn terkekeh kecil, mengelus rambut putranya yang sudah lama tak ia sentuh.“Sengaja, ingin memberimu kejutan.”Namun seiring pelukan mereka mereda, pandangan Evelyn langsung beralih ke arah lain—ke arah seorang wanita muda yang berdiri gugup di sudut ruangan. Sahira. Dengan gaun sederh

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Meminta restu

    Tok! Tok! Tok!Hufftt!Michael menghela napas, meskipun tampak tak terlalu terkejut, segera membuka pintu mobil dan berdiri di samping Sahira, memberi jarak di antara mereka dengan pria misterius yang berdiri di samping mobilnya itu.Pria itu tidak segera berbicara, hanya memandang Michael dengan tatapan tajam. Michael mengernyit, tak mengerti siapa orang ini. Dalam diam, pria itu akhirnya membuka mulut, suaranya dalam dan penuh nada peringatan."Michael .... secepatnya kita perlu bicara."Sahira merasakan ketegangan di udara, tubuhnya sedikit menegang. Ada sesuatu yang tidak beres. Michael menatap pria itu dengan lebih seksama, lalu dengan nada rendah menjawab, "Apa yang kamu inginkan?"Pria itu sedikit tersenyum, tapi senyumnya tidak membuat situasi jadi lebih nyaman. "Kita tidak punya banyak waktu," ucapnya, suara itu terasa mengandung ancaman yang samar. "Ada hal-hal yang sedang bergerak di belakang layar. Jangan bilang aku tidak memperingatkanmu."“Katakan siapa kau?”Michael men

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Ciuman dalam mobil

    Michael menarik napas panjang sebelum mempersilahkan seseorang itu untuk masuk."Masuk," perintahnya.Kriet!Pintu terbuka.Tampaklah sosok Lucas berdiri di ambang pintu, mengenakan setelan rapi seperti biasa, namun ada guratan kegelisahan di wajahnya."Maaf mengganggu," ucap Lucas cepat sambil mengangkat setumpuk dokumen di tangannya. "Ini dokumen penting yang harus kau tandatangani hari ini, Bos."Michael hanya mengerling sekilas ke arah dokumen itu. Ia tidak bergeming, tatapannya masih terkunci pada wajah Sahira yang kini tampak kebingungan. Seolah kehadiran Lucas sama sekali tidak penting baginya."Taruh saja di meja," sahut Michael pendek, suaranya dalam dan malas, seakan Lucas hanyalah suara latar yang mengganggu dunianya bersama Sahira.Lucas mengangkat alis, sedikit geli melihat kelakuan bosnya yang biasanya serius dan tak tersentuh, kini seperti pria kasmaran yang tak mau melepaskan pandangan dari wanitanya.Dengan langkah perlahan, Lucas masuk ke ruangan, berusaha tidak meng

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pasangan mematikan

    Begitu pintu berat ruang rapat terbuka, semua kepala otomatis menoleh. Puluhan pasang mata, dari para dewan elit hingga penasihat senior, mengamati dengan seksama sosok Michael Nathaniel dan Sahira—atau yang lebih dikenal sebagai Nona Alexa J.—melangkah masuk ke dalam ruangan.Yang membuat mereka semua terdiam bukan hanya karena keterlambatan keduanya, tapi karena caranya mereka masuk dengan bergandengan tangan.Michael berjalan dengan penuh percaya diri, menuntun Sahira di sisinya tanpa sedikit pun ragu, seolah-olah dia ingin seluruh dunia tahu bahwa wanita ini adalah miliknya. Sahira sendiri, walaupun wajahnya tenang, sempat membeku sesaat karena sadar akan semua tatapan tajam yang kini menancap seperti panah ke arahnya.Dengan refleks, Sahira melepaskan tangan Michael begitu mereka hampir mencapai meja besar di tengah ruangan. Gerakannya cepat namun tetap terlihat elegan. Dia tidak ingin memperkeruh suasana yang sudah cukup memanas dengan kemunculan mereka.Bisik-bisik kecil mulai

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kesiangan!!!

    Pagi hari.Cahaya matahari menembus tirai jendela, menyapu lembut wajah Sahira yang masih terlelap dalam balutan selimut tipis. Silau yang menusuk matanya membuat Sahira menggeliat kecil, sebelum akhirnya kelopak matanya terangkat perlahan. Dia mengerjap beberapa kali, menyesuaikan pandangannya pada cahaya pagi yang memenuhi kamar.Saat hendak bergerak, Sahira merasakan sesuatu yang berat melingkar di pinggangnya. Dia menunduk dan mendapati tangan kekar Michael masih erat memeluk tubuhnya. Sahira tersenyum kecil, mengingat betapa keras kepala pria itu untuk sekadar tidur berdua dengannya semalam.Pelan-pelan, Sahira mencoba melepas pelukan itu tanpa membangunkan Michael. Tapi baru saja ia menggeser diri, tangan Michael malah menariknya kembali, membuat tubuh mereka bertemu rapat dan Sahira jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Mau ke mana?” gumam Michael, suaranya berat dan serak khas orang baru bangun tidur.Sahira mendesah, mencoba tidak terjebak dengan kehangatan yang menguar dari tubuh

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Aku mencintaimu Michael!

    Berita itu menyebar seperti api membakar ilalang kering—cepat, tak terhentikan, dan mengguncang semua pihak. Pagi hari, semua media nasional menayangkan satu headline yang sama.[Michael Nathaniel, CEO Muda Terkaya Asia, Kecelakaan Maut di Tol Selatan!]Rekaman dari drone polisi memperlihatkan mobil sport hitam mewah yang ringsek tak berbentuk, terguling di samping pembatas jalan, dengan serpihan logam dan kaca berserakan di mana-mana. Wajah Michael tak tampak jelas di dalam video, hanya sosok tubuh tergolek tak sadarkan diri yang segera ditandu ke ambulans.***Di Apartemen.Alexa menjatuhkan gelas kristal yang baru saja hendak dia angkat. Air bening dan pecahan kaca berhamburan di lantai, tapi dia tak peduli. Napasnya memburu, dadanya naik turun seperti baru saja berlari maraton.“Tidak mungkin …,” bisiknya pelan, nyaris tanpa suara.Namun berita itu terpampang nyata di layar televisi 70 inci di hadapannya, dengan gambar close-up wajah Michael dari masa lalu dan laporan live dari

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Patah hati

    Langit malam memayungi kota dengan kelam yang pekat. Awan gelap menggantung, seolah turut merasakan badai yang sedang berkecamuk di dada Michael. Hujan turun rintik-rintik, membasahi jalanan aspal yang licin dan gelap. Namun tak satu pun dari semua itu mampu meredam amarah dan keputusasaan yang mendidih dalam diri pria itu. Dengan napas memburu, Michael memasuki mobil sport hitamnya. Tangannya gemetar saat memutar kunci, tapi begitu mesin meraung, ia langsung menginjak pedal gas sekuat tenaga. Mobil itu melesat di jalanan, memekikkan suara beringas yang seolah mencerminkan isi kepalanya yang penuh amarah. "Bodoh ... Bodoh ...!" desisnya pada dirinya sendiri. Matanya memerah, bukan hanya karena kelelahan, tapi karena sesak yang menghantam dadanya seperti palu godam. Ucapan Sahira terus terngiang di kepalanya. "Aku menolak lamaranmu ..." Kalimat itu terputar berulang kali, menusuk hatinya seperti belati tumpul. Telepon genggamnya bergetar, berdering tak henti-henti. Nama Lucas

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Will you marry me, Sahira?

    Langit gelap tanpa bintang. Udara malam cukup dingin, namun suasana di sekitar apartemen eksklusif itu tetap tenang. Tidak banyak yang tahu kalau Alexa J, investor terkemuka, tinggal di sana.Semuanya serba rahasia. Termasuk keberadaan seorang pria tak dikenal yang kini berdiri di halaman depan gedung itu … hanya mengenakan jubah mandi hotel, dengan dada terbuka, dan rambut acak-acakan karena angin malam.Tangannya memegang seikat bunga mawar merah. Satu sisi jubahnya melorot, tapi dia tidak peduli.Michael Nathaniel.Dengan mata penuh tekad dan sedikit lingkar hitam karena kurang tidur, ia mendongak ke arah jendela lantai tiga dan mulai berteriak.“Sahira!”Hening. Hanya suara angin dan deru AC luar ruangan.Michael coba lagi. Kali ini lebih keras. “SAHIRA ALEXANDER! AKU TAHU KAU ADA DI DALAM!”Beberapa lampu tetangga menyala. Tirai bergeser. Seekor kucing melompat dari balkon ke balkon. Tapi tidak ada Sahira.Sampai akhirnya …Jendela di lantai tiga terbuka perlahan. Sosok berambut

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pergi dari hidupku!

    Keesokan hari.Lorong menuju ruang kerja CEO ALX Group sunyi, hanya diisi suara sepatu hak tinggi Sahira yang menghentak lantai marmer. Wajahnya dingin. Pandangannya tajam. Tapi langkahnya terhenti begitu melihat sesuatu yang tak pernah dia duga.Michael berdiri di depan pintu ruangannya. Bersama seorang pria dari divisi IT. Di tangan Michael, terlihat amplop cokelat yang baru saja diterima si staf—dengan jelas: uang suap.Sahira tak berkata apa-apa. Ia hanya melangkah cepat, mengambil dokumen dari map yang digenggamnya, lalu ... BRUK!Melemparkannya tepat ke wajah Michael.“Apa-apaan ini?!” Suaranya menggema. Semua staf yang lewat menoleh, hening, menahan napas.Michael menatapnya kaget. “Sahira—”“Kau pikir aku ini apa? Masih pelacur di matamu?!” Suaranya bergetar, penuh kemarahan dan luka.Michael mengangkat tangan. “Itu bukan—dengarkan aku dulu—”“Tidak ada yang perlu didengarkan!” bentak Sahira. “Kau menyuap stafku untuk mengakses ruanganku. Kau melanggar privasi dan integritas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status